Anda di halaman 1dari 15

TERAPI OKSIGEN HIPERBARIK

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah keperawatan komunitas
yang dibina oleh :

Achmad Dafir Firdaus M.Kep

Dibuat oleh :
Kelompok 3
1. Ayu Puspita Sari (1714314201004)
2. Dinda Rizki Dwi Maharani (1714314201010)
3. Nurrahmi (1714314201031)
4. Moch. Malik Satria Khubbul Waton (1714314201035)

SEKOLAH TINGGI KESEHATAN MAHARANI MALANG


PROGRAM STUDI SI ILMU KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2019/2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “TERAPI
OKSIGEN HIPERBARIK” dengan baik dan tidak ada halangan apapun. Makalah ini ditulis
untuk memenuhi tugas mata kuliah keperawatan komunitas.

Dalam penyusunan makalah ini tentunya tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak,
sehingga kami mengucapkan terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. Tidak
lupa kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ns. Rahmawati Maulidia, M.Kep. selaku Kaprodi S1 Ilmu Keperawatan.
2. Achmad Dafir Firdaus , M.Kep selaku dosen pembimbing mata kuliah keperawatan
komunitas yang telah berkenan meluangkan waktu untuk memberikan arahan dan
bimbingan dalam penyusunan makalah ini.
3. Kedua orang tua kami yang senantiasa memberi semangat dan dukungan kepada kami.
4. Dan semua pihak yang telah membantu serta membimbing kami dalam penyusunan
makalah dan asuhan keperawatan ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu jika tedapat kekurangan kami memohon maaf dan mengharapkan
kritik dan saran yang akan membangun makalah ini. Akhirnya, semoga tugas ini dapat
berguna bagi kita semua.

Malang, 15 April 2020

Kelompok 3

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.......................................................................................................................1
Daftar isi.................................................................................................................................2
Bab I ......................................................................................................................................3
Pendahuluan ..........................................................................................................................3
1.1 Latar belakang .................................................................................................................3
1.2 Rumusan masalah............................................................................................................3
1.3 Tujuan .............................................................................................................................4
1.4 Manfaat ...........................................................................................................................4
Bab II.....................................................................................................................................5
Pembahasan ...........................................................................................................................5
2.1 Pengertian terapi hiperbarik.............................................................................................5
2.2 Sejarah hiperbarik ...........................................................................................................6
2.3 Mekanisme kerja rUBt/Hiperbaric Chamber ..................................................................7
2.4 Efek samping terapi oksigen hiperbarik .........................................................................8
2.5 Indikasi terapi oksigen hiperbarik ...................................................................................9
2.6 Kontraindikasi terapi oksigen hiperbarik ........................................................................10
2.7 Prosedur terapi oksigen hiperbarik .................................................................................11
2.8 Fungsi perawatan HBOT (hyperbaric oxygen teraphy) ..................................................12
2.9 Manfaat terapi oksigen hiperbarik ..................................................................................13
2.10 Syarat – syarat dalam menjalani HBO...........................................................................14
Bab III ...................................................................................................................................14
Penutup .................................................................................................................................14
3.1 Kesimpulan .....................................................................................................................14
3.2 Saran ...............................................................................................................................14
Daftar pustaka.................................................................................................................................15

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Terapi oksigen hiperbarik adalah terapi medis di bidang kesehatan,
yang memiliki dasar keilmuan kedokteran dan telah terbukti secara
klinis dengan cara menghirup oksigen murni didalam suatu ruangan
bertekanan tinggi. (Evident Base Medicine)
Dasar terapi hiperbarik sedikit banyak mengandung prinsip fisika.
Teori Toricelli ini yang mendasari terapi HBOT,dimana digunakan untuk
menentukan tekanan udara 1 atm adalah 760 mmHg. Kandungan
komposisi unsur-unsur udara yang terkandung di alam. Terapi HBOT
menggunakan unsur media nafas Oksigen (O2) murni atau 100 persen.
Terapi HBOT ini juga berdasarkan teori fisika dasar dari hukum-hukum
Dalton, Boyle, Charles dan Henry. Terapi hiperbarik sangat membantu
masyarakat dalam pemulihan penyakit diabetes,penyakit dalam, dan
penyembuahan luka.

