Anda di halaman 1dari 8

AKHLAK

KARIMAH
ARTIKEL ILMIAH

DOSEN PENGAMPU : M. ALIAS, S.Ag., M.Si

OLEH :

REIGA REFALDA

221230003

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

2023

1
AKHLAK
KARIMAH

Abstak
Persoalan akhlak atau moral senantiasa mewarnai kehidupan manusia dari masa ke
masa. Seiring dengan gelombang kehidupan ini, dalam setiap kurun waktu dan tempat
tertentu muncul tokoh yang memperjuangkan tegaknya nilai-nilai moral. Termasuk di
dalamnya keberadaan para Rasul sebagai utusan Tuhan, khususnya. Muhammad SAW,
yang memiliki tugas dan misi utama untuk menegakkan nilai-nilai moral. Upaya
penegakan moral menjadi sangat penting dalam rangka mencapai keharmonisan hidup.
Akhlak mempunyai peran yang sangat penting dalam Islam, bahkan merupakan bagian
yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Kepentingan akhlak ini tidak
dapat dirasakan oleh manusia itu sendiri dalam kehidupan berkeluarga dan
bermasyarakat bahkan dalam kehidupan bernegara. Akhlak merupakan fondasi utama
dalam pembentukan pribadi manusia seutuhnya. Pendidikan yang mengarah pada
terbentuknya pribadi berakhlak merupakan hal pertama yang harus dilakukan, sebab
akan melandasi kestabilan kepribadian manusia secara keseluruhan. Akhlak juga
merupakan alat kontrol psikis dan sosial bagi individu dan masyarakat. Tanpa akhlak,
manusia akan berada dengan kumpulan hewan dan binatang yang tidak memiliki tata
nilai dalam kehidupannya.
Kata kunci : Akhlak, Pribadi
Abstrac
Moral or moral issues always color human life from time to time. Along with this wave
of life, in every period of time and in a certain place figures emerge who fight for the
upholding of moral values. This includes the existence of the Apostles as God's
messengers, in particular. Muhammad SAW, who has the main duty and mission to
uphold moral values. Efforts to uphold morals are very important in order to achieve
harmony in life. Morals have a very important role in Islam, and are even an
inseparable part of human life. The importance of this morality cannot be felt by
humans themselves in family and social life and even in the life of the state. Morals are
the main foundation in the formation of the whole human person. Education that leads
to the formation of a moral personality is the first thing that must be done, because it
will underlie the stability of the human personality as a whole. Morals are also a
means of psychological and social control for individuals and society. Without morals,
humans will be with a collection of animals and animals that have no values in their
lives.
Keywords : Morals, Personal

2
PEMBAHASAN
Perkataan Akhlak berasal dari bahasa arab yang berarti budi pekerti, perangai,
tingkah laku (tabiat) adat kebiasaan. Karimah artinya mulia, terpuji, baik. Jadi,
akhlaqul karimah ialah budi pekerti atau perangai yang mulia. Akhlak adalah tingkah
laku makhluk yang diridhai Allah SWT, maka akhlak adalah bentuk perilaku makhluk
dalam berhubungan baik kepada khaliknya atau kepada sesama. Sesungguhnya semua
akhlak telah dituliskan dalam Al Qur’an dan Hadist baik yang terpuji maupun tercela.
Semuanya telah tertulis jelas di Qur’an dan Hadist dan semuanya mempunyai balasan
tersendiri. Tinggal manusianya sendiri yang menjalankan dan mempertanggung
jawabkannya nanti di hari akhir. Rasulullah pun berperilaku sesuai Qur’an dan Hadist.
Karena sifatnya itu beliau dijuluki
Akhlakul karimah yakni akhlak yang mulia. Hal ini digambarkan oleh al-Quran surat
Al- Ahzab, 33: 21 yang berbunyi:
“Sesunggunya pada diri Rasulullah saw. terdapat contoh tauladan bagi mereka yang
menggantungkan harapannya kepada Allah dan Hari Akhirat serta banyak berzikir
kepada Allah.

Akhlak Kepada Allah


Akhlak Kepada Allah SWTBerserah diri hanya kepada-Nya, bersabar,
ridha terhadap hukum-Nya baik dalam masalah syariat maupun takdir, dan tidak
berkeluh kesah terhadap hukum syariat dan takdir-Nyatermasuk dalam berakhlak
mulia terhadap Allas SWT.Allah itu adalah Khaliq (Pencipta) seluruh alam dan isinya.
Manusia sebagai makhluq(hasil ciptaan) Allah, manusia sebagai bawahan yang
paling bawah dan hina sekaliseandainya dia lupa daratan atau melampaui batas,
maka azab Allah sangat pedih. Tetapi,manusia akan terangkat derajat dan
martabatnya seandainya mereka benar-benar memperlihatkan kehambaannya
tatkala menempuh kehidupannya di dunia ini. Untuk meningkatkan
martabatnya, maka manusia mesti bertakwa dengan sepenuh hati kepada Allah‘azza
wajalla. Seperti yang Allah firmankan dalam Al-Qur'an Surat Al-Hujurat ayat 13. 5ٌ‫رْ يِبَخ‬
‫اّنال‬C‫ا ُس‬CCِ‫ذ ْنّم ْ ُم ّك ْنقَلَخ اّن‬C‫اّأو ٍَر َك‬Cُ‫ أو ى ّْثن‬C‫ ُوعُش ْ ُم ّك ْنلَ َع َج‬Cْ‫أو اًب‬Cّ‫ل َِٕل ۤىاَبَق‬CCِ‫ا ۚ ْا ُوفَراَ َعت‬Cِ‫ا ّن‬C‫ع ْ ُم َك َمرْ َك‬Cِ‫ا ّّلال َ ْدن‬Cَ‫ٌ ْميِلَع ّّلال ّنِ ۗا ْ ُمكىّ ْقت‬
‫"اَهّيَّٓاي‬Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki
dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku agar kamusaling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara
kamu di sisi Allah ialah orangyang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Mengenal."Berakhlak terhadap Allah adalah agar beribadah
kepada Nya dengan sebenar-benarnyauntuk mendekatkan diri kepadaNya. Setiap kali
kamu mendekatkan diri dari-Nya, maka akan bertambahlah rasa takutmu kepada-Nya
karena keagungan-Nya. 1

Contohnya berakhlak terhadap Allah adalah:


1. Menjalankan segala perintah-Nya dan meninggalkan segala larangan-
1
Muhammad Abdurrahman, AKHLAK: Menjadi Seorang Muslim Berakhlak Mulia,(Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada,2016), h.
65-66

3
Nya sertawaspada terhadap larangan tersebut.
2. Cermat dalam segala perantara atau sebab yang dapat mendekatkan seorang
hambakepada Tuhannya, dan menjadikan-Nya sebagai kekasihnya.
3. Menghindari diri dari perbuatan yang dilarang-Nya.Karena perbuatan yang
dilarang menggiring manusia untuk mengikuti nafsu amarah.
Dan melawan nafsu adalah sebuah perbuatan yang sangat sulit dilakukan kalau
manusia tidakstabil keimanannya. Dan jihad yang paling besar menurut konsep Islam
adalah jihad melawan nafsu. Seorang Muslim selalu menyadari bahwa Allah selalu
memantau gerakan hamba-Nya,hati seorang Muslim selalu kagum dan hormat dan
selalu mensucikan Allah dari segala halyang menyekutukan-Nya, dan tidak
pantas seorang hamba melawanNya. Dan seorangMuslim tidak pantas
menggantungkan diri kepada selain Allah, dia harus tunduk kepadaAllah dalam setiap
waktu dan tempat, dan harus penuh tawaduk kepada Allah dan itu semuasebuah
perilaku yang harus dipersembahkan oleh seorang Muslim kepada Allah.

Akhlak Kepada Rasul


Berakhlak kepada Rasul-Nya pada intinya adalah sejauh mana manusia mau
mengikuti tuntunan beliau sebagaimana yang terdapat dalam AlQur’an dan Sunnah.
Semakin manusia mendekatkan dirinya kepada Allah dengan jalan mengikuti perintah
dan menjauhi larangan-Nya, berarti semakin kuat bukti manusia berakhlak kepada
Rasul-Nya. Begitu pula sebaliknya, semakin jauh manusia dari Al-Qur’an dan Sunnah,
berarti semakin tidak mengikuti tuntnan Nabi SAW, yang berarti semakin tidak
berakhlak kepada Rasulullah SAW. Berikut akan dikemukakan secara lebih spesifik
akhlak kepada Rasul yaitu contohnya sebagai berikut :
1. Membenarkan apa yang disampaikan (dikabarkannya).
2. Mengikuti syari’atnya.
3. Mencintai Rasulullah SAW. Dan mengikuti jejak langkahnya. Firman Allah
Q.S AliImran: 31.
4. Memperbanyak shalawat kepada Rasulullah, (Q.S.Al-Ahzab: 56) e. Mewarisi
risalahnya, Q.S. Al-Fath : 28)
Kita wajib mentaati Nabi SAW. Dengan menjalankan apa yang diperintahkannya
dan meninggalkan apa yang yang dilarangnya . Hal ini merupakan konsekuensi dari
syahadat (kesaksian) bahwa beliau adalah utusan Allah SWT. Dalam banyak ayat Al-
Qur’an, Allah memerintahkan kita untuk mentaati Rasulullah saw. Di antaranya ada
yang dibarengi dengan perintah ta’at kepada Allah. Sebagaimana firman Allah surat
An-Nisa’ ayat 592.
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil
amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka
kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-
benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama
(bagimu) dan lebih baik akibatnya”

2
Kasmuri, Selamat, dkk. Akhlak Tasawuf. Upaya \Meraih Kehalusan Budi dan Kedekatan Ilahi. Cet. I (Jakarta: Kalam Mulia,
2012), h. 71-72.

4
Jadi, jelaslah bagi kita bahwa tidak ada dosa yang tidak terampuni kalau kita
memohon kepada Allah SWT dan tidak ada kata terlambat untuk bertaubat sebelum
nyawa sampai ditenggorokan. Oleh sebab itu, bersegeralah bertaubat sebelum maut
datang menjemput yang kita tidak ketahui kapan datangnya dan dimana tempatnya.
Karena mencintai dan memuliakan Rasulullah SAW, bagi setiap orang yang mengaku
beriman kepada Allah SWT, tentulah harus beriman bahwa Muhammad SAW adalah
Nabi dan Rasulullah yang terakhir, penutup para Nabi dan Rasul. Tidak ada lagi nabi
apalagi rasul sesudah beliau. Al-Qur’an surat Al-Ahzab : 40, Nabi Muhammad SAW
telah berjuang selama lebih kurang 23 tahun membawa umat manusia keluar dari
kegelapan menuju cahaya yang terang benderang. Beliau sangat berjasa dalam
membebaskan umat manusia dari belenggu kemusyrikan, kekufuran dan kebodohan.
Berbagai penderitaan beliau alami dalam perjuangan itu, dihina, dikatakan gila, tukang
sihir, tukang tenung, penyair, disakiti, diusir dan hendak dibunuh. Tetapi, semuanya
itu tidak sedikitpun menyurutkan hati beliau untuk tetap berjuang membebaskan umat
manusia . Nabi sangat mencintai umatnya. Beliau hidup dan bergaul serta dapat
merasakan denyut nadi mereka. Beliau sangat menyayangi umatnya. Beliau ikut
menderita dengan penderitaan umat dan sangat menginginkan kebaikan untuk mereka.
Tentang sikap beliau ini, Allah SWT berfirman dalam Q.S. At-Taubah: 128.
”Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat
tersa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan)
bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin”.
Bagi seorang mukmin, sudah seharusnya dan sepantasnya kita mencintai beliau
melebihi cinta kita kepada siapapun selain Allah SWT. Bila iman kita tulus, lahir dari
lubuk hati yang paling dalam, tentulah kita akan mencintai beliau, karena cinta itulah
yang membuktikan kita betul-betul beriman atau tidak kepada beliau.

Akhlak Kepada Sesama Manusia


Akhlak kepada sesama adalah sikap antara manusia dengan orang lain. Hal ini
juga diterangkan dalam kitab Al-Hikam karya Ibnu Athaillah, betapa pentingnya
memiliki akhlak kepada sesama manusia. Islam meletakan dasarnya pada akhlak
sebagai bentuk pemulyaan, karena manusia menentukan baik dan buruknya kehidupan
ini. Oleh karena ini seseorang hendaknya melawan akhlak yang buruk yakni sifat-sifat
hawa nafsu Adapun sifat-sifat nafsu yang berdampak langsung kepada sesama manusia
antara lain, berprasangka buruk, iri dengki, pelit, dendam, adu domba, kejam terhadap
orang lain, memusuhi manusia, menggunjing kejelekan orang lain, tidak punya malu,
dan tidak berbelas kasihan kepada makhluk.

Sebagaimana Rasulullah bersabda:

َ ‫ َﻭ ُﻛﻮﻧُﻮﺍ‬4‫ﻀﻮﺍ‬ ُ ‫ َﻭﺎَﻟ ﺗَﺒَﺎ َﻏ‬4‫ َﻭﺎَﻟ ﺗَﺪَﺍﺑَ ُﺮﻭﺍ‬4‫ﺳﺪُﻭﺍ‬


َ ‫ َﻭﺎَﻟ ﺗ ََﺤﺎ‬4‫ﺴﻮﺍ‬ َّ ‫ َﻭﺎَﻟ ﺗ ََﺠ‬4‫ﺴﻮﺍ‬
ُ ‫ﺴ‬ َّ ‫ﺚ َﻭﺎَﻟ ﺗ ََﺤ‬
ُ ‫ﺴ‬ 4ُ ‫ﻦ ﺃَ ْﻛ َﺬ‬4َّ َّ‫ﻥ ﺍﻟﻈ‬4َّ ِ ‫ﻦ ﻓَﺈ‬4َّ َّ‫ﻢ َﻭﺍﻟﻈ‬4ْ ‫ﺇِﻳَّﺎ ُﻛ‬
4ِ ‫ﺏ ﺍ ْﻟ َﺤ ِﺪﻳ‬
‫ِﻋﺒَﺎ َﺩ ﻪَّﻠﻟﺍ ِ ﺇِ ْﺧ َﻮﺍﻧًﺎ‬
“Jauhilah prasangka buruk, karena prasangka buruk adalah ucapan yang paling dusta,
janganlah kalian saling mendiamkan, janganlah suka mencari-cari isu, saling
mendengki, saling membelakangi, serta saling membenci, tetapi, jadilah kalian hamba-
hamba Allah yang bersaudara.” (HR. Bukhari)

5
Sifat-sifat nafsu tersebut tidak boleh dibiarkan begitu saja dan dituruti
kehendaknya. Karena akan mengakibatkan seseorang melakukan kemaksiatan kepada
sesamanya. Akhlak kepada sesama manusia, seperti bagaimana berhubungan dengan
tetangga, masyarakat, maupun dengan sahabat. Adapun akhlak kepada sesama
contohnya seperti memuliahkan tamu, tetangga, bersikap rendah hati, menghormati
orang lain dan berprasangka baik kepada sesame3.

