Created By
DENNI FRANSISKA, S.Kp., M.Kep
JENIS-JENIS SEL DARAH
KOMPOSISI HEMOGLOBIN
ANEMIA
DEFINISI
ANEMIA ADALAH status dengan
rendahnya hitung sel darah merah,
kadar Hb dan hematokrit dibawah
normal.
Etiologi
Kurang gizi / kurang zat besi
Mal absorpsi
Kehilangan darah yang banyak
Penyakit kronis : TBC, Cacing usus
Keturunan
Patofisiologi
Kegagalan sumsum tulang
memproduksi SDM (Sel Darah Merah)
akibat kurang nutrisi, toksin atau invasi
tumor maka jumlah SDM rendah.
Kehilangan SDM berlebihan akibat
perdarahan atau hemolisis karena
defek SDM yang tidak sesuai dengan
ketahanan SDM normal.
MANIFESTASI KLINIK
Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan Hb, Ht, SDM
Feritin dan kadar besi serum rendah
Kadar Vit B12
Comb Direct Test positif
Hitung trombosit, waktu perdarahan
Waktu protrombin
Aspirasi dan biopsi sumsum tulang
Komplikasi
Gagal jantung
Parestesia
Kejang
Klasifikasi
Anemia Hipoproliferatif : Defek
produksi
Anemia aplastik
Anemia megaloblastik
Anemia defisiensi besi
Anemia hemolitik : defek SDM
Anemia sel sabit
Anemia Hipoproliferatif
Anemia Aplastik
Definisi
Anemia aplastik atau hipoplastik
adalah anemia akibat destruksi sel
penyokong sumsum tulang atau
pemajanan terhadap toxin sehingga
dapat menyebabkan pansitopenia.
Pada Anemia aplastic, sumsum tulang tidak bisa
memproduksi trombosit, sel darah merah dan sel
darah putih.
Etiologi
Genetik
Hipersensitivitas obat-obatan dan
bahan kimia
Infeksi
Iradiasi
Kelainan imunologik
Patofisiologi
Faktor-faktor etiologi anemia
mengakibatkan penurunan sel
prekursor dalam sumsum tulang dan
penggantian sumsum tulang dengan
lemak : depresi sumsum tulang :
menurunkan produksi SDM /
menghentikan elemen penghasil
darah.
Manifestasi Klinis
Kelemahan
Pucat
Sesak nafas saat latihan
Perdarahan
Pemeriksaan Diagnostik
Aspirasi / biopsi sumsum tulang untuk
menentukan beratnya penurunan
elemen sumsum tulang.
Penatalaksanaan
Transplantasi sumsum tulang untuk
memberikan persediaan jaringan
hematopoeti yang masih dapat
berfungsi.
Therapi immuno supresif :
menghentikan fungsi imunologis yang
memperpanjang aplasia
Therapi suportif : transfusi
Anemia Megaloblastik
Definisi
Anemia megaloblastik adalah
sekelompok anemia yang ditandai oleh
adanya eritroblas yang besar yang
terjadi akibat gangguan maturasi inti
sel.
Etiologi
Defisiensi vit B12
Defisiensi asam folat
Gangguan metabolisme Vit B12 dan
asam folat
Gangguan sintesis DNA
Patofisiologi
Defisiensi asam folat dan vitamin B12 :
mengganggu sintesis DNA : gangguan
maturasi sel : timbul-timbul sel
megaloblast
Manifestasi Klinis
Ikterik ringan
Glositis, stomatitis
Purpura
Neuropati
Klasifikasi
Anemia defisiensi vitamin B12
Kekurangan vitamin B12 akibat tidak makan
daging hewan, ikan, telur, susu
Mal absorpsi akibat kelainan lambung dan usus
Anemia defisiensi asam folat
Kurang asupan asam folat
Mal absorpsi asam folat
Kebutuhan asam folat yang meningkat pada
kondisi hamil
Ekskresi asam folat
Obat-obat anti konvulsan
Pemeriksaan Diagnostik
Anemia defisiensi vitamin B12
Tes absorpsi vitamin B12
Endoskopi
Analisis cairan lambung
Anemia defisiensi asam folat
Tes mal absorpsi
Biopsi jejenum
Penatalaksanaan
Anemia defisiensi vitamin B12
Pemberian vitamin B12
Transfusi darah
Anemia defisiensi asam folat
Pemberian asam folat
Anemia Defisiensi Besi
Definisi
Anemia defisiensi besi adalah kondisi
dimana kandungan besi tubuh total
turun dibawah tingkat normal
Etiologi
Perdarahan
Mal absorpsi
Manifestasi Klinis
Lidah halus, nyeri dan pica
Gejala anemia umum
Penatalaksanaan
Pemberian makanan tinggi besi, misal
daging, kacang-kacangan, sayuran
Pemberian besi dextran
Anemia Hemolitik
Anemia hemolitik adalah suatu
gangguan akibat penghancuran
eritrosit secara cepat yang dapat
terjadi secara herediter, kerusakan
SDM didapat atau respon terhadap
obat toksik.
Patofisiologi
Pada anemia hemolitik eritrosit memiliki
rentang usia yang memendek
Sumsum tulang mampu mengkompensasi
sebagian dengan memproduksi SDM 3x
atau lebih dibanding kecepatan normal
Pada anemia hemolitik sumsum tulang
menjadi hiperseluler akibat proliferasi
eritrosit.
Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan ketahanan SDM
Hasil lab : jumlah retikulosit meningkat,
fraksi bilirubin indirek meningkat,
haptoglobin menurun
Anemia Sel Sