Anda di halaman 1dari 30

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN ANGKA KEJADIAN DIARE

DI PONDOK PESANTREN ISLAM ADDASUQI


DESA LIPRAK KULON KECAMATAN BANYANYAR
KABUPATEN PROBOLINGGO

SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk
Memperoleh Gelar Sarjana S1 keperawatan
Program Studi Keperawatan

Disusun Oleh :
MOH RISKY BAISOENI H
NIM : 1570117080

YAYASAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


BHAKTI BANGSA MEDIKA
PROBOLINGGO
2019
Latar Belakang

Penyakit diare sampai saat ini masih merupakan salah satu penyebab utama kesakitan
dan kematian. Hampir seluruh daerah geografis dunia dan semua kelompok usia diserang
diare, tetapi penyakit berat dengan kematian yang tinggi terutama didapatkan pada bayi
dan anak balita.
Menurut data WHO pada tahun 2016 diare merupakan penyakit kedua yang
menyebabkan kematian pada anak-anak. Anak-anak yang mengalami kekurangan gizi
dan sistem imun yang kurang baik sangat rentan terserang penyakit diare. Diare sudah
membunuh 760.000 orang setiap tahunnya. Sebagian besar orang diare yang meninggal
dikarenakan kejadiannya dehidrasi atau kehilangan cairan dalam jumlah besar.
Data Kementrian Kesehatan Indonesia (2017) menyatakan, jumlah kasus diare yang
ditangani instansi kesehatan di Indonesia menurun tiap tahunnya. Pada tahun 2017
penderita diare di Indonesia yang ditangani sebanyak 46,4% dari jumlah penderita diare
keseluruhan yang tercatat berjumlah 6.897.463 orang.(6) Pada tahun 2015, jumlah kasus
yang ditangani 4.017.861 orang, sedangkan pada tahun 2014 jumlah penangan kasus
diare oleh instansi kesehatan adalah 8.490.976 orang.
Identifikasi dan Batasan Masalah
Data penelitian “Hubungan antara pengetahuan dengan angka kejadian diare di pondok
pesantren islam Addasuqi. ini batasan masalah yang digunakan adalah peneliti membatasi
masalah penelitian hanya dalam lingkup pengetahuan dengan angka kejadian diare

Rumusan Masalah

Dari uraian diatas, maka dapat dituliskan rumusan masalah yaitu:Apakah ada hubungan
antara tingkat pengetahuan dengan kejadian diare di Pondok Pesantren Islam Addasuqi
desa Liprak Kulon Kecamatan Banyuanyar Kabupaten Probolinggo
Tujuan Umum :
MengetahuiHubungan antara tingkat pengetahuan
dengan kejadian diare di Pondok pesantren Islam
Addasuqi desa Liprak kulon kecamatan Banyuanyar
Kabupaten Probolinggo.
TTUJUAN
PENALITIAN Tujuan Khusus :
1) Mengidentifikasi tentang diare, tanda dan
gejala diare, cara penularan diare, pencegahan,
perawatan,pengobatan, komplikasi diare
2) Mengidentifikasi angka kejadian diare di
pondok pesantren Islam Addasuqi Desa Liprak
kulon Kecamatan Banyuanyar kabupaten
Probolinggo

Peneliti dapat dijadikan sebagai bahan masukan


MANFAAT untuk mengoptimalkan progeram penyuluhan
PENELITIAN kesehatan tentang diare untuk menurunkan angka
kejadian diare.
Konsep Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil dari manusia dan ini terjadi setelah orang melakukan
penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera
manusia yakni indra penglihatan, pendengaran, penawaran rasa, dan peraba. Sebagian
besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif
memrupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang .

Tingkat Pengetahuan

Menurut Notoadmodjo (2015), pengetahuan mempunyai tingkatan yaitu :


1. Tahu (know)
2. Memahami (understand)
3. Aplikasi (Apllication)
4. Analisis (Analysis)
5. Sintesis (synhtesis)
6. Evaluasi (Evaluation)
Konsep Dasar Diare

Diare adalah Buang Air Besar (BAB) encer atau bahkan dapat berupa air senja
(mencret) biasanya lebih dari 3x dalam sehari.

Diare atau penyakit (Diarrhead disaesae) berasal dari bahasa yunani yaitu
diarroi yang artinya mengalir terus, adalah keadaan abnormal dari pengeluaran
tinja yang frekuen ( Ayu Putri Ariani,2016).

