Anda di halaman 1dari 6

PENYIMPANGAN SEMU HUKUM MENDEL

“ATAVISME”
Anggota Kelompok
 Anggraini Dwi.A
 Amalia Ufiati.S
 Ayu Astuti.F
 Safina
 Sintia Indra.W
 Trina Rizky Utami
Kelas XII.KP
Penyimpangan Semu Hukum Mendel

Dapat dikatakan penyimpangan semu,


karena hasil dari perbandingan Fenotip:
fenotipnya berbeda dengan fenotip sifat yang tampak
sebelumnya. Jadi intinya,
Penyimpangan Semu Hukum
Mendel adalah suatu persilangan yang
Dihibrid:
menghasilkan perbandingan fenotip persilangan 2
yang berbeda dengan dasar dihibrid sifat berbeda
berdasarkan hukum mendel.
ATAVISME

Atavisme adalah interaksi antar gen


yang menghasilkan filia dengan Gen:
Gen:
sifat
fenotip yang berbeda dari induknya. sifat
Fenomena ini diungkapkan pertama
kali oleh William Bateson dan R. C
Punnet. Mereka melakukan penelitian Filia:
dengan mengawinkan berbagai jenis Filia:
keturunan
keturunan
ayam dengan memerhatikan bentuk
jengger.
Lanjutan..

Persilangan antara ayam jantan


Homozigot:
berjengger rose homozigot dengan Homozigot:
individu yang
ayam betina berjengger pea homozigot individu
kromosomnya yang
kromosomnya
menghasilkan ayam berjengger walnut. memiliki
memiliki
gen yang
gen yang
identik dari sepasang
Akan tetapi jika ayam fenotip 1 identik dari sepasang
berjengger walnut disilangkan
sesamanya akan menghasilkan 4
fenotip dengan perbandingan 9:3:3:1.
Selain fenotip ayam berjengger rose,
pea, walnut muncul satu sifat baru
yakni, ayam berjengger single.
Dalam penelitiannya, mereka Genotip:
menemukan 4 tipe jengger ayam: 1. Tipe walnut : R.P.
1. Tipe rose/mawar 2. Tipe rose : R.pp
2. Tipe pea/ercis 3. Tipe pea : rr.P
3. Tipe walnut 4. Tipe singel : rrpp
4. Tipe single/tunggal
Diagram Persilangan Ayam Rose Dengan Ayan Pea

Anda mungkin juga menyukai