Aturan, Kompetisi dalam Kebaikan, dan Etos Kerja A. TAAT 1. Pengertian taat Taat berasal dari bahasa Arab taat. Maknanya mengikuti/menuruti. Secara istilah taat berarti mengikuti atau menuruti keinginan atau perintah dari luar diri kita. Dengan kata lain, taat berarti tunduk, patuh saat kita mendapat perintah atau larangan untuk dihindari.
2. Perilaku taat dalam keseharian
a. Ketaatan kepada Allah SWT ketaatan ini memiliki posisi ketaatan tertinggi. Sebagai seorang muslim tidak ada satupun di dunia ini yang dapat mengalahkan ketaatan kita kepada Allah SWT. Menunaikan perintah Allah SWT dan menjauhi larangan Allah SWT. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S. Al-Imran: 32. yang artinya:” Katakanlah: "Ta'atilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, Maka Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir" b. Ketaatan kepada Rasulullah SAW dengan kedudukannya yang istimewa, Allah SWT.menempatkan Rasulullah SAW.dalam posisi yang terhormat dalam ketaatan seorang muslim. Allah SWT.menyatakan bahwa menaati Rasulullah SAW.sama dengan menaati Allah SWT . Sebagaimana firman Allah dalam Q.S. At-Taghaabun:12. yang artinya: “ dan taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul-Nya, jika kamu berpaling sesungguhnya kewajiban Rasul kami hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan terang.”
c. Ketatan kepada ulil Amri
ketaatan tingkat ketiga adalah taat kepada ulil amri. Sebagian ulama menafsirkan kata ulil amri disini terbatas pada pemerintahan di negara kita berada. Oleh karena itu, kita juga harus taat pada berbagai peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah. 3. Contoh perilaku taat a. Melaksanakan rukun iman, yaitu iman kepada Allah SWT, Malaikat, Rasul, Kitab, Qada, dan Qadar. b. Melaksanakan rukun Islam, yaitu membaca kedua Syahadat, Shalat, Zakat, dan Haji. c. Menaati peraturan yang dibuat oleh pemerintah dan pihak-pihak tertentu yang memiliki kuasa, seperti tidak melanggar peraturan lalu lintas, tidak berbuat kekerasan, dan turut serta dalam kegiatan-kegiatan sosial. B.KOMPETISI DALAM KEBAIKAN Berkompetisi merupakan naluri setiap manusia. Hakikat semua kompetisi hampir sama, yaitu mengoptimalkan semua kemampuan, tenaga, dan tujuan untuk keluar sebagai pemenang. Sedangkan makna kompetisi dalam kebaikan adalah kompetisi yang diniati hanya karena Allah SWT.niat pula yang membedakan antara kompetisi yang mulia dan yang bukan. Sebagaimana firman Allah dalam Q.S. Al-Maidah: 48. (lihat LKS hlm.30). Dengan adanya kompetisi, seorang mukmin dapat: 1. Berkesempatan untuk menjadi hamba yang dimuliakan Allah SWT. Firman Allah Q.S. Al-Hujurat: 13 (LKS hlm.30) 2. Berpeluang juga menjadi hamba yang paling terbaik sperti diungkapkan Allah SWT. Firman Allah al-Mulk: 2 (LKS hlm.30) 3. Berpeluang menjadi hamba yang paling bermanfaat. Sabda Rasulullah SAW.yang artinya:”sebaik-baik kamu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain.” 4. Berpeluang untuk menjadi orang yang paling dicintai Allah SWT. Firman Allah SWT Q.S. Al-Baqarah: 195 (LKS hlm.31). C. ETOS KERJA 1. Pengertian Etos Kerja Etos berasal dari bahasa yunani dari akar kata Ethos, yang berarti moral atau menunjukkan karakter moral. Dalam bahasa yunani kun dan modern, etos mempunyai arti sebagai keberadaan diri, jiwa, dan pikiran yang membentuk seseorang. Sedangan kerja keras adalah usaha maksimal untuk memenuhi keperluan hidup di dunia dan akhirat disertai sikap optimis.setiap orang wajib berikhtiar semaksimal mungkin untuk memenuhi kebutuhan hidup di dunia dan di akhirat. Baik kebutuhn jasmani seperti makan, pakaian, tempat tinggal, dll maupun kebutuhan rohani sperti ilmu pengetahuan dan nasehat. Dalam bekerja harus dilandasi dengan kejujuran baik ucapan, keyakinan, dan amal perbuatan dengan nilai-nilai yang benar dalam Islam.
2. Fungsi etos kerja
Menurut at-Thabrani Rusyan fungsi etos kerja sebagai berikut: a. Pendorong timbulnya perbuatan b. Penggairah dalam aktivitas c. Penggerak, seperti mesin bagi mobil besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat lambatnya suatu perbuatan. 3. Ciri-ciri orang yang memiliki etos kerja yang tinggi a. Orientasi ke masa depan, artinya semua kegiatan harus direncanakan dan diperhitungkan untuk menciptakan masa depan yang maju. b. Kerja keras dan teliti serta menghargai waktu Islam mengajarkan agar setiap detik dari waktu harus diisi dengan tiga hal yaitu, untuk meningkatkan keimanan, beramal saleh, dan membina komunikasi sosial. Firman Allah SWT Q.S. Al-Ashr: 1-3 (LKS hlm. 32). c. Bertanggung jawab setiap masalah diperbuat dan dipikirkan, harus dihadapi dengan tanggung jawab, baik kebahagiaan maupun kegagalan. d. Hemat dan sederhana harus menjauhkan diri dari sifat boros, karena boros adalah sikapnya setan. e. Adanya iklim kompetisi atau bersaing secara jujur dan sehat setiap orang atau kelompok pasti ingin maju dan berkembang namunkemajuan itu harus dicapai secara wajar tanpa merugikan orang lain. TERIMA KASIH