Anda di halaman 1dari 16

KONSEP KEPERAWATAN DI

RUMAH (HOME CARE)



Kelompok 1
Pelayanan kesehatan di rumah adalah pelayanan keperawatan
yang diberikan kepada pasien di rumahnya, yang befokus pada
asuhan keperawatan individu dengan melibatkan keluarga,
dengan tujuan menyembuhkan, mempertahankan dan
meningkatkan kesehatan fisik, mental/ emosi pasien.


Menurut Depkes RI (2002) mendefinisikan bahwa home
care adalah pelayanan kesehatan yang
berkesinambungan dan komprehensif diberikan kepada
individu, keluarga, di tempat tinggal mereka yang
bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan,
memulihkan kesehatan/memaksimalkan kemandirian
dan meminimalkan kecacatan akibat dari penyakit
TUJUAN DIADAKAN HOME CARE

1. Meningkatkan “support system” yang adekuat dan efektif,


serta mendorong digunakannya pelayanan kesehatan
2. Meningkatkan keadekuatan dan keefektifan perawatan pada
anggota keluarga dengan masalah kesehatan dan kecacatan
3. Menguatkan fungsi keluarga dan kedekatan antar anggota
keluarga.


4. Terpenuhi kebutuhan dasar ( bio-psiko- sosial- spiritual )
secara mandiri.
5. Meningkatkan kemandirian keluarga dalam
pemeliharaan kesehatan.
6. Meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan
kesehatan di rumah
• FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
HOME CARE
1. Kesiapan tenaga dan partisipasi masyarakat.
2. Upaya promotif atau preventif.
3. SDM perawat.
4. Kebutuhan pasien.
5. Kependudukan
6. Dana


• MANFAAT HOME CARE
1. Bagi klien dan keluarga:
a. Pasien lebih dekat dengan keluarganya
sehingga menciptakan rasa aman dan nyaman
antara pasien dan keluarganya
b. Melibatkan keluarga dalam perawatan pasien
sehingga tidak merasa diabaikan.
2. Bagi perawat:
a. Memberikan variasi lingkungan kerja, sehingga tidak jenuh
dengan lingkungan yang tetap sama.
b. Dapat mengenal klien dan lingkungannya dengan baik,
sehingga pendidikan kesehatan yang diberikan sesuai dengan
situasi dan kondisi rumah klien, dengan begitu kepuasan kerja
perawat akan meningkat.
c. Data dan minat pasien.


Faktor-faktor yang mendorong perkembangan
perawatan kesehatan di rumah adalah :
1. Kasus-kasus penyakit terminal di anggap tidak
efektif dan tidak efisien lagi apa bila di rawat di
institusi pelayanan kesehatan. Misalnya pasien kanker
stadium akhir yang secara medis belum ada upaya
yang dapat dilakukan untuk mencapai kesembuhan.
2. Keterbatasan masyarakat untuk membiayai pelayanan
kesehatan pada kasus-kasus penyakit degenerative yang
memerlukan perawatan relative lama. Dengan demikian
berdampak pada makin meningkatnya kasus-kasus yang
memerlukan tindak lanjut keperawatan di rumah. Misalnya
pasien pasca stroke yang mengalami komplikasi kelumpuhan
dan memerlukan pelayanan rehabilitasi yang membutuhkan
waktu relative lama.


3. Manajemen rumah sakit yang berorientasi pada profit,
merasakan bahwa perawatan klien yang sangat lama (lebih dari
1 minggu) tidak menguntungkan bahkan menjadi beban
manajemen.
4. Banyak orang merasakan bahwa di rawat inap di institusi
pelayanan kesehatan membatasi kehidupan manusia, karena
seseorang tidak dapat menikmati kehidupan secara optimal
karena terikat aturan-aturan yang ditetapkan.
Lingkup Keperawatan Di Rumah
Lingkup praktik keperawatan mandiri meliputi asuhan
keperawatan perinatal, asuhan keperawatan neonantal,
asuhan keperawatan anak, asuhan keperawatan dewasa,
dan asuhan keperawatan maternitas, asuhan keperawatan
jiwa dilaksanakan sesuai dengan lingkup wewenang dan
tanggung jawabnya.


Keperawatan yang dapat dilakukan dengan :
1. Melakukan keperawatan langsung (direct care) yang meliputi
pengkajian bio- psiko- sosio- spiritual dengan pemeriksaan fisik
secara langsung, melakukan observasi, dan wawancara langsung,
menentukan masalah keperawatan, membuat perencanaan, dan
melaksanakan tindakan keperawatan yang memerlukan ketrampilan
tertentu untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia yang
menyimpang, baik tindakan-tindakan keperawatan atau tindakan-
tindakan pelimpahan wewenang (terapi medis), memberikan
penyuluhan dan konseling kesehatan dan melakukan evaluasi.
2. Mendokumentasikan setiap tindakan pelayanan yang di berikan
kepada klien, dokumentasi ini diperlukan sebagai pertanggung
jawaban dan tanggung gugat untuk perkara hukum dan sebagai
bukti untuk jasa pelayanan kepertawatan yang diberikan.
3. Melakukan koordinasi dengan tim yang lain kalau praktik
dilakukan secara berkelompok.


4. Sebagai pembela/pendukung(advokat) klien dalam
memenuhi kebutuhan asuhan keperawatan klien
dirumah dan bila diperlukan untuk tindak lanjut
kerumah sakit dan memastikan terapi yang klien
dapatkan sesuai dengan standart dan pembiayaan
terhadap klien sesuai dengan pelayanan /asuhan yang
diterima oleh klien.
5. Menentukan frekuensi dan lamanya
keperawatan kesehatan di rumah dilakukan,
mencangkup berapa sering dan berapa lama
kunjungan harus di lakukan.