Akhlak Kepada Sesama Orang Beriman


Mengenai hubungan dengan sesama muslim, maka tidak terlepas
dengantetangga, famili atau kerabat, teman, rekan kerja maupun masyarakat
muslim.Kewajiban seorang muslim terhadap muslim lainnya ada 6, sebagaimana
yangditerangkan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Abu
Hurairah, yang artinya : “ R asulullah bersabda: kewajiban seorang terhadap muslim
ada 6. Sahabat bertanya “ apakah itu, wahai Rasulull ah? Rasulullah bersabda : “
Apabila engkau berjumpa dengannya ; apabila ia mengundang engkau, hendaklah
engkau menepatinya; apabila ia meminta nasihat kepadaengkau engkau menasehatinya;
apabila ia bersin kemudian ia mengucapkanhamdallah hendaklah engkau ucapkan
tasymith ( yarhamukallah / yarhamukillah); apabila ia sakit hendaklah engkau
menjenguknya; dan apabila ia meninggaldunia hendaklah melayatnya dan
mengantarkan kepemakamannya.
Dari arti hadits diatas, dapat disimpulkan dengan jelas bahwa 6 kewajiban
muslim kepada muslim lainnya yaitu contohnya seperti halnya saling tolong menolong
dengan tetangga, saling memberi jika ada rezeki lebih, atau saling membantu dalam hal
kebaikan.

Akhlak Kepada Hewan


Orang yang berakhlak akanmengedepankan aturan atau tata cara dalam
menjalankan hidupnya. Akhlak akan mengatur hubungan antara manusia dengan
Tuhannya, manusia  dengan manusia, hingga manusia dengan hewan sekalipun. Kenapa
manusia harus berakhlak kepada hewan? Maka alasanya adalah binatang merupakan
ciptaan Allah Ta’ala. Allah memberi peringatan agar jangan menyakiti satu sama lain,
termasuk binatang. Islam menganjurkan kepada seluruh manusia untuk saling mengasihi
dan juga menyayangi. Di dalam Islam, kita dilarang menyakiti hewan. Sebuah hadits
yang diriwayatkan Abu Hurairah yang dijelaskan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam, yang bersabda4:

“Ada seorang Nabi yang berteduh di bawah pohon, kemudian digigit semut. Dia
memerintahkan untuk mengeluarkan semut dan membakar sarang semut itu. Tapi Allah
Subhanallahu Ta’ala memperingatkan Nabi tersebut: apakah hanya karena seekor
semut (yang menggigitmu, lalu kamu membakar semuanya?)” (HR: Bukhari).
Ada beberapa adab seorang muslim terhadap hewan yang harus dipenuhi  diantaranya
adalah :

3
Al-Hufi, Ahmad Muhammad. Akhlak Nabi Muhammad SAW. Keluhuran dan Kemuliaan. Terj. oleh Masdar Helmy, Bandung:
Gema Risalah Press, 1995.
4
Drs. H. Ambo Asse, M.Ag. 2003. Al-Akhlak al-Karimah Dar al-Hikmah wa al-Ulum.

6
Pertama, Memberikan makanan dan minuman. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda:

“Pada setiap yang mempunyai hati yang basah (hewan) itu terdapat pahala (dalam
berbuat baik kepadanya).” (HR Al-Bukhari : 2363).
Kedua, Tidak menyiksa apalagi membunuhnya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:

“Sesungguhnya Allah telah mewajibkan ihsan (berbuat baik) atas segala sesuatu, maka
apabila kalian membunuh hendaklah berlaku ihsan di dalam pembunuhan dan apabila
kalian menyembelih hendaklah berlaku baik di dalam penyembelihan, dan hendaklah
salah seorang kamu menyenangkan sembelihannya dan hendaklah ia mempertajam
mata pisaunya” (HR Muslim : 1955).
Kemudian dalam riwayat hadist lain menyebutkan, bahwasannya menyiksa hewan
adalah perbuatan dosa. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Seorang perempuan masuk neraka karena seekor kucing yang ia kurung hingga mati,
maka dari itu ia masuk neraka karena kucing tersebut, disebabkan ia tidak memberinya
makan dan tidak pula memberinya minum di saat ia mengurungnya, dan tidak pula ia
membiarkannya memakan serangga di bumi” (HR Al-Bukhari : 3482)

Berikut beberapa adab kepada hewan dalam Islam:

