TINJAUAN KEBIJAKAN
GAMBARAN UMUM
SASARAN
1 Inventarisasi potensi dan permasalahan di wilayah perbatasan
Menghimpun data dan informasi tingkat capaian pelayanan infrastruktur bidang permukiman
2 pada wilayah perbatasan dengan melihat perkembangan yang terjadi dalam kurun waktu 5 (lima)
tahun terakhir sebagai dasar penyusunan program perencanaan pengembangan bidang
permukiman di wilayah perbatasan.
Inventarisasi data potensi dan masalah infrastruktur permukiman wilayah perbatasan yang
3
dapat dipergunakan sebagai dasar untuk perencanaan pengembangan wilayah perbatasan.
Mengidentifikasi kebutuhan program pembangunan infrastruktur bidang permukiman
4 pada wilayah perbatasan dalam skala prioritas tahun 2020.
4 Tim Koordinasi Kerja 1. Bupati/Walikota membentuk Tim Koordinasi Kerja Sama Daerah (TKKSD) untuk menyiapkan
Sama Daerah kerja sama daerah
Kabupaten 2. TKKSD mempunyai tugas :
a. Melakukan inventarisasi dan pemetaan bidang/potensi daerah yang akan dikerjasamakan
b. Menyusun prioritas objek yang akan dikerjasamakan
c. Memberikan saran terhadap proses pemilihan daerah dan pihak ketiga
d. Menyiapkan kerangka acuan/proposal objek kerja sama daerah
e. Membuat dan menilai proposal dan studi kelayakan
f. Menyiapkan materi kesepakatan bersama dan rancangan perjanjian kerja sama
g. Memberikan rekomendasi kepada bupati,walikota untuk penandatanganan kesepakatan
bersama dan perjanjian kerja sama
PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PENETAPAN PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA
TAHUN 2018
Kegiatan-kegiatan pembangunan Desa yang dapat dibiayai Dana Desa adalah sebagai berikut:
1. Pengadaan, pembangunan,
pengembangan dan pemeliharaan
sarana dan prasarana lingkungan
pemukiman, antara lain:
• pembangunan dan/atau perbaikan
rumah sehat untuk fakir miskin; 2.Pengadaan, pembangunan,
• penerangan lingkungan pemukiman; pengembangan dan pemeliharaan
• pedestrian; sarana prasarana transportasi, antara
• drainase; lain:
• selokan; • tambatan perahu;
• tempat pembuangan sampah; • jalan pemukiman;
• gerobak sampah; • jalan poros Desa;
• kendaraan pengangkut sampah; • jalan Desa antara permukiman ke
• mesin pengolah sampah; dan wilayah pertanian;
• sarana prasarana lingkungan • jalan Desa antara permukiman ke
pemukiman lainnya yang sesuai lokasi wisata;
dengan kewenangan Desa dan • jembatan Desa;
diputuskan dalam musyawarah Desa. • gorong-gorong;
• terminal Desa; dan
• sarana prasarana transportasi lainnya
yang sesuai dengan kewenangan
PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PENETAPAN PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA TAHUN 2018
Kegiatan-kegiatan pembangunan Desa yang dapat dibiayai Dana Desa adalah sebagai berikut:
Kabupaten Lamongan
merupakan bagian dari
Wilayah Pengembangan (WP)
Germakertosusila. WP
Germakertosusila memiliki
fungsi pertanian tanaman
pangan, perkebunan,
hortikultura, kehutanan,
perikanan, peternakan,
pertambangan,
perdagangan, jasa,
pendidikan, kesehatan,
pariwisata, transportasi,
dan industri
Struktur pusat permukiman perkotaan Lamongan di bagi dalam sub Cluster Lamongan
Utara dan Lamongan Tengah. Lamongan Utara akan berpusat di perkotaan baru yang
diarahkan di wilayah Paciran. Sedangkan pusat permukiman perkotaan di Sub Cluster
Lamongan Tengah diarahkan di Perkotaan Lamongan
Dalam mendukung perkembangan wilayah Jawa Timur Kabupaten Lamongan memiliki peranan
cukup penting yaitu dengan adanya rencana jalan antara lain:
• Jalan nasional sebagai jalan arteri primer Surabaya – Lamongan – Widang – Tuban –Bulu
(Batas Jateng).
• Jalan provinsi sebagai jalan kolektor primer: Mojokerto – Gedek – Lamongan
RTRW PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2012-2032
Kawasan Strategis Nasional (KSN) dari
sudut kepentingan ekonomi di Jawa Timur
yaitu:
• Kawasan Gerbangkertosusila (Gresik,
Bangkalan, Mojokerto, Surabaya,
Sidoarjo, Lamongan)
• Kawasan pengembangan ekonomi
unggulan yang didukung oleh
infrastruktur pelabuhan utama (regional
– internasional) adalah Lamongan
Integrated Shorebase (LIS) dan
sekitarnya di Kabupaten Lamongan,
Pelabuhan Tanjung Bulupandan dan
sekitarnya di Kabupaten Bangkalan,
Pelabuhan Sendang Biru dan
sekitarnya di Kabupaten Malang,
Pelabuhan Teluk Lamong dan
sekitarnya di Kabupaten Gresik dan
Kota Surabaya.
• Kawasan Agroindustri Gresik dan
Lamongan (Gelang) Utara meliputi
Kabupaten Gresik dan Kabupaten
Lamongan (industri pengolahan ikan
laut).
• Kawasan Perbatasan
antarkabupaten/kota meliputi
Gerbangkertosusila dan segitiga emas
pertumbuhan Tuban–Lamongan-
Bojonegoro
RTRW KABUPATEN LAMONGAN
RENCANA STRUKTUR RUANG
Kecamatan Mantup
termasuk dalam struktur
ruang PPK (Pusat
Pelayanan Kawasan)
Kecamatan Mantup
termasuk dalam struktur
ruang WP V Ngimbang
Berbatasan dengan
Kecamatan
Kembangbahu
Berbatasan dengan
Kabupaten Gresik
Berbatasan dengan
Kecamatan
Sambeng
Berbatasan dengan
Kabupaten
Mojokerto
FASILITAS UMUM KECAMATAN MANTUP
Pendidikan
No. Desa/Kelurahan TK RA SD MI SMP MTS SMA MA SMK
1 Sumberdadi 0 0 1 0 0 0 0 0 0
2 Kedungbembem 0 0 1 0 0 0 0 0 0
3 Kedungsoko 0 0 2 0 1 0 0 0 0
4 Sidomulyo 0 0 1 0 0 0 0 0 0
5 Sukosari 0 0 1 0 0 0 0 0 0
6 Mojosari 0 0 1 0 0 0 0 0 0
7 Rumpuk 0 0 1 0 0 0 0 0 0
8 Plabuhanrejo 0 0 1 0 0 0 0 0 0
9 Sumberkerep 0 0 1 0 0 0 0 0 0
10 Sumberagung 0 0 1 0 0 0 0 0 0
11 Mantup 0 0 2 0 1 0 0 0 0
12 Tugu 0 0 1 0 0 0 1 0 0
13 Sumberbendo 0 0 1 0 0 0 0 0 0
14 Tanggunjagir 0 0 3 0 0 0 0 0 0
15 Sukobendo 0 0 2 0 0 0 0 0 0
Jumlah 0 0 20 0 2 0 1 0 0
Sumber: Kecamatan Mantup dalam Angka, 2017
Kesehatan
Tempat Tempat
Desa/ RS Balai Puskesmas
No. RSU Puskesmas Praktek Praktek Posyandu Polindes Apotek
Kelurahan Bersalin Pengobatan Pembantu
Dokter Bidan
1 Sumberdadi 0 0 1 0 1 2 2 7 1 1
2 Kedung bembem 0 0 0 0 0 0 1 5 1 0
3 Kedungsoko 0 0 0 0 0 0 1 5 1 0
4 Sidomulyo 0 0 0 0 0 0 1 4 1 0
5 Sukosari 0 0 0 0 0 0 1 5 1 0
6 Mojosari 0 0 0 0 0 0 1 4 1 0
7 Rumpuk 0 0 0 0 0 0 1 3 1 0
8 Plabuhanrejo 0 0 0 0 0 0 1 4 1 0
9 Sumberkerep 0 0 0 0 1 0 1 4 1 0
10 Sumberagung 0 0 0 0 0 0 1 3 1 0
11 Mantup 0 0 0 1 0 2 4 9 1 2
12 Tugu 0 0 0 0 0 0 1 2 1 0
13 Sumberbendo 0 0 0 0 0 0 1 4 1 0
14 Tanggunjagir 0 0 0 0 0 0 1 6 1 0
15 Sukobendo 0 0 0 0 1 0 1 6 1 1
Jumlah 0 0 1 1 3 4 19 71 15 4
Sumber: Kecamatan Mantup dalam Angka, 2017
FASILITAS UMUM KECAMATAN MANTUP
Peribadatan
No.
Desa/Kelurahan Masjid Mushola Gereja Pura Wihara
1 Sumberdadi 8 12 0 0 0
2 Kedungbembem 5 4 0 0 0
3 Kedungsoko 5 12 0 0 0
4 Sidomulyo 6 7 0 0 0
5 Sukosari 5 12 0 0 0
6 Mojosari 4 7 0 0 0
7 Rumpuk 4 11 0 0 0
8 Plabuhanrejo 6 6 0 0 0
9 Sumberkerep 6 2 0 0 0
10 Sumberagung 4 4 0 0 0
11 Mantup 8 25 0 0 0
12 Tugu 3 3 0 0 0
13 Sumberbendo 4 5 0 0 0
14 Tanggunjagir 6 18 0 0 0
15 Sukobendo 4 36 0 0 0
Jumlah 78 164 0 0 0
Sumber: Kecamatan Mantup dalam Angka, 2017
Persampahan
Sistem pengelolaan persampahan di
Kecamatan Mantup belum mendapatkan
fasilitas pengangkutan dari Pemerintah
Kabupaten Lamongan. Pembuangan
sampah masih dilakukan secara
individual dengan membuang sampah di
pekarangan masing-masing dengan cara
menimbun atau dibakar.
Kondisi Jalan
Sanitasi
Kondisi limbah cair rumah
Drainase tangga/limbah domestik di
Kecamatan Mantup, sebagian
Sistem drainase di Kecamatan sudah melalui proses
Mantup masih alami dan pengolahan (menggunakan
langsung mengalir menuju tangki septik), ada pula yang
sungai. langsung diresapkan ke dalam
tanah.
Sumber: SSK Kabupaten LamonganTahun
2015
HASIL SURVEY AWAL
4
ISU DAN PERMASALAHAN
RPJMN
Strategi pembangunan nasional, kebijakan umum, program Kementerian/Lembaga dan lintas
●
Kementerian/Lembaga, kewilayahan dan lintas kewilayahan, serta kerangka ekonomi makro yang mencakup
gambaran perekonomian secara menyeluruh termasuk arah kebijakan fiskal dalam rencana kerja yang berupa
kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif (100-0-100 pada tahun 2019)
SPM
•Pelayanan minimal bagi pemenuhan kebutuhan masyarakat pada bidang
perumahan dan permukiman, yaitu sektor perumahan, air bersih,
drainase, persampahan, sanitasi, jalan lingkungan dan pasar
RSTLH
•Kegiatan Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni (RS-RTLH) yang
dipadukan dengan pembuatan Sarana dan Prasarana Lingkungan sesuai
dengan kebutuhan masyarakat yang dapat diakses secara umum
•Dalam Rencana Tata Ruang Provinsi Jawa Timur, kawasan perbatasan yang
PERBATASAN memiliki nilai strategis merupakan bagian dari kawasan strategis provinsi dalam
lingkup ekonomi
METODE PELAKSANAAN
Kerangka Identifikasi Sarana
KAWASAN PERBATASAN
Prasarana Infrastruktur Wilayah Lokasi Perbatasan Prioritas KECAMATAN MANTUP
Perbatasan KABUPATEN LAMONGAN
Lokasi Strategis
Berpotensi
KEBIJAKAN DAN PROGRAM Bermasalah
PEMBANGUNAN
TIPOLOGI KAWASAN PERBATASAN
• Action Plan
• RTRW Kabupaten Lamongan KONDISI EKSISTING • Kawasan pusat pertumbuhan yang
• RDTRK Kecamatan Mantup KAWASAN PERBATASAN perlu dukungan program
• Kegiatan dan Rencana • Kawasan tertinggal yang perlu
Pengembangan Sarana Prasarana ditingkatkan pelayanannya
• Program Kerjasama Antar Daerah POTENSI DAN MASALAH
33
ANALISIS DAN PERHITUNGAN
Kecenderungan
perkembangan
Prediksi terhadap
perkembangan kegiatan yang
mempengaruhi tingkat
kebutuhan lahan
34
ANALISIS DAN PERHITUNGAN
Sanitasi
Tahapan yang disusun
Persampahan
35
ANALISIS DAN PERHITUNGAN
Penentuan Prioritas Lokasi dan Pengembangan Kawasan Perbatasan
1. Melakukan kajian Kebijakan Pembangunan Bilateral dan Regional yang berkaitan dengan studi
perbatasan
2. Isu permasalahan pada wilayah perbatasan
• Konflik penggunaan lahan.
