Anda di halaman 1dari 8

TULAREMIA

LORENSYA SERE SITORUS 171000131


MARIA ANGELINA SIHOMBING 171000156
SHANTY ARNI MANURUNG 171000178
DEARNI WAHYUNI SIPAYUNG 171000256
RINI YULIANA DAMAYANTI 171000274
Tularemia adalah zoonosis yang disebabkan oleh
bakteri Francisella Tularensis, dengan manifestasi klinis
yang sangat bervariasi tergantung kepada tempat
masuknya bakteri yang menginfeksi. Biasa juga dikenal
dengan istilah demam kelinci, demam lalat rusa,
penyakit ohara dan demam Prancis. Hewan yang sering
tertular penyakit ini seperti kelinci, berang-berang,
musang dan domba.
Epidemiologi
Bakteri tularemia pertama kali diisolasi oleh GW McCoy dari
laboratorium wabah Layanan Kesehan Masyarakat Amerika Serikat
dan dilaporkan pada tahun 1912. Para ilmuwan menentukan
tularemia bisa berbahaya bagi manusiaNegara yang sering terdapat
kasus Tularemia seperti Rusia, Swedia, Finlandia, Amerika, Rusia,
Kazakhstan, Turkmenistan.Di Swedia selama periode 1984-2012 total
4.830 kasus tularemia terjadi (sebagian besar infeksi diperoleh di
dalam negeri). Sekitar 1,86 kasus per 100.000 orang terjadi setiap
tahun dengan angka lebih tinggi pada mereka yang berusia antara 55
dan 70 tahun. Pada tahun 2005, wabah terjadi di Jerman di antara
peserta dalam perburuan kelinci. Sekitar 27 orang bersentuhan
dengan darah dan daging yang terkontaminasi setelah perburuan.
Sepuluh dari yang terpajan, berusia 11 hingga 73, mengembangkan
tularemia
Etiologi
Tularemia disebabkan oleh bakteri Francisella
TularensisTidak motil dan tidak
bersporaMerupakan bakteri gram
negatifMemiliki ukuran panjang 0.7-1,0 µm, dan
lebar 0,2-0,5 µm.Masa Inkubasi berisar antara
1-14 hari, namun rata rata 3-5 hari.
Cara Penularan

PADA MANUSIA
• CARA PALING UMUM MELALUI GIGITAN
SERANGGA PENGISAP DARAH, MISALNYA
KUTU (TICK)

Pada Hewan • KONTAK DARAH ATAU JARINGAN HEWAN


YANG TERINFEKSI DENGAN MATA,
Penularan dapat terjadi karena
MULUT, ATAU LECET DAN LUKA PADA
adanya kontak langsung antara KULIT
kelinci yang satu dengan kelinci
lain yang sudah terinfeksi. • MENGOLAH ATAU MENGONSUMSI
DAGING KELINCI YANG TIDAK DIMASAK
HINGGA MATANG

• KONSUMSI AIR YANG TERKONTAMINASI

• MENGHIRUP AEROSOL YANG


TERKONTAMINASI ATAU DEBU DARI
PERTANIAN
Gejala
PADA MANUSIA, GEJALA YANG TIMBUL
TERGANTUNG DENGAN DIMANA BAKTERI
TERSEBUT MASUK KE DALAM TUBUH, SEPERTI :

Pada kelinci, gejala yang GEJALA PADA MANUSIA DEMAM HINGGA MENCAPAI
40° CULCEROGLANDULAR, BIASANYA AKIBAT
timbul seperti : GIGITAN SERANGGA. KELUHAN YANG
DISAMPAIKAN BERUPA ULKUS KULIT YANG

Terlihat diam, jarang MUNCUL PADA AREA BAKTERI


MASUK.GLANDULAR, UMUMNYA DISEBABKAN
GIGITAN SERANGGA. KELUHAN YANG MUNCUL
beraktivitas seperti BERUPA PEMBENGKAKAN KELENJAR GETAH
BENING REGIONAL, TANPA ADANYA ULKUS PADA
biasaSusah makan, KULITOCULOGLANDULAR, KONTAMINASI BAKTERI
PADA MATA. KELUHAN BERUPA IRITASI DAN
sehingga kehilangan berat PERADANGAN PADA MATA, NYERI PADA MATA,
ULKUS PADA BAGIAN DALAM KELOPAK MATA.
badanMata sendu KELUHAN DISERTAI PEMBENGKAKAN KELENJAR
GETAH BENING DI DEPAN

(pucat)Terdapat ruam- TELINGA.OROPHARYNGEAL, DISEBABKAN


KONSUMSI MAKANAN ATAU MINUMAN YANG

ruam bekas luka pada TERKONTAMINASI. KELUHAN BIASANYA BERUPA


NYERI TENGGOROKAN, ULKUS PADA MULUT ATAU
SARIAWAN, TONSILLITIS, DAN PEMBENGKAKAN
kulit, bulu rontokKaki KELENJAR GETAH BENING PADA AREA
LEHER.PNEUMONIK, DISEBABKAN BAKTERI MASUK
cenderung kaku,sering KE SALURAN PERNAPASAN. MERUPAKAN BENTUK
PALING SERIUS DARI TULAREMIA. KELUHAN DAPAT
rebahan dan urin berbau BERUPA BATUK KERING, NYERI DADA, KESULITAN
BERNAFAS.TYPHOIDAL, MERUPAKAN BENTUK
menyengat. KOMBINASI GEJALA UMUM (TANPA GEJALA LOKAL
ATAU BENTUK TULAREMIA KHUSUS) SEPERTI
KELELAHAN EKSTREM, MUNTAH DAN DIARE,
PEMBESARAN HATI, PEMBESARAN LIMPA,
PNEUMONIA
Diagnosa
kultur dengan medium yang diperkaya zat-
zat tertentu (enriched medium).pewarnaan
imunofluoresensuji serologi, danPCR.Isolasi
bakteri penyebab tularemia dilakukan pada
laboratorium yang mempunyai fasilitas
keamanan tinggi dan pekerja laboratorium
juga wajib menggunakan alat pelindung diri
(proper biosafety conditions) karena
tularemia bersifat infeksius
Pencegahan
Primer
•Menggunakan obat anti serangga
• Menggunakan celana panjang, baju lengan panjang, kaos
kaki panjang untuk menghindarkan dari kutukulit
• Menjaga kebersihan makanan dan minuman, terutama saat
di luar rumah
• Memakai masker dan sarung tangan saat berkontak dengan
hewan
Sekunder
Terapi farmakologi
Tersier
LVS (Live Vaccine Strain)

Anda mungkin juga menyukai