Anda di halaman 1dari 13

Journal Reading

PERAWATAN DRY SOCKET


ALVEOLAR OSTEITIS

Pembimbing:
drg. Farah Asnely Putri, Sp.BM

Ali Alfatsyah Jihadillah


160112180059
PENDAHULUAN
Dry Socket
 komplikasi yang sangat menyakitkan yang timbul
antara satu hingga tiga hari pasca ekstraksi.

 Insiden berkisar antara 0,5-5% untuk semua


ekstraksi rutin, tetapi dapat mencapai hingga 38%
untuk ekstraksi impaksi molar ketiga rahang bawah.

 Patogenesis  Fibrinolisis yang terlokalisasi yang


terjadi di dalam soket dan kemudian menyebabkan
hilangnya bekuan darah

 Nitzan, et al. (1983) secara spesifik mengusulkan peran


bakteri anaerob, terutama Treponemma denticola, yang
menunjukkan aktivitas fibrinolitik
 Terjadi paling sering pada usia antara 20 dan 40 tahun
Tanda dan gejala

berkurangnya rasa sakit yang Soket dapat terisi dengan


dialami selama 24 jam pertama campuran saliva dan sisa makanan

72 jam pasca ekstraksi -> rasa


sakit yang parah, melemahkan, Terkadang juga terdapat slough
dan terus-menerus yang berlanjut (lapisan jaringan nekrotik)
sepanjang malam

soket kosong (kekurangan bekuan Gingiva yang berdekatan cenderung


darah) dengan tulang yang terbuka berwarna merah, meradang, dan
dan terlihat nyeri pada tekan dan edema
Pencegahan
Penggunaan kain kasa Penggunaan klorheksidin
Tidak merokok yang direndam dalam 0,12%
selama 48 jam varnish Whitehead  yang
Sebelum ekstraksi dan 1
pasca ekstraksi dijahit ke dalam soket
pasca operasi minggu pasca ekstraksi

Field, et al. (1987) Penggunaan antibiotik


Berkumur selama dua sistemik dan topikal
menit dengan 0,2% Pemberian antibiotik
chlorhexidine digluconate sebelum operasi lebih
segera sebelum efektif dalam mengurangi
pencabutan gigi insiden Dry socket
Penatalaksanaan
(Kasus tertentu) radiografi harus diambil untuk menghilangkan kemungkinan adanya sisa
akar atau fragmen tulang sebagai sumber rasa sakit

Soket harus diirigasi dengan chlorhexidine digluconate 0,12% yang dihangatkan (anastesi
lokal biasanya dibutuhkan)

Soket kemudian dapat diisi sedikit dengan dressing obtundan untuk mencegah masuknya
serpihan makanan ke dalam soket

Pasien harus diberikan obat anti inflamasi non steroid (NSAID)

Pasien harus tetap diperiksa dan langkah 2 dan 3 diulang sampai rasa sakit mereda dan
pasien kemudian dapat diinstruksikan untuk melakukan irigasi soket di rumah dengan
chlorhexidine digluconate 0,2% dengan syringe.
Audit
Audit dilakukan di Departemen Kecelakaan dan Darurat
Sekolah dan Rumah Sakit Gigi Dublin

Kuesioner Lamanya waktu antara timbulnya gejala


dalam menentukan kasus ini Gejala yang dialami
berdasarkan tanda dan gejala
yang ada dan dengan demikian Metode perawatan
dapat membedakannya dari
infeksi yang menyebar
Perawatan apa yang diberikan
antibiotik diresepkan atau tidak
irigasi dengan salin atau klorheksidin

memberikan instruksi rumah tentang pengirigasian soket


atau tidak
pemberian dressing pada soket dengan dressing resorbable,
atau penempatan dressing obtundan
Hasil
• Waktu antara ekstraksi dan • Semua pasien mengalami nyeri
timbulnya gejala berkisar dari satu parah. Keparahan ini berkisar dari
hingga tiga hari pasca ekstraksi 7 hingga 10
• Waktu antara timbulnya gejala • diukur dengan skala analog
dengan datangnya pasien rata-rata visual , dengan skor maksimum
empat sampai enam hari 10.

Dari 27 pasien :
• 18 (70%) pasien mengalami halitosis
• 25 (94%) dari kasus mengalami perubahan
• Semua kasus menunjukkan adanya slough
• 20 (74%) impaksi makanan
Gambar 1. Irigasi paling sering menggunakan Chlorhexidine. Gambar 2. Perawatan diberikan setelah irigasi soket.
Anamnesis/riwayat

pemeriksaan

diagnosis: dry socket

penyakinan akan kondisi (self limiting,


umum terjadi, tidak terdapat sisa akar

Diskusi yang tertinggal, bukan gigi sebelahnya


yang sakit, anjuran untuk berhenti
merokok)

anestesi lokal dapat digunakan pada


kasus yang parah apabila diperlukan

irigasi: chlorhexidine digluconate 0,2% (+


apabila tidak dilakukan dressing, maka pasien
diinstruksikan untuk melakukan irigasi di
rumah dengan syringe)
letakan dressing Alvogyl pada soket
dengan ringan, jangan ditekan

analgesik: paracetamol + codeine 1g qds + ibuprofen 400 mg


qds + analgesik opium, seperti tramadol, pada kasus yang
parah --> follow up dalam 2 hari

follow up dalam 2 hari

apabila tidak ada perubahan, gunakan


dressing non resorbable selama 1 minggu
(pita perban dan pasta iodoform atau
varnish Whitehead)

follow up setelah 2 hari untuk


memastikan soket sudah sembuh
KESIMPULAN
Dry
Dry socket
socket adalah
adalah kondisi
kondisi yang
yang dapat
dapat berhenti
berhenti sendiri,
sendiri, namun
namun penyebabnya
penyebabnya tetap
tetap
sulit
sulit dipahami.
dipahami. Manajemen
Manajemen ditujukan
ditujukan untuk
untuk menghilangkan
menghilangkan rasa rasa sakit
sakit pasien
pasien
sampai
sampai penyembuhan
penyembuhan soket
soket terjadi.
terjadi. Penyembuhan
Penyembuhan difasilitasi
difasilitasi dan
dan dipercepat
dipercepat melalui
melalui
pengurangan
pengurangan gangguan
gangguan pada
pada luka
luka oleh
oleh debris
debris makanan
makanan dan dan mikroorganisme,
mikroorganisme,
dengan
dengan irigasi
irigasi soket
soket menggunakan
menggunakan chlorhexidine,
chlorhexidine, diikuti
diikuti dengan
dengan penempatan
penempatan
dressing
dressing Alvogyl
Alvogyl atau,
atau, jika
jika tidak
tidak tersedia,
tersedia, menginstruksikan
menginstruksikan pasienpasien untuk
untuk irigasi
irigasi di
di
rumah
rumah menggunakan
menggunakan syringe
syringe sampai
sampai tidak
tidak lagi
lagi terdapat
terdapat debris
debris pada
pada soket,
soket, serta
serta
pemberian
pemberian resep
resep analgesik
analgesik oral
oral yang
yang ampuh.
ampuh. Pasien
Pasien harus
harus diperiksa
diperiksa secara
secara berkala
berkala
untuk
untuk memastikan
memastikan soketnya
soketnya pulih,
pulih, terutama
terutama jika
jika telah
telah dipasang
dipasang dressing.
dressing.

Anda mungkin juga menyukai