Anda di halaman 1dari 9

Jawaban

Pertanyaan Rute
Pemberian
Intratekal
ALIKA DITA PRATIWI (16330070)
SASHA JESITA (16330071)
BIOFARMASI KELAS A
1. Bagaimana mekanisme dari disuntik sampai
hilang rasa ? (Yulia)

Obat disuntikan ke tengah punggung bagian


bawah di ruas tulang belakang. Lalu akan masuk ke
cairan serebrospinal (CSF) yang mengelilingi
sumsum tulang belakang, dalam 5-10 menit pasien
mulai mengalami kesulitan menggerakan kaki
sama sekali. Selain kaki di bagian bawah lokasi
penyuntikan seperti perut, area kelamin, paha
akan mati rasa dan tidak dapat merasakan nyeri.
Karena korda spinalis (CSF) dapat memblok saraf
yang memilki kontak.
2. Mengapa postur tubuh tinggi butuh dosis yang
lebih banyak ? (Yulia)

Karena makin tinggi tubuh seseorang, makin


panjang medulla spinalisnya dan volume dari
cairan serebrospinal (CSF) makin banyak. Sehingga
dibutuhkan dosis yang besar untuk menghasilkan
efek yang sempurna.
3. Faktor- faktor kesalahan apa dari intratekal jika
target tidak tercapai? (Sri Ayu)

Dikatakan gagal atau target tidak tercapai adalah


bahwa anestesi spinal tidak menghasilkan blok
anestesi. Faktor kegagalan anestesi spinal meliputi :
• Fungsi Lumbal
Jarum dan stylet (mandren) harus dicek untuk
memastikan kelayakannya sebelum digunakan, dan
jarum tidak boleh dimasukkan tanpa stylet
terpasang karena jaringan atau bekuan darah dapat
dengan mudah menyumbat lubang kecil dari jarum
yang digunakan. Selain itu, kegagalan pungsi lumbal
hampir selalu terjadi karena posisi pasien yang
kurang tepat atau insersi jarum yang tidak benar.
Kelainan tulang belakang (kiposis, skoliosis,
kalsifikasi ligamen, konsekuensi dari osteoporosis),
obesitas, dan kecemasan pasien membuat posisi
pasien dan insersi jarum lebih sulit, khususnya pada
usia lanjut.
• Hilangnya larutan injeksi
Koneksi Luer antara syringe
dan jarum memberikan peluang
kebocoran larutan. Selain itu bisa
bocor melalu defek antara
sambungan hub jarum dengan
batang jarum. Pemberian volume
kecil dan hilangnya sedikit tetesan
dapat menyebabkan penurunan
massa obat yang mencapai cairan
serebrospinal, dan efektivitasnya.
Untuk menghindarinya, syringe
yang mengandung larutan injeksi
harus diinsersikan sangat kuat ke
dalam hub jarum dan cek lebih
lanjut ada tidaknya kebocoran.
• Kesalahan dalam injeksi
larutan obat

Kemungkinan posisi
ujung jarum pencil point.
Kalau posisinya benar
(gambar atas), seluruh
larutan anestetik lokal akan
mencapai ruang
subaraknoid, tetapi bila
lubang jarum
"menunggangi" dura mater,
sebagian larutan akan
mengendap di ruang
epidural.
• Pemilihan dosis yang kurang tepat
Jika postur tubuh tinggi namun dosis obatnya sedikit maka
anestesi gagal atau tidak mencapai target.
• Kerja obat tidak efektif
Kegagalan anestesi spinal yang dihubungkan dengan
resistensi fisiologis terhadap kerja obat anestesi lokal sangat
jarang. Kegagalan teknik anestetik lokal lain disertai spekulasi
bahwa masalahnya karena mutasi kanal natrium yang membuat
obat tidak aktif. Namun, mutasi seperti ini belum dideskripsikan,
dan laporan klinisnya tidak lengkap.
4. Semakin tinggi tempat penyuntikan kenapa
analgesiknya juga makin tinggi ? (Reka)

Penyuntikan pada L2-3 lebih memudahkan


penyebaran obat. Karena jika tempat penyuntikan
tinggi yaitu dari L2-3 penyebaran obat yang masuk
menjadi lebih mudah sehingga analgesiknya makin
tinggi.
5. Apakah ada urutan tempat penyuntikannya ?
(Reka)

Medial
Lateral

L2-L3

Anda mungkin juga menyukai