Anda di halaman 1dari 27

PELAYANAN PERNIKAHAN,

KETATAHUSAHAAN DAN BIMBINGAN


MASYARAKAT ISLAM DI KUA

OLEH :
Drs. H. RIADUL AFKAR

KASI BIMAS ISLAM


KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KAB. KARIMUN
PEMBAHASAN
:
PELAYANAN PERNIKAHAN
KETATAUSAHAAN KUA
BIMBINGAN MASYARAKAT
ISLAM KUA
LAYANAN PERNIKAHAN

LAYANAN :
UPAYA MEMBANTU MENYIAPKAN DAN MENGURUS KEPERLUAN ORANG
LAIN SECARA SISTEMATIK DAN SISTEMIK AGAR KEBUTUHAN,
KEINGINAN, DAN HARAPAN PARA PIHAK (STAKEHOLDER) TERPENUHI

PERNIKAHAN :
PERNIKAHAN ATAU PERKAWINAN ADALAH IKATAN LAHIR BATIN
ANTARA SEORANG PRIA DAN WANITA SEBAGAI SUAMI ISTRI
DENGAN TUJUAN MEMBENTUK KELUARGA (RUMAH TANGGA) YANG
BAHAGIA DAN KEKAL BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
(UU No. 1 Tahun 1974)
LAYANAN PERNIKAHAN :

“UPAYA MEMBANTU MENYIAPKAN DAN


MENGURUS KEPERLUAN SEORANG PRIA DAN
WANITA SEBAGAI SUAMI ISTRI DENGAN
TUJUAN MEMBENTUK KELUARGA SECARA
SISTEMATIK DAN SISTEMIK AGAR
KEBUTUHAN, KEINGINAN, DAN HARAPAN
PARA PIHAK (STAKEHOLDER) TERPENUHI”
MEMBANGUN KOMITMEN
LAYANAN

Komitmen layanan merupakan perjanjian (ketertarikan) untuk melakukan


sebuah pelayanan dengan semaksimal mungkin, untuk membangun
komitmen tersebut diperlukan:

MENGENALI MENGENALI MENGENAL BERKOMUNIKASI BEKERJA DALAM


TUGAS DIRI SENDIRI ORANG LAIN TIM
INDIKATOR KEBERHASILAN
LAYANAN PERNIKAHAN DI KUA

Target kegiatan yang ditetapkan/direncanakan dapat tercapai


01
Tidak terjadi keluhan dari masyarakat atas pelayanan KUA dan biaya
02 Nikah/Rujuk

Tidak terjadi penyimpangan dalam bentuk apapun


03

Pelayanan dilakukan dengan sangat profesional


04

Pelayanan sederhana, biaya terjangkau, cepat dan tepat waktu;


05
Kutipan Akta Nikah (Model NA) dapat diserahkan sesegera mungkin
06 ( sesuai dengan ketentuan yang berlaku)
Lanjutan…

Administrasi tertib dan penyampaian laporan tepat waktu


07
Tersedia data yang lengkap dan akurat hasil pelaksanaan tugas pokok
08 KUA
Terintegrasi dengan semua pimpinan lembaga agama Islam dalam
09 segala kegiatan

Mampu memberikan inovasi dan motivasi dalam kegiatan agama Islam


10 di wilayahnya
Mampu bekerjasama dengan semua instansi terkait terutama Camat
11 dan melaksanakan tugas pokok
KETATAUSAHAAN KUA
KETATAUSAHAAN :
Ketatausahaan adalah penyelenggaraan kegiatan administrasi,
yakni urusan tulis-menulis (termasuk hal keuangan dan
sebagainya) dalam sebuah perusahaan, organisasi, dan juga
negara.

KUA :
Kantor Urusan Agama (KUA) adalah Instansi
Kementerian Agama yang bertugas menjalankan
sebagian tugas Kementerian/Departemen Agama
Kab/Kota di tingkat Kecamatan (PMA No. 11 Tahun
2007 Pasal 1 Ayat 1)
KETATAUSAHAAN KUA :

“Penyelenggaraan kegiatan administrasi Kantor


Urusan Agama, (termasuk hal keuangan dan
sebagainya) dalam upaya menjalankan tugas
Kementerian/Departemen Agama Kab/Kota di
tingkat Kecamatan”
Pelaksanaan, pelayanan,
pengawasan, pencatatan, dan
pelaporan nikah dan rujuk

Penyusunan statistik layanan dan


bimbingan masyarakat islam

Pengelolaan dokumentasi dan


FUNGSI KUA sistem informasi manajemen KUA
(PMA No. 34 Th 2016) Kecamatan

Pelayanan bimbingan keluarga


sakinah

Pelayanan bimbingan kemasjidan


(PMA No. 34 Tahun 2016)
Lanjutan…

Pelayanan bimbingan hisab rukyat


dan pembinaan syariah

FUNGSI KUA Pelayanan bimbingan dan


(PMA No. 34 Th 2016) penerangan agama islam

Pelayanan bimbingan zakat dan


wakaf

Pelaksanaan ketatausahaan dan


kerumahtanggaan KUA Kecamatan
KEPALA KUA

SUSUNAN
ORGANISASI KUA TERDIRI
Petugas Tata Usaha
KECAMATAN DARI

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

(PMA No. 34 Tahun 2016)


TATA KERJA KUA KECAMATAN :

• Harus memliki peta proses tentang efektifitas LOREM


dan IPSUM
efisiensi antar organisasi di bawah wilayah DOLOR
KUA SIT AMET
Kecamatan
LOREM IPSUM DOLOR SIT AMET,
CU USU AGAM INTEGRE IMPEDIT.

• Wajib memiliki dokumen analisis jabatan, peta


jabatan, uraian tugas, dan analisis beban kerja
• Menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan
sinkronisasi
• Ka. KUA bertanggung jawab memimpin dan
mengkoordinasikan bawahan serta memberikan
pengarahan petunjuk pelaksanaan tugas
(PMA No. 34 Tahun 2016)
Lanjutan…

LOREM IPSUM
• Mengembangkan tata hubungan dan membangun kerja
DOLOR SIT AMET
sama dengan Unsur Pimpinan Kecamatan di wilayah
LOREM IPSUM DOLOR SIT AMET,
CU USU AGAM INTEGRE IMPEDIT.

masing-masing
• Wajib melaksanakan pengendalian internal, melakukan
penilaian kinerja, dan mematuhi ketentuan peraturan
perundang-undangan
• Menyampaikan laporan kepada Ka. Kan. Kemenag
Kab/Kota
BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM

• Keberadaan "Bimbingan Masyarakat Islam" sudah
berlangsung sejak lahirnya Kementerian Agama,
3 Januari 1946, meskipun saat itu belum diwadahi
dalam organisasi direktorat jenderal. Tanggal 3
Januari kemudian dikenal sebagai hari ulang tahun
Kementerian Agama, yang sekarang dikenal
dengan nama "Hari Amal Bakti"
Lanjutan…

• Pada tahun 2006 berdasarkan Peraturan Menteri Agama,


tugas Bimbingan Masyarakat Islam mulai saat itu
dilaksanakan oleh direktorat jenderal baru, Direktorat
Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam. Dengan struktur
baru ini, diharapkan tugas-tugas yang diemban dapat
dilaksanakan secara lebih fokus. Tugas-tugas itu adalah
urusan agama Islam (selain haji), penerangan agama
Islam, Zakat, dan Wakaf.
Lanjutan…

• Ditjen Bimas Islam membawahi lima subsatker , yakni
sekretariat, Direktorat Urusan Agama Islam dan
Pembinaan Syariah, Direktorat Penerangan
Agama Islam, Direktorat Pemberdayaan Zakat, dan
Direktorat Pemberdayaan Wakaf. Di tingkat daerah,
Ditjen Bimas Islam memiliki “perpanjangan tangan" pada
bidang-bidang (provinsi) dan seksi-seksi
(kabupaten/kota). Pada lapis paling ujung, Ditjen Bimas
Islam memiliki unit pelaksana teknis di tingkat
Kecamatan, yakni kantor urusan agama kecamatan
sebagai ujung tombak pelayanan masyarakat yang tugas
utamanya melakukan pencatatan nikah dan rujuk.
MENINGKATAN LAYANAN KUA ?
HAL YANG DIPERLUKAN :

 Mengenali Permasalahan yang dihadapi oleh


layanan NR oleh KUA
 Mengembangkan sikap mental yang positif
dalam pelayanan kepada masyarakat
 Meningkatkan Kompetensi Penghulu
MENGENALI PERMASALAHAN YANG
DIHADAPI KUA :

LOREM IPSUM
DOLOR SIT AMET
1. Sumber Daya Manusia (SDM) kurang LOREM IPSUM DOLOR SIT AMET,
CU USU AGAM INTEGRE IMPEDIT.
2. Sarana penunjang kurang memadai
3. Masih ada KUA yang belum memiliki gedung yang memadai
4. Angka perceraian meningkat
5. Fenomena berkembangnya komunitas Nikah Sirri (tidak
dicatat)
6. Adanya pemalsuan Buku Nikah
7. Fenomena dekadensi (kemerosotan) dan degradasi
(penurunan) moral
MENGEMBANGKAN SIKAP MENTAL YANG
POSITIF :

1. TAMPIL RAMAH
LOREM IPSUM
2. TAMPIL SOPAN DAN PENUH HORMAT DOLOR SIT AMET
3. TAMPIL YAKIN LOREM IPSUM DOLOR SIT AMET,
CU USU AGAM INTEGRE IMPEDIT.

4. TAMPIL RAPI
5. TAMPIL CERIA
6. SENANG MEMAMAAFKAN
7. SENANG BERGAUL
8. SENANG BELAJAR DARI ORANG LAIN
9. SENANG PADA YANG WAJAR
10. SENANG MENYENANGKAN ORANG LAIN
11. DILAKUKAN SECARA CEPAT, TEPAT DAN AKURAT
MENINGKATKAN KOMPETENSI
PENGHULU :

LOREM IPSUM
 KOMPETENSI KEILMUAN DOLOR SIT AMET
LOREM IPSUM DOLOR SIT AMET,
CU USU AGAM INTEGRE IMPEDIT.
 KOMPTENSI TEKNIS
 KOMPETENSI PENGEMBANGAN
KEPENGHULUAN
 KOMPETENSI MORAL
Kompetensi Keilmuan

1. Menguasai UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan


2. Menguasai PP 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan UU Nomor 1
Tahun 1974
3. Menguasai Kompilasi Hukum Islam
4. Menguasai Peraturan-peraturan lain yang berkaitan dengan
pencatatan Perkawinan (administrasi Nikah dan Rujuk)
5. Menguasai Peraturan Perwakafan dan teknis pelaksanaan
perwakafan
6. Memahami manasik haji dan peraturan tentang haji
7. Memahami hisab rukyat
8. Mampu baca tulis Al Qur’an
9. Mampu membaca kitab kuning
10. Mampu berbahasa asing
Kompetensi Teknis

• Tata cara pemeriksaan calon yang berkehendak


rujuk,Penghitungan masa iddah, pencatatan
rujuk, Penulisan, penandatangan dan
penyerahan buku rujuk, dll
• Mampu melaksanakan Penasehatan dan
konsultasi Nikah/Rujuk
• Mampu melaksanakan pemantauan
pelanggaran ketentuan Nikah
Kompetensi Pengembangan
Kepenghuluan

• Mampu membuat karya tulis ilmiah


• Mampu melakukan bahsul masail
kepenghuluan
• Mampu melakukan pembinaan
syari’ah
Kompetensi Moral

Bertaqwa kepada Allah swt;


Berakhlak mulia
Mempunyai keluarga yang sakinah
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai