Anda di halaman 1dari 11

Faktor Risiko Maternal dan

Outcome Prolaps Tali Pusat:


Sebuah Studi Berbasis Populasi

Tarni Restami
11120182054

Pembimbing
dr Fadli Ananda Sp.OG, M.Kes
PENDAHULUAN
• Meskipun prolaps tali pusat (UCP) adalah kondisi yang tidak
umum terjadi, dimana insidensi berkisar antara 0,1 hingga 0,6%,
namun hal ini merupakan komplikasi obstetrik mayor.
• Faktor risiko utama yang saat ini terkait dengan prolaps tali pusat
adalah presentasi bokong, multiparitas, malpresentasi,
polihidramnion, dan kehamilan multipel, terutama pada bayi
kembar kedua
• Prematuritas juga merupakan faktor risiko utama karena janin
seringkali kecil dan berada pada presentasi non-verteks. Prolaps
tali pusat berkaitan dengan efek outcome neonatal yang buruk
• Tingkat prolaps tali pusat menurun karena diagnosis yang lebih
baik dan perawatan obstetri yang lebih baik
Metode

menggunakan data dari National Center for


Health Statisticse Linked Birth Infant Death
and Fetal untuk melakukan studi kohort
retrospektif dari semua kelahiran yang Outcome kami adalah prolaps tali pusat yang
terdaftar antara Januari 2003 dan Desember diperoleh dari akta kelahiran ibu. Kami
2005. Informasi mengenai sekitar 4 juta memasukkan semua kelahiran hidup, dan
kelahiran tahunan penduduk dan bukan mengeksklusi semua persalinan sebelum usia
penduduk tetap Amerika Serikat dimasukkan kehamilan 24 minggu, lahir mati, dan semua
dalam database catatan persalinan yang tidak mencatat apakah
prolaps tali pusat terjadi atau tidak.
Insidensi prolaps tali pusat diukur setiap tahun,
dan karakteristik ibu dari wanita dengan dan
tanpa prolaps tali pusat dibandingkan. Regresi
logistik digunakan untuk estimasi odds ratio
(OR) dan confidence intervals (CI) 95% untuk
faktor risiko terkait dan outcome maternal dan
neonatal di antara wanita dengan dan tanpa
prolaps tali pusat.
HASIL

Sebanyak 16.126 kelahiran dengan komplikasi prolaps talii pusat


diidentifikasi selama periode penelitian. Insiden prolaps tali pusat
dalam populasi kohort kami tetap stabil selama periode studi tiga
tahun
Tabel 1. Karakteristik klinis dasar di antara wanita dengan dan tanpa prolaps
tali pusat
 

Wanita dengan prolaps tali pusat lebih cenderung berasal dari ras Indian Amerika /
Alaska, multipara, memiliki presentasi bokong, mengalami persalinan lama, dan
cenderung memiliki janin laki-laki.
Tabel 2. EfekProlaps
Outcome prolaps
tali pusat tali
(+) pusat pada
Prolaps Outcome
tali pusat (-) Maternal
Adjusted OR (95% CI) Adjusted P
N = 16 126 n(%) N =10 024 290 n(%)
 
Solusio 241 (1.49) 51 446 (0.51) 1.65 (1.45-1.89) <0.001
plasenta
Persalinan 11 034 (68.42) 2 842 753 (28.36) 10.87 (10.47-11.30) <0.001
caesarean
Vacuum 627 (3.89) 402 668 (4.02) 1.04 (0.96-1.13) 0.298
Forsep 192 (1.19) 110 634 (1.10) 1.12 (0.97-1.29) 0.116
Mekonium 1198 (7.43) 481 899 (4.81) 1.74 (1.64-1.85) <0.001
Febril 215 (1.33) 153 149 (1.53) 0.86 (0.75-0.98) 0.029
Perdarahan 201 (1.25) 56 979 (0.57) 1.75 (1.52-2.01) <0.001
banyak
PPROM 870 (5.40) 201 012 (2.01) 1.84 (1.72-1.98) <0.001

