Anda di halaman 1dari 13

MANAJEMEN KEUANGAN & INVESTASI

BAB 6
KEBIJAKAN DIVIDEN

Rudeva Juniawaty
Pengertian Kebijakan Dividen
 Kebijakan dividen merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dengan keputusan pendanaan perusahaan.
 Kebijakan dividen merupakan keputusan apakah laba yang
diperoleh perusahaan pada akhir tahun akan dibagi kepada
pemegang saham dalam bentuk dividen atau akan ditahan
untuk menambah modal guna pembiayaan investasi di
masa yang akan datang
 Faktor – faktor yang memengaruhi besar kecilnya dividen yang
akan dibayarkan kepada pemegang saham adalah :
1. Posisi solvabilitas perusahaan
2. Posisi likuiditas perusahaan
3. Kebutuhan untuk melunasi utang
4. Rencana perluasan
5. Kesempatan investasi
6. Stabilitas pendapatan
7. Pengawasan terhadap perusahaan
Dividen Saham dan Pemecahan Saham
 Dividen saham (stock dividend) dan pemecahan saham (stock split)
seringkali digunakan untuk tujuan berbeda.
 Dalam pengertian ekonomi, hanya terdapat perbedaan kecil diantara
keduanya.
 Namun dalam pengertian akuntansi, kedua istilah tersebut memiliki
perbedaan besar.
 Prinsip akuntansi memperlakukan distribusi saham yang lebih dari
25% dari saham yang beredar sebagai pemecahan saham, sedangkan
distribusi yang lebih kecil dari jumlah itu dapat digolongkan sebagai
dividen saham.
Kebijakan Stock Dividend
 Pada dasarnya pembagian dividen akan mengurangi pos
laba ditahan di neraca dan akan ditambah ke modal saham.
 Dengan demikian laba ditahan akan berkurang dan modal
saham akan bertambah.
 Namun, jumlah modal sendiri tidak berubah sebelum
dan sesudah pembagian dividen.
 Tujuan perusahaan membagikan dividen saham adalah :
 Untuk menghemat Kas
Contoh :
 PT Berdikari pada akhir tahun mempunyai struktur modal sendiri sebagai berikut :
 Modal saham (nominal Rp. 5.000 x 120.000 lembar) Rp 600.000.000,00
 Agio saham 400.000.000,00
 Laba ditahan 800.000.000,00+
 Jumlah Modal Sendiri Rp. 1.800.000.000,00
 Perusahaan akan membagikan dividen saham sebesar 25% atau 30.000 lembar saham.
 Harga saham sebesar Rp. 7.500,00 per lembar.
 Tentukan struktur modal perusahaan setelah pembagian dividen saham.
Penyelesaian :

 Dividen saham yang dibagikan = 25% x 120.000 lembar = 30.000 lembar


 Jumlah saham biasa yang beredar akan naik akibat pembagian dividen
saham, sehingga jumlah saham biasa menjadi =
 120.000 lembar + 30.000 lembar = 150.000 lembar
 Jumlah dana yang diambil dari rekening Laba Ditahan sebesar =
 30.000 lembar x Rp. 7.500 = Rp. 225.000.000,00
 Dari Rp. 225.000.000,00 jumlah dana yang akan dipindahkan ke Modal
Saham adalah
 30.000 lembar x Rp. 5.000 = Rp. 150.000.000,00 dan
 sisanya sebesar Rp. 225.000.000,00 - Rp. 150.000.000,00 = Rp. 75.000.000,00
akan dipindah ke Agio Saham
Penyelesaian :
 Struktur Modal saat ini menjadi sebagai berikut :
 Modal saham (nominal Rp. 5.000 x 150.000 lembar) Rp 750.000.000,00
 Agio saham (Rp. 400.000.000,00 + 75.000.000,00) 75.000.000,00
 Laba ditahan (Rp. 800.000.000,00 – 225.000.000) 575.000.000,00+
 Jumlah Modal Sendiri Rp. 1.800.000.000,00

 Kesimpulan :
 Adanya pembagian dividen saham tidak akan merubah jumlah modal sendiri
Kebijakan Stock Split
 Stock split (pemecahan saham) adalah pemecahan nilai nominal saham ke dalam nilai
nominal yang lebih kecil yang menyebabkan jumlah lembar saham yang beredar akan
meningkat proporsional dengan penurunan nilai nominal saham
 Tujuan stock split adalah :
 Untuk menempatkan harga pasar saham dalam trading range tertentu
 Kebijakan stock split dilakukan apabila harga pasar saham suatu perusahaan terlalu tinggi
yang akan mengakibatkan berkurangnya minat investor sehingga kebijakan stock split
akan membuat nominal saham menjadi lebih murah.
 Kebijakan stock split terdiri dari pemecahan saham 1 lembar menjadi 2 lembar dan 2
lembar menjadi 1 lembar
Contoh Stock Split 1 menjadi 2 :
 PT Berdikari pada akhir tahun memiliki struktur modal sendiri
seperti tercantum di bawah ini :
 Modal saham
(nominal Rp. 4.000 x 250.000.000 lembar) Rp. 1.000.000.000,00
 Agio Saham 500.000.000,00
 Laba Ditahan 900.000.000,00+
 Jumlah Modal Sendiri Rp. 2.400.000.000,00
 Perusahaan akan mengadakan stock split dari 2 lembar 1 lembar
saham. Tentukan struktur modal sendiri perusahaan setelah
kebijakan stock split.
Penyelesaian
 Jumlah saham yang beredar menjadi 250.000 lembar x 2 = 500.000 lembar
 Nilai nominal saham menjadi Rp. 4.000 / 2 = Rp. 2.000 per lembar

Sehingga struktur modal saat ini setelah adanya pemecahan saham menjadi :
 Modal saham(nominal Rp. 2.000 x 500.000 lembar) Rp. 1.000.000.000,00
 Agio saham 500.000.000,00
 Laba Ditahan 900.000.000,00+
 Jumlah Modal Sendiri Rp. 2.400.000.000,00
Contoh Stock Split 2 menjadi 1 :
 PT Berdikari pada akhir tahun memiliki struktur modal sendiri
seperti tercantum di bawah ini :
 Modal saham
(nominal Rp. 4.000 x 250.000.000 lembar) Rp. 1.000.000.000,00
 Agio Saham 500.000.000,00
 Laba Ditahan 900.000.000,00+
 Jumlah Modal Sendiri Rp. 2.400.000.000,00
 Perusahaan akan mengadakan stock split dari 2 lembar 1 lembar
saham. Tentukan struktur modal sendiri perusahaan setelah
kebijakan stock split.
Penyelesaian
 Jumlah saham yang beredar menjadi 250.000 lembar / 2 = 125.000 lembar
 Nilai nominal saham menjadi Rp. 4.000 X 2 = Rp. 8.000 lembar

Sehingga struktur modal saat ini setelah adanya pemecahan saham menjadi :
 Modal saham(nominal Rp. 8.000 x 125.000 lembar) Rp. 1.000.000.000,00
 Agio saham 500.000.000,00
 Laba Ditahan 900.000.000,00+
 Jumlah Modal Sendiri Rp. 2.400.000.000,00

Kesimpulan :
Adanya stock split tidak merubah jumlah modal sendiri

Anda mungkin juga menyukai