Anda di halaman 1dari 13

I

N
H
BAHAN KONSTRUKSI
PABRIK KIMIA I
Oleh : B
1. Fahrizal Afdholu S.A. (1631010115) I
2. Exsellin Prismasella (1631010108)
T
3. Ira Rahmawati (1631010099)
4. Handi Veriyan H. (1631010107) O
5. Elok Rachmawati (1631010090) R
PENGERTIAN
 Suatu inhibitor kimia adalah suatu zat kimia yang dapat
menghambat atau memperlambat suatu reaksi kimia.
 Secara khusus, inhibitor korosi merupakan suatu zat kimia
yang bila ditambahkan kedalam suatu lingkungan
tertentu, dapat menurunkan laju penyerangan lingkungan
itu terhadap suatu logam.
 Atau inhibitor dapat berarti senyawa yang jika
ditambahkan dalam jumlah kecil pada suatu sistem
korosi dapat meminimalkan laju korosi pada konsentrasi
tertentu
JENIS
 Berdasarkan Bahan Penyusun

1. Inhibitor Organik
2. Inhibitor Anorganik
 Berdasarkan Reaksi yang Dihambat

1. Inhibitor Katodik

2. Inhibitor Anodik

3. Inhibitor Campuran
 Berdasarkan Cara Kerja Inhibisi

1. Inhibitor Pasifator

2. Inhibitor Presipitasi

3. Inhibitor Adsorpsi
INHIBITOR KATODIK

 Yang dihambat adalah reaksi reduksi.


 Dengan berkurangnya akses ion hidrogen yang menuju
permukaan elektroda, maka hydrogen overvoltage akan
meningkat, sehingga menghambat reaksi evolusi hidrogen
yang berakibat menurunkan laju korosi.
 Reaksi katodik di lingkungan netral, adalah:

2H 2 O + O 2 + 4e -> 4OH -
 Inhibitor yang banyak digunakan untuk tipe ini adalah larutan
garam seng dan magnesium yang membentuk hidroksida tidak
larut, kalsium yang menghasilkan karbonat dan polifosfat.
INHIBITOR KATODIK

Pengaruh Konsentrasi Inhibitor Katodik


INHIBITOR ANODIK

 Inhibitor anodik adalah inhibitor yang menghambat reaksi


oksidasi
 Inhibitor anodik dapat merupakan inhibitor anorganik seperti
ortofosfat, silikat, nitrit, kromat, dan benzoate.
 Inhibitor anorganik ini dapat dibedakan menjadi:

- inhibitor oksidator, seperti kromat dan nitrit


- inhibitor non oksidator, seperti boraks, fosfat dan silikat
 inhibitor anodik sering ditunjuk sebagai inhibitor yang
berbahaya.
INHIBITOR ANODIK

Pengaruh Konsentrasi Inhibitor Anodik


INHIBITOR CAMPURAN

 Inhibitor campuran merupakan campuran dari inhibitor


katodik dan anodik.
 Inhibitor campuran, biasanya mengandung salah satu bahan
oksidator seperti kromat, nitrit dan bahan non oksidator yang
dapat menyebabkan terjadinya pengendapan seperti
ortifosfat atau silikat.
 Sebagai contoh, inhibitor campuran adalah penggunaan
senyawa nitrit dan benzoate untuk radiator automobile,
senyawa kromat dan polifosfat sebagai inhibitor anodik dan
katodik.
INHIBITOR PASIFATOR

 Inhibitor ini menghambat korosi dengan cara menghambat


reaksi anodik melalui pembentukan lapisan pasif, sehingga
merupakan inhibitor berbahaya, bila jumlah yang
ditambahkan tidak mencukupi.
 Inhibitor Pasivator terdiri dari :

1. Inhibitor Pasivator Oksidator


2. Inhibitor Pasivator non oksidator
INHIBITOR PRESIPITASI

 Inhibitor ini membentuk kompleks tak larut dengan logam


atau lingkungan sehingga menutup permukaan logam dan
menghambat reaksi anodik dan katodik.
Na 3 PO 4 + 3H 2 O→3Na + + 3OH - + H 3 PO 4
Fe + 2OH - → FeO↓ + H 2 O + 2e -
INHIBITOR ADSORPSI

 Agar teradsorpsi harus ada gugus aktif (gugus heteroatom).


Gugus ini akan teradsorpsi di permukaan logam. Contoh :
Senyawa asetilen, senyawa sulfur, senyawa amine dan
senyawa aldehid.
MEKANISME KERJA

 Inhibitor teradsorpsi pada permukaan logam, dan membentuk


suatu lapisan tipis dengan ketebalan beberapa molekul inhibitor.
 Melalui pengaruh lingkungan (misal pH) menyebabkan inhibitor
dapat mengendap dan selanjutnya teradsopsi pada permukaan
logam serta melidunginya terhadap korosi.
 Inhibitor lebih dulu mengkorosi logamnya, dan menghasilkan
suatu zat kimia yang kemudian melalui peristiwa adsorpsi dari
produk korosi tersebut membentuk suatu lapisan pasif pada
permukaan logam.
 Inhibitor menghilangkan kontituen yang agresif dari
lingkungannya.
DAFTAR PUSTAKA

 A no n im . 2 0 1 6 . “ P e n g er t ia n I nh ib it o r d a n Ma c a m - m a c a m I n hib it o r B e se r t a
C o n t o hn y a In h i b i t o r K o m p e t it if dan I nhib it o r I rre v e rsi b le ” .
( ht t p : // w w w . g u r u i p a . c o m / 2 0 1 6 /0 9 / p e ng e rt ia n- in hib it o r- d a n - m a c a m - m a c a m -
i nhib it o r- b e se r t a - c o n t o h n y a - inhib it o r- k o m p e t it if - inh ib it o r - no r- k o m - p e t it if - d a n-
i nhib it o r- ir r e v e r si b e l . h t m l ). D ia k se s p a d a t a ng g a l 2 7 S e p t e m b e r 2 0 1 7 p u k u l
17.45 WIB.
 A gr o e k o . 2 0 1 2 . “ I n h i b i t o r E nz im ” . ( ht t p s : / / ne d h a a gr o e k o . w o rd p re ss . c o m / 2 0 1 2 /
0 5 / 1 1 / inh i b i t o r - en z i m / ). D ia k se s t a n gg a l 2 7 S e p t e m b e r 2 0 1 7 p u k u l 1 7 . 4 5 W I B .
 B a y u , A ng g a K u su m a . 2 0 1 7 . “ D a s t e r In hib it o r K o r o si” . (ht t p s: / / www. a c a d e m ia .
e d u / 5 4 9 3 7 6 2 / 1 1 4 7 5 5 1 4 6 - D a st e r- I nh ib it o r- K o ro s i?a u t o = d o wnlo a d ) . D ia k - se s
p a d a t a ng g a l 2 7 S e p t e m b e r 2 0 1 7 p u k u l 2 2 . 1 9 W IB .
 N a f iu n . 2 0 1 2 . “ P e n gh a m b a t K e rja I nhib it o r” . (ht t p : / / www. n a f iu n . c o m / 2 0 1 2 /
1 1 / p e ng h a m b a t - k e r j a - i n h ib it o r- e n z im . ht m l). D ia k se s pada t a ng g a l 27
S e p t e m b e r 2 0 1 7 p u k u l 1 7 . 4 5 W IB .
 R a hm a h . 2 0 1 1 . “ E n z i m ” . (ht t p : / /c he m ist ra hm a h . b lo gs p o t . c o . id /2 0 1 1 / 0 4 / e nz im .
h t m l). D ia k se s p a d a ta n gg a l 2 7 S e p t e m b e r 2 0 1 7 p u k u l 1 7 . 4 5 W IB .
 U lwiy a h. 2 0 1 0 . “ I n h i b i t o r K o ro s i” . ( h t t p : / / sa y a 1 1 5 . b lo g sp o t . c o . id / 2 0 1 0 / 1 2 /
i nhib it o r- k o r o si . h t m l ). D i a k s e s p a d a t a n gg a l 2 7 S e p t e m b e r 2 0 1 7 p u k u l 1 8 . 0 0
W IB .

Anda mungkin juga menyukai