1. Menyayangi hewan dengan memberi makan dan minum

2. Membuat nyaman hewan saat hendak menyembelihnya

3. Tidak menyiksa hewan dalam bentuk apapun

4. Boleh membunuh binatang yang membahayakan

5. Tidak melalaikan ketaatan kepada Allah karena sibuk mengurus hewan

Akhlak Kepada Alam (Tumbuh-Tumbuhan, Pohon, Batu, Dll Biotik Dan Abiotik)

Manusia diciptakan sebagai khalifah di bumi. Semua yang ada di bumi termasuk
alam semesta diciptakan untuk manusia. Seharusnya kita menyadari bahwa Allah
manciptakan flora & fauna untuk kemanfaatan manusia, seperti halnya, dengan
mengambil manfaat dari buah-buahan. Karena itu kita harus menjaga dan
melestarikannya. Jangan sampai kita membuat kerusakan terhadap flora & fauna. Dia
(Allah) menundukkan untuk kamu; semua yang ada di langit dan di bumi semuanya
(sebagai rahmat) dari-Nya (QS Al-Jatsiyah [45]: 13). Ini berarti bahwa alam raya telah
ditundukkan Allah untuk manusia. Manusia dapat memanfaatkannya dengan sebaik-
baiknya5. Cara memelihara kebersihan lingkungan: Dimulai dari diri sendiri dengan cara
memberi contoh kepada masyarakat bagaimana menjaga kebersihan lingkungan, Selalu
Libatkan tokoh masyarakat yang berpengaruh untuk memberikan pengarahan kepada
masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, Sertakan para pemuda
5
Dr. Rosihan Anwar, Akidah Akhlak, Pustaka Setia, Bandung, 2008

7
untuk ikut aktif menjaga kebersihan lingkungan, Perbanyak tempat sampah di sekitar
lingkungan anda, Pekerjakan petugas kebersihan lingkungan dengan memberi imbalan
yang sesuai setiap bulannya, Sosialisakan kepada masyarakat untuk terbiasa memilah
sampah rumah tangga menjadi sampah organik dan non organic.
Contoh Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan yang pertama :
1. Tidak mencemari air dengan membuang sampah disungai
2. Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor
3. Mengolah tanah sebagaimana mestinya
4. Menanam tumbuhan pada lahan-lahan kosong

KESIMPULAN
Berbicara akhlak memang sangat sulit, karena akhlak dipandang sebagai suatu
implementasi nilai-nilai Al-Qur’an. Zakiah Darajat berpendapat jika kita ambil ajaran
agama, maka akhlak adalah sanagt penting, bahkan yang tepenting, dimana kejujuran,
kebenaran, keadilan, dan pengabdian adalah diantara sifat-sifat yang terpenting dalam
agama. Bagaimana kita menyikapi akhlak kaum muda kita sekarang ini, itu
tergantung siapa yang memandang dan dari sisi mana dia memandang.
Yang dapat kita lakukan dalam rangka meningkatkan kualitas akhlak adalah
pendidikan pembentukan akhlak yang baik harus dilakukan dengan kompak dan
usaha yang sungguh-sungguh dari semua aspek kehidupan serta mampu
menggunakan seluruh kesempatan, berbagai sarana termasuk teknologi modern.
Disamping itu kita sebagai calon-calon tenaga pendidik, harus mampu
mengintegrasikan antara pendidikan dan pengajaran. Jadi tidak hanya transfer
pengetahuan (transfer of knowledge), ketrampilan dan pengalaman yang ditujukan
untuk mencerdaskan akal dan memberikan ketrampilan tetapi juga mampu
membentuk kepribadian dan pola hidup berdasarkan nilai-nilai yang luhur.

DAFTAR PUSTAKA
Abdul Rahman Shaleh & Muhbib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar; Dalam
Perspektif Islam, Jakarta Kencana, 2004
Anis Matta, Membentuk Karakter Cara Islam, Jakarta: Al-I ‟ tishom, 2006
Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002
Mansur, MA, Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2009
Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlaq, Yogyakarta: Lembaga Pengkajian dan Pengamalan
Islam/LPPI, 2004

Anda mungkin juga menyukai