Agile
Virtual Enterprise Capability for
Manufacturing
Reconfiguration
Knowledge-driven
Enterprise
Sumber: Yusuf, Y.Y. et.al, 1999. “Agile Manufacturing: The Driver, Concepts, and
Attribute”. International Journal of Production Economics. p.38.
Kesimpulan
Pelaksanaan agile manufacturing membutuhkan adanya interaksi
dengan berbagai perusahaan lain dan bahkan pembentukan
perusahaan virtual. Selain produk secara fisik diperlukan service dan
technical support.
Fokus utama dari penerapan agile manufacturing adalah
mengembangkan proses produksi untuk menghasilkan produk yang
dapat memberikan kepuasan bagi konsumen secara cepat dan cocok
dengan kebutuhan konsumen individual.