Demam
Rematik Akut
dan Penyakit
Jantung
Rematik
OLEH :
MARWIYAH KHAIRANI
G1A219053
PEMBIMBING :
DR. HJ. ELFIANI , SPPD. FINASIM
PENDAHULUAN
Puncak insidensi usia 5 hingga 15 tahun, jarang pada usia lebih dari
35 tahun
Elektrokardiogram
PEMERIKSAAN
ST segmen elevasi difus pericarditis, PENUNJANG
miokarditis sinus takikardi dan
pemanjangan interval P-R dan AV blok
derajat 2 atau total AV blok
Histopatologi
Histopatologi
Histopatologi
Histopatologi
Histopatologi
Ekokardiografi
Menentukan kerusakan dari katup jantung
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
DIAGNOSIS
• Pemeriksaan Fisik
dapat dilakukan auskultasi untuk mendengarkan suara khas murmur pada tiap
kelainan katup. Pada pasien dengan regurgitasi mitral ditemukan suara murmur
apikal holosistolik,pada stenosis mitral dapat ditemukan murmur diastolik apikal
rumbling low-pitch, pada stenosis aorta dapat ditemukan murmur ejeksi sistolik.
1. BED REST
Bed rest pada pasien demam rematik akut bertujuan untuk meringankan nyeri sendi.
2. Pemberian antibiotik
Pemberian antibiotik untuk eradikasi streptococcus beta hemolitikus grup A adalah
benzathine benzylpenicillin intra muscular sebanyak 1,2 juta IU (BB >27kg) per hari atau
600,000 – 900,000 IU (BB<27 kg) per hari, atau diberikan erythromycin jika alergi terhadap
penicillin.
3. agen anti-inflamasi
Pemberian agen anti-inflamasi dapat berupa salisilat, NSAID ataupun kortikosteroid. Dosis
aspirin yang dapat diberikan pada dewasa 4 – 8 g/hari. Untuk penggunaan prednisone atau
prednisolone adalah 1 – 2 mg/kg/hari.
4.Pembedahan
TERAPI PENYAKIT JANTUNG REMATIK
• Pengobatan secara medikamentosa dilakukan pada kondisi pasien yang mengalami hipertensi
pulmoner dan atrial fibrilasi (komplikasi regurgitasi mitral), pencegahan thromboemboli
menggunakan antikoagulan (komplikasi stenosis mitral), Hipertensi sistemik menggunakan ACE
inhibitor, calcium chanel blocker atau angiotensin reseptor blocker (komplikasi regurgitasi aorta).