Anda di halaman 1dari 9

BAB 3

Makna Taat kepada


Aturan, Kompetisi dalam
Kebaikan, dan Etos
Kerja
A. TAAT
1. Pengertian taat
Taat berasal dari bahasa Arab taat. Maknanya mengikuti/menuruti. Secara istilah taat berarti
mengikuti atau menuruti keinginan atau perintah dari luar diri kita. Dengan kata lain, taat
berarti tunduk, patuh saat kita mendapat perintah atau larangan untuk dihindari.

2. Perilaku taat dalam keseharian


a. Ketaatan kepada Allah SWT
ketaatan ini memiliki posisi ketaatan tertinggi. Sebagai seorang muslim tidak ada satupun di
dunia ini yang dapat mengalahkan ketaatan kita kepada Allah SWT. Menunaikan perintah
Allah SWT dan menjauhi larangan Allah SWT. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S.
Al-Imran: 32. yang artinya:” Katakanlah: "Ta'atilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu
berpaling, Maka Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir"
b. Ketaatan kepada Rasulullah SAW
dengan kedudukannya yang istimewa, Allah SWT.menempatkan Rasulullah
SAW.dalam posisi yang terhormat dalam ketaatan seorang muslim. Allah
SWT.menyatakan bahwa menaati Rasulullah SAW.sama dengan menaati Allah SWT .
Sebagaimana firman Allah dalam Q.S. At-Taghaabun:12. yang artinya: “ dan taatlah
kepada Allah dan taatlah kepada Rasul-Nya, jika kamu berpaling sesungguhnya
kewajiban Rasul kami hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan terang.”

c. Ketatan kepada ulil Amri


ketaatan tingkat ketiga adalah taat kepada ulil amri. Sebagian ulama menafsirkan
kata ulil amri disini terbatas pada pemerintahan di negara kita berada. Oleh karena itu,
kita juga harus taat pada berbagai peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah.
3. Contoh perilaku taat
a. Melaksanakan rukun iman, yaitu iman kepada Allah
SWT, Malaikat, Rasul, Kitab, Qada, dan Qadar.
b. Melaksanakan rukun Islam, yaitu membaca kedua
Syahadat, Shalat, Zakat, dan Haji.
c. Menaati peraturan yang dibuat oleh pemerintah dan
pihak-pihak tertentu yang memiliki kuasa, seperti tidak
melanggar peraturan lalu lintas, tidak berbuat kekerasan,
dan turut serta dalam kegiatan-kegiatan sosial.
B.KOMPETISI DALAM KEBAIKAN
Berkompetisi merupakan naluri setiap manusia.
Hakikat semua kompetisi hampir sama, yaitu
mengoptimalkan semua kemampuan, tenaga, dan
tujuan untuk keluar sebagai pemenang.
Sedangkan makna kompetisi dalam kebaikan
adalah kompetisi yang diniati hanya karena Allah
SWT.niat pula yang membedakan antara
kompetisi yang mulia dan yang bukan.
Sebagaimana firman Allah dalam Q.S. Al-Maidah:
48. (lihat LKS hlm.30).
Dengan adanya kompetisi, seorang mukmin
dapat:
1. Berkesempatan untuk menjadi hamba yang dimuliakan Allah
SWT. Firman Allah Q.S. Al-Hujurat: 13 (LKS hlm.30)
2. Berpeluang juga menjadi hamba yang paling terbaik sperti
diungkapkan Allah SWT. Firman Allah al-Mulk: 2 (LKS
hlm.30)
3. Berpeluang menjadi hamba yang paling bermanfaat. Sabda
Rasulullah SAW.yang artinya:”sebaik-baik kamu adalah
yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain.”
4. Berpeluang untuk menjadi orang yang paling dicintai Allah
SWT. Firman Allah SWT Q.S. Al-Baqarah: 195 (LKS
hlm.31).
C. ETOS KERJA
1. Pengertian Etos Kerja
Etos berasal dari bahasa yunani dari akar kata Ethos, yang berarti moral atau menunjukkan
karakter moral. Dalam bahasa yunani kun dan modern, etos mempunyai arti sebagai
keberadaan diri, jiwa, dan pikiran yang membentuk seseorang.
Sedangan kerja keras adalah usaha maksimal untuk memenuhi keperluan hidup di dunia dan
akhirat disertai sikap optimis.setiap orang wajib berikhtiar semaksimal mungkin untuk
memenuhi kebutuhan hidup di dunia dan di akhirat. Baik kebutuhn jasmani seperti makan,
pakaian, tempat tinggal, dll maupun kebutuhan rohani sperti ilmu pengetahuan dan nasehat.
Dalam bekerja harus dilandasi dengan kejujuran baik ucapan, keyakinan, dan amal
perbuatan dengan nilai-nilai yang benar dalam Islam.

2. Fungsi etos kerja


Menurut at-Thabrani Rusyan fungsi etos kerja sebagai berikut:
a. Pendorong timbulnya perbuatan
b. Penggairah dalam aktivitas
c. Penggerak, seperti mesin bagi mobil besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat
lambatnya suatu perbuatan.
3. Ciri-ciri orang yang memiliki etos kerja yang tinggi
a. Orientasi ke masa depan,
artinya semua kegiatan harus direncanakan dan diperhitungkan untuk menciptakan masa
depan yang maju.
b. Kerja keras dan teliti serta menghargai waktu
Islam mengajarkan agar setiap detik dari waktu harus diisi dengan tiga hal yaitu, untuk
meningkatkan keimanan, beramal saleh, dan membina komunikasi sosial. Firman Allah SWT
Q.S. Al-Ashr: 1-3 (LKS hlm. 32).
c. Bertanggung jawab
setiap masalah diperbuat dan dipikirkan, harus dihadapi dengan tanggung jawab, baik
kebahagiaan maupun kegagalan.
d. Hemat dan sederhana
harus menjauhkan diri dari sifat boros, karena boros adalah sikapnya setan.
e. Adanya iklim kompetisi atau bersaing secara jujur dan sehat
setiap orang atau kelompok pasti ingin maju dan berkembang namunkemajuan itu harus
dicapai secara wajar tanpa merugikan orang lain.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai