Kel 1 - Aspek Perpajakan Atas Perusahaan Dagang Asing
Kel 1 - Aspek Perpajakan Atas Perusahaan Dagang Asing
atas
Perusahaan Dagang Asing
Kelompok 1
1 2 3 4
8 7 6 5
DASAR HUKUM
1. UU 36 TAHUN 2008
2. KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 634/KMK.04/1994
3. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 14/PMK.03/2011
4. KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR
KEP - 667/PJ./2001
5. SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
NOMOR SE - 2/PJ.03/2008
Penghasilan neto bagi Perusahaan Dagang Asing
yang mempunyai Kantor Perwakilan Dagang di
Indonesia diatur dalam Pasal 15 Undang-undang
PPh yang mana penghasilan netonya dihitung
dengan Norma Penghitungan Khusus.
Keputusan Menteri Keuangan Nomor
634/KMK.04/1994
Norma Penghitungan Khusus Penghasilan Neto Bagi Wajib Pajak
Luar Negeri Yang Mempunyai Kantor Perwakilan Dagang Di
Indonesia:
Penghasilan neto = 1% x nilai ekspor bruto
PPh terutang = 0,44% x nilai ekspor bruto (Final)
Adapun dasar penghitungan 0,44% adalah sebagai berikut:
PPh atas penghasilan kena pajak 30% x 1% = 0.30%
terutang
Penghasilan kena pajak sesudah 20% x (1-0,3)% = 0,14%
dikurangi pajak dari suatu BUT
(branch profit tax/BPT) (tarif 20%)
Total = 0,44%
Keputusan Menteri Keuangan Nomor
634/KMK.04/1994
A Co.
Rep Off
HK
IDN
BPT
500 Milyar
A Co.
Deli
v er p
rodu
c t
Costumer
Jawaban :
Kriteria BUT dalam P3B harus diperhatikan dalam
mengenakan PPh Badan atas KPDA. Berdasarkan art 5
(5) dalam P3B Indonesia-Hongkong, orang/badan
selain agen yang bertindak bebas dianggap memiliki
BUT jika kegiatannya: secara rutin mengantar (deliver)
barang milik kantor pusat ke pelanggan.