• Konflik pemanfaatan sumber daya alam.
• Permasalahan terkait sarana prasarana permukiman.
3. Identifikasi potensi sarana prasarana bidang permukiman pada wilayah perbatasan
• Perumahan dan jalan lingkungan
• Air bersih
• Sanitasi
• Persampahan
• Drainase
4. Tingkat perkembangan wilayah perbatasan
• Keberadaan pusat pertumbuhan skala regional.
• Tingkat perkembangan lahan.
• Kemampuan eksport (supply).
5. Identifikasi level interaksi wilayah
• Status jaringan jalan penghubung.
• Hierarki jalan penghubung.
• Keberadaan angkutan umum antar wilayah.
• Tingkat pergerakan masyarakat (LHR)
6. Menentukan klasifikasi wilayah berdasarkan analisa potensi di atas dengan melakukan klasifikasi
jumlah kelas berdasarkan metode perhitungan Model Strugess
STANDAR DAN PENDEKATAN
37
STANDAR DAN PENDEKATAN
• Area pelayanan
• Timbulan Sampah
Analisis Kebutuhan Sarpras Persampahan • Pengangkutan
• Pengelolaan
38
Kebijakan dan Program Pembangunan
RTRW Provinsi Jawa Timur
Wilayah Perbatasan Kecamatan RTRW Kabupaten Lamongan
Mantup Kabupaten Lamongan
RDTR Kecamatan Mantup
TAHAP DELINEASI DAN
Analisa Wilayah pada Kawasan Perbatasan Analisa Sarana Prasarana Kebutuhan Infrastruktur
ANALISA
Potensi dan permasalahan Tingkat capaian layanan dan kebutuhan sarana prasarana
TAHAP
39
RENCANA KERJA,
ORGANISASI DAN
SISTEM PELAPORAN
RENCANA KEGIATAN
STAF PENDUKUNG:
- ASISTEN PRASARANA LINGKUNGAN
- SURVEYOR
- JURU GAMBAR
- OPERATOR KOMPUTER
- TENAGA ADMINISTRASI 42
PRODUK PEKERJAAN
1. Buku Laporan Pendahuluan, berisi uraian ringkas mengenai rencana awal pelaksanaan pekerjaan
berdasarkan sebagian dari data primer dan sekunder yang sudah diperoleh, juga dimasukkan
metodologi serta pendekatan teknis pelaksanaan pekerjaan.
2. Buku Laporan Antara, berisi hasil kompilasi data serta hasil analisis awal terkait dengan delineasi
wilayah perencanaan dan kondisi eksisting kawasan.
3. Buku Laporan Akhir, adalah bentuk akhir dari keseluruhan rangkaian pelaksanaan pekerjaan studi
dan merupakan penyempurnaan dari draft laporan sesuai dengan catatan dalam berita acara
pembahasan.
4. Buku Executive Summary, merupakan ringkasan dari Laporan Akhir yang disajikan secara
komunikatif dalam tampilan yang menarik.
5. Softcopy dari seluruh naskah laporan
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
KURVA S
44
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
45
TERIMA KASIH