Jenis pelayanan keperawatan di rumah di bagi tiga kategori
yaitu :
1. Keperawatan klien yang sakit di rumah merupakan jenis yang
paling banyak dilaksanakan pada pelayanan keperawatan di
rumah sesuai dengan alasan kenapa perlu di rawat di rumah.
Individu yang sakit memerlukan asuhan keperawatan untuk
meningkatkan kesehatannya dan mencegah tingkat keparahan
sehingga tidak perlu di rawat di rumah sakit.
2. Pelayanan atau asuhan kesehatan masyarakat yang fokusnya
pada promosi dan prevensi. Pelayanannya mencakup
mempersiapkan seorang ibu bagaimana merawat bayinya
setelah melahirkan, pemeriksaan berkala tumbuh kembang
anak, mengajarkan lansia beradaptasi terhadap proses menua,
serta tentag diet mereka.


3. Pelayanan atau asuhan spesialistik yang mencakup
pelayanan pada penyakit-penyakit terminal misalnya
kanker, penyakit-penyakit kronis seperti diabetes,
stroke, hpertensi, masalah-masalah kejiwaan dan
asuhan paa anak.
3. Pelayanan atau asuhan spesialistik yang mencakup pelayanan
pada penyakit-penyakit terminal misalnya kanker, penyakit-
penyakit kronis seperti diabetes, stroke, hpertensi, masalah-
masalah kejiwaan dan asuhan paa anak.


Peran Dan Fungsi Perawat Home Care
Manajer kasus : mengelola dan mengkolaborasikan pelayanan,
dengan fungsi :
a. Mengidentifikasi kebutuhan pasien dan keluarga.
b. Menyusun rencana pelayanan.
c. Mengkoordinir akifitas tim.
d. Memantau kualitas pelayanan
Pelaksana : memberi pelayanan langsung dan mengevaluasi pelayanan dengan fungsi :
a. Melakukan pengkajian komprehensif.
b. Menyusun rencana keperawatan.
c. Melakukan tindakan keperawatan.
d. Melakukan observasi terhadap kondisi pasien.
e. Membantu pasien dalam mengembangkan perilaku koping yang efektif.
f. Melibatkan keluarga dalam pelayanan.
g. Membimbing semua anggota keluarga dalam pemeliharaan kesehatan.
h. Melakukan evaluasi terhadap asuhan keperawatan.
i. Mendokumentasikan asuhan keperawatan.


dibawah ini terdapat tentang pro dan kontra home care
di Indonesia. Pro home care berpendapat :
1. Home care memberikan perasaan aman karena berada
dilingkungan yang dikenal oleh klien dan keluarga,
sedangkan bila di rumah sakit klien akan merasa asing
dan perlu adaptasi.
2. Home care merupakan satu cara dimana perawatan 24 jam dapat
diberikan secara focus pada satu klien, sedangkan dirumah sakit
perawatan terbagi pada beberapa pasien.
3. Home care memberi keyakinan akan mutu pelayanan keperawatan
bagi klien, dimana pelayanan keperawatan dapat diberikan secara
komprehensif (biopsikososiospiritual).


4. Home care menjaga privacy klien dan keluarga, dimana
semua tindakan yang berikan hanya keluarga dan tim
kesehatan yang tahu.
5. Home care memberikan pelayanan keperawatan dengan
biaya relatif lebih rendah daripada biaya pelayanan
kesehatan dirumah sakit.
 Kontra home care berpendapat :
1. home care tidak termanaged dengan baik, contohnya jika menggunakan
agency yang belum ada hubungannya dengan tim kesehatan lain seperti :
a. okter spesialis.
b. Petugas laboratorium.
c. Petugas ahli gizi.
d. Petugas fisioterafi.
e. Psikolog dan lain-lain.


2. Home care membutuhkan dana yang tidak sedikit jika dibandingkan
dengan menggunakan tenaga kesehatan secara individu.
3. Klien home care membutuhkan waktu yang relatif lebih banyak untuk
mencapai unit-unit yang terdapat dirumah sakit, misalnya :
a. Unit diagnostik rontgen.
b. Unit diagnostik CT scan.
c. Unit diagnostik MRI.
d. Laboratorium dan lain-lain
4. Pelayanan home care memiliki keterbatasan fasilitas emergency,
misalnya :
a. fasilitas resusitasi.
b. fasilitas defibrilator
5. Jika tidak berhasil, pelayanan home care berdampak tingginya
tingkat ketergantungan klien dan keluarga pada perawat.


Landasan Hukum Home Care
Fungsi hukum dalam Praktik Perawat :
1. Memberikan kerangka untuk menentukan tindakan
2. keperawatan mana yang sesuai dengan hukum
3. Membedakan tanggung jawab perawat dengan profesi lain
4. Membantu menentukan batas-batas kewenangan tindakan
keperawatan mandiri
Landasan hukum :
UU Nomor 29 tahun 2004  tentang praktik kedokteran
UU Nomor 32 tahun 2004  tentang pemerintahan daerah
UU  Nomor 36  tahun 2009  tentang kesehatan
PP Nomor  32 tahun 1996 tentang tenaga kesehatan
PP Nomor  25 tahun 2000  tentang perimbangan keuangan pusat dan
daerah.

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai