Anda di halaman 1dari 54

Peran Mikroba dalam Agrikultur

II
29 April 2020
• Agrikultur merupakan salah satu cabang ilmu
biologi Untuk memanfaatkan sumber daya
hayati secara maksimal.
• Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati ini
termasuk diantaranya budidaya tanaman atau
bercocok tanam, pembesaran hewan ternak,
mencakup pula di dalamnya berupa
pemanfaatan mikroorganisme dan bio enzim
untuk pengolahan produk lanjutan.
Peran Mikroba Pada Hewan Ternak

• Merugikan
1. Parasit
2. Penyakit
3. Zoonosis
• Bermanfaat
• Probiotik
Mikroorganisme Parasit
• Protozoa
• Merupakan mikroorganisme yang sebagian besar bersel satu dengan ciri-
ciri khusus ; memiliki bentuk bermacam-macam (berukuran 0,0002-0,003
mm), punya inti, bergerak dengan flagella, pseudopodia, silia/ bergerak
sendiri, ada yang hidup bebas, komensalisme, mutualistis dan parasit,
• Berkembang biak asexual dan beberapa konyugasi
• Salah satu golongan filum protozoa yang penting dan menyerang tractus
digestivus sapi dan kerbau (hewan ternak) adalah
• Golongan Coccidia (saluran pencemaan).
• Trypanosoma (menyerang sel darah merah) .
• Babesiosis, anaplasmosis dan Theileriosis (menyerang sel Darah merah) .
• Trichomonas (menyerang sistem perkemihan)
Penyakit pada hewan
• Rabies
• Rabies atau yang dikenal juga dengan istilah penyakit anjing gila merupakan
infeksi virus pada otak dan sistem syaraf.
• Penyakit itu tergolong sangat berbahaya karena berpotensi besar
menyebabkan kematian. 
• Penyebab rabies adalah virus dari genus Lyssavirus, familia Rhabdoviridae,
yaitu virus yang berbentuk seperti peluru bersifat neurotropis, menular dan
ganas.
• Virus tersebut bersarang pada air liur hewan yang telah terinfeksi. Hewan
yang telah terinfeksi dapat menyebarkan virus dengan menggigit hewan lain
atau manusia. Pada umumnya, virus rabies ditemukan di hewan liar.
• Beberapa hewan liar yang menyebarkan virus tersebut adalah sigung, rakun,
kelelawar, dan rubah. Namun, di beberapa negara, masih banyak binatang
peliharaan yang rupanya membawa virus tersebut, termasuk kucing dan
anjing. 
Gejala Rabies

• Gejala awal dari rabies menyerupai gejala flu hingga beberapa hari, namun selanjutnya
gejala akan berkembang semakin parah. Tanda dan gejala dari rabies yang perlu diketahui
antara lain adalah:
• Demam
• Nyeri kepala
• Mual
• Muntah
• Rasa gelisah dan tidak nyaman
• Rasa cemas berlebihan
• Kebingungan
• Hiperaktif
• Sulit menelan
• Air liur menjadi banyak
• Takut kepada air
• Halusinasi
• Insomnia
• Kelumpuhan sebagian anggota gerak
Flu burung

• Flu burung, atau yang dikenal juga sebagai avian influenza,


• adalah salah satu jenis infeksi virus yang umumnya
ditemukan pada unggas.
• Namun, virus yang menyebabkan flu burung dapat
bermutasi dan menyebar ke manusia.
• Apabila manusia terinfeksi virus flu burung, gejala yang
tampak akan bervariasi, mulai dari yang ringan hingga parah
dan berpotensi membahayakan nyawa.
• Penularan ini biasanya terjadi akibat adanya kontak dengan
burung yang terinfeksi virus atau proses memasak unggas
yang kurang matang.
Leptospirosis

• Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh


bakteri Leptospira Interrogans, yang disebarkan melalui
urine atau darah hewan yang terinfeksi bakteri ini.
• Beberapa jenis hewan yang dapat menjadi pembawa
Leptospirosis adalah anjing, hewan pengerat seperti
tikus, dan kelompok hewan ternak seperti sapi atau babi.
• Hewan penular Leptospirosis paling banyak di Indonesia
saat terjadi banjir adalah tikus.
• Hewan-hewan pengerat turut menyelamatkan diri saat
banjir tiba, namun ia meninggalkan kotoran dan air
kencingnya yang kemudian bercampur dengan air banjir. 
Siklus hidup
• Leptospirosis biasanya menyebabkan gejala mirip flu
ringan, seperti sakit kepala dan kedinginan.
• Biasanya, penderita mulai menunjukkan tanda-tanda
terinfeksi dalam 2 minggu, meski dalam beberapa kasus,
gejala mungkin muncul selama sebulan atau bahkan tidak
ada gejala sama sekali.
• Namun, gejala yang dirasakan akan lebih parah jika bakteri
menginfeksi beberapa organ tertentu seperti hati, ginjal,
paru-paru, jantung dan otak.
• Penyakit terparah yang ditimbulkan oleh bakteri leptospira
ini adalah Weil, yaitu jenis infeksi bakteri yang
menyebabkan kegagalan organ hingga berujung kematian.
Brucellosis

• Brucellosis adalah penyakit yang dapat menginfeksi


manusia dan hewan, disebabkan oleh bakteri Brucella.
• Penyakit Brucellosis ditemukan di seluruh dunia dengan
500.000 kasus. Infeksi Brucellosis pada hewan umumnya
menyerang kambing, domba, rusa, babi, sapi, anjing dan
unta karena hewan tidak divaksinasi dan memiliki
lingkungan yang kotor.
• Brucellosis pada manusia umumnya terjadi dari kontak
langsung dengan hewan atau mengonsumsi produk
hewani, daging mentah yang terkontaminasi dan susu
yang tidak dipasteurisasi.
• Bakteri Brucella juga dapat menular dari udara dan
kontak dengan luka terbuka.
Brucellosis
• adalah penyakit infeksi bakteri Brucella yang
disebarkan dari hewan ke manusia, umumnya
melalui konsumsi susu, terutama susu yang
tidak dipasteurisasi, atau produk olahan susu
lainnya.
• Meski jarang terjadi, brucellosis juga bisa
menyebar melalui udara atau kontak langsung
dengan hewan yang terinfeksi
Anthrax

• Bacillus anthracis adalah bakteri yang menyebabkan Penyakit Anthrax.


• Bakteri ini bisa bertahan berpuluh-puluh tahun lamanya.
• Bakteri ini juga tahan terhadap kondisi panas, dingin, kekeringan, dan
bahan-bahan kimia anti kuman.
• Hewan-hewan yang bisa terkena Penyakit Anthrax antara lain yaitu sapi,
kambing, domba, kerbau dan babi.
• Biasanya penyakit ini menular melalui hewan penderita Anthrax, media
yang sudah tercemar bakteri Anthrax seperti tanah dan air, dan bahan
pangan yang berasal dari hewan yang terkena Bakteri Anthrax. 
• Kenali gejala-gejala jika hewan atau orang disekitar kita terkena Penyakit
Anthrax.
• Gejala yang terjadi pada hewan adalah biasanya hewan akan demam,
gelisah, dan mengeluarkan darah dari hidung dan dubur. Jika sudah sangat
parah hewan akan mengalami pembengkakan dan mati mendadak
Infeksi anthrax
• Melalui saluran pencernaan
• Minum air atau mengonsumsi daging yang
sudah terinfeksi bakteri anthrax tanpa
mengolahnya hingga matang juga bisa
membuat seseorang terjangkit penyakit ini.
• Kontaminasi melalui cara ini akan menyerang
organ-organ dalam sistem pencernaan.
• Pada manusia gejala yang dialami adalah
adanya benjolan yang melepuh berwarna biru
gelap, adanya reaksi peradangan dari luka,
sakit perut, mual, muntah, diare, demam,
nyeri otot dan dada, serta dapat terjadi
kematian dalam waktu 24 jam.
Penyakit Unggas Yang Disebabkan Oleh Jamur

• Penyakit Aspergillosis
• Penyebab : 
• Jamur atau cendawan dari genus Aspergillus,
yang paling patogen adalah Aspergillus
fumigatus, Aspergillus flavus dan Aspergillus
niger.
• Penyakit ini menyerang manusia dan hewan.
• Pada unggas terutama menyerang alat
pernapasan
Gejala Klinis
• Dalam bentuk akut, aspergillosis menyebabkan
hewan tidak mau makan, kelihatan
mengantuk, kadang membuka mulut karena
kesulitan bernapas, bahkan mengalami kejang.
• Jika terjadi infeksi pada mata umumnya hanya
menyerang salah satu matanya, hingga
matanya tertutup oleh cairan kental berwarna
kuning dan ayam tumbuh lambat.
Penyakit Candidiasis
• Disebabkan oleh hygiene yang tidak baik. 
• Candida dapat hidup sebagai saproba tanpa menyebabkan
kelainan pada berbagai permukaan tubuh manusia dan
hewan.
• Spesies Candida yang dikenal banyak menimbulkan
penyakit baik pada manusia maupun hewan
adalah Candida albicans.
• Gejala pada ayam terserang candidiasis tidak terlalu
spesifik, namun akibat penyakit ini pertumbuhan ayam
menjadi terhambat, bulu berdiri, atau ayam mengalami
diare.
Penyakit Ringworm

• Penyebab : 
• Cendawan penyebab penyakit ini termasuk dalam
kelompok Dermatophyta. 
• Gejala Klinis :
• Pada unggas gejala klinis berupa bercak kecil berwarna putih kotor pada
jengger, dapat meluas ke bagian lain dari kepala terutama yang tidak
berbulu. Selanjutnya pada bagian yang terluar dari bercak tersebut akan
tertutup oleh lapisan cendawan berbentuk seperti kerak berbutir.
• Pencegahan dan Pengobatan :
• Pencegahan ringworm dilakukan dengan menjaga kebersihan kulit dan
kesehatan tubuh hewan. Ringworm jenis tertentu dapat sembuh dengan
sendirinya. Pengobatan dapat dilakukan dengan 2 (dua)  cara, yaitu dengan
olesan atau pengobatan per oral melalui mulut. Obat yang digunakan
mengandung lemak, jodium sulfa atau asam salisilat
Jenis-Jenis Parasit pada Ternak

Parasit-parasit yang hidup pada hewan dapat dibagi


menjadi 2 golongan:
• Endoparasit
• Parasit yang hidupnya di dalam jaringan atau organisme
bagian dalam hospes
• Ektoparasit

• Parasit yang hidupnya pada permukaan tubuh bagian


luar atau bagian tubuh yang berhubungan langsung
dengan dunia luar dari hospes. Seperti : kulit, rongga
telinga, hidung, bulu, ekor dan mata
Jenis-jenis Endoparasit

1. Cacing kelas trematoda (cacing hisap/pipih/gepeng seperti daun)


2. Cacing kelas nematoda (cacing gilig)
3. Cacing kelas Cestoda (cacing pita/pipih memanjang spt pita)

Trematoda
• Trematoda termasuk filum plathyhelminthes dengan ciri-ciri :
• Tubuh tidak bersegmen, umumnya, hermaprodit,
• Tubuh tak berongga dan mempunyai mulut penghisap atau sucker Umumnya
• Sifat parasit pada hewan vertebrata,
• Permukaan tubuh terdapat duri duri

• Genus
• Fasciola (cacing hati) yang berwarna merah muda ke kuning-kuningan sampai abu-abu
ke hijau-hijauan .
• Cacing Paramphistomum sp. (cacing parang)
• Genus Schistosoma (menyerang sistem peredaran darah)
Trematoda pada unggas
• Penyakit parasit cacing oleh cacing trematoda
pada unggas yang terkenal adalah
Echinostoma revolutum
Kelas Nematoda

• Termasuk ke dalam Filum Nemathelminthes dengan ciri-ciri ;


• Tubuh tidak bersegmen, berbentuk silindris, mempunyai rongga
tubuh mulai dari mulut sampai anus, kelamin nya terpisah
• Infeksi terutama disebabkan termakannya telur/ larva
• Beberapa contoh cacing yang termasuk ke dalam kelas
nematoda/cacing gilik dapat menyerang berbagai ternak
terutama ternak ruminansia (sapi, kerbau kambing, dan domba).
Pada jenis tertentu menyerang manusia
• Ascaris vitulorum (cacing gelang), Oesophagustomum sp
(cacing bungkul)
• Bunostomum sp (cacing kait), Haemunchus sp. (cacing
lambung)
• Trichostrongylus sp.(cacing rambut), Chabertia sp, Cooperasi
sp, Trichuris sp, Ostertagia sp
Beberapa Cacing yang Sering Ditemukan
Pada Unggas Diantaranya
• Ascaridia galli (cacing gelang besar),
• Syngamus trachea (cacing trachea) .
• Ascaridia galli (cacing gelang besar),
• Heteraxis galinarrum (cacing gelang kecil),
• Cappilaria sp (cacing rambut),
Cestoda
• Cacing ini mempunyai ciri-ciri tubuh
• Bersegmen, mempunyai scolex leher,
proglotida hermaprodit, reproduksi ovipar
• cacing cestoda yang hidup dalam usus kecil
pada sapi dan kerbau ; jenisnya yaitu Moniezia
sp. dan Taenia spp.
• Cestoda pada unggas Raillietina spp,
Jenis-jenis
Ektoparasit pada ternak

• Umumnya ektoparasit yang biasa menyerang ternak dari


• Golongan lalat : Lucilia sericata, Musca sp., Chrycomyia sp.,
Sarcophaga (lalat blirik)
• Golongan Tungau (penyebab kudisan) Tenyakit kudis ini dapat
disebabkan oleh Sarcoptes scabiei,Demodex sp. Psoroptes
ovis., Otodectes, cyanotis (menyerang telinga anjing) .

• Golongan Caplak
• Menurut bentuk tubuhnya ada 2 jenis caplak diantaranya
• Caplak lunak : Argas (caplak unggas) : Orhthodorus, Otobius.
• Caplak keras : Ixodes, Rhipicephalus (caplak anjing)
Amblyomma spp, Boophilus, Hyolomma, Margaropus
Zoonosis
• Zoonosis, infeksi yang dapat ditularkan dibawah
kondisi alamiah antara hewan vertebrata dan manusia
• Anthrax
• Anthrax merupakan penyakit menular akut yang
dapat menyerang pada semua hewan berdarah
panas. Penyakit ini juga bersifat zoonosis.
• Penyebabnya adalah bakteri Bacillus anthracis. Kuman
ini dapat membentuk spora sehingga tahan hidup
di dalam tanah selama bertahun-tahun
Filariosis atau Brugiasis
• Brugia malayi bersifat zoonotik
• Pada manusia terjadi demam berulang, limfadenopati,
linfangiektasia dan abses.
• Pembesaran mencolok dari anggota gerak tubuh (elefentiasis)
dan jarang terjadi hidrokel
• yang berkembang setelah bertahun-tahun. Pada manusia
disertai eosinofilia dengan lesi
• utama limfangitis dan limfadenitis, yang mengakibatkan
obstruksi limfatik dan limfa
• edema masif yang diikuti fibrosis (elefentiasis) terutama pada
kaki.
Cara penularan
Dirofilaira immitis juga bersifat zoonotik

• Pada hewan D. immitis bisa dijumpai


mengumpul di bilik jantung kanan dan
arteri pulmonalis.
• Infeksi ringan tidak menimbulkan gejala
namun
• infeksi berat dan menahun menyebabkan
jantung tidak bekerja dengan semestinya
disertai asites dan bendungan pasif
Siklus hidup
• Siklus hidup cacing jantung terjadi di dalam tubuh vector (nyamuk) dan hospes
atau inang utamanya (anjing).
• Di dalam tubuh vektor dimulai ketika nyamuk menghisap darah yang
mengandung mikrofilaria dari anjing yang terinfeksi.
• mikrofilaria berkembang menjadi larva stadium tiga dalam waktu 14 hari dan
bermigrasi dari saluran cerna nyamuk ke bagian kepala dan penghisapnya
(probosis).
• Kemudian pada saat nyamuk menghisap darah anjing yang baru maka larva
stadium ketiga tersebut akan masuk ke dalam kapiler darah dan berkembang
menjadi stadium empat dalam waktu 48 jam.
• Larva stadium empat ini kemudian migrasi ke jaringan tubuh sampai arteri
pulmonary dan berkembang sampai stadium dewasa.
• Predileksi utama cacing ini ada di arteri pulmonary dan atrium kanan. Cacing
dewasa betina mengeluarkan mikrofilaria di dalam darah sehingga mikrofilaria
tersebut menyebar ke seluruh sirkulasi darah sampai ke pembuluh kapiler atau
bahkan orgn lainnya.
Penyakit keluron menular atau Bang disease

• Penyakit ini sangat menular dan bersifat zoonosis.


• Penyebab pada sapi adalah Brucella abortus,
sedangkan pada
• Kambing, domba disebabkan Brucella melintesis dan
• Babi disebabkan Brucella suis.
• Keguguran terjadi biasanya pada trimester ketiga atau
sekitar 7 bulan.
• Cairan kelahiran, pedet yang mati atau plasenta
menjadi sumber penularan.
TBC
• merupakan penyakit menular dan kronis. Penyakit ini
disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis.
• Penyakit ini bersifat zoonosis.
• Kejadian di Indonesia belum banyak dilaporkan, namun
pernah dilaporkan di Ngawi pada tahun 1988.
• Pada sapi tidak ada gejala spesifik tahap stadium awal. Bila
penyakit melanjut sapi akan menunjukkan batuk
menetap, tidak nafsu makan dan kondisi badan sangat
menurun disertai pembengkakan kelenjar limfe.
• Pengerasan ambing karena adanya jaringan ikat sering
ditemukan. Pada saat itu kuman dapat terlihat dalam
sekreta dan eksreta.
• Diagnosa dilakukan dengan uji tuberkulin.
Penyakit Weil, haemorrhagic jaundice (L. ichterohemaorrhagiae), demam
kanikola (L. canicola), demam pekerja pabrik susu (L. hardjo)

• Leptospirosis adalah penyakit menular yang bersifat


zoonosis.
• Penyebabnya adalah bakteri Leptospira sp. Agen
penyebab ini diketahui lebih dari 170serotipe.
• Penyakit ini tersebar melalui kontak langsung dengan
urine atau dapat juga dari air dan makan yang tercemar
urine. Masa inkubasi pada hewan 1-2 minggu, pada
manusia 3-20 hari.
• Reservoir penting, L canicola adalah anjing, L.hardjo
adalah sapi dan L ichterihaemorrhagiae adalah tikus.
Wooden tongue atau lidah papan.

• Penyebabnya adalah Actinobacillus ligniereii, suatu jamur


(fungi).
• Penyakit ini dapat diobati sama sekali sehingga pilihannya
adalah potong paksa.
• Disebut juga Dermatophytosis atau Tinea. Penyebabnya
adalah Trichophyton sp., Microsporum sp. dan
Epidermophyton sp.
• Namun seringkali yang menjadi penyebab utama pada ternak
adalah Trichophyton dan Microsporum. Penyakit ini bersifat
zoonosis.
• Spora ringworm sangat tahan lama dalam kandang dan bebas
di tempat-tempat hewan. Penularan ringworm melalui kontak.
Aphtae epizooticae (AE) atau Foot and
Mouth Disease (FMD).
• Penyakit ini yang sangat menular pada hewan yang berkuku
genap.
• Penyebabnya adalah virus Aphtae.
• Ada beberapa tipe dan subtipe virus yang berbeda. Tipe virus
PMK di Indonesia adalah tipe O dengan subtipe O11.
• Di Indonesia pertama kali ditemukan di Malang 1887.
• Kemudian meluas ke Bangil, Probolinggo, Pasuruan, Lumajang,
Probolinggo, Jember, Bondowoso, Besuki dan Banyuwangi.
• Setelah itu terjadi di hampir seluruh daerah di Indonesia, kecuali
beberapa daerah seperti NTT, NTB, Maluku dan Papua.
Indonesia dinyatakan bebas dari PMK pada tahun 1988.
Contagious Pustular Dermatitis, Contagious Echtyma, Sore Mouth,
Scabby Mouth, Infectious Labial Dermatitis.

• Penyakit sangat menular dan disebabkan


oleh virus parapox, sub-gup virus cacar.
• Penularan melalui kontak dari bahan cairan
• Di Indonesia pertama kali ditemukan pada
tahun 1931.
• Pernah juga dilaporkan terjadi Yogyakarta,
Kudus, Banyumas, Pasaman, Karangasem,
Negara, Medan dan Kalimanatan Selatan.
Redwater disease, Texas fever,
piroplasmosis atau demam caplak.
• Penyebab penyakit ini adalah Babesia
bigemina atau Babesia bovis yang
merupakan parasit darah.
• Penyakit ini disebarkan oleh caplak
Boophilus sp.
• Serangan Babesia bigemia dapat
menimbulkan kematian 80-90% pada ternak
dewasa bila tidak dilakukan pengobatan.
Distomatosis
• Penyakit ini disebabkan oleh Fasciola hepatica atau Fasciola
gigantica, suatu parasit yang tinggal dan merusak hati
atau liver.
• Penyakit ini bisa menyerang pada sapi, kerbau atau
ruminansia kecil.
• Pada manusia, berat ringan gejala bergantung jumlah cacing
yang menginfeksi.
• Gejala bisa demam, kekauan, sakit perut, ikterus dan nyeri
di ulu hati.
• Alur peradangan di subkutan disebabkan oleh larva yang
bermigrasi.
• Pada manusia umumnya dapat sembuh sendiri, namun
sumbatan empedu yang berulang dan infeksi sekunder
dapat mengakibatkan kerusakan hati yang kronik.
Toksoplamosis Adalah Infeksi yang
Disebabkan Parasit Toksoplasma gondii
• Terdapat hampir diseluruh dunia terutama daerah tropis.
• Infeksi kongenital pada manusia dapat menyebabkan lesi otak
yang serius.
• Kucing menjadi reservoir penting karena bersifat induk semang
definitif.
• Kucing bisa terinfeksi toksoplasma dari daging mentah atau
burung atau tikus yang mengandung toksoplasma.
• Manusia mungkinterinfeksi karena memakan daging mentah
atau daging yang tidak dimasak dengan baik yang
tercemar/mengandung toksoplasma.
• Termasuk juga sayur mentah yang tidak dicuci dengan baik.
Radang Otak Atau Japanese Encephalitis

• Penyakit infeksi virus pada susunan saraf pusat


yang disebabkan gigitan nyamuk dengan
perantara babi.
• Jenis ini memiliki keluhan awal demam, nyeri
kepala, kesadaran menurun, tremor, dan kejang.
• Keluhan lanjutan dapat menyebabkan kaku otot,
nafas abnormal hingga koma.
• Masa inkubasi 4-14 hari dengan masa
penyembuhan tujuh minggu.
Sapi Gila Atau Bovine spongiform Encephalopathy/BSE

• Gangguan pada otak yang disebabkan infeksi prion


(protein abnormal pada hewan ternak). Prion
banyak ditemukan di beberapa bagian tubuh hewan
seperti otak, mata, dan saraf tulang belakang.
• Manusia yang terkena penyakit ini akan mengalami
gangguan motorik yaitu kelumpuhan yang
menimbulkan kematian, juga kegatalan hebat.
Penyebaran penyakit ini bisa terjadi juga antar-
manusia.
Hepatitis E
• Umumnya penyakit ini muncul di daerah kekurangan
air, minim sanitasi, dan rendah pelayanan
kesehatan.
• Virus ini merupakan virus hepatitis yang cukup unik
karena hewan merupakan reservoir nya.
• Jika virus masuk tubuh dan menginfeksi usus, ia
akan memperbanyak diri kemudian menyebabkan
kegagalan akut pada fungsi liver sehingga
mengakibatkan kematian.
• Gejala yang ditunjukkan hampir sama dengan
penderita hepatitis lain, seperti kulit menguning,
urin gelap, dan sering muntah.
Mikroorganisme yang bermanfaat
• Kualitas pakan yang rendah biasanya karena bahan
pakan pada umumnya berupa limbah pertanian yang
mempunyai nilai kecernaan yang rendah.
• Pemberian pakan yang rendah kualitasnya juga akan
menyebabkan kondisi dan fungsi rumen kurang baik .
• Oleh sebab itu, berbagai teknologi diperlukan untuk
mempertahankan ketersediaan pakan terutama pada
masa musim kering yang panjang, meningkatkan kualitas
pakan atau mengoptimumkan kerja rumen.
• Salah satu teknologi yang sudah dikenal sejak lama
adalah dengan memanfaatkan mikroorganisme .
• Tujuan utama penambahan mikroorganisme
ke dalam pakan untuk
1) mengawetkan pakan atau yang lebih dikenal
dengan proses 'silase',
2) meningkatkan kualitas pakan yang rendah
nilai gizinya, atau
3) memperbaiki kondisi rumen.
Probiotik
• Mikroorganisme yang dimanfaatkan ini dapat berupa
• Bakteri, jamur, khamir atau campurannya atau dapat berupa
'produk fermentasi'atau 'produk ekstrak dari suatu proses
fermentasi‘ (biasanya "enzim") .
• Kerja mikroorganisme atau produknya yang masuk ke dalam
tubuh ternak dan mempengaruhi pencernaan atau
penyerapan, ada yang sudah diketahui secara jelas tetapi ada
juga yang masih berupa hipotesa
• Banyak penelitian tentang pemanfaatan probiotik atau
produk fermentasi untuk ternak unggas dan ruminansia
sudah dilakukan di Indonesia dan ada pula probiotik yang
sudah dijual secara komersial .
• Beberapa jenis mikroorganisme yang digunakan atau
dicampur ke dalam pakan ternak ruminansia berasal atau
diisolasi dari makanan manusia seperti ragi
• Saccharomyces cerevisiae,
• Aspergilhis oryzae
• Lactobacillus sp., dari tanah atau saluran pencernaan ternak
• mikroorganisme campuran yang ada di Indonesia,
• yaitu :
• Bioplus merupakan produk campuran mikroorganisme yang
telah berbentuk serbuk kering
• Bioplus diambil dari isi perut ternak potong dan dicampur
dengan inokulum yang sudah diadaptasi dengan suatu
substrat tertentu
Probion
• adalah produk campuran mikroorganisme
berbentuk serbuk.
• Produk ini juga dikembangkan oleh Balitnak
dan diperoleh dari suatu proses fermentasi
(anaerob) isi rumen dan kompos dengan
tambahan mineral yang diperlukan untuk
pertumbuhan mikroba dan bahan organik yang
digunakan sebagai pembawa mikroba yang
dapat meningkatkan aktivitas enzimatisnya
Pemanfaatan Enzim Mikrobial

• MIKROORGANISME di alam banyak sekali


jumlahnya. Keberadaannya ada yang
merugikan, dan tidak sedikit yang dapat
dimanfaatkan manusia dalam bidang industri.
• Caranya dengan memfungsikan reaksi yang
dapat diperankannya.
• Dan suatu reaksi dapat berlangsung dengan
baik, sangat dimungkinkan karena adanya
bantuan katalis yang disebut enzim.
Enzim-enzim Itu Dapat Digolongkan Menjadi
Tiga Golongan.
1. Enzim-enzim yang digunakan dalam industri, seperti
amilase, prote-ase, katalase, isomerase dan
penisilin asilase.
2. Enzim-enzim yang digunakan untuk keperluan
analisis, seperti glukosa oksidase, galaktosa
oksidase, alkohol dehidrogenase, hek-sokinase,
muramidase, dan cholesterol oksidase.
3. Enzim-enzim yang digunakan di bidang kedokteran,
seperti asparaginase, protease, li-pase, dan
streptokinase.
Berikut ini merupakan dua contoh enzim yang sering
digunakan dalam industri dan bersifat sangat komersial.
• Pertama, amilase. Enzim ini merupakan enzim yang menghidrolisis
pati, digunakan dalam pro-duksi gula untuk keperluan industri
pangan.
• Selain itu, amilase juga digunakan dalam industri alkohol, roti, kertas,
tekstil, dan deterjen.
• Jenis mikroorganisme yang digunakan dalam produksi amilase, yaitu
Bacillus subtilis, Bacillus cereus, Lado penecillium, Rhizopus, Mucor
dan Neurospora.
• Kedua, protease. Enzim ini digunakan terutama dalam industri de-
terjen, pengolahan susu, obat-obatan, penyamakan kulit, pembuatan
makanan, dan pengolahan limbah.
• Beberapa mikroorganisme yang digunakan dalam produksi protease,
diantaranya Bacillus licheniformis, Bacillus pumilus, Streptomyces
jradioe, Streptococcus rectus, dan As-pergillus.

Anda mungkin juga menyukai