1.2 Rumusan masalah


1. Apa Yang Dimaksud Dengan Terapi Oksigen Hiperbarik ?
2. Bagaimana Sejarah Dari Hiperbarik ?
3. Bagaimana Mekanisme Kerja Terapi Oksigen Hiperbarik?
4. Bagaimana Efek Samping Terapi Oksigen Hiperbarik?
5. Apa Saja Indikasi Terapi Oksigen Hiperbarik?
6. Apa Saja Kontraindikasi Terapi Oksigen Hiperbarik?
7. Bagaimana Prosedur Terapi Oksigen Hiperbarik?
8. Apa Saja Kelebihan Terapi Oksigen Hiperbarik?
9. Apa Saja Kekurangan Terapi Oksigen Hiperbarik?
10. Bagaimana Fungsi
Perawatan HBOT (Hiperbalic Oxygen Theraphy) ?
11. Apa Manfaat Dari
Penggunakan Hiperbarik?

4
12. Bagaimana Syarat-
Syarat Penanganan HBO?

1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Dari Terapi Oksigen Hiperbarik
2. Untuk Mengetahui Sejarah Dari Hiperbarik
3. Untuk Mengetahui Mekanisme Kerja Terapi Oksigen Hiperbarik
4. Untuk Mengetahui Efek Samping Terapi Oksigen Hiperbarik
5. Untuk Mengetahui Indikasi Terapi Oksigen Hiperbarik
6. Untuk Mengetahui Kontraindikasi Terapi Oksigen Hiperbarik
7. Untuk Mengetahui Prosedur Terapi Oksigen Hiperbarik
8. Untuk Mengetahui Kelebihan Terapi Oksigen Hiperbarik
9. Untuk Mengetahui Kekurangan Terapi Oksigen Hiperbarik
10. Untuk
MengetahuiFungsi Perawatan HBOT (Hiperbalic Oxygen Theraphy)
11. Untuk Mengetahui
Manfaat Dari Penggunakan Hiperbarik
12. Untuk Mengetahui
Syarat-Syarat Penanganan HBO

1.4 Manfaat
1. Dapat Mengetahui Pengertian Dari Terapi Oksigen Hiperbarik
2. Dapat Mengetahui Sejarah Dari Hiperbarik
3. Dapat Mengetahui Mekanisme Kerja Terapi Oksigen Hiperbarik
4. Dapat Mengetahui Efek Samping Terapi Oksigen Hiperbarik
5. Dapat Mengetahui Indikasi Terapi Oksigen Hiperbarik
6. Dapat Mengetahui Kontraindikasi Terapi Oksigen Hiperbarik
7. Dapat Mengetahui Prosedur Terapi Oksigen Hiperbarik
8. Dapat Mengetahui Kelebihan Terapi Oksigen Hiperbarik
9. Dapat Mengetahui Kekurangan Terapi Oksigen Hiperbarik
10. Dapat Mengetahui
Fungsi Perawatan HBOT (Hiperbalic Oxygen Theraphy)

5
11. Dapat Mengetahui
Manfaat Dari Penggunakan Hiperbarik
12. Dapat Mengetahui
Syarat-Syarat Penanganan HBO

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Terapi


Hiperbarik
Hiperbarik adalah sebuah terapi oksigen yang dilakukan dalam
sebuah chamber atau ruangan bertekanan udara tinggi yaitu lebih dari
1 atmosfer. Pasien berada di dalam chamber selama beberapa jam
untuk menghirup oksigen murni. Pasien diberikan 3x30 menit untuk
menghirup oksigen. Awalnya terapi hiperbarik ini hanya dilakukan oleh
penyelam dan digunakan oleh angkatan laut. Saat ini terapi hiperbarik
sudah dilakukan untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit lain,
seperti luka bakar, kanker, diabetes, tetanus, stroke, dan lain-lain.
Terapi hiperbarik juga digunakan untuk kebugaran, kecantikan dan
keperkasaan.
Terapi oksigen hiperbarik adalah terapi medis di bidang
kesehatan, yang memiliki dasar keilmuan kedokteran dan telah

6
terbukti secara klinis dengan cara menghirup oksigen murni didalam
suatu ruangan bertekanan tinggi. (Evident Base Medicine)

2.2 Sejarah
Hiperbarik
Sejak tahun 1662 waktu Dr. Henshaw (Inggris) menciptakan
Domicilium, suatu prototype dari Ruang Udara Bertekanan Tinggi
(RUBT), untuk meneliti kegunaan tekanan tinggi pada penyembuhan
kasus-kasus klinis, yang kemudian ternyata gagal karena tidak
ditemukannya dasar ilmiah yang tepat. Lalu pada tahun 1771 ketika
Joseph Priestley (Inggris) menemukan oksigen dan tahun 1780 Dr.
Thomas Beddoes (Inggris) menggabungkan keduanya dengan
menyatakan/mendemonstrasikan bahwa pernafasan dengan udara
yang kaya akan oksigen dapat menyembuhkan berbagai penyakit dan
minta tolong kepada James Watt (Inggris) penemu mesin uap untuk
merancang suatu RUBT baginya. Sesudah itu RUBT mengalami pasang
surut dalam dunia kedokteran dan hingga sekarang ini sudah ada lebih
dari 60 macam kasus klinis yang pernah dilaporkan berhasil dibantu
penyembuhannya oleh RUBT.
Tahun 1834 Junod (Perancis) memasukkan pasien-pasiennya ke
dalam RUBT bertekanan 4 atmosfer dan merasakan nyaman di sana.
Junod menerangkan ini sebagai akibat perbaikan aliran darah otak dan
alat-alat dalam.
Tahun 1837 Pravaz (Perancis) membuat RUBT dengan kapasitas 12
orang dan ia menulis hasil-hasil RUBT dalam Bulletin of the Academic
of Medicine (Paris). Selanjutnya RUBT maju pesat di Eropa Barat. Tahun
1860 dibuat RUBT pertama di benua Amerika, yaitu di Otawa (Kanada).
Tahun 1870 Fontaine membuat RUBT beroda yang dapat ditarik
kemana-mana dan di dalamnya ia melakukan tindakan-tindakan
pembedahan. Ia merupakan orang pertama yang melakukan operasi di
dalam RUBT.
Tahun 1880 Paul Bert mengemukakan penelitiannya tentang
keracunan oksigen (the Paul Bert’s effect).Tahun 1918 J. Cunningham

7
di Kansas City, AS, berhasil menolong pasien dengan influenza berat
(waktu itu berjangkit wabah influenza di AS). Ia begitu aktif di dalam
RUBT dan terus membangun RUBT baru. RUBTnya yang kedua dapat
diisi 72 orang dan yang ketiga berupa suatu rumah sakit tingkat lima
dari bola besi seluruhnya bertekanan tinggi. Sayang rumah sakit ini
gagal dijalankan. Ia menggunakan RUBT untuk terapi penyakit paru-
paru menahun, sifilis (era prapenisilin), hipertensi, arthritis, penyakit
jantung, demam rematik akut dan penyakit kencing manis.Tahun 1930
Edgar End (Milwauke, AS) meneliti problematik penyelaman.

2.3 Mekanisme Kerja


RUBT/ Hyperbaric Chamber
Tekanan udara yang dihasilkan pada RUBT berasal dari kompresor. Untuk
Hyperbaric chamber digunakan kompresor medical untuk menghasilkan udara dan
digerakan oleh listrik. Menghisap udara bebas kemudian melalui filter catrid udara
disaring, lalu dikumpulkan pada Bufferbank (Airbank). Kemudian melalui filter catrid
lagi, udara tekan yang bersih dialirkan ke Hyperbaric chamber. Oksigen yang digunakan
yaitu oksigen murni 100% yang dialirkan melalui beberapa tabung oksigen dan
dihubungkan pada face mask sehingga dapat dihirup oleh pasien di dalam Hyperbaric
chamber.
Kompresor yang digunakan ada dua jenis yaitu kompresor tekanan tinggi yang
dapat menghasilkan tekanan 200 atmosfer dan kopresor tekanan rendah yang dapat
menghasilkan tekanan sekitar 15 atmosfer. Untuk RUBT digunakan kompresor tekanan
rendah. Selain itu, kompresor juga menggunakan oli nabati atau berasal dari tumbuh-
tumbuhan, ada dua jenis yaitu oli mineral yang dapat digunakan untuk 1000 jam putaran
dan oli sintetik yang dapat digunakan untuk 2000 jam putaran.

