PRINSIP KOMUNIKASI

Artia Diarina
PRINSIP DASAR
BAGAIMANA AGAR PESAN KITA SAMPAI PADA
PENERIMA PESAN  MERUPAKAN SUATU USAHA
UNTUK MENYAMPAIKAN SIMBOL ATAU KODE
KEPADA PENERIMA PESAN YANG SEBELUMNYA
TELAH DIFORMAT DALAM BENTUK BAHASA
KODE DAN BAHASA MEMBUAT SESEORANG BISA
MELAKUKAN TRANSFER LEARNING (usaha untuk
mengkopi/ cetak ulang apa yang disampaikan oleh
komunikator tanpa mengurangi dan menambah isi
pesannya)
CANGARA, H (2004)
UNTUK MENDAPATKAN KESAMAAN IDE, PERASAAN,
PERHATIAN, MAKNA, DAN PIKIRAN DALAM
BERKOMUNIKASI

FIELD OF
EXPERIENCE
TIGA PRINSIP DASAR KOMUNIKASI
1. KOMUNIKASI HANYA TERJADI APABILA TERDAPAT
PERTUKARAN PENGALAMAN YANG SAMA ANTARA PIHAK-
PIHAK YANG TERLIBAT (SHARING SIMILAR EXPERIENCE)
2. JIKA “THE FIELD OF EXPERIENCE” MENYEBAR DAN MENUTUPI
LINGKARAN TERSEBUT, MAKA MAKIN BESAR
KEMUNGKINANYA TERCIPTA SUATU PROSES KOMUNIKASI
YANG MENGENA.
3. JIKA DAERAH “THE FIELD OF EXPERIENCE” MENGECIL DAN
MENJAUHI SENTUHAN KEDUA LINGKARAN, ATAU
CENDERUNG MENGISOLASI, MAKA KOMUNIKASI YANG
TERJADI SANGAT TERBATAS  BESAR KEMUNGKINAN GAGAL
MENCIPTAKAN KOMUNIKASI EFEKTIF
MODEL-MODEL
KOMUNIKASI

Artia Diarina
 MODEL-MODEL KOMUNIKASI
 MODEL STIMULUS – RESPONS (S-R)
 MODEL ARISTOTELES
 MODEL LASSWELL
 MODEL SHANNON DAN WEAVER
 MODEL SCHRAMM
 MODEL NEWCOMB
 MODEL BERLO
 MODEL DE FLEUR
MODEL STIMULUS – RESPONS (S-R)
DIPENGARUHI OLEH DISIPLIN PSIKOLOGI BEHAVIORISTIK
MENGGAMBARKAN HUBUNGAN STIMULUS – RESPON
SECARA IMPLISIT DIASUMSIKAN BAHWA PERILAKU MANUSIA
DAPAT DIRAMALKAN
MANUSIA BERPERILAKU KARENA KEKUATAN DARI LUAR , BUKAN
BERDASARKAN KEHENDAK, KEINGINAN, ATAU KEMAUAN
BEBASNYA

MODEL S-R (POSITIF-POSITIF)

MODEL S-R (NEGATIF-NEGATIF)

 MODEL ARISTOTELES
MODEL KOMUNIKASI PALING KLASIK (sering disebut
“Rhetorical Model” kini dikenal dengan “Komunikasi -Publik”
atau Pidato)
SEBAGAI KOMUNIKASI PERSUASI DIMANA BERISI
SUATU ANJURAN UNTUK MELAKUKAN DAN
MENGIMPLEMENTASIKAN SUATU KEGIATAN SESUAI ISI
PESAN.
HARUS DIPERSIAPKAN :
 SIAPA PENYAMPAI PESAN (ETOS)
 ARGUMEN (LOGOS  LOGIKA DALAM PENDAPAT)
 BAGAIMANA MEMBAWA DAN MEMAINKAN EMOSI KHALAYAK
UNTUK TERTARIK PADA ISI PESAN (PHATOS-EMOSI KHALAYAK)
 MODEL ARISTOTELES
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPERAN ADALAH :
 ISI PIDATO
 SUSUNANNYA
 CARA PENYAMPAIANNYA
TIGA UNSUR UTAMA “MODEL ARISTOTELES” :
1. PEMBICARA (SPEAKER)
2. PESAN (MASSAGE)
3. PENDEGAR (LISTENER)

PEMBICARA PESAN PENDENGAR

 MODEL LASSWELL
1. WHO ?
2. SAYS WHAT ?
3. IN WHICH CHANNEL ?
4. TO WHOM ?
5. WITH WHAT EFFECT ?

