Anda di halaman 1dari 124

Hazard Identification, Risk

Assessment dan Determined Control

HIRADC
Identifikasi bahaya pengendalian dan
penilaian resiko

MANAJEMEN RISIKO – K3
Issue: Oct 2006 HIRARC Training
PT ANDALAN FURNINDO
Peserta diharapkan dapat :

 Memahami konsep dasar dari pelatihan


 Memahami prinsip dari pelatihan
 Memahami persyaratan yang dipakai
 Memahami langkah penerapan pelatihan
 Memahami manfaat menerapkan isi
pelatihan
Materi Pelatihan :
Penjelasan
Diskusi
Latihan
Studi kasus
Kenapa K3 Hazards & Risks penting?

 Adalah maksudnya mengidentifikasi


kontrol K3 harus dijabarkan.

 Menjelaskan dasar dari sasaran untuk


peningkatan
VIDEO:
At work place
Video :
Risk is the routine
Video :
Life is for living
Resiko dan bahaya pekerjaan

Issue: Oct 2006 HIRARC Training


Resiko dan bahaya pekerjaan

Issue: Oct 2006 HIRARC Training


Resiko dan bahaya pekerjaan

Issue: Oct 2006 HIRARC Training


Definisi
Hazard:
Sumber, situasi, atau tindakan dengan potensial
membuat harm menyebabkan terluka pada manusia atau
sakit kesehatan(3.8), atau kombinasi keduanya

Risk:
Kombinasi atau kecenderungan terjadinya kegiatan
membahayakan karena paparan dan keparahan
terjadinya terluka atau sakit (3.8) yang diakibatkan oleh
paparan
Hukum Murphy

Apabila kita berpikir


akan salah maka akan
menjadi salah
MANAJEMEN RISIKO

Issue: Oct 2006 HIRARC Training


Setiap
aktivitas,
tempat dan
teknologi
terdapat
bahaya & risiko
MANAJEMEN RISIKO
 Penerapan prinsip-prinsip manajemen
untuk mengindenfikasi, menganalisis,
menanggulangi dan mengendalikan
risiko dari suatu bahaya di tempat kerja.
MANAJEMEN RISIKO
 Bahaya
 Suatu keadaan atau tindakan
yang dapat mengancam
kehidupan manusia,
kerugian harta benda,
kerusakan lingkungan dan
kegagalan proses
Peranan Organisasi pada SMK3/ OHSMS

 Pemahaman proses terjadinya risk dan peranana


penanganannya.
 Mewujudkan sistematis struktur dalam penangana hazard mulai
dari planning, design, operation dan tingkatan emergency
respons.
 Partisipasi dan pengertian daris eluruj tingkatan organisasi.
 Jajaran manajer mempunyai pikiran unggul dalam safety dan
kesehatan karena terletak dalam proses manajemen dimana
hazards berada.
 Adalah tidak efektif bila bagian dari organisasi untuk
membiarkan terjkadinya risk sedangkan yang lainnya bahkan
menjaga tidak terjadi risk.
HIRADC haruslah

 Mengidetifikasi hilangnya paparan


 Mengetahui lebih dulu kemungkinan terjadi dan
konsekwensinya
 Plan dalam proses
 Paling tidak mengcangkup proses utama,
kegiatan dan oprasional
 Dilakukan oleh personil kompeten
 Memperhitungkan risk sevara teliti dan risk
yang berarti
 Mepersiapkan pengukuran kontrol biaya efektif,
as low, reasonable and practicable (ALARP)
 Atau As low reasonable and allowable (ALARA)
Kendala pada HIRADC
 Organisasi harus menentukan tingkatan ketelitian
yang dibutuhkan untuk proses risk assesment guna
menjamin significant risk yang diidentifikasi
 Tingkat Risk harus ditentukan untuk mendapatkan
pengukuran kontrol
 Tingakat ketelitian harus sesuai memfasilitasi
organisasi memilih dalam memilih pengukuran kontrol
yang sesuai
 Persyaratan kompetensi dan kebutuhan training untuk
personil guna identifikasi hazard dan risk assessment
Pendekatan Proses

Processes

Input Process Output


Activities
+
Resources
IDENTIFIKASI KEGIATAN

• Kegiatan Routine dan


non routine, produk,
jasa, subcontractor dan
kegiatan visitor
• Kumpulkan Informasi:
lokasi, tingkatan,
pabrikasi, orang yang
terkena
• Sumber lainnya: proses
bisnis, quality plan,
aspect identification
Sumber Hazard
External Parties

Workplace/ Equipments
Environment

Hazards
Process/Activities
Product

Changes Material, Energy

Human
Tipe Hazards

 Physical Hazards
 Electrical Hazards
 Chemical Hazards
 Mechanical Hazards
 Biological Hazards
 Ergonomic
 Psychosocial Hazards
 Gravity Hazards
Physical Hazards

• Noise
• Vibration
• Radiation (ionizing atau non-ionizing)
• Temperatur
• Harmful energy (Pressure, Kinetic,
Potential, Electric)
• Physical characteristics (sharpness,
slipperiness, roughness)
• Moving parts of machinery
Noise

Suara yang dihasilkan


ketika gaya menyebabkan
suatu benda atau zat
bergetar - energi ditransfer
melalui zat dalam
gelombang.

Contoh: Dampak
kebisingan, getaran, relief
tekanan tinggi, peralatan
noise
Noise – Contoh
Radiasi

Energi yang dipancarkan dari


unsur-unsur radioaktif, atau
sumber, dan alami bahan
radioaktif.

Contoh: masalah pencahayaan,


pengelasan busur, sinar-X,
sinar matahari, oven
microwave, alami bahan
radioaktif (NORM) skala, atau
sumber-sumber non-pengion
lainnya
Ionizing Radiation Non-Ionizing
Radiation
Radiasi: contoh
Temperatur

Pengukuran perbedaan dalam


energi panas benda atau
lingkungan, yang tubuh manusia
indra sebagai panas atau dingin.

Contoh: api dan pengapian


sumber terbuka, permukaan yang
panas atau dingin, cairan atau
gas, kerja panas, gesekan, kondisi
lingkungan umum, uap, kondisi
cuaca ekstrim dan perubahan
Temperatur - contoh
Pressure/ tekanan

Energi yang diterapkan oleh


cairan atau gas yang telah
dikompresi atau berada di
bawah ruang hampa.

Contoh: tekanan pipa, silinder


dikompresi gas, saluran
kontrol, kapal, tank, selang,
pneumatik dan peralatan
hidrolik
Pressure/ tekanan – contoh
Kinetic/ motion

Perubahan posisi
benda atau zat.

Contoh: kendaraan,
kapal atau gerakan
peralatan, air
mengalir, angin,
posisi tubuh:
mengangkat,
mengejan, atau
membungkuk
Kinetic/ Motion – contoh pergerakan
objek atau alat
Electrical Hazards
 Kondisi berbahaya di mana seorang
pekerja bisa membuat kontak listrik
dengan peralatan energi atau
konduktor, dan dari mana orang
tersebut dapat mempertahankan
cedera akibat sengatan; dan / atau,

 Ada potensi bagi pekerja untuk


menerima flash busur bakar, luka
bakar, atau cedera ledakan.
Electrical

Keberadaan dan
aliran muatan
listrik.

Contoh: kabel
listrik, transformer,
muatan statis, petir,
peralatan energi,
kabel, baterai
Electrical / energi listrik - contoh
Chemical Hazards
 Route terkena: Inhalation,
Skin Absorption, Ingestion,
Injection
 Type dari chemical:
Explosives, Flammable
liquids, Corrosives, Oxidizing
materials, Toxic,
carcinogenic, mutagenic,
teratogenic, substances,
water reactive
Chemical hazard

Energi hadir dalam bahan kimia


yang inheren, atau melalui
reaksi, memiliki potensi untuk
menciptakan bahaya fisik atau
kesehatan kepada orang-orang,
peralatan, atau lingkungan.

Contoh: uap mudah terbakar,


bahaya reaktif, karsinogen atau
senyawa beracun lainnya,
korosif, pyrophorics, bakar, gas
inert, asap las, debu
Chemical hazard – contoh
Mechanical Hazards
 Bahaya Mekanik diciptakan oleh
operasi bertenaga dari appara-
tus atau alat. Kekuatan yang
diterapkan mungkin listrik atau
manusia. alat atau
aparatur yang ada pada tiga
lokasi di mana bahaya mekanis
bisa ada:
❑ titik operasi
❑ titik transmisi daya
❑ daerah bagian yang bergerak
Mechanical hazard

Energi dari komponen dari


sebuah sistem mekanik,
yaitu rotasi, getaran,
gerakan, dll dalam sepotong
dinyatakan stasioner
peralatan / mesin.
 
Contoh: berputar peralatan,
mata air dikompresi, sabuk
drive, konveyor, motor
Mechanical hazard – contoh
Biological Hazards

 Biological Route:
Airborne,Bloodborne,Contact,Fecal-
oral,Foodborne, Animal-borne,Insect-
borne
 Type of Biological hazards: Biological
wastes (blood, fluids, etc), Drugs
(marijuana), Viruses, bacteria, Fungi,
molds, Parasites, insects, Poisonous
or diseased plants, animals
Biological Hazard

Organisme hidup yang


dapat menimbulkan
bahaya.

Contoh: hewan, bakteri,


virus, serangga,
patogen melalui darah,
makanan tidak benar
ditangani, air yang
terkontaminasi
Biological hazard - contoh
Ergonomics Hazards
• Improper lifting and handling, overload
• Poor work, task design,
• Repetitive motion
• Prolonged sitting
• Poor layout
• Poor posture
• Poorly designed tools and equipment
• Poor: lighting, ventilation, temperature
control, humidity
Psychosocial Hazards
Violence, discrimination
Stress
 Over working load
 Working Time
 Lack of personal space, privacy
 Poor relationship between staff
 Monotonous/repetitive work
 Harrasment
 Intimidation
 Stressor
Risiko faktor psikososial
Sumber Bahaya Bahaya Risiko

WORK ORGANIZATION Stress Work performance

JOB CONTENT Stress Fatigue, Work


performance

SHIFTWORK Stress Fatigue, personality

WORK SITE Stress Personality, Work


performance

OTHERS Stress Accident prone


Gravitasi Hazards
• Jatuh dari ketinggian
• Jatuh beda tinggi
• Tertimpa barang
• Terperosok
• Tertimbun jatuhan
• Terkubur runtuhan
Gravitasi

Gaya yang
disebabkan oleh daya
tarik semua massa
lainnya dengan massa
bumi.

Contoh: benda jatuh,


atap runtuh, tubuh
tersandung atau jatuh
Gravitasi – contoh benda jatuh

Microsoft Office
PowerPoint 97-2003 Prese
SUMBER INFORMASI DARI HAZARD IDENTIFICATION

 Brainstorming  Review of similar industries’ incident case


studies
 Inspection
 Review of industry codes and standards
 Professional Judgment
 Incident Recall
 Use of loss exposure checklist
 “What if” checklist technique
 Review of all activities and
processes  Risk Matrix

 Task Analysis or Job Hazard  HAZOP (Hazard and operability Studies)


Analysis  FMEA/FMECA (Failure Modes, Effects
 Review of chemical inventories and and Criticality Analysis)
equipment (manual handbook)  FTA (Fault Tree Analysis)
 Review of energy sources  ETA (Event Tree Analysis)
 Review of legal requirements  Quantitative techniques
MANAJEMEN RISIKO
 Penerapan prinsip-prinsip manajemen
untuk mengindenfikasi, menganalisis,
menanggulangi dan mengendalikan
risiko dari suatu bahaya di tempat kerja.
MANAJEMEN RISIKO
 Bahaya
 Suatu keadaan atau tindakan
yang dapat mengancam
kehidupan manusia,
kerugian harta benda,
kerusakan lingkungan dan
kegagalan proses
MANAJEMEN RISIKO
 Risiko
 Konsekuensi yang diterima akibat
terjadinya petaka/kerugian dari
suatu bahaya.
 Di nilai berdasarkan keparahan
(severity)/ kerugian (losses) dan
peluang kejadian (probability)
MANAJEMEN RISIKO
 Jenis risiko :
 Opportunity - based risk
 Risiko berdasarkan adanya
kesempatan
 Uncertainty - based risk
 Risiko berdasarkan adanya
ketidakpastian
 Hazard - based risk
 Risiko berdasarkan bahaya yang
akan dihadapi
MANAJEMEN RESIKO
KONSULTASI DAN KOMUNIKASI PEMANTAPAN
KONTEKS

IDENTIFIKASI
BAHAYA
PEMANTAUAN &
PENINJAUAN
ULANG
PENILAIAN
RISIKO

PENGENDALIA
N RISIKO
MANAJEMEN RESIKO
 Pemantapan konteks :
 Lingkup kegiatan
 Struktur organisasi
 Standar/pedoman untuk
menentukan kriteria risiko
 Prosedur untuk kegiatan
penilaian risiko
 Pemantauan dan tinjauan ulang
 Dokumentasi
MANAJEMEN RISIKO
 Identifikasi bahaya
• Adakah sumber yang dapat
menimbulkan
petaka/kerugian?
 Apa saja yang terkena /
terpengaruh bila terjadi
petaka / kerugian?
 Bagaimana petaka /
kerugian itu terjadi?
MANAJEMEN RISIKO
 Sumber bahaya :
 Bahan/material
 Peralatan / mesin
 Metoda / cara kerja
 Lingkungan / tempat kerja
MANAJEMEN RISIKO
 Bahaya terhadap :
 Manusia
 Produk
 Peralatan / Prasarana
 Lingkungan
 Proses (downtime)
 Reputasi
 Finansial
MANAJEMEN RISIKO
 Kejadian yang
dapat menimbulkan
petaka / kerugian :
 Pemajanan
 Jatuh dari
ketinggian
 Ledakan
 Kebakaran
 Kontaminasi
 Keracunan dll.
MANAJEMEN RISIKO
 Teknik identifikasi bahaya :
 Mengidentifikasi seluruh proses/aktivitas
rutin, non rutin dan darurat
 Mengidentifikasi sebanyak mungkin bahaya
pada setiap proses/aktivitias yg telah
diidentifikasi berikut akibatnya.
 Akibat dari bahaya :
 Manusia : kematian, cacat, sakit, luka dll
 Properti : rusak, hilang,
MANAJEMEN RISIKO
MANAJEMEN RISIKO
 Penilaian risiko
 Analisa Resiko
 analisa untuk
menentukan besarnya
risiko dari suatu
petaka/kerugian
 Risiko dinilai berdasarkan
kemungkinan terjadi
(likelihood) dan
keparahan
(severity/consequnce)
dari petaka/kerugian
yang terjadi
Microsoft Office
PowerPoint 97-2003 Prese
RISK ASSESSMENT

Issue: Oct 2006 HIRARC Training 70


WORKSHOP

HAZARD on SITE

Issue: Oct 2006 HIRARC Training


Risk assessments

 Tiap hazard harus dievaluasi


untuk mengetahui tingkatan
risk
 Dua Type:
 Base risk assessment
 Residual risk assessment
Base Risk Assessment
• Base risk assessment mengabaikan kontrol yang ada dan
evaluasi resiko terkait dengan kegiatan atau situasi.

• Base Risk assessment digunakan untuk identifikasi kegiatan


atau situasi dalam tingkat mencukupi dari resiko terkait dalam
OHSMS (contoh: tanggung jawab terkait, monitor kinerja dan
audit, rekaman kinerja, pelatihan yang diberikan dllnya).

• Mirip dengan Identifikasi Aspek pada ISO14001


Residual Risk Assessment
• Residual risk assessment adalah tingkatan resiko
dimana kegiatan atau situasi dibawah kendali organisasi.
• Residual risk digunakan untuk mengukur apakh jalan
kegiatan atau situasi yang dilaksanakan
• Bila tingkat dari residual risk sangat tidak terkontrol
harus daiubah atau resiko dihilangkan sesuai ketentuan
• Tipe dari risk assesment seringkali digunakan untuk
identifikasi sasaran guna meningkatkan sistem.
LIKELIHOOD dari
HARM/INJURY

Memperhatikan:
• Frekuensi dan durasi paparan dari
hazard
• Kegagalan dari pabrikasi atau
peralatan, safety devices
• Unsafe acts
• Asalmula dari aktifitas, materials,
peralatan yang digunakan (e.g.
explosives)
LIKELIHOOD/ Kecenderungan (probability)
Historical Kejadian Kecelakaan

Extremel 1 Hanya mungkin terjadi pada kondisi darurat (huru-hara, gempa,


y kebakaran, ledakan), statistik menunjukkan bahwa ini terjadi lebih dari 10
Unlikely/ tahun (termasuk merujuk kejadian di perusahaan dalam sektor
Sangat pertambangan)
Tidak Hanya mungkin terjadi pada kondisi abnormal (misalnya overhaul, turn
mugkin around, hilangnya tenaga listrik, kerusakan akibat tidak berfungsi sesuai
kondisi), statistik menunjukkan bahwa hal ini pernah terjadi dalam kurun
7-10 tahun (termasuk merujuk kejadian di perusahaan sektor
pertambangan);
Unlikely/ 2 Mungkin terjadi jika operator tidak dilatih atau terlatih atau jika peralatan
Tidak tidak terawat sebagaimana mestinya, statistik menunjukkan bahwa hal ini
Mungkin pernah terjadi dalam kurun 5-7 tahun (termasuk merujuk kejadian di
perusahaan sektor pertambangan)
Berbagai kondisi yang mungkin sekali terjadi, statistik menunjukkan
bahwa hal ini pernah terjadi dalam kurun waktu 1-5 tahun (termasuk
merujuk kejadian di perusahaan sektor pertambangan);
Highly 3 Terjadi pada kondisi routine, terjadi terus menerus setiap hari kecuali
Likely/ dalam kondisi-kondisi lain score 1-4, statistik menunjukkan bahwa hal ini
Sangat pernah terjadi dalam kurun kurang dari 1 tahun (termasuk merujuk
Mungkin kejadian di perusahaan sektor pertambangan)
SEVERITY dari HARM

Mencangkup :
• Bagian dari tubuh yang
kemungkinan terkena
• Sumber dari harm
• Jumlah masyarakat yang
terkena
Severity / Keparahan
S1, Fatality Level

Under 1 Do not cause any harm, need first aid (cut,


Threshold Limit burse, imitation, dizzy)

Harmful 2 Require medical treatment (burn, broken leg,


asthma), cripple, amputation, yoxified, cancer

Extremely 3 Death, fatal


Harmful
CHANGE MANAGEMENT DALAM RISK ASSESSMENT

• Risk assessment adalah proses yang


terus menerus
• Tinjau dan perbarui identifikasi hazard dan
risk assessment bila kondisi berubah
contoh: kegiatan baru, kriteria klasifikasi
(hukum aturan)
KONTROL RISK

Issue: Oct 2006 HIRARC Training 81


Hirarki Kontrol dari Risk - ESMEATA
ELIMINATION

SUBSTITUTION

ENGINEERING CONTROL
ADMINISTRATIVE
CONTROL

PERSONAL PROTECTIVE
EQUIPMENT
Elimination (Dihilangkan)

• Eliminate or stop using process


or substance
• The most effective level of
control
Substitution (Penggantian)

• To substitute Substance,
Form
• Objective: to reduce risk,
not eliminate risk
Minimalization (Penekanan)

• Dikurangi penggunaannya
• Baik dalam besaran,
volum, rincian
Engineering (Rekayasa)

ISOLASI
isolasi’ Hazard/hazardous job / area
e.g. machine guarding, interlock system,

VENTILASI
Mencegah lingkungan kerja dari kontaminasi udara/
panas dan dingin, kering dan basah,
Administrative (Dokumentasi)
"Safe" working methods/Prosedur
• Isolasi / Segregasi
• Mengurangi waktu paparan per orang
• Mengurangi waktu rata rata beban terpapar
• Meningkatkan jumlah terpapar
• Rotasi pekerja
•Training
Training (Pelatihan)
Melakukan
• Edukasi
• konseling
• bimbingan
• Training
Personal Protective Equipment (APD)

• Opsi kontrol terakhir dalam


hirarki kontrol dan
digunakan di mana teknik
lain yang "tidak wajar dapat
dilakukan“
• Harus hati-hati memilih
dibutuhkan berdasarkan
bahaya, dan harus ada
masukan dari karyawan
terkait
Elimination of Substance ELIMINATION
Substitution
SUBSTITUTION
Modification of Substance
Process Design
Process Modification
MINIMALISASI

Enclosure
ENGINEERING
Local Exhaust Ventilation
General and Dilution Ventilation
Avoiding Spread of Contamination
Keeping the Workplace Clean
Working Methods ADMINISTRASI
Exclusion of Personnel
Personal Hygiene
Information and TRAINING
Training
Supervision APD/ PPE
Seleksi Pengendalian
 As low as reasonable and
practicable (ALARP)
 Effectively reduces the
probability or severity of
accidents
 Cost little to implement or
comply and maintain
 Low Cost/Benefit(Risk reduction)
ratio
 Low probability of failure or non-
compliance
 Technological options, Legal and
other requirements, Business,
Views of interested parties, risk
CARA MUDAH RISK-BASED CONTROL PLAN

Risk Level Tindakan & Jangka Waktu

Trivial Tidak diperlukan tindakan.


Tidak perlu catatan, jika ada peraturan perlu pemantauan.

Acceptable Tidak memerlukan pengendalian tambahan.


Diperlukan pemantauan untuk memastikan pengendalian yang ada
dipelihara.

Moderate Harus melakukan tindakan untuk menurunkan tingkat risiko.


Pengukuran pengurangan risiko harus diterapkan dalam periode
waktu tertentu.

Substantial Pekerjaan sebaiknya tidak dilakukan sampai tingkat risiko


diturunkan. Penggunaan sumberdaya dapat dipertimbangkan untuk
dialokasikan dalam menurunkan risiko. Bila risiko melibatkan
pekerjaan yang sedang berlangsung, perlu diambil tindakan segera.

Unacceptable Pekerjaan tidak boleh dilakukan sampai tingkat risiko diturunkan.


Jika risiko tidak mungkin diturunkan sekalipun dengan sumberdaya
yang tidak terbatas, pekerjaan dihentikan dan tidak boleh dilakukan
JOB HAZARD ANALYSIS

Issue: Oct 2006 HIRARC Training


JOB SAFETY ANALYSIS

Issue: Oct 2006 HIRARC Training


Latar belakang JSA

Jangan dibingungkan antara JSA dengan Job


Hazard Assessment (JHA) milik OSHA

JSA adalah alat untuk melakukan JHA

JSA akan membuat tempat kerja aman

Bantuan pelatihan
Analisa proses pekerjaan dari
aspek K3

Langkah-langkah :
• uraikan tahapan pekerjaan,
• identifikasi potensi bahaya yang mungkin ada,
• tetapkan tindakan untuk mengendalikan
bahaya atau menghilangkannya sama sekali
Job Safety Analysis

Rincian alur menjadi bagian-bagian dari


metode atau prosedur untuk
menentukan bahaya yang
berhubungan dengan setiap langkah
kunci dan persyaratan untuk
melakukan kerja dengan aman.
Prioritas utama pada:
Job Safety Analysis
 Pekerjaan baru
 Potensi keparahan
 Sejarah Menonaktifkan
 Cedera
 Frekuensi Kecelakaan
Job Safety Analysis

 Job berarti "tugas“


 (Mengubah ban tidak montir
otomatis)
 "Kunci" adalah langkah-langkah
 terlalu rinci menjadi rumit
 tidak cukup detail menjadi sia-sia
Rincikan alur kerja dalam beberapa
langkah

HINDARI !
 membuat rinciannya begitu detail
 jumlah yang tidak perlu besar dengan hasil
beberapa langkah
 membuat rincian pekerjaan sehingga umum bahwa
langkah-langkah dasar yang tidak tercatat
WORKSHOP
Job Safety Analysis
“mengganti ban kempes sebuah mobil”

Issue: Oct 2006 HIRARC Training


Urutan langkah (terlalu banyak)
mengganti ban kempes
 Pinggirkan dijalan
 Menempatkan mobil di "taman“
 pasang rem
 Aktifkan flashers darurat
 Buka pintu
 Keluar dari mobil
 Berjalan ke bagasi
 Kunci dimasukkan ke dalam kunci
 bagasi terbuka
 Pasang jack
 pasang ban cadangan
Urutan langkah (tidak cukup)
Mengganti ban
 Parkir mobil
 Lepaskan ban kempes
 Pasang ban cadangan
 Jalan
Urutan benar: Mengganti Ban
Kempes
 Tempatkan pada parkiran  Keraskan kepala baut
mobil,  Pasang ban dan jack
 Pasang rem  Simpan
 memasang jack & ban dari
bagasi
 melonggarkan kepala baut
 jack up mobil
 lepaskan ban
 pasang ban baru
 pasang jack bawah mobil
WORKSHOP

Job Safety Analysis


Kegiatan Hasil Observasi

Issue: Oct 2006 HIRARC Training


Hazard

 Parkir Mobil  Mendongkrak mobil


 Disambar Lalu Lintas  Mobil bisa jatuh jack
 Melepas ban & jack  Pemasangan ban
kembali baru
 Badan terjadi  jari terjepit
Regangan  cedera punggung
 Longgarkan mur lug  Kencangkan mur
kembali /  cedera punggung
 lengan regangaN  terpeleset & jatuh
 terpeleset & jatuh
Observasi Pekerjaan
 Pilih pekerja berpengalaman yang akan
bekerja sama dan berpartisipasi dalam proses
JSA.
 Jelaskan tujuan JSA.
 Amati karyawan melakukan pekerjaan dan
menuliskan langkah dasar.
 Benar-benar menggambarkan setiap langkah.
 Catatan penyimpangan (Sangat Penting!)
Identifikasi Hazard dan Potensial
Accident

 Cari Bahaya
 Dihasilkan dari pekerjaan
 Dihasilkan oleh Lingkungan
 Observasi pekerjaan Ulangi sebanyak
yang diperlukan untuk
mengidentifikasi semua bahaya
Membangun pemecahan
masalah
 Menemukan cara baru untuk
melakukan pekerjaan
 Mengubah kondisi fisik yang
menciptakan bahaya
 Mengubah prosedur kerja
mengurangi frekuensi
Cara baru melaksanakan
pekerjaan
 Tentukan tujuan kerja pekerjaan, dan
kemudian menganalisa berbagai cara
untuk mencapai tujuan ini untuk
melihat cara yang paling aman.
 Mempertimbangkan alat
memudahkan kerja dan peralatan.
Merubah kondisi fisik

 Alat, bahan, tata letak peralatan atau


lokasi
 Perubahan studi hati-hati untuk
manfaat lain (biaya, penghematan
waktu)
Merubah prosedur kerja

 Apa yang harus pekerja lakukan


untuk menghilangkan bahaya
 Bagaimana seharusnya hal itu
dilakukan?
 Perubahan dokumen secara rinci
Mengurangi keseringan

 Apa yang dapat dilakukan untuk


mengurangi frekuensi pekerjaan ??
 Mengenal komponen yang
menyebabkan sering perbaikan –
perubahan
 Mengurangi getaran menyimpan
bagian-bagian mesin
Apa akibatnya ??

 Sebuah pekerjaan yang telah


didesain ulang dapat mempengaruhi
pekerjaan lain atau proses kerja.
 Periksa atau mengamati ulang proses
baru setelah telah didesain ulang
Manfaat
Manfaat Penerapan
Penerapan JSA
JSA
1.
1. Menemukan
Menemukanbahaya
bahaya
2.
2. Menentukan
Menentukanjenis
jenisalat
alatpengaman
pengaman
3.
3. Merumuskan
Merumuskanstandar
standarpelaksanaan
pelaksanaankerja
kerja
4.
4. Penerapan
Penerapanstndar
stndarpekerjaan
pekerjaanaman
aman
5.
5. Sebagai
Sebagaidaftar
daftarperiksa/check
periksa/checklist
list
6.
6. Menurunkan
Menurunkankecelakaan
kecelakaan&&PAK
PAK
7.
7. Membantu
Membantupenyelidikan
penyelidikankecelakaan
kecelakaan
Manfaat
Manfaat JSA
JSA bagi
bagi setiap
setiap pekerja
pekerja ::

a.
a.Menjalankan
Menjalankan komitmen
komitmen
perusahaan
perusahaan di
di bidang
bidang K3
K3
b.
b.Memastikan
Memastikan prosedur
prosedur kerja
kerja
aman
aman
c.
c.Menstandarkan
Menstandarkan prosedur
prosedur kerja
kerja
Mempersiapkan
Mempersiapkan JSA
JSA
Keterlibatan
 Keterlibatanpihak
pihakmanajemen
manajemen
Pendidikan
 Pendidikandan
danpelatihan
pelatihan
Penetapan
 Penetapantujuan
tujuandan
dansasaran
sasaran
Pemilihan
 Pemilihanprioritas
prioritaspekerjaan
pekerjaan
 Pekerjaan yang berbahaya (laporan kec.)
Pekerjaan yang berbahaya (laporan kec.)
 Pekerjaan baru
Pekerjaan baru
 Pekerjaan yang akan ditinjau ulang K3-nya
Pekerjaan yang akan ditinjau ulang K3-nya
 Pekerjaan yang dianggap bahaya (tdk pernah kec.)
Pekerjaan yang dianggap bahaya (tdk pernah kec.)
 Semua pekerjaan pada umumnya
Semua pekerjaan pada umumnya
Aspek
Aspek yang
yang terkait
terkait dengan
dengan JSA
JSA
Ada
Ada44aspek
aspekyang
yangmembantu
membantudalam
dalamJSA
JSA: :
1.1. Manusia
Manusia
orang
orangyang
yangterkait
terkait: :operator,
operator,supervisor
supervisordll
dll
2.2. Peralatan
Peralatandan
danmesin
mesinyangyangdigunakan
digunakan
3.3. Material
Material(Bahan)
(Bahan)
4.4. Lingkungan
Lingkungankerja
kerja
Metode
Metode
Praktek
Praktekkerja
kerjadan
danprosedur
prosedurkerja
kerjadari
dariperkerjaan
perkerjaanyang
yang
dianalisis.
dianalisis.
Pedoman
Pedoman Pembuatan
Pembuatan JSA
JSA

Untuk
Untukmenjamin
menjaminkonsisten
konsistenaplikasi
aplikasiJSA,
JSA,ada
adadua
dua
hal
halyang
yangmendasar,
mendasar,yaitu
yaitu: :


 Lakukan
Lakukanyang
yangbenar
benarpada
padasaatsaat
pertama
pertamakali
kali(Do
(Doright
rightatatfisrt
fisrttime)
time)

 Tulis
Tulisapa
apayang
yanganda
andalakukan
lakukandan dan
lakukan
lakukanapa
apayang
yanganda
andatulis
tulis
(WWYD,DWYW)
(WWYD,DWYW)
Langkah
Langkah –– Langkah
Langkah JSA
JSA

1.
1.Pemilihan
Pemilihanpekerjaan
pekerjaan(Job
(Jobselection)
selection)
 Pekerjaan
Pekerjaanyang
yangberbahaya
berbahaya(laporan
(laporankec.)
kec.)
 Pekerjaan
Pekerjaanbaru
baru
 Pekerjaan
Pekerjaanyang
yangakan
akanditinjau
ditinjauulang
ulangK3-nya
K3-nya
 Pekerjaan
Pekerjaanyang
yangdianggap
dianggapbahaya
bahaya(tdk
(tdkpernah
pernahkec.)
kec.)
 Semua
Semuapekerjaan
pekerjaanpada
padaumumnya
umumnya
2.2.Menguraikan
Menguraikanpekerjaan
pekerjaan(job
(jobbreakdown)
breakdown)
 ikutsertakan
ikutsertakanorang
orangyang
yangahli
ahli
 jelaskan
jelaskanmaksud
maksuddandantujuan
tujuanJSA
JSA
 Siapkan
Siapkanlembar
lembarkerja
kerja
 Uraikan
Uraikanpekerjaan
pekerjaan((jangan
janganterlalu
terlalu detail
detail
atau
atauterlalu
terlaluumum)
umum)
 Catat
Catatsemua
semualangkah
langkahpekerjaan
pekerjaan
 Diskusikan
Diskusikantahapan
tahapanpekerjaan
pekerjaantersebut.
tersebut.
3.3.Identifikasi
Identifikasipotensi
potensibahaya
bahaya(hazard
(hazardidentification)
identification)

Identifikasi
Identifikasipotensi
potensibahaya
bahayapada
padasetiap
setiaptahapan.
tahapan.
Analisa
Analisadan
danmerinci
merincipotensi
potensibahaya
bahaya
Dicatat
Dicatatpada
padalembar
lembarkerja
kerja
Tunjukkan
Tunjukkancatatan
catatankepada
kepadapekerja/operator
pekerja/operator
Konsulatasikan
Konsulatasikandan
dandiskusikan
diskusikan
4.4. Penetapan
Penetapanupaya
upayapengendalian
pengendalian
 Cara/jalan
Cara/jalanlain
lain
 Mengubah
Mengubahkeadaan
keadaanfisis,
fisis,mekanis,
mekanis,lay
layout
out
atau
ataulingkungan
lingkungankerja.
kerja.
 Mengubah
Mengubahprosedur
prosedurkerja
kerja
 Mengubah frekwensi kerja Hindari
Hindari
Mengubah frekwensi kerja
 Memberikan
MemberikanAPD APD penggunaan
penggunaan::
hati-hati,
hati-hati,agar
agar
waspada
waspada
Mengatasi
Mengatasibahaya
bahayaselalu
selaluajukan
ajukanpertanyaan
pertanyaan ::
--Apakah
Apakahdapat
dapatdikerjakan
dikerjakandengan
dengancara
caralain
lain??
Bagaimana seharusnya
--Bagaimana seharusnyamenegrjakan
menegrjakan??
Contoh work sheet JSA

JOB SAFETY ANALYSIS


Jenis pekerjaan : Tanggal :
Unit/Seksi : AHLI K3 :

No tahapan pekerjaan potensi bahaya pengendalian

1
2
3
4
Tim JSA
No Nama Jabatan Tanda tangan
TERIMA KASIH

Referensi:
1. IDENTIFIKASI BAHAYA DAN ASPEK (SOP-HSE-02)
2. Manajemen Risiko ISO 31000:2018
3. SMK3 PP No. 50 Tahun 2012

Anda mungkin juga menyukai