Anda di halaman 1dari 78

FISIOLOGI TUMBUHAN

“SEL”

KELOMPOK 1
Ihiya Aprisia Wanti
Putri Septianingrum
Gambar 1. Sel tumbuhan pada umumnya.
Sumber : Salisbury, 1995. (gambar oleh Cecile Duray-Bito)
Dinding Sel
Dinding sel tumbuhan adalah lapisan luar yang mengelilingi sel-sel
tertentu yang berada di luar membran sel. Struktur dinding sel terdiri
dari tiga lapis (lamela tengah, dinding sel primer, dan dinding sel
sekunder).

Cell walls have been classified as primary or secondary. The


primary wall is laid down during cell division and expansion, and
material deposited on the primary wall once growth has ceased is
termed the secondary wall (Cosgrove, 1997).

Dinding Dinding
Primer Sekunder
Dinding Primer
• Dinding primer mulai terbentuk pada sel yang selesai
menyelesaikan pembelahan
• Tebalnya 1-3 µm
• Terdapat mikrofibril
• Terdapat hemiselulosa , senyawa pektat, dan protein

Dinding Sekunder
• Lebih tebal dibandingkan dinding primer
• Terdapat selulosa, hemiselulosa dan lignin
Lamela Tengah
• Lamela tengah adalah lapisan terluar dan membantu dengan persimpangan sel ke
sel sambil menahan sel yang berdekatan. Lamela tengah berfungsi seperti lem atau
semen untuk sel-sel tumbuhan karena mengandung pektin.
The plant cell wall is a complex structure that fulfills a diverse
array of functions throughout the plant lifecycle. In addition
to maintaining structural integrity by resisting internal
hydrostatic pressures, the cell wall provides flexibility to
support cell division, a biochemical scaffold that enables
differentiation, and a pathological and environmental barrier
that defends against stress ( Houston, K., et al.2016)
Membran plasma
• Membran plasma merupakan lapisan penghambat selektif yang dapat
berfungsi untuk menjadi dinding pemisah antara sel individu dengan
kompartemen selular.
• Zat lipid yang terdapat pada membran sel termasuk ke dalam ketegori
fosfolipid.
• Zat Karbohidrat yang terdapat pada membran akan terikat kovalen
dengan molekul protein yakni berupa glikoprotein atau berupa lipid
seperti glikolipid.
Fungsi
• Membran sel berfungsi untuk mengamankan bagian sitoskeleton.
• Zat protein yang terdapat pada bagian membran tersebut dapat
ditentukan fungsinya yakni untuk pemompa, sebagai pelapis gerbang,
reseptor, dan sebagai molekul adhesi sel.
Mitokondria
• Mitokondria merupakan organel sel yang bertanggungjawab
atas sebagian besar produksi energi seluler.
• Memiliki DNA dan ribosom kecil (15nm) dalam matriks.
• Ukuran genom tumbuhan sekitar 200 kbp-2000kbp.
• Proses beta oksidasi asam lemak menjadi gula pada sel
tumbuhan terjadi di glikosisom.

Sumber : Biology;Exploring life, 1994.


Fungsi Mitokondria

• Mitokondria sel tumbuhan mempunyai pereduksi eksternal


NADH hidrogenase yang mengoksidasi NADH secara
eksogen.
• Jalur beta oksidasi pada sel tumbuhan dilakukan di
glikosisom.
• Berfungsi menyediakan CO2 ketika terjadi kekurangan CO2
pada kloroplas.
Nukleus
• Organel yang mengendalikan semua kegiatan
sel.
• Mengandung informasi genetik
• Bagian Utama dari nukleus:
a. Membran inti untuk melindungi inti
b. Nukleoplasma sebagai cairan inti kaya enzim,
ion, nukleotida dan benang-benang kromatin
c. Nukleolus
Source :micro.magnet.fsu.edu
Ribosom
• Ribosom merupakan organel sel yang bentuknya kecil yaitu
berupa butiran nukleoprotein.
• Ribosom Bebas: struktur sel yang tersebar luas di bagian
sitoplasma.
• Ribosom Terikat: struktur ribosom yang biasanya menempel
di bagian RE (Retikulum Endoplasma) atau sering juga disebut
RER (Retikulum Endoplasma Kasar).

Fungsi utamanya yaitu memproduksi dan mensintesis zat


protein yang ada dalam sel.
Plastid
• Plastid adalah organel penyimpanan materi yang diselubungi
oleh membran ganda.
• Terdapat tiga klasifikasi plastid, yaitu :
- Kloroplas (Kloroplas ini berisi zat hijau daun yang disebut
klorofil)
- Kromoplas (berwarna kuning, jingga, maupun merah karena
terkandung beta karoten)
- Geronoplas (berfungsi untuk mengontrol pembongkaran
hasil fotosintesis)
- Leukoplas (Leukoplas merupakan bagian plastida yang tidak
berwarna )
Vakuola

• Vakuola mengandung air


dan ion anorganik
terlarut, asam organik,
gula, enzim, dan berbagai
metabolit sekunder
• Sel tumbuhan dewasa
mengandung vakuola
sentral besar yang diisi
air yang dapat
menempati 80 hingga
90% dari total volume sel
FUNGSI
• Akumulasi zat terlarut aktif memberikan
dorongan tekanan osmotik untuk
pengambilan air oleh vakuola
• Tekanan turgor oleh pengambilan air
memberikan kekakuan struktural untuk
menjaga tanaman herba tetap tegak.
Aparatus Golgi
• struktur dinamis yang terdiri dari tumpukan
tiga hingga sepuluh kantung membran pipih,
jaringan tubulus dan vesikel yang tidak teratur
yang disebut Trans Golgi Network (TGN) atau
dictyosome. (Taiz-and-Zeiger, 2007)
• Jika dalam sel hewan, badan Golgi cenderung
berkerumun di satu bagian sel dan saling
berhubungan melalui tubulus, sel tanaman
mengandung hingga beberapa ratus Badan
Golgi yang terpisah yang tersebar di seluruh
sitoplasma. (Driouich et al. 1994)
Mikrograf elektron alat Golgi dalam sel tutup akar tembakau (Nicotiana tabacum).
(Dari Gunning dan Steer 1996.)
FUNGSI
• tubuh golgi memainkan peran penting dalam
pembentukan dinding sel. Polisakarida dinding
sel nonselulosa (hemiselulosa dan pektin)
disintesis, dan berbagai glikoprotein, termasuk
glikoprotein hidroksiprolinerich, diproses
dalam Golgi (Taiz-and-Zeiger, 2007)
Badan Mikro
• badan mikro berperan sebagai metabolik
khusus dalam Daun dan biji
• Badan mikro merupakan organel yang
tersebar di dalam sel tumbuhan dengan
diameter antara 0,2 – 1,5 µm
• Dua jenis utama badan mikro adalah
peroksisom dan glioksisom.
Source : plantcellbiology.masters.grkraj.org
Fungsi
• Peroksisom berfungsi dalam menghilangkan
hidrogen dari substrat organik, prosesnya
membutuhkan O2, sesuai dengan reaksi
berikut:
• RH2 + O2 → R + H2O2
• Glioksisom, terdapat di biji untuk membantu
mengubah lemak yang disimpan menjadi gula.
BIOMOLEKUL DALAM TUMBUHAN
KARBOHIDRAT
• Karbohidrat dalam reaksi metabolik umumnya
terdapat sebagai monosakarida seperti
glukosa, fruktosa, dan arabinosa
• Karbohidrat simpanan dan struktural terdapat
sebagai polisakarida
• Ciri sel tumbuhan yaitu terdapat dinding sel
yang kaku terutama terdiri atas selulosa.
• Polimer selulosa mengandung beberapa ribu
monomer glukosa membentuk mikrofibril
yang panjang memberikan struktur kaku
Monosakarida

• Monosakarida
sederhana secara
biologi namun
penting adalah gula
triosa yaitu
gliseradehida dan
dihidroksiaseton.
• Rumus empiris
keduanya sama
namun gliseraldehida
adalah satu aldosa
sedangkan Sumber: oktavianipratama.wordpress.com
dihidroksiaseton
adalah satu ketosa
Sumber:
oktavianipratama.wordpr
ess.com
2 bentuk
gliseraldehida

• Perbedaan keduanya
ialah diletak gugus –OH
dan –H pada karbon
dengan tanda panah.
• Karena monosakarida
dapat dianggap derivat
dari D- dan L-
gliseraldehida dengan
penambahan atom
karbon, maka diperoleh
berbagai monosakarida
Sumber: mustikadian94.blogspot.com
seri D atau seri L.
Gula alkohol,siklitol,asam uronat dan asam
gula
• Banyak tumbuhan menyimpan gula dalam
bentuk gula alkohol. Molekul-molekul ini disebut
poliol ( Sasmitamihardja, D.,et al.2016
• Poliol ini memiliki afinitas tinggi terhadap air dan
tertimbun dalam tumbuhan pada kelembapan
dan suhu tidak normal.
• Poliol berperan sebagai pelindung terhadap
kerusakan karena ‘stress’ lingkungan.
• Contoh poliol yakni sorbitol dan gliserol
Sumber: www.belajarmipa.com sorbitol
• Inositol adalah molekul terpolihidroksilasi
yang umum terdapat pada tumbuhan.
Molekul-molekul ini disebut siklitol.
• Mio-inositol adalah bentuk yang umum
terdapat dalam tumbuhan
• Dalam tumbuhan mio-inositol disintesis dari
D-glukosa-6-fosfat
• Inositol juga terdapat teresterifikasi pada pada
asam indol asetat dan diperkirakan berperan
dalam penyimpanan dan angkutan asam indol
asetat.
• Pada tumbuhan inositol paling tersebar luas
dalam bentuk heksfosfat yaitu asam fitat
asam fitat

Sumber: Youjo-labo.com
• Dalam jaringan tumbuhan, asam fitat terdapat
sebagai garam kalium,kalsium dan magnesium
serta dikenal sebagai fitin
• Fitin terdapat pada endosperma dan aleuron
banyak biji
• Asam uronat berasal dari heksosa yang karbon
keenamnya dioksidasi menjadi asam. Dalam
tumbuhan terdapat dalam senyawa struktural
dan lendir
• Oksidasi karbon pertama dari glukosa
menghasilkan asam glukonat yang derivatnya
berperan dalam respirasi.
Disakarida dan Polisakarida
• Sukrosa yang terdiri atas fruktosa dan glukosa
merupakan disakarida yang tersebar luas
dalam tumbuhan dan merupakan salah satu
hasil fotosintesis.
• Disakarida lain yang penting yakni maltosa dan
selobiosa. Kedua disakarida ini erat kaitannya
dengan polisakarida yaitu pati dan selulosa
ENZIM
• Salah satu karakteristik organisme hidup
adalah berlangsungnya secara teratur
sejumlah reaksi kimia yang kompleks namun
terkoordinasi dengan baik di dalam sel.
Senyawa yang mengontrol metabolisme
disebut enzim. ( Sasmitamihardja et.al,1996)
• Enzim adalah protein yang mempunyai
aktivitas katalis.
Sifat-Sifat Enzim
• Enzim mempercepat laju reaksi
• Kerja katalis enzim spesifik
• Enzim tidak terpengaruh oleh reaksi yang
dikatalisnya pada kondisi stabil
• Enzim aktif dalam jumlah yang sangat sedikit
Klasifikasi Enzim
• Enzim hidrolisis = penambahan H2O
R1CO OR2 R1COOH + R2OH

• Enzim oksidasi-reduksi
• RH2 + A R + AH (pengambilan hidrogen)
• RO + ½ O2 RO2 ( penambahan oksigen)
• R2+ R3+ + e- ( pengambilan elektron)
•  Enzim fosfolirasi
Pati + Fosfat Glukosa-1-fosfat

• Karboksilase

Asam glutamat Asam + CO2


• Epimerase
• Mengkatalis perubahan satu gula atau satu
derivat gula menjadi epimernya.
• Contoh perubahan dapat balik pada xilulosa-5-
Fosfat menjadi ribulosa-5-fosfat
• Isomerase
• Mengkatalis penyusunan kembali suatu
molekul membentuk suatu struktur
isomernya.
• Contoh perubahan dapat balik glukosa-6-
fosfat menjadi fruktosa-6-fosfat yang dikatalis
oleh enzim heksosafosfat isomerase
Asam Nukleat
• Asam nukleat adalah suatu polimer terdiri dari
atas banyak monomer nukleotida.
• Tiap nukleotida dibangun oleh satu basa
nitrogen, satu gula pentosa dan satu asam
fosfat.
• Di dalam sel terdapat 2 macam asam nukleat
yaitu RNA dan DNA.
• DNA
• Memiliki struktur beruntai dua
• Terdiri atas purin yaitu adenin dan guanin : pirimidin yaitu
sitosin dan timin

• RNA
• Memiliki struktur berantai tunggal
• Terdiri atas purin yaitu adenin dan guanin : pirimidin yaitu
sitosin dan urasil
• Nukleotida lain
• Istilah nukleotida itu sangat luas dan termasuk basa-
basa nitrogen lain selain purin dan pirimidin. Sebagai
berikut:

a. ATP (Adenin Trifosfat)


• ATP adalah suatu nukleotida yang dibentuk oleh
adenin, ribosa dan tiga gugus fosfat.
• Berperan penting dalam reaksi katabolik dan anabolik.
• Asam amino dan glukosa bebas aktif dalam
metabolisme jika berinteraksi dahulu dengan
ATP.
b. Nukleotida trifosfat lain seperti GTP dan UTP.
Keduanya sebagai sumber fosfat seperti ATP
• GTP (Guanosin Trifosfat) berperan dalam
biosintesis selulosa
• UTP ( Uridin Trifosfat) berperan dalam biosintesis
sukrosa dan pati
a. Nukleotida mengandung vitamin misalnya
yang mengandung vitamin B sepeti
nikotinamida, tiamin dll
Protein
• Terbentuknya dari monomer-monomer asam amino melalui ikatan peptida
dengan melepaskan 1 mol H2O .

Sumber : Chemistry :The Central Science,2000; The molecular Science, 1997


PROTEIN

 Disimpan dalam berbagai jaringan tanaman (daun, batang, akar,


biji dan umbi).
 Pada biji-bijian sereal → endosperm → 10-15% dari berat
kering. Berupa ’storagen protein’ di dalam organela sel sebagai
badan-badan protein (protein bodies).
 Pada biji-bijian legume → kotiledon → 40-50% dari berat
kering (kedele).

Contoh Protein yang sering dikenal :


 Albumin
 Globulin
 Glutein
 Prolamin
Beberapa Contoh Protein Cadangan pada Tanaman

Nama tanaman Globulin Prolamin (+ Glutein)


Lobak (Rapeseed) - -
Kacang polong, Legumin, -
buncis vicilin
Terigu, gandum - Gliadin, glutein
Jagung - Zein
Beras - Orizen
Kentang Patalin -

Cat. Barley, Oat → menghasilkan tepung tetapi tidak menghasilkan glutein.


PROTEIN YANG BERASOSIASI DENGAN KOMPONEN
NON ASAM AMINO

 Protein + Polisakarida → Glikoprotein


 Protein + Lipid → Lipoprotein
 Protein + Asam Nukleat → Nukleoprotein
 Protein + Senyawa lain → Flavoprotein

