Anda di halaman 1dari 13

SOP = STANDING OPERATING PROCEDURE

PENGERTIAN

Adalah suatu bentuk ketentuan tertulis berisi


prosedur / langkah-langkah kerja yang dipergunakan
untuk melaksanakan suatu kegiatan.
Dalam bahasa Indonesia SOP disebut dengan Prosedur
Tetap dan disingkat Protap.
SOP Pengoperasian kubikel 20 KV berarti ketentuan
tentang prosedur / langkah – langkah kerja untuk
mengoperasikan kubikel 20 kv pada pengoperasian
instalasi atau jaringan distribusi 20 KV .
TUJUAN SOP

Pengopereasian Kubikel 20 KV berarti membuat


peralatan yang ada di kubikel bekerja atau tidak
bekerja, dialiri arus listrik atau dipadamkan dari aliran
arus listrik. Dampak dari pengoperasian kubikel
berarti jaringan distribusi dibebani atau dikosongi
bebannya, instrumen sebagai kelengkapannya bekerja
atau tidak bekerja sehingga mempengaruhi kerja
peralatan listrik sebelum maupun sesudah kubikel.
KOMPONEN DALAM SOP

Beberapa komponen penting yang tertulis pada SOP


Pengoperasian Kubikel 20 KV antara lain :

1. Pihak yang terkait

2. Perlengkapan Kerja

3. Prosedur Komunikasi

4. Prosedur Langkah-langkah Kerja


Pihak yang terkait

Yaitu pihak-pihak yang berkepentingan dan terkena dampak


akibat pengoperasian kubikel 20 KV. Keterkaitan ini dilakukan
dalam bentuk komunikasi yang dilakukan dapat berupa tertulis /
surat ataupun komunikasi langsung / lisan bertujuan agar semua
pihak berkoordinasi dapat mengantisipasi terjadinya kondisi
kurang aman atau mencegah kerusakan material akibat
dioperasikannya kubikel. Dalam berkomunikasi baik lisan
maupun tertulis dibuat berupa format yang standar untuk
mencegah kesalahan presepsi dari pihak-pihak yang terkait .
Waktu berkomiunikasi / berkoordinasi yang digunakan selalu
pada batas standar agar dalam mengambil keputusan tidak
berlarut-larut.
Di Operasional Distribusi pengaturan tentang berkomunikasi ini
dibuat menjadi SOP Komunikasi.
Perlengkapan Kerja
Perlengkapan kerja untuk meleksanakan pengoperasian kubikel
dengan baik dan aman harus dipenuhi spesifikasi dan jumlahnya.
Memaksakan bekerja dengan peralatan seadanya berarti
mengabaikan adanya resiko bahaya kecelakaan dan kerusakan
yang bakal terjadi. Pemeriksaan terhadap jumlah dan kondisi
perlengkapan kerja harus dilakukan secara rutin .
Yang dimaksud dengan perlengkapan kerja adalah sebagai
berikut :

•Perkakas kerja
•Alat bantu kerja
•Alat Ukur
•Alat Pelindung Diri ( APD ) atau Alat K3
•Berkas Dokumen Instalasi Kubikel 20 KV yang akan dioperasikan
•Lembaran Format berupa Check-List Pelaksanaan dan Pelaporan.
Prosedur Komunikasi

Berisi tentang urutan berkomunikasi dengan pihak


yang terkait dengan dari mulai persiapan
pengoperasian, saat pengoperasian sampai pelaporan
pekerjaan.
Peralatan yang digunakan untuk berkomunikasi dapat
berupa telepon atau handy-talky ( HT ) dengan
menggunakan bahasa yang sudah distandarkan.
Penyimpangan terhadap ketentuan berkomunikasi
dapat menyebabkan terjadinya gangguan operasi
bahkan kecelakaan kerja.
Prosedur Langkah-langkah Kerja

Berisi tentang urutan dalam melaksanakan pekerjaan di lokasi


pengoperasian kubikel, mulai dari persiapan pekerjaan,
pelaksanaan pekerjaan, pemeriksaan pekerjaan sampai
pelaporan pekerjaan.
Setiap langkah dilaksanakan secara berurutan sesuai tertulis di
SOP. Penyimpangan terhadap langkah-langkah tersebut dapat
menyebabkan kegagalan operasi bahkan dapat terjadi
kecelakaan kerja.
Setiap langkah yang menyebabkan perubahan posisi kubikel
harus dimintakan persetujuan Pengatur Distribusi / Piket
Pengatur dan melaporkan setelah pelaksanaannya. Hal tersebut
disampaikan langsung dengan menggunakan peralatan
komunikasi langsung dan melaporkannya dalam bentuk tulisan
dilengkapi dengan kronologis berdasarkan waktu.
PEMBUATAN SOP

Untuk membuat SOP perlu diperhatikan beberapa


hal, yaitu :
Keterlibatan pihak-pihak yang terkait dengan
pengoperasian kubikel 20 KV untuk membuat
ketentuan berkoordinasi.
Kondisi jaringan berupa data kemampuan Trafo GI,
Kemampuan Hantar Arus ( KHA ) hantaran
penyulang, pemanfaatan energi listrik pada
konsumen.
Struktur jaringan
LANGKAH KERJA PENGOPERASIAN KUBIKEL 20 KV

1. Persiapan Pengoperasian

•Siapkan Instruction Manual untuk pengoperasian


kubikel sesuai dengan mereknya:
•Siapkan alat kerja dan perlengkapan K3
Pengoperasian Kubikel

1. Pelajari cara pengoperasian kubikel pada buku


Instruction Manual
2. Bukalah pintu kubikel untuk memeriksa kesiapan
kubikel untuk dioperasikan (saklar pentanahan
dalam keadaan terbuka)
3. Ukur tahanan isolasi kubikel antara fasa-fasa dan
fasa - body
4. Tutup kembali pintu kubikel dengan posisi yang
benar
5. Buka saklar pentanahan
6. Masukkan kontak hubung utama (LBS atau PMT)
dari kubikel
7. Buka lagi LBS / PMT
8. Masukkan saklar pentanahan
Pemeriksaan pekerjaan.

•Perhatikan posisi rambu-rambu (tanda operasi) pada


kubikel
•Buatlah catatan singkat apa yang ditemui pada waktu
pengoperasian termasuk adanya kelainan
•Kembalikan peralatan kerja dan perlengkapan K3
pada tempatnya
Pembuatan laporan

Susunlah kronologis pekerjaan yang dilakukan


sesuai dengan urutan waktu

Buatlah kesimpulan hasil pengoperasian


kubikel

Anda mungkin juga menyukai