In Which With What

WHO Says What? To Whom
Cannel Effect
(Communicator) (Message) (Receiver)
(Medium) (effect)
 MODEL LASSWELL
 UMUMNYA DIGUNAKAN DALAM KOMUNIKASI MASSA

TIGA FUNGSI KOMUNIKASI :

 Pengawasan Lingkungan yang
DECISION mengingatkan anggota-anggota
MAKER masyarakat akan bahaya dan
peluang dalam lingkungan.
 Korelasi berbagai bagian

NAKES/ terpisah dalam masyarakat yang

TOMA/ merespon lingkungan
ANGGOTA
KELUARGA
LSM
 Transmisi warisan sosial dari
satu generasi ke generasi lainnya
 MODEL SHANNON DAN WEAVER
 MENITIK BERATKAN PADA HAL-HAL YANG BERKAITAN DENGAN
KEAKURATAN SEBUAH PESAN
 PRINSIP : BAHWA SEBUAH PESAN YANG AKAN DITERIMA OLEH
PENERIMA PESAN SANGAT DIPENGARUHI OLEH SEMUA
INFRASTRUKTUR YANG MENDUKUNG
 DISEBUT “MODEL MATEMATIS” ATAU “MODEL TEORI INFORMASI”
 MEMPUNYAI PENGARUH PALING KUAT ATAS MODEL DAN TEORI
KOMUNIKASI LAINNYA.

Sumber
Transmiter Pesan Tujuan
Informasi

Pesan Sinyal Menerima

Sinyal

Sumber Gangguan
 MODEL SCHRAMM
MODEL SCHRAMM 1.
 TERDIRI DARI TIGA UNSUR (SUMBER-PESAN-SASARAN)
 BERORIENTASI HANYA PENYAMPAIAN SINYAL SAJA, TANPA
MEMPERHATIKAN SISI LAINNYA DAN MENGENYAMPINGKAN
UNSUR LAINNYA.
 MIRIP MODEL ARISTOTELES
 SUMBER JUGA BERTINDAK SEBAGAI ENCODER, DAN
SASARAN (DESTINATION) SEBAGAI DECODER

Sumber Encoder Sinyal Decoder Tujuan

MODEL SCHRAMM 2

Daerah Pengalaman

Sumber Encoder Sinyal Decoder Tujuan

Daerah Pengalaman

SUMBER INFORMASI TIDAK CUKUP HANYA DITRANSMISIKAN KE-

SASARAN SAJA, MELAINKAN JUGA MEMBUTUHKAN KESAMAAN
BIDANG PENGALAMAN (FIELD OF EXPERIENCE)
MODEL SCHRAMM 3

Pesan

Encoder Encoder
Interpreter Interpreter
Decoder Decoder

Pesan

KOMUNIKASI SEBAGAI INTERAKSI DENGAN KEDUA PIHAK YANG

MENYANDI, MENAFSIRKAN, MENYANDI-BALIK, MENTRANSMISIKAN,
DAN MENERIMA SINYAL --- ADANYA UMPAN BALIK.
 MODEL NEWCOMB
 MEMANDANG KOMUIKASI DARI PERSPEKTIF PSIKOLOGI SOSIAL
 PESAN YANG DISAMPAIKAN AKAN DITANGGAPI BAIK DAN
BURUK TERGANTUNG DARI BAGAIMANA PENERIMA PESAN
MENGANGGAP..
 DISEBUT “MODEL ABX” ATAU “MODEL SIMETRI NEWCOMB
 MENGASUMSIKAN BAHWA SESEORANG KETIKA MENERIMA
PESAN TERKADANG ADA YANG MENERIMA DENGAN TIDAK
MEMANDANG SIAPA YANG MEMBERIKAN ASAL REALISTIS, ADA
JUGA YANG BERSIKAP TIDAK REALISTIS, DAN CENDERUNG
DESTRUKTIF WALAUPUN PESAN TSB BAIK DAN BERGUNA.
 MERUPAKAN CARA LAZIM & EFEKTIF YANG MEMUNGKINKAN
ORANG-ORANG MENGORIENTASIKAN DIRI TERHADAP
LINGKUNGAN MEREKA.
 MODEL NEWCOMB
 MERUPAKAN MODEL TINDAKAN KOMUNIKASI DUA ORANG
YANG DISENGAJA (INTENSIONAL)
 MODEL INI MENGISYARATKAN BAHWA SETIAP SISTEM APAPUN
MUNGKIN DITANDAI OLEH KESEIMBANGAN KEKUATAN DAN
PERUBAHAN DALAM BAGIAN MANA PUN DARI SISTEM
TERSEBUT AKAN MENIMBULKAN KETEGANGAN TERHADAP
KESEIMBANGAN ATAU SIMETRI.

X X X
+ +
+ -
A B A B A B
+
 MODEL BERLO
 DITEMUKAN PADA THN.1960 OLEH DAVID K. BERLO
 DIKENAL SEBAGAI MODEL “SMCR” (Source Message Channel
Receiver)
 SUMBER = PIHAK YANG MENCIPTAKAN SUATU PESAN DALAM
BENTUK APAPUN
 PESAN = TERJEMAHAN AKAN SESUATU, BAIK DALAM
BENTUK BAHASA ATAUPUN ISYARAT
 SALURAN = LINTASAN YG MENJADI PERANTARA /
PENGHUBUNG ANTARA SUMBER DAN PENERIMA
 PENERIMA = PIHAK YANG MENJADI OBJEK ATAU TUJUAN
KOMUNIKASI.
 BERLO JUGA MENGGUNAKAN ISTILAH “ENCODER
(PENYANDI)” DAN “DECODER (PENYANDI ULANG)”
 BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
1. SUMBER : 2. PESAN :
 Keterampilan  Elemen
Berkomunikasi  Struktur
 Sikap  Isi
 Pengetahuan  Treatment
 Sistem Sosial  kode
 Budaya

3. MEDIA: 4. PENERIMA :
 Penglihatan  Keterampilan
 Pendengaran Berkomunikasi
 Sentuhan  Sikap
 Senyum  Pengetahuan
 Merasakan  Sistem Sosial
 Budaya
 MODEL DE’FLEUR
MERUPAKAN PERLUASAN MODEL “SHANNON &
WEAVER”
PENAMBAHAN PERANGKAT “MEDIA MASSA” DAN
ADANYA “UMPAN BALIK”
SUMBER (Source), PEMANCAR (Transmitter),
PENERIMA (Receiver), & SASARAN (Destination)
ADALAH SEBAGAI FASE-FASE YANG TERPISAH
DARI KOMUNIKASI MASSA
FUNGSI RECEIVER ADALAH MENERIMA INFORMASI
DAN MENYANDI BALIK SUATU FISIK INFORMASI
MENJADI SUATU PESAN
 MODEL DE’FLEUR
KOMUNIKASI BUKANLAH PEMINDAHAN SUATU
MAKNA MELAINKAN KOMUNIKASI TERJADI
MELALUI SUATU OPERASI SEPERANGKAT
KOMPONEN DALAM SISTEM TEORITIS YANG
KONSEKUENSINYA ADALAH ISOMORFISME
DIANTARA RESPON INTERNAL (MAKNA) TERHADAP
SEPERANGKAT SIMBOL TERTENTU PADA PIHAK
PENGIRIM DAN PENERIMA
 MODEL DE’FLEUR
PERANGKAT MEDIA MASSA

SUMBER PEMANCAR SALURAN PENERIMA SASRAN

SUARA

SASARAN PENERIMA SALURAN PEMANCAR SUMBER

PERANGKAT UMPAN BALIK

HAL-HAL YANG MENENTUKAN
KEBERHASILAN KOMUNIKASI

Menurut BERNARA :
 Isi pesan diketahui secara pasti oleh penerima
 Isi pesan tidak terlalu banyak
 Isi pesan harus lengkap
 Sumber pesan jelas dan dapat dipercaya
 Tidak ada gangguan dalam komunikasi
 Komunikasi sebaiknya menggunakan saluran formal.

23
SISTEM KOMUNIKASI INTRAPERSONAL

PROSES PENGOLAHAN INFORMASI YANG MELIPUTI

SENSASI, PERSEPSI, MEMORI, DAN BERPIKIR

PERSEPSI  PROSES MEMBERI MAKNA PADA SENSASI

SEHINGGA MANUSIA MEMPEROLEH
PENGETAHUAN BARU
 MENGUBAH SENSASI MENJADI INFORMASI

MEMORI  PROSES MENYIMPAN INFORMASI DAN

MEMANGGILNYA KEMBALI.

BERFIKIR  ADALAH MENGOLAH DAN MEMANIPULASI

INFORMASI UNTUK MEMENUHI
KEBUTUHAN ATAU MEMBERIKAN
RESPONS. 24
HAMBATAN-HAMBATAN KOMUNIKASI

1. Keterbatasan waktu
2. Jarak psikologis
3. Adanya evaluasi terlalu dini
4. Lingkungan yang tidak
mendukung
5. Keadaan si komunikator
6. Keadaan si komunikan

25
ELEMEN KOMUNIKASI
PESAN
PENGIRIM/KOMUNIKATOR
EFEK/AKIBAT
PENERIMA/KOMUNIKAN
UMPAN
SALURAN/MEDIA
BALIK
TAHAPAN KOMUNIKASI-PERSUASI
Terpapar pada pesan kemudian tertarik
Mencocokkan relevansi diri dengan pesan
Mencoba memahami isi pesan dan menempatkan
pesan sebagai sesuatu yang perlu
Mengingat pesan dan mengambil keputusan
Melakukan perubahan perilaku dan merasakan
manfaatnya
Mengkarakterisasikan
KOMPONEN KOMUNIKASI EFEKTIF
Kredibilitas
sumber
Tujuan perilaku
Bentuk dan isi
pesan
Saluran yang
tepat
Karakteristik
sasaran
KARAKTER KOMUNIKATOR
Menyenangkan, tulus, semangat
Memahami kebutuhan sasaran
Dipercaya (kredibel)
Secara sosial budaya “hampir tidak
berbeda” dengan sasaran
Matang, terampil menggunakan bahasa
non verbal (proxemics, kinesics, oculesics,
chronemics)
KARAKTER PESAN
Sasaran yakin akan manfaatnya
Jelas, singkat, mudah dimengerti
Rumusannya bernada positif, menumbuhkan
optimisme
KARAKTER PENERIMA
Berada dalam keadaan siap, motivasinya tinggi
Tidak berada dalam kungkungan nilai budaya
tertentu
Ada tidaknya dukungan dari kelompok sebaya
Ada tidaknya kemungkinan berkomunikasi dua
arah (two way)
KARAKTER LINGKUNGAN
Waktu dan tempat berkomunikasi
Kepadatan lalu lintas manusia dan ada tidaknya
gangguan alam (noise)
Kesamaan penggunaan bahasa
KETERAMPILAN KOMUNIKASI
Komunikasi non-verbal
Keterampilan mendengarkan
Mendorong sasaran berbicara
Menerima ungkapan perasaan sasaran
Keterampilan mengajukan pertanyaan
Keterampilan menyampaikan umpan balik
Komunikasi non-verbal
Tampilan
Kontak fisik
fisik
(jabat
(seragam,
tangan)atribut)
Ekspresi
Kedekatanwajah
fisik (proxemics)
Gerakan
Hambatan tangan
barang dan
fisik
kepala
kontak
Beda tinggi
matabadan
(oculesics)
Sikap tubuh
Keterampilan mendengarkan
 Menunjukkan perhatian/atensi
 Menunjukkan empati
 Tidak menginterupsi pembicaraan
 Membantu audiens untuk tetap pada fokus
pembicaraan
Mendorong sasaran berbicara
 Meminta sasaran agar mau menceritakan keadaan
yang dialaminya
 Memberikan isyarat-isyarat verbal/non-verbal agar
audiens terus berbicara tentang apa yang ingin
diceritakan atau tentang apa yang dialaminya
Menerima ungkapan perasaan
sasaran
 Komunikator perlu belajar
bagaimana mendorong sasaran agar
dapat mengekspresikan
perasaannya, misalnya tentang rasa
takut, seberapa takutnya.
Keterampilan mengajukan pertanyaan
 Perlunya mengasah keterampilan bagaimana
caranya mengajukan pertanyaan yang bersifat
tertutup (ya/tidak) untuk keperluan konfirmasi
 Perlunya keterampilan untuk terus menerus
menggali informasi melalui pertanyaan terbuka
yang digunakan untuk menilai ekspresi
 Mampu merumuskan pertanyaan yang tidak
mendua arti (berganda)
Keterampilan menyampaikan umpan balik

 Komunikator dapat menyampaikan umpan

balik positif terutama jika perilaku sasaran
sudah positif
 Mampu menyampaikan umpan balik
negatif tetapi suportif
TIPOLOGI SALURAN/MEDIA KOMUNIKASI
Simulasi
Media massa
Demonstrasi
Audio-visual
Modifikasi
Ceramah perilaku
Eksibisi/pameran
Diskusi terbatas
Pengorganisasian
Konseling komunitas
Program belajar
Audio-Visual
Digunakan sebagai 100
90
alat bantu penjelasan 80
pada sasaran terbatas 70
60 Audio
Biasanya digunakan
50 Visual
bersama alat lain 40 Auvis
30
Membutuhkan 20
kemampuan baca 10
0
sasaran
 METODE KOMUNIKASI
DALAM PENDIDIKAN KESEHATAN DIDAKTIK

INTENSITAS KEGIATAN
BELAJAR MENGAJAR DI
DOMINASI OLEH PEMBERI
PELAJARAN (PETUGAS
PENKES/PENYULUH),
SEDANGKAN PIHAK YANG
BELAJAR BERSIKAP PASIF,
HANYA DUDUK DAN
MENDENGARKAN
ONE WAY METHOD
- CERAMAH
- SIARAN TERPROGRAM
- PEMUTARAN FILM
- FILM STRIP DAN SLAID
- PENGGUNAAN PAMFLET,

LEAFLET, BOOKLET, DSB.

KARENA TIDAK SESUAI DENGAN HAKEKAT SASARAN, MAKA
CARA INI SUDAH DITINGGALKAN. KALAUPUN DIGUNAKAN
SUDAH MENGALAMI MODIFIKASI, ANTARA LAIN DENGAN
MELAKUKAN DISKUSI ATAU TANYA JAWAB SESUDAH
PENYAMPIAN MATERI.
METODE SOKRATIK

DUA ARAH

ADANYA KOMUNIKASI
DUA ARAH DAN
UMPAN BALIK DAPAT
DIPEROLEH LANGSUNG
KOMUNIKASI INDIVIDUAL :
DALAM PENDIDIKAN KESEHATAN
BIMBINGAN DAN
KONSULTASI
PENYULUHAN
PRIBADI/ KONSELING
WAWANCARA
Komunikasi dlm Konseling
Biasanya digunakan di
tempat khusus
(klinik/RS)
Sifatnya pribadi,
interaksi tinggi
Menyajikan beberapa
alternatif dan petugas
membantu sasaran
untuk mengambil
keputusan
 KLARIFIKASI NILAI &
EKSPLORASI PERASAAN
SISTEM KLARIFIKASI NILAI-NILAI
 Megan,1989 (Emi Suhaemi, 2004)
1. MENGHARGAI
a) Menjunjung dan menghargai keyakinan dan perilaku
seseorang
b) Menegaskan di depan umum bila diperlukan
2. MEMILIH
c) Memilih dari berbagai alternatif
d) Memilih setelah mempertimbangkan konsekuensinya
e) Memilih secara bebas
3. BERTINDAK
f) Bertindak
g) Bertindak sesuai dg pola, konsistensi, dan repetisi (mengulang yg
telah disepakati)
EKSPLORASI PERASAAN
 Merupakan keterampilan konselor untuk menggali
perasaan, pengalaman, dan pikiran klien.
 Teknik ini dalam konseling sangat penting karena
umumnya klien tidak mau terus terang (tertutup),
menyimpan rahasia batin, menutup diri atau tidak
mampu mengemukakannya secara terus terang.
 Eksplorasi memungkinkan klien untuk bebas berbicara
tanpa rasa takut, tertekan, dan terancam
JENIS EKSPLORASI
 EKSPLORASI PERASAAN
 EKSPLORASI PIKIRAN
 EKSPLORASI PENGALAMAN
Komunikasi dalam Belajar terprogram
Pesan dirancang sedemikian
rupa sesuai tujuan program
Sasaran : Individu atau
kelompok kecil
Seringkali tidak
memerlukan guru
Meningkatkan motivasi
Menumbuhkan inisiatif dan
kreativitas sasaran
Meningkatkan kemandirian
PENDIDIKAN KELOMPOK :

KELOMPOK KECIL KELOMPOK BESAR

DENGAN ANGGOTA DENGAN ANGGOTA
KURANG DARI 15 ORANG LEBIH DARI 15 ORANG
DISKO CERAMAH
CURAH PENDAPAT SEMINAR
BOLA SALJU SIMPOSIUM
BUZZ GROUP FORUM PANEL
PERMAINAN PERAN
SIMULASI
DEMONSTRASI
PENDIDIKAN MASSA
 DIGUNAKAN PADA SASARAN YANG BERSIFAT MASSAL,
UMUM DAN TIDAK MEMBEDAKAN SASARAN DARI UMUR,
JENIS KELAMIN, PEKERJAAN, STATUS SOSIAL EKONOMI,
MAUPUN TINGKAT PENDIDIKAN.

 PELAKSANAANNYA MENGGUNAKAN :
 MEDIA MASSA (TV, RADIO)
 MEDIA CETAK (SURAT KABAR, MAJALAH)

 BENTUK METODE PENDIDIKAN MASSA, A.L :

 CERAMAH UMUM
 PIDATO
 SIMULASI
 ARTIKEL DI MAJALAH
 FILM CERITA
 PAPAN REKLAME