2.4 Efek Samping Terapi Oksigen Hiperbarik


Efek samping yang terjadi pada pasien setelah melakukan terapi dengan oksigen
bertekanan tinggi adalah:
1. Merangsang pembentukan pembuluh darah baru

8
2. Mengurangi pembengkakan dan peradangan
3. Menonaktifkan racun
4. Meningkatkan kemampuan sel darah putih untuk melawan infeksi, membantu tubuh
membangun jaringan ikat baru, dan membunuh beberapa jenis bakteri berbahaya
5. Membersihkan racun dan produk sisa metabolisme
6. Mempercepat proses penyembuhan
7. Mual
8. Berkeringat
9. Batuk kering
10. Sakit dada
11. Kedutan
12. Tinnitus

2.5 Indikasi Terapi Oksigen Hiperbarik


Terapi oksigen hioperbarik telah dimanfaatkan oleh hampir semua orang di dunia.
Tahun 2011 di Amerika Serikat, Undersea and Hyperbaric Medical Society (UHMS) dan
Food and Drug Administration (FDA) mengakui adanya 13 indikasi klinis yang dapat
diobati oleh terapi ini. Indikasi klinis yang dimaksud adalah:
1. Emboli gas arteri
2. Keracunan karbon monokasida
3. Klostridial myositis dan myonecrosis (gas gangrene)
4. Cedera, sindrom kompartemen dan iskemia akut lain
5. Dekompresi
6. Penyumbatan arteri retina
7. Anemia yang parah
8. Abses kepala atau otak
9. Kematian karingan pada infeksi jaringan lunak
10. Osteomyelitis
11. Radiasi cedera jaringan lunak
12. Pencangkokan kulit
13. Luka bakar
Sedangkan menurut Kemenkes (2008), yang ditujukan untuk terapi oksigen
hiperbarik ini adalah:
1. Penyakit dekompresi (DCS)

9
2. Penyakit emboli udara (arterial gas emboli/AGE)
3. Keracunan gas : CO, sianida,hydrogen disulfide
4. Gas gengren, facitis akuta nekrotikans, osteomielitis refrakter
5. Morbus Hansen
6. Penyakit jamur sistemik
7. Luka bakar
8. Ulkus dan gangrene diabetikum
9. Pengobatan tambahan untuk penyembuhan pasca tindakan bedah plastic dan
rekonstruksi
10. Crush injury
11. Bedah ortopedi
12. Penyakit vaskuler
13. Penyakit neurologi
14. Hematologi (anemia sel sabit)
15. Oklusi arteri sentralis retina
16. Ileus paralitik, tukak lambung
17. Sudden deafnees, menier disease
18. Abses paru

2.6 Kontraindikasi Terapi Oksigen Hiperbarik


1. Kontraindikasi mutlak
 Pneumothorax yang belum diobati
 Kehamilan
 Keganasan yang belum diradioterapi
2. Kontraindikasi relative
 ISPA
 Sinusitis kronik
 Kelainan kejang-kejang
 Emfisema
 Febris yang tidak terkontrol
 Riwayat pneumothoraks spontan
 Riwayat bedah thorax

10
 Riwayat operasi telinga
 Lesi paru asimtomatik

2.7 Prosedur Terapi Oksigen Hiperbarik


Prosedur terapi meliputi beberapa tahapan berikut :
1. Persiapan terapi
Oksigen murni dapat menyebabkan kebakaran apabila ada
percikan atau api. Oleh karena itu, pasien tidak boleh membawa
korek api atau perangkat bertenaga baterai ke dalam ruang terapi.
Pasien harus menghapus produk perawatan rambut dan kulit,
parfum, deodoran, dan hal lainnya yang berbasis minyak dan
berpotensi menimbulkan kebakaran. Hanya pakaian katun bersih
yang diperbolehkan di dalam ruangan. Pasien juga harus memberi
tahu teknisi apabila ada obat yang digunakan dan pasien
disarankan untuk tidak meminum alkohol atau minuman
berkarbonasi selama empat jam sebelum perawatan. Pada
kebanyakan kasus, pasien harus berhenti merokok dan berhenti
menggunakan produk tembakau lainnya selama masa pengobatan
mereka, karena dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk
mengangkut oksigen.
2. Selama terapi
Pasien bisa mendapatkan terapi hiperbarik dalam dua jenis
pengaturan, yaitu dalam suatu tabung yang dirancang untuk 1
orang atau dalam suatu ruang yang dirancang untuk beberapa
orang. Selama terapi oksigen hiperbarik, tekanan udara dalam
ruangan adalah sekitar dua sampai tiga kali tekanan udara normal.
Tekanan udara yang meningkat akan menimbulkan perasaan penuh
yang bersifat sementara di dalam telinga yang mirip dengan apa
yang dirasakan ketika berada di dalam pesawat terbang atau ketika
berada pada tempat yang tinggi. Hal ini dapat diredakan dengan
melakukan gerakan menguap atau menelan.
3. Setelah terapi

11
Pada kebanyakan kondisi, terapi berlangsung hingga sekitar
dua jam. Pasien mungkin merasa agak lelah atau lapar setelah
terapi ini, namun tidak membatasi aktivitas normal

2.8 Fungsi perawatan HBOT (hyperbarik oxygen teraphy)


 Meningkatkan konsentrasi oksigen pada seluruh jaringan tubuh,
bahkan pada aliran darah yang berkurang.
 Merangsang pertumbuhan pembuluh darah baru untuk
meningkatkan aliran darah pada sirkulasi yang berkurang.
 Menyebabkan pelebaran arteri rebound sehingga meningkatkan
diameter pembuluh darah, dibanding pada permulaan terapi.
 Merangsang fungsi adaptif pada peningkatan superoxido
dismutase (SOD), merupakan salah satu anti oksidan dalam
tubuh untuk pertahanan terhadap radikal bebas dan bertujuan
mengatasi infeksi dengan meningkatkan kerja sel darah putih
sebagai anti biotik pembunuh kuman.

2.9 Manfaat Terapi Oksigen Hiperbarik


1. Kelainan atau penyakit penyelaman
Terapi HBO digunakan untuk kelainan atau penyakit penyelaman
seperti dekompresi, emboli gas dan keracunan gas.
2. Luka penderita kencing manis
Luka pada penderita kencing manis merupakan salah satu
komplikasi yang paling ditakuti karena sulit disembuhkan. Paling
sering terjadi pada kaki dan disebabkan oleh bakteri anaerob.
Pemberian terapi HBO dapat membunuh bakteri tersebut dan
mempercepat penyembuhan luka.
3. Sudden Deafness
Sudden Deafness adalah penyakit tiba-tiba tuli atau tidak
mendengar, hal ini bisa terjadi karena infeksi (panas terlebih
dahulu), bunyi-bunyian yang keras atau penyebab lain yang tidak
diketahui. Dengan melakukan terapi hiperbarik oksigen dapat
segera sembuh atau terhindar dari tuli permanen.

12
 Manfaat Lain dari Terapi Hiperbarik Oksigen
1. Keracunan gas CO2.
2. Cangkokan kulit.
3. Osteomyelitis.
4. Ujung amputasi yang tidak sembuh.
5. Rehabilitasi paska stroke.
6. Radionokrosis.
7. Meningkatkan motilitas sperma pada kasus infertilitas.
8. Alergi.

2.10 Syarat-syarat dalam menjalani HBO


1. Sebelum menjalani terapi, pasien akan dievaluasi untuk
memastikan tidak adanya kontraindikasi dilakukannya terapi
oksigen hiperbarik, seperti kanker, pneumotoraks, sedang flu atau
demam, penderita sinusitis, asma, infeksi saluran pernafasan atas
yang sedang akut dan ibu hamil trimester I.
2. Pasien harus memberitahu obat-obatan yang sedang mereka
konsumsi mengingat terdapat obat-obatan tertentu yang dapat
menyebabkan keracunan oksigen misalnya obat-obatan jenis steroid
dan kemoterapi.
3. Pasien akan dimasukkan ke dalam ruangan yang menyerupai kapal
selam yang berukuran kecil selama 2 jam sehingga penting sekali
untuk memastikan pasien tidak memiliki phobia terhadap ruangan
sempit.
4. Saat merasa tidak kuat, pasien dapat memberitahukan petugas
yang ikut masuk ke dalam ruangan hiperbarik.

2.11

13
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Terapi oksigen hiperbarik adalah terapi medis di bidang
kesehatan, yang memiliki dasar keilmuan kedokteran dan telah
terbukti secara klinis dengan cara menghirup oksigen murni didalam
suatu ruangan bertekanan tinggi. (Evident Base Medicine)
Adapun manfaat dari terapi oksigen hiperbaik dapat berupa :
keracunan gas CO2, Cangkokan kulit, Osteomyelitis,Ujung amputasi
yang tidak sembuh,Rehabilitasi paska stroke dll.

3.2 Saran
Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
penyempurnaan makalah ini.

14
DAFTAR PUSTAKA

Hariyanto, dkk. 2009. Ilmu Kesehatan Penyelaman dan Hiperbarik. Jakarta


: Biomedical Engineering

Avongsa, Merlin. 2015. Sehat dan Bugar dengan Terapi Oksigen


Hiperbarik. Jakarta : Bethsaida

Supondha, Erick. 2015. Terapi Oksigen Hiperbar. Jakarta : Bethsaida

http://intand14kiiroi.blogspot.com/2012/07/hiperbarik.html

15

Anda mungkin juga menyukai