Anda di halaman 1dari 12

EVIDENCE BASED

PADA ASUHAN NEONATUS, BAYI BALITA DAN


ANAK SEKOLAH

KELOMPOK 2

NAMA : MARFUZAH
NIM : P07124419 019
EVIDENCE BASED
PADA ASUHAN NEONATUS,
BAYI BALITA DAN ANAK
SEKOLAH
Praktek evidence based

WHO menetapkan salah satu usaha yang sangat penting


untuk dapat mencapai peningkatan pelayanan kebidanan
yang menyeluruh dan bermutu yaitu dilaksanakannnya
praktek berdasar pada evidence based.
bukti secara ilmiah telah dibuktikan dan dapat digunakan
sebagai dasar praktek terbaru yang lebih aman dan
diharapkan dapat mengendalikan asuhan kebidanan
sehingga mampu memberikan pelayanan yang lebih
bermutu dan menyeluruh dengan tujuan menurunkan
angka kematian ibu dan angka kematian perinatal.
Manfaat Evidence Base

Manfaat yang dapat diperoleh dari pemanfaatan Evidence


Base antara lain:
Keamanan bagi nakes karena intervensi yang dilakukan
berdasarkan bukti ilmiah
Meningkatkan kompetensi (kognitif)
Memenuhi tuntutan dan kewajiban sebagi professional
dalam memberikan asuhan yang bermutu
Memenuhi kepuasan pelanggan yang mana dalam asuhan
kebidanan klien mengharapkan asuhan yang benar,
seseuai dengan bukti dan teori serta perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
Asuhan Kebidanan Pada Neonatus, Bayi
dan Balita
Hipoglikemia
Kadar glukosa serum < 45mg% (<2,6 mmol/L) selama
beberapa hari pertama kehidupan.
Nilai kadar glukose darah/plasma atau serum untuk
diagnosis Hipoglikemia pada
berbagai kelompok umur anak:
Bayi Baru Lahir
Kejang
a. Definisi
Kejang merupakan gerakan involunter klonik atau tonik pada satu atau
lebih anggota gerak. Biasanya sulit di kenali dan terjadi pada usia 6
bulan – 6 tahun
b. Epidemiologi
Prevalensi 1 diantara 20 anak
c. Penyebab kejang:
Contoh Nya Antara Lain :
· Serebral hipoksia, trauma lahir, malformasi kongenital;
· Metabolik;
· Sepsis;
· Obat-obatan
· Perubahan suhu yg cepat dan tiba-tiba demam
Faktor penyebab kejang
Komplikasi pada saat kehamilan dan kelahiran
· Ibu tidak imunisasi TT;
· Perdarahan saat usia kehamilan 28 tahun, menyebabkan hiposia janin;
· Gawat janin pada masa kehamilan dan persalinan yg mengharuskan
induksi
persalinan;
· Alat yang digunakan tidak steril;
· Persalinan dengan tindakan dapat menyebabkan trauma susunan saraf
pusat;
· Perdarahan intrakranial;
· Ibu hamil dengan DM;
· Kelainan metabolism seperti hipoglikemia, hipokalasemia,
hipomagnesemia, dll;
Hiperbilirubinemia
EBM PADA ASUHAN BAYI BARU
LAHIR DAN NEONATUS
Pemberian Asi Dini dan Ekslusif

peningkatan sumber daya manusia antara lain dengan


jalan memberikan ASI sedini mungkin (IMD) yang
dimaksudkan untuk meningkatkan kesehatan dan gizi
bayi baru lahir yang akhirnya bertujuan untuk
menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB).
IMD juga berfungsi menstimulasi hormon oksitosin yang
dapat membuat rahim ibu berkontraksi dalam proses
pengecilan rahim kembali ke ukuran semula. Proses ini
juga membantu pengeluaran plasenta, mengurangi
perdarahan, merangsang hormon lain yang dapat
meningkatkan ambang nyeri, membuat perasaan lebih
rileks, bahagia, serta lebih mencintai bayi.
Program Baby Friendly Inisiative
1. kebijakan tertulis tentang menyusui secara rutin dan
dikomunikasikan kepada semua staf tenaga
kesehatan
2. Melatih semua staf tenaga kesehatan dalam
keterampilan yang diperlukan untuk melaksanakan
kebijakan ini.
3. Memberi tahu semua ibu hamil tentang manfaat dan
penatalaksanaan menyusui, Membantu ibu untuk
memulai menyusui dalam waktu setengah jam
kelahiran
4. Tampilkan pada ibu bagaimana cara menyusui dan
cara mempertahankan menyusui jika mereka harus
dipisahkan dari bayi mereka
Referensi :
Setiyani, Astuti, dkk. 2016. Modul Bahan Ajar Asuhan
Kebidanan Neonatus,
Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah. Jakarta: Tim P2M2
Marmi, dkk. Asuhan Neonatus Bayi, Balita, dan Anak
Prasekolah. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar. 2015
World Health Organization. Definition of Congenital Anomalies.
2016
1)    Yuniati I. Filosofi Kebidanan. Bandung: Program
Pascasarjana Program Studi Magister Kebidanan Fakultas
Kedokteran  Universitas Padjadjaran Bandung; 2015

Anda mungkin juga menyukai