Seluruh Kegiatan
Artinya anggaran mencakup seluruh kegiatan yang akan
dilakukan oleh semua bagian yang ada di perusahaan
(pemasaran, produksi, administrasi, pembelanjaan dan
lain-lain)
Dinyatakan dalam satuan Moneter/rupiah
Anggaran selalu dinyatakan dalam satuan moneter yang dapat
diterapkan pada berbagai kegiatan perusahaan yang
bermacam-macam.
Dalam hal ini satuan moneter yang dimaksud adalah dalam bentuk
‘rupiah’. Yang bisa menyatukan satuan dari berbagai kegiatan
yang berbeda, misalnya untuk bahan baku = kg, untuk tenaga
kerja = jam kerja per hari.
Anggaran Perusahaan
Anggaran Pemerintah
Anggaran Tetap (Fixed Budget) anggaran yang
disusun untuk periode waktu tertentu dan tidak
akan diadakan revisi atau perubahan.
Anggaran Kontinyu (Continous Budget) yaitu
anggaran yang secara periodik dilakukan
penilaian kembali, artinya selalu di revisi,
disesuaikan dengan realitas yang terjadi.
Anggaran Jangka Pendek, yaitu anggaran yang
mencakup waktu satu tahun.
Anggaran Jangka Panjang, ialah anggaran
yang terdiri dari beberapa tahun ke depan, bisa
3 tahun, 5 tahun atau 10 tahun.
Anggaran Komprehensif, merupakan perencanaan
perusahaan secara keseluruhan, mulai dari
substantive plan dan Financial plan (mencakup
anggaran jangka panjang dan anggaran tahunan=
anggaran induk).
Anggaran Induk (Master Budget), meliputi
anggaran operasional dan anggaran keuangan.
Anggaran Parsiil, anggaran yang hanya mencakup
satu bidang/bagian saja.
Realistis, artinya sesuai dengan kemampuan
dan kondisi yang dimiliki.
Fleksibel/Luwes artinya mudah atau bisa
disesuaikan.
Kontinyu, artinya secara periodik harus
diadakan peninjauan kembali atau direvisi.
Karena disusun berdasarkan estimasi, maka
terlaksananya dengan baik kegiatan yang akan
dilakukan, sangat tergantung pada ketepatan estimasi
yang dibuat.
Anggaran hanyalah merupakan rencana, rencana
tersebut baru berhasil apabila dilaksanakan dengan
sungguh-sungguh.
Anggaran hanya merupakan suatu alat, yang
dipergunakan untuk membantu manajer dalam
melaksanakan tugasnya, bukan untuk
menggantikannya.
Kondisi yang terjadi tidak selalu seratus persen (100%)
sama dengan yang diramalkan sebelumnya, karena itu
anggaran harus memiliki sifat luwes/fleksibel.
Anggaran Operasional
a) Anggaran Penjualan
b) Anggaran Produksi
c) Anggaran Pemakaian Bahan Baku
d) Anggaran Pembelian Bahan Baku
e) Anggaran Tenaga Kerja Langsung
f) Anggaran Biaya Overhead Pabrik
g) Anggaran Baban Pokok Penjualan
h) Anggaran Laba Rugi
Anggaran Keuangan
a) Anggaran Kas
b) Anggaran Neraca
Anggaran Penjualan
Anggaran Pembelian Barang Dagangan
Anggaran Beban Operasional
Anggaran Beban Pokok Penjualan
Anggaran Laba Rugi
Anggaran Pendapatan.
Anggaran Beban Langsung dari Jasa yang
diberikan.
Anggaran Beban Tidak Langsung.
Anggaran Beban Operasional Jasa yang diberikan
(terdiri dari Beban Penjualan dan Beban
Administrasi).