PROTEIN KHUSUS PELINDUNG BIJI

 Biji dari beberapa legume → lectins


 Biji dari beberapa legume + tanaman lain → proteinase inhibitor
 Castor beans → ricin
 Kacang polong → amilase inhibitor
Embrio dalam biji yang kering pada waktu dorman sangat toleran
terhadap cekaman kekeringan, dan akan kehilangan toleransinya
ketika berkecambah dan tumbuh.
Toleransi terhadap kekeringan pada biji dikembangkan oleh
banyaknya protein globular hidropilik, diantranya protein late
embryogenesis abundant (LEA) yang diakumulasikan dibiji
selama fase maturasi.
Protein ini diperkirakan memainkan peran dalam menjaga
konformasi protein dan struktur membran, melokalisasi ion,
mengikat air, dan berperan sebagai molekul pendamping.
LIPID
• Senyawa non polar yang tersusun dari karbon dan hidrogen.
• Tidak larut dalam air
• Dapat larut dalam pelarut non-polar antara lain ether,
chloroform dan benzene, tetapi tidak larut dalam air.
• Memiliki cadangan energi yang lebih tinggi
daripada karbohidrat dan protein.
1 gram lemak -> 9 kilokalori
1 gram karbohidrat dan protein -> 4 kilokalori.

Cadangan lemak yang mengandung 100.000


kilokalori energi dapat mempertahankan tubuh
manusia selama beberapa hari dengan air yang
cukup dan sedikit makanan.
Fungsi
• sebagai bahan dasar pembentuk
struktur membran sel,
• sebagai bahan cadangan energi
• senyawa lapisan pelindung pada
epidermis batang, daun dan buah
• Vakuola lipid (sferosom),
oleosom,
• Transport vitamin dan lemak
LIPID PADA TUMBUHAN
• Komponen membran sel
• Minyak dan lemak ditemukan dalam buah dan
bijibijian (Estiti, 1995).
• Tersimpan dalam endosperm atau perisperm
dalam bentuk lipid dengan kandungan yang
beragam.
Klasifikasi Lipid
• Lipid Sederhana
bila dihidrolisis akan menghasilkan alkohol, biasanya berupa
gliserol, serta menghasilkan asam lemak (TGA (Lemak dan
Minyak); Lilin)
• Lipid Kompleks
bila dihidrolisis akan menghasilkan alkohol, asam lemak dan
senyawa lain seperti fosfat, asam amino, basa organik, seperti
kolin atau betain (Kutin; Suberin)
• Derivat Lipid
berbagai senyawa yang diperoleh dari hidrolisis atau pemecahan
kedua jenis lemak terdahulu
(Steroid; Terpenoid)
Lipid Sederhana
Pengertian Minyak dan Lemak
• Minyak dan lemak adalah gliserida dari asam lemak
dengan gliserol yang disebut juga dengan trigliserida
(TGA).
• Ikatan ini terjadi karena ketiga gugus hidroksi (OH) pada
gliserol diganti oleh tiga gugus asam lemak (fatty acid)
Struktur Umum Lemak dan Minyak

Gambar 2. Rumus bangun umum


Sumber : The molecular Science, 1997
lemak atau minyak (TGA)
Sifat-Sifat Minyak dan Lemak

• Lemak mengandung asam lemak jenuh lebih banyak,


sedangkan minyak mengandung asam lemak tak jenuh
lebih banyak.
• Pada suhu kamar berupa zat padat, sedang minyak berupa
zat cair (Ketaren, 1986).
• Semua lemak larut dalam kloroform, aseton, eter, alkohol
tertentu, tapi tidak larut dalam air
• Titik lebur pada minyak dan lemak akan semakin tinggi
dengan semakin panjangnya rantai atom C.
• Adanya ikatan rangkap menyebabkan titik lebur menjadi
rendah (asam lemak tak jenuh), dan sebaliknya
Sumber : The molecular Science, 1997
Gambar 3. Macam-macam Asam Lemak
Gambar 4. Macam-macam Senyawa Asam Lemak
Oleosom
• Oleosom merupakan tempat penyimpanan lemak di sitosol
• Oleosom berasal dari Retikulum Endoplasma dan Plastid

Gambar 5. Struktur Oleosom


Struktur Oleosom

Gambar 5. Struktur Oleosom


Lapisan Pelindung Tumbuhan:
Lilin, Kutin, Suberin
• Sebagian besar kutikula terdiri dari campuran berbagai
macam komponen yang disebut kutin, sedangkan sisanya
mengandung lilin lapisan penutup dan pektin yang
menempel pada dinding sel
Waxes (Lilin)

• Waxes are not macromolecules, but rather complex mixtures


of long-chain acyl lipids that are extremely hydrophobic.
• The most common components of waxes are straight-chain
alkanes and alcohols of 25 to 35 carbon atoms. Long-chain
aldehydes, ketones, esters, and free fatty acids are also found
in waxes.

Gambar 6. Struktur Lilin


Lipid Kompleks
• Kutin adalah polimer heterogen yang terdiri dari terutama
berbagai kombinasi anggota dua kelompok asam lemak,
satu kelompok mempunyai 16 karbon (16:0) dan satunya18
karbon (18:1) . Sebagian besar asam lemak tersebut
mempunyai dua atau lebih gugus hidroksil, serupa dengan
asam risinoleat.
• Suberin adalah lapisan pelindung bagian tumbuhan di
bawah tanah. Campuran kompleks asam lemak rantai
panjang, asam lemak terhidroksi, asam dikarboksilat, dan
alkohol rantai panjang. Suberin selebihnya mengandung
senyawa fenol dengan asam ferulat sebagai komponen
utamanya
Suberin
Rumus Struktur Kutin, Lilin, dan Suberin
Derivat Lipid
• Terpenoid
Senyawa metabolit sekunder yang memiliki struktur
molekul yang mengandung kerangka karbon yang terbentuk
dari unit – unit isopren. Isopren memiliki 5 atom karbon,
sehingga jumlah atom karbon dari terpenoid merupakan
kelipatan 5. 

• Terpenoid merupakan komponen utama dari minyak atsiri.


Macam-Macam Rumus Bangun Terpen

Gambar 7. Macam-macam rumus bangun terpenoid


Contoh Senyawa Terpen pada Tumbuhan
Derivat Lipid
• Steroid
Golongan senyawa triterpenoid (enam satuan isopropen)
yang mengandung inti siklopentana perhidro fenantren
yaitu dari tiga cincin siklo heksana dan sebuah cincin siklo
pentana. Pada tumbuhan tinggi yaitu: sitosterol,
stigmasterol, dan kampesterol (Harborne, 1987; Robinson,
1995)
Rumus Bangun Sterol
Kandungan Lemak dari
Beberapa Jenis Tumbuhan
Pertanyaan
• Ahmad F : Mengapa pada mitokondria menyediakan CO2 ?
Ketika tumbuhan terlalu berlebih air menjadi kurang akan
CO2?
• Anisa Fitria : Berapa lapis dinding sel pada Tumbuhan ?
• Dwi sukma : Apa maksud dari ion anorganik terlarut ?
Sebutkan !
• Anggun : Apa contoh spesifik dari mempercepat laju reaksi?
• Visdha : Apakah tanaman air memiliki fungsi mitokondria
yang sama sebagai penyedia CO2? Misal pada eceng gondok.
Refrensi
Chevigny, N, et al. (2020). DNA Repair and the Stabilty of the plant
Mitochondrial Genome. Int. J.Mol.Sci, 21(1), 328.
Cosgrove DJ. (1997). Assembly and enlargement of The Primary cell wall in
plants. Annu Rev Cell Dev Biol, 13: 171-201.
Houstan, K. et al. (2016). The Plant Cell Wall: A Complex and Dynamic
Structure As Revealed by Responses od Genes Under Stress Condition. Plant
Sci.
Sasmitamihardja, D. Dan A. Siregar. (1996). Fisiologi Tumbuhan. Jakarta :
Proyek Pendidikan Tenaga Akadmik, Ditijen Departemen P dan K.
Salisbury, F,B. And C.W. Ross. (1995) Fisiologi Tumbuhan (ahli bahasa
Lukman, D.R. Dan Sumaryono). Bandung : ITB.

Anda mungkin juga menyukai