Diare dapat didefinisikan sebagai perubahan konsistensi fases dan frekuensi


buang air besar. Diare dapat juga didefinisikan bila buang air besar tiga kali atau
lebih dan buang air besar yang disertai lendir ataupun darah maupun yang tidak
berdarah dalam waktu 24 jam (Depertemen Kesehatan RI, 2015).
Faktor Penyebab Diare

Menurut WHO,2005 penyebab diare dibagi menjadi empat yaitu :

• Faktor infeksi

1) Bakteri : Shigella, Salmonella, E.Coli, Gol Vibro, Bacilus cereus,


Clostridiumpefringens,Stafilokusaureus, Camplylobacteraeromonas
2) Virus : Rotavirus, Adenovirus, Norwalk virus, Coronavirus
3) Parasit : Protozoa, Entamoeba histolica, Giardia lamblia, Balantidum
4) Non infeksi : Malabsorsi, keracunan makanan, alergi, gangguan motilitas,
imunodefisiemsi, kesulitan makan (Nelson,2000)
Lanjutan…….

• Faktor Malabsorsi

1) Malabsorsi karbohidrat : disakarida ( intoleransi latosa, maltosa,sukrosa),


monosakarida (intoleransi glukosa, fruktosa). Pada bayi dan anak yang paling
terpenting dan tersering adalah intoleransi laktosa.
2) Malabsorsi lemak
3) Malabsorsi protein
4) Faktor makanan : Makanan basi, beracun, alaergi terhadap makanan
5) Faktor psikologis : Meliputi rasa takut, dan cemas. Walaupun dapat
menimbulkan diare terutama pada anak yang lebih besar.
Faktor-faktor yang Meningkatkan Resiko Diare

• Faktor lingkungan

1) Ketersediaan air bersih kurang memadai, kurangnya ketersediaan Mandi Cuci


Kakus (MCK)
2) Kebersihan lingkungan dan pribadi yang buruk
3) Fasilitas kebersihan kurang
4) Air terkontaminasi tinja
5) Penyajian dan pembuatan makanan yang tidak hygenis

•Faktor individu

1) Kurang gizi
2) Tidak memnerikan ASI eklusif, memberikan makanan pendamping/MP ASI
terlalu dini akan mempercepat bayi terkontaminasi terhadap kuman
3) Menggunakan botol susu terbukti meningkatkan resiko terkena penyakit diare
4) Tidak menerapkan kebiasaan cuci tangan sebelum dan sesudah makan.
Pengobatan Diare

Dasar pengobatan diare menurut Ayu Putri Ariani (2016) adalah :

1) Rehidrasi/pengembalian cairan
Bila terserang diare segera banyak minum air putih dan banyak minum
seperti larutan oralit atau air rumah tangga seperti sayur, air putih, air tajin dan lain-
lain.

2) Cara pemberian makanan


Pemberian makanan selama diare untuk memberikan gizi pada penderita
terutama pada anak agar tetap kuat dan tumbuh serta mencegah berkurangnya berat
badan.

3) Obat-obatan
Pemberian antibiotika tidak boleh digunakan secara rutin karena kecilnya
kejadian diare yang disebabkan oleh bakteri. Antibiotika hanya bermanfaat
pada penderita diare dengan disertai oleh darah. Anti biotik yang tidak tepat
akan memperpanjang lamanya diare karena akan mengganggu flora usus.
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1 Kerangka Konsep Tual Penelitian


3.2 Hipotesis Penelitian
Kerangka Konseptual Penelitian
Kerangka Konseptual adalah bagan atau skema yang menerangkan tentang hubungan antar
konsep-konsep yang berhubungan dengan variabel yang akan diteliti ( Sulistiyaningsih, 2011 )

Malabsorsi

Agent Infeksius
Angka Kejadian
Tingkat pengetahuan Diare Pada Santri

Lingkungan

Perilaku Hidup
Bersih Dan Sehat
Gambar : 3.1 Kerangka konsep

Keterangan :

: Diteliti : Tidak diteliti


Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian adalah pernyataan tentang jawaban sementara terhadap


masalah penelitian yang disusun berdasarkan teori (Sulistiyaningsih,2011).

H0 : Ada Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Dengan Angka Kejadian Diare


Pada Santri di Pondok Pesantren Islam Addasuqi Desa Liprak Kulon Kecamatan
Banyuanyar kabupaten Probolinggo

H1 : Tidak Ada Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Dengan Angka Kejadian


Diare Pada Santri di Pondok Pesantren Islam Addasuqi Desa Liprak Kulon
Kecamatan Banyuanyar kabupaten Probolinggo
BAB 4 METODE PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian


4.2 Rancangan Bangun Penelitian
4.3 Variabel penelitian, Definisi Operasional dan Cara
Pengukuran Variabel
Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik yaitu penelitian yang menggali
bagaimana dan mengapa fenomena itu terjadi, selanjutnya melakukan analisis dinamika
korelasi antar fenomena tersebut ( Sulistiyaningsih, 2011 )
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan tingkat pengetahuan dengan
kejadian Diare di Pondok pesantren Islam Addasuqi Desa Liprak kulon Kecamatan
Banyuanyar.
Rancangan Bangun Penelitian

Rancangan bangun penelitian merupakan suatu strategi penelitian dalam


mengidentifikasi permasalahan sebelum perencanaan akhir pengumpulan data
digunakan untuk mengidentifikasi struktur dimana penelitian
dilaksanakan( Sulistiyaningsih, 2011 ).
Penelitian ini menggunakan desain korelasi dengan bentuk crosssectional yaitu
untuk mengetahui adakah hubungan Hubungan tingkat pengetahuan dengan kejadian
Diare di Pondok pesantren Islam Addasuqi Desa Liprak kulon Kecamatan Banyuanyar
di tahun 2019 dimana setiap subjek peneliti hanya diobservasi sekali saja pada saat
pemeriksaan dan diamati pada waktu yang sama.
Variabel penelitian, Definisi Operasional dan Cara Pengukuran Variabel

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang di
tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, Kemudian ditarik kesimpulannya ( Sulistiyaningsih, 2011 ).

Variabel dalam penelitian ini adalah:


1) Variabel Independent
Variabel Independent dalam penelitian ini adalah Pengetahuan santri m
tentang diare.

2) Variabel Dependent
Variabel dependent dalam penelitian ini adalah kejadian diare pada santri di
pondok pesantren islamAddasuqi.
Teknik Dan Prosedur Data

Pengumpulan data dilakukan setelah mendapat ijin dari pihak pengasuh


pondok pesantren kemudian dilakukan informedconsentsetelah mendapat
persetujuan untuk menjadi responden, peneliti melakukan observasi dan meminta
responden untuk melaksanakan perintah yang ada pada lembar KPSP untuk
mengetahui tingkat pengetahuan responden setelah itu melakukan wawancara
untuk mendapatkan data untuk kejadian diare.
Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk pengumpulan data.


Instrumen penelitian ini dapat berupa : Kuisoner, formulir observasi, formulir-
formulir lain yang berkaitan dengan pencatatan data dan sebagainya
( Notoadmodjo, 2010 ).

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa lembar KPSP dan
pertanyaan untuk wawancara.
BAB 5 HASIL PENELITIAN

5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian


5.2 Data Umum
5.3 Data Khusus
5.4 Pembahasan
Hasil Penelitian

Dari hasil penelitian disini di bagi menjadi 2 bagian yaitu : 1) Data Umum
2) Data Khusus

Dalam data umum akan menampilkan responden berdasarkan umur, jenis


kelamin. Sedangkan data khusus menggambarkan hubungan antara variabel yang
diukur yang mana data ini akan disajikan dalam bentuk tabulasi silang. Data khusus
ini meliputi pengetahuan dilihat hubunganya dengan angka kejadian diare.
Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Pondok Pesantren Islam Addasuqi Desa Liprak


Kulon Kecamatan Banyuanyar Kabupaten Probolinggo. Dilakukan dengan cara
membagikan kuesioner pada santri di pondok pesantren Islam Addasuqi desa
liprak kulon kecamatan banyuanyar Kabupaten Probolinngo.

Jumlah responden yang akan dilakukan sejumlah 52 orang. Dengan


dibantu oleh pengasuh pondok pesantren yang bertugas padawaktu itu dalam
proses melaksanakanya.
1) Data Umum

Tabel V.1
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur

NO UMUR FREKUENSI PROSENTASE

1 14-15 14 27%

2 16-17 27 52%

3 18-19 11 21%

Jumlah 52 100 %

Dapat diketahui bahwa dari 52 Responden di temukan 14 orang yang berumur


14-15 tahun jika di prosentasikan 27%, 27 orang yang berumur 16-17 tahun
jika di prosentasikan 52%, 11 orang yang berumur 18-19 tahun jika di
prosentasikan 21%.
Tabel V.2
Distribusi frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

NO JENIS KELAMIN FREKUENSI PROSENTASE

1 Laki–laki 17 33%

2 Perempuan 35 67%

Jumlah 52 100%

Dapat diketahui bahwa dari 52 Responden di temukan 17 orang yang berjenis


kelamin laki-laki jika di prosentasikan 33%, 35 orang yang berjenis kelamin
perempuan jika di prosentasikan 67%.
2) Data Khusus

