Bab 7 - Sistem Koloid
Bab 7 - Sistem Koloid
Bab 7
7
Sistem Koloid
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7
Peta Konsep
- Efek Tyndall
bersifat - Gerak Brown
- Pengendapan
- Elektroforesis
Asli
Dalam Kehidupan
Sehari-hari
antara lain
A. Dispersi Koloid
Jika suatu zat dilarutkan ke dalam suatu pelarut tertentu maka zat
terlarut tersebut akan terdispersi ke dalam pelarutnya (medium
pendispersi).
Sistem dispersi koloid terdiri atas 2 fase, yaitu fase terdispersi dan
medium pendispersi.
Tipe Sistem Dispersi Koloid
Fase Terdispersi
Medium
Pendispersi Gas Cair Padat
B. Sifat Koloid
1. Efek Tyndall
2. Gerak Brown
3. Pengendapan
4. Sifat Kelistrikan
Sifat dari partikel koloid adalah dapat memiliki muatan positif atau
negatif. Muatan partikel koloid dapat terjadi:
5. Elektroforesis
Penerapan Elektroforesis
C. Macam-Macam Koloid
1. Sol Liofil dan Sol Liofob
a. Sol Liofil
b. Sol Liofob
Sol yang fase terdispersinya tidak senang dengan medium
atau pelarutnya.
Contoh: dispersi emas, Fe(OH)3, dan belerang dalam air
yang tidak melibatkan ikatan hidrogen.
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7
c. Kestabilan Sol
d. Pemurnian Sol
Dapat dilakukan dengan cara:
1. Dialisis
Sol dan zat elektrolit atau partikel-partikel kecil lainnya dapat
dipisahkan dengan kertas perkamen atau membran selofan
yang memiliki pori-pori sangat baik.
2. Elektrodialisis
Hampir sama dengan dialisis. Bedanya, pada elektrodialisis,
dengan pengaruh medan listrik, ion-ion tertarik ke elektrode
yang berlawanan muatan.
3. Penyaring Ultra
Penyaring ultra atau membran selofan dapat dilalui zat elektrolit
dan mediumnya, tetapi partikel sol tidak dapat melewatinya.
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7
2. Aerosol
3. Emulsi
Emulsi adalah sistem koloid zat cair yang terdispersi dalam zat cair
(sistem koloid cair-cair).
Untuk memperoleh emulsi yang stabil, diperlukan sejumlah kecil zat
pengemulsi (emulgator) yang ditambahkan saat pembuatan emulsi.
4. Gel
Gel adalah sistem koloid zat cair yang terdispersi dalam medium
padat.
Contoh:
b. Sifat gel ada yang elastis (gelatin, kanji, dan sabun) dan ada
yang tidak elastis (kaku), misalnya gel silika
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7
D. Pembuatan Koloid
1. Cara Dispersi
Prinsip cara ini adalah pemecahan partikel berukuran besar
menjadi partikel berukuran kecil (sesuai ukuran partikel koloid).
a. Peptisasi
Cara pembuatan koloid dengan penambahan elektrolit ke dalam
suatu endapan.
b. Pemintal koloid
Pemintal koloid terdiri atas dua pelat baja yang berdekatan,
berputar dengan arah berlawanan, dan berkecepatan tinggi.
c. Cara Bredig
Cara Bredig menggunakan dua kawat logam yang diberi
tegangan tinggi saling didekatkan di dalam air.
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7
2. Cara Kondensasi
Kondensasi merupakan kebalikan dari cara dispersi, yaitu
penggabungan molekul-molekul kecil menjadi partikel yang besar.
a. Hidrolisis
Contoh: pembuatan sol hidroksida besi, krom, dan aluminium
b. Oksidasi
Contoh: pembuatan sol belerang
c. Reduksi
Contoh: pembuatan sol Ag dan Au
d. Reaksi penetralan
Contoh: pembuatan sol As2O3
e. Pengubahan pelarut
Contoh: larutan belerang dalam etanol ditambahkan pada air yang
berlebihan maka akan terbentuk partikel koloid.
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7
Ilustrasi pembentukan skema mesin Langit tampak biru karena Ilustrasi pengendapan
delta ginjal buatan sinar matahari dihamburkan partikel koloid oleh
oleh partikel-partikel koloid tawas
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7
Terima Kasih