Anda di halaman 1dari 11

B.

Perilaku Bawaan
Perilaku bawaan terjadi karena pengaruh genetis (perilaku
bawaan lahir), dan karena proses belajar atau pengalaman yang
disebabkan oleh lingkungan
1. Perilaku Pada Tumbuhan
Perilaku pada tumbuhan hanya terbatas pada gerak tumbuh
dan gerak turgor. Tumbuhan tidak memiliki sistem syaraf.
Pada tumbuhan kita kenal gerak tropi, yaitu gerak tumbuh
yang arah geraknya ditentukan oleh arah stimulus. Gerak
turgor adalah gerak yang arahnya tidak ditentukan oleh
stimulus.
2. Pola Tindakan Tetap
Pola tindakan tetap merupakan urut-urutan tindakan yang
tidak dipelajari yang pada dasarnya tidak dapat diubah, dan
begitu dimulai, biasanya diselesaikan hingga tuntas.
Pemicunya adalah petunjuk eksternal yang dikenal sebagai
rangsangan stimulus.
3. Taksis dan Kinesis
Taksis adalah gerak organisme yang menuju ke arah
stimulus atau menjauhi stimulus.
Kinesis adalah suatu perubahan dalam aktivitas atau laju
pergerakan sebagai respons terhadap suatu stimulus.
4. Refleks
Refleks adalah respons bawaan yang paling sederhana yang
dijumpai pada hewan yang memiliki sistem syaraf. Refleks
merupakan respon otomatis dari sebagian tubuh terhadap suatu
stimulus.
5. Naluri
Naluri merupakan pola perilaku yang kompleks. Naluri
berbeda dengan taksis dan reflex. Pertama, naluri seringkali
bergantung pada beberapa kondisi khusus dari lingkungan
internal dan organisme. Kedua, stimulus bekerja sebagai
pemicu naluri. Kebanyakan pola dalam perilaku naluri dapat
dianalisis sebagai dorongan yang diarahkan kepada suatu
tujuan, dorongan ini akan reda jika suatu tujuan telah tercapai.
6. Perilaku Ritme dan “Jam Biologi”
Perilaku berulang-ulang pada interval waktu tertentu yang
dinyatakan sebagai ritme atau periode. Daur perilaku ritme
dapat selama dua jam atau setahun.
F. Kebugaran Inklusif Dapat Menjelaskan Evolusi
Perilaku Sosial Altruistik
1. Altruisme
Terkadang, beberapa jenis individu mengurangi kebugaran
individunya, namun meningkatkan kebugaran individu yang
lain. Inilah yang disebut altruisme.
2. Kebugaran Inklusif
Kebugaran inklusif merupakan efek total yang dimiliki
individu dalam memproliferasi gen-gennya dengan
menghasilkan keturunannya sendiri dan dengan memberikan
bantuan yang memungkinkan kerabat dekatnya, yang banyak
memiliki kesamaan gen untuk menghasilkan keturunan.
3. Aturan Hamilton
Menurut Hamilton, tiga variable kunci yang terdapat dalam
tindakan altruisme yaitu manfaat terhadap penerima, biaya
yang dikeluarkan altruis, dan koefisien kekerabatan. Koefisien
kekerabatan (coefficient of relatedness), r, sama dengan
presentase gen yang dimiliki secara bersamaan. Seleksi alam
mengunggulkan altruisme ketika manfaat bagi penerima
dikalikan dengan koefisien kekerabatan melebihi biaya yang
dikeluarkan oleh altruis dengan kata lain rB > C.
Pertidaksamaan ini disebut aturan Hamilton (Hamilton’s Rule)
4. Altruisme Resiprokal (Saling Tolong)
Suatu perilaku dimana individu terkadang berperilaku
altruistik terhadap individu lain yang bukan kerabat. Keutuhan
suatu kelompok sosial dikuatkan oleh sikap saling tolong.
Sering diamati di antara hewan-hewan sosial bahwa suatu
individu akan menolong individu lain dengan harapan bahwa
individu yang ditolong akan membalas menolongnya di masa
depan. Perilaku ini dinamai altruisme resiprokal. Saling toong
menolong tak hanya ditemui di antara anggota satu kelompok,
tapi terkadang ditemukan antaranggota kelompok yang
berbeda.
5. Pembelajaran Sosial
Pembelajaran sosial bisa muncul dari perilaku suatu
individu atas apa yang dilihatnya atau dipelajarinya.

Anda mungkin juga menyukai