Pasien dengan prolaps tali pusat hampir 11 kali lebih mungkin menjalani operasi caesar
daripada yang tanpa prolaps tali pusat. Lebih lanjut, kelahiran dengan komplikasi prolaps
tali pusat dikaitkan dengan solusio plasenta, ketuban pecah dini, cairan ketuban
bermekonium, dan perdarahan berlebihan.
Tabel 3. Efek prolaps
Outcome tali
Prolaps pusat
tali pusat (+) pada
ProlapsOutcome
tali pusat (-) Neonatal
Adjusted OR Adjusted P
  Apgar 5 menit
N = 16 126 n(%)
303 (1.88)
N =10 024 290 n(%)
18 029 (0.18)
(95% CI)
3.76 (3.31-4.26) <0.001
<3
Ventilasi 1724 (10.69) 263 591 (2.63) 2.99 (2.83-3.16) <0.001
bantuan
Kejang 47 (0.29) 4504 (0.04) 5.55 (4.16-7.42) <0.001
Cedera lahir 110 (0.68) 26 312 (0.26) 2.22 (1.84-2.68) <0.001
Aspirasi 69 (0.43) 12 783 (0.13) 3.46 (2.72-4.38) <0.001
mekonium
Penyakit 361 (2.24) 57 249 (0.57) 1.72 (1.54-1.92) <0.001
membran
hialin
Cedera janin 2495 (15.47) 347 640 (3.47) 4.72 (4.52-4.93) <0.001

Bayi yang lahir setelah prolaps tali pusat ditemukan memiliki outcome neonatal yang secara
signifikan lebih buruk, dengan lebih dari lima kali lipat peningkatan risiko kejang dan empat
kali lipat risiko menderita cedera janin. Di antara wanita dengan prolaps tali pusat, wanita
yang melahirkan dengan operasi caesar memiliki risiko cedera janin yang jauh lebih tinggi
daripada wanita yang melahirkan per vaginam
• penelitian kami menunjukkan bahwa pada kehamilan dengan prolaps tali pusat
terdapat lebih banyak bayi laki-laki yang dilahirkan daripada bayi perempuan. Hal
ini telah dilaporkan hanya dalam dua penelitian lain. Bahkan setelah disesuaikan
untuk persalinan prematur sebagai perancu yang mungkin, jenis kelamin laki-laki
tetap merupakan faktor risiko untuk prolaps tali pusat
• Pada pasien yang persalinannya dipersulit oleh prolaps tali pusat, 78% dari prolaps
tali pusat terjadi pada aterm; 22% terjadi pada usia kehamilan kurang dari 37
minggu.
• Penelitian lain juga menemukan risiko prolaps tali pusat yang lebih tinggi pada
kelahiran prematur. Hal ini mungkin disebabkan oleh fakta bahwa bayi prematur
lebih kecil dan bagian presentasi mereka tidak berada dekat dengan serviks, sehingga
memberikan lebih banyak ruang bagi tali pusat untuk prolaps. Meskipun jelas bahwa
prematuritas merupakan faktor risiko penting untuk prolaps tali pusat
Next…
• Secara khusus, mengamati skor Apgar lima menit yang lebih
rendah dalam kasus-kasus prolaps tali pusat, yang sebelumnya
telah dilaporkan.
• Analisis kami juga menunjukkan bahwa bayi yang lahir
setelah prolaps tli pusat lebih mungkin membutuhkan ventilasi
bantuan dan memiliki tingkat kejang neonatal yang lebih
tinggi, aspirasi mekonium, dan penyakit membran hialin.
• Meskipun dokter bertujuan untuk melahirkan janin sesegera
mungkin, dari observasi ini kemungkinan asfiksia janin lebih
mungkin terjadi dengan outcome neonatal yang merugikan.
Kesimpulan
• Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa meskipun ada beberapa
faktor resiko untuk terjadinya prolaps tali pusat , tetapi
sebagian besar kasus terjadi pada wanita hamil yang beresiko
rendah. Jika memungkinkan, di sarankan persalinan melalui
pervagina untuk menghindari resiko cedera lahir
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai