Anda di halaman 1dari 16

Kelompok 1

1.Rizky Ramadhan (19002050)


2.Pebby Rianda (19002038)
3. Vera Puspita Sari (19002056)
4. Violita Yani Putri (190058)

study beginsHere is
where your
Materi Radiobiologi

- Struktur DNA
- Kerusakan Radiasi pada (DNA Strainbreak)
- Dampak Kerusakan sel secara Biologis (efek
dari sel genotip ke simotip)
DNA adalah polimer asam nukleat yang dapat
ditemukan pada makhluk hidup di inti sel
(nukleus), mitokondria dan klorofil, tapi hanya
dapat ditemukan pada nukleus dan mitokondria
saja . Yang tersusun secara sistemik dan
merupakan pembawa informasi genetik yang
diturunkan kepada jasad keturunan
1. Struktur DNA
Ada 3 Bagian :
Struktur yang dikenal selama ini. Struktur-struktur DNA tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Struktur primer
2. Struktur sekunder
3. Struktur Tersier
1. Struktur Primer
DNA yang tersusun dari monomer-monomer nukleotida.
Setiap nukleotida terdiri dari satu basa nitrogen berupa
senyawa purin atau pirimidin, satu gula pentosa berupa
2’-deoksi-D-ribosa dalam bentuk furanosa, dan satu molekul
fosfat. Penulisan urutan basa dimulai dari kiri yaitu ujung 5’
bebas (tidak terikat nukleotida lain) menuju ujung dengan
gugus 3’ hidroksil bebas atau dengan arah 5’ → 3’ (Darnell, et
al., dalam T. Milanda, 1994).
2. Struktur Sekunder

Yang salah satu sifat biokimia DNA yang menentukan fungsinya


sebagai pembawa informasi genetik adalah komposisi basa
penyusun.
Pada tahun (1949-1953)

Edwin Chargaff menggunakan metode kromatografi untuk


pemisahan dan analisis kuantitatif keempat basa DNA, yang diisolasi
dari berbagai organisme.
3. Struktur Tersier

Kebanyakan DNA virus dan DNA mitokondria merupakan molekul lingkar.


Konformasi ini terjadi karena kedua untai polinukleotida membentuk
struktur tertutup yang tidak berujung. Molekul DNA lingkar tertutup yang
diisolasi dari bakteri, virus dan mitokondria seringkali berbentuk superkoil,
selain itu DNA dapat berbentuk molekul linier dengan ujung-ujung rantai
yang bebas.
Strutur DNA

Gambar 3. Struktur Tersier DNA

Gambar 1. Struktur primer DNA

Gambar 2. Struktur sekunder DNA


2. Kerusakan Radiasi pada (DNA Strainbreak)

Kerusakan DNA akibat radiasi terjadi terutama pada area fokus


pengelompokan ionisasi yang berjarak beberapa nanometer dari DNA.
Diperkirakan terjadiRespon kerusakan DNA akibat radiasi sangat
kompleks, tidak hanya melalui satu jalur tetapi melibatkan banyak jalur
yang saling berhubungan untuk mengontrol efek radiasi pada sel.
Sistem kontrol ini dibagi dalam dua kelompok, yaitu sistem sensor dan
sistem efektor. Sistem sensor adalah sekelompok protein yang bertugas
mensurvei genom saat terjadi kerusakan dan mengirimkan sinyal
kerusakan tersebut ke protein-protein lain untuk aktivasi jalur efektor.
Jalur efektor akan menentukan hasil akhir dari kerusakan DNA, yang
dapat berupa kematian sel, perbaikan DNA, atau kerusakan checkpoint
(hambatan sementara atau permanen dari progresivitas sel dalam Siklus
Sel )
● Gambar 3. Tipe kerusakan DNA
yang terjadi akibat radiasi pengion
yaitu single strand break, double
strand break, cross link DNA dan
kerusakan basa.
Dampak Kerusakan sel secara Biologis (efek dari sel genotip ke simotip)

 Efek Genetik (non-somatik) atau efek pewarisan :


efek yang dirasakan oleh keturunan dari individu yang
terkena paparan radiasi.
 
 Efek Somatik adalah efek radiasi yang dirasakan oleh
individu yang terpapar radiasi
Efek segera :
ex : epilasi (rontoknya rambut), eritema (memerahnya kulit), luka
bakar dan penurunan jumlah sel darah. (terlihat dalam waktu hari
sampai mingguan pasca iradiasi).

Efek tertunda :
efek baru timbul setelah waktu yang lama (bulanan/tahunan)
setelah terpapar radiasi, seperti katarak dan kanker.
Efek radiasi terhadap tubuh manusia

Efek Radiasi

Efek genetik Efek somatik

Efek Efek non


stokastik : stokastik
leukemia, Luka
kanker, bakar,infertilit
genetik as, katarak
Mempunyai dosis ambang .timbul beberapa saat setelah
radiasi 

- Adanya penyembuhan spontan (tergantung keparahan) &


Tingkat keparahan tergantung terhadap dosis radiasi 

- Efek ini meliputi : luka bakar, sterilitas / kemandulan,


katarak (efek somatik
Kesimpulan

- Efek Genetik merupakan efek stokastik,  


- Efek Somatik dapat berupa stokastik maupun deterministik (non-
stokastik)
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai