NIM : 2024029
PRODI, KELAS : AKUNTANSI A1
1) Tahu malu
Malu adalah sifat yang dijunjung tinggi oleh orang melayu. Orang tua-tua mengatakan
“jika malu sudah hilang, hidupnya sama seperti binatang”. Dalam tunjuk ajar melayu, sifat
malu adalah cermin moral. Malu yang dimaksud disini adalah malu berbuat jahat, malu
berdurhaka, malu menipu, malu melakukan pekerjaan tercela,dsb.
Pandangan orang Melayu terhadap sifat malu dapat disimak dapat disimak dari
ungkapan tunjuk ajar berikut ini.
Apa tanda melayu jati, malu berbuat yang tidak terpuji
Apa tanda melayu jati, memelihara malu sepenuh hati
Apa tanda melayu jati, malu bersifat dengki mendengki
Apa tanda melayu jati, malu bersifat iri mengiri
Apa tanda melayu bertuah, malu hidup melanggar sumpah
Malu hidup menyalahi sunnah, malu berbuat tidal semenggah
Malu bercakap bercabang lidah, malu kaya menganiaya yang susah
2. Kasih sayang dengan sesama
Orang melayu menjunjung tinggi hak dan milik baik yang dimiliki
pribadi, masyarakat, atau penguasa. Orang tua-tua mengatakan “ yang
hak berpunya, yang milik bertuan”. ungkapan adatnya mengatakan “ hak
orang kita pandang, milik orang kita kenang, pusaka orang kita kandang”.
Maksudnya adalah hak dan milik orang wajib kita pandang, dikenang,
dipelihara, dihormati, dan dijunjung tinggi.
Sikap orang melayu yang menjunjung tinggi sifat berbaik sangka ini
dapat dilihat dari ungkapan tunjuk ajar berikut,
Apa tanda melayu jati, bersangka baik berlurus hati
Apa tanda melayu jati, bersangka buruk ia jauhi
Apa tanda melayu bertuah, bersangka baik pada manusia
Apa tanda melayu bertuah, berbaik sangka pada makhluk Allah
Apa tanda melayu terbilang, berbaik sangka kepada orang
Apa tanda melayu terbilang, berbaik sangka muka belakang
Apa tanda melayu beradat, berbaik sangka sesama umat
Apa tanda melayu beradat, bersangka baik jauh dan dekat
10. Sifat perajuk
Sifat perajuk adalah cerminan dari sifat lemah semangat, rendah hati,
berpikiran sempit, pemalu, cepat putus asa, dan tidak memiliki keberanian dan
harga diri. Orang melayu amat memantangkan anggota masyarakatnya memiliki
sifat perajuk. Dalam kehidupan sehari-hari sifat perajuk dianggap hina dan tidak
bertanggung jawab. Selain dijadikan bahan ejekan, bahan cemooh, dan dilecehkan,
orang perajuk lazim tidal diikutsertakan dalam berbagai kegiatan.
Orang tua-tua mengatakan “ orang perajuk mati hanyut”, “orang perajuk
hidupnya teruk”, atau “orang perajuk mati terpuruk”.
Dalam ungkapan tunjuk ajar melayu disebut,
Apa tanda melayu jati, daripada merajuk eloklah mati
Apa tanda melayu budiman, sifat perajuk ia haramkan
Apa tanda melayu beriman, daripada merajuk rela terbuang
Apa tanda melayu terbilang, daripada merajuk biarlah hilang
Apa tanda melayu berbangsa, daripada merajuk biar binasa
Apa tanda melayu beradat, sifat perajuk ia melaknat
11. Tahu diri
Pada hakikatnya yang dimaksud sifat tahu diri dalam acuan budaya melayu adalah
kesadaran diri pribadi terhadap hakikat hidup, tujuan hidup, akhir hidup, serta berbagai
hak dan kewajiban yang harus dipenuhinya, baik sebagai bagian masyarakat maupun
sebagai hamba Allah.
Orang tua-tua mengatakan, orang tahu diri memiliki kesadaran tinggi dalam hidupnya.
Orang yang tahu diri sadar akan tanggung jawabnya, baik tanggung jawab terhadap diri,
keluarga, masyarakat, maupun bangsa dan negaranya.
Di dalam ungkapan adat disebut,
Yang dikatakan tahu diri
Tahu hak dan kewajiban
Tahu hutang beserta beban
Tahu adat jadi pegangan
Tahu syarak jadi sandaran
Tahu sunnah jadi pedoman
Tahu pusaka jadi warisan
Tahu ico jadi pakaian
Tahu adab dengan sopan
12. Keterbukaan
Orang melayu menjunjung tinggi sifat terbuka, yang mereka sebut sebagai
sikap berterus terang, buka kulit tampak isi, atau dikatakan sifat berbuka-
bukaan. Sikap terus terang atau keterbukaan ini merupakan cerminan
dari sifat jujur, niat baik, berbaik sangka, bertanggung jawab, lurus hati
dan ikhlas.