Tabel V.3
Distribusi Frekuensi Responden

NO PENGETAHUAN FREKUENSI PROSENTASE

1 Baik 40 77%

2 Cukup 11 21%

3 Kurang 1 2%

Jumlah 52 100%

Dapat diketahui bahwa dari 52 Responden ditemukan 40 orang yang


berpengetahuan Baik jika di prosentasikan 72%, 11 orang yang berpengetahuan
Cukup jika di prosentasikan 21%, 1 orang yang berpengetahuan Kurang jika di
prosentasikan 2%.
Tabel V.4
Distribusi Kejadian Diare

NO KEJADIAN DIARE FREKUENSI PROSENTASE

1 Diare 37 71%

2 TidakDiare 15 29%

Jumlah 52 100%

Dapat diketahui bahwa dari 52 Responden ditemukan 37 orang yang pernah


menderita Diare jika di prosentasikan 71%, 15 orang yang tidak pernah
mengalami Diare jika di prosentasikan 29%.
Tabel Cross tabs
Hubungan Tingkat Pengetahuan Santri
Dengan Angka Kejadian Diare

KEJADIAN DIARE DIARE TIDAK DIARE Total


PENGETAHUAN F % F % F %
SANTRI

BAIK 29 56,8 11 21,2 40 76,9


CUKUP 8 15,4 3 5,8 11 21,2
KURANG 0 0 1 1,9 1 1,9
Total 37 71,2 15 28,8 52 100

Maka disimpulkan bahwa H1 ditolak yang berarti tidak ada hubungan antara
pengetahuan santri dengan angka kejadian diare pada santri di pondok
pesantren Islam Addasuqi desa liprak kulon kecamatan banyuanyar
Kabupaten Probolinggo kabupaten probolinggo.
Pembahasan

1) Pengetahuan Santri Tentang Diare

Berdasarkan hasil tabel di V.3 menunjukkan bahwa sebagian besar penderita


Diare di Pondok Pesantren Islam Addasuqi bepengetahuan Baik, karena sebagian
besar responden yang menderita Diare berpendidikan SMA.

2) Angka Kejadian Diaere Pada Santri Penderita Diaere


Angka kejadian Diare tidak hanya berhubungan dengan pengetahuan tetapi
banyak faktor lain seperti faktor lingkungan, malaabsorsi, agent infeksius,
perilaku hidup bersih dan sehat. Dari faktor lingkungan banyak pondok pesantren
yang Ketersediaan air bersih kurang memadai, kurangnya ketersediaan Mandi
Cuci Kakus (MCK), Kebersihan lingkungan dan pribadi yang buruk, Fasilitas
kebersihan kurang, Air terkontaminasi tinja, Penyajian dan pembuatan makanan
yang tidak hygenis.
Lanjutan…….

3) Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Santri Dengan Angka Kejadian Diare

Berdasarkan tabel V.3 diatas menunjukan bahwa di Pondok Pesantren Islam


Addasuqi Desa Liprak kulon Kecamatan Banyuanyar Kabupaten Probolinggo
menunjukkan bahwa dari 52 Responden, terdapat 77% bepengetahuan Baik, 21%
bepengetahuan Cukup, 2% bepengetahuan Kurang.
Bab 6 Penutup
6.1 Kesimpulan
6.2 Saran
Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang berjudul “Hubungan Antara tingkat pengetahuan Santri
Dengan Angka Kejadian Diare Di Pondok Pesantren Islam Addasuqi Desa Liprak
Kulon Kecamatan Banyuanyar Kabupaten Probolingo Tahun 2019” dapat
disimpulkan bahwa :

1) Pengetahuan Santri dengan Diare di Pondok Pesantren Islam Addasuqi Desa


Liparak kulon Kecamatan Banyuanyar Kabupaten Probolinggo sebagian besar
memiliki pengetahuan baik.

2) Sebagian besar santri di Pondok Pesantren Islam Addasuqi pernah mengalami


kejadian Diare.
Lanjutan……..

3) Dari uji analisa korelasi didapatkan hasil bahwa tidak ada Hubungan Antara
Tingkat Pengetahuan Santri Dengan Angka Kejadian Diare Di Pondok
Pesantren Islam Addasuqi Desa Liprak Kulon Kecamatan Banyuanyar
Kabupaten Probolingo.

4) faktor- faktor yang kemungkinan mempengaruhi angka kejadian Diare pada


santri di Pondok pesantren Islam Addasuqi Desa Liprak kulon Kecamatan
Banyuanyar Kabupaten Probolinggo adalah faktor lingkungan, malaabsorsi,
agent infeksius, perilaku hidup bersih dan sehat.

Anda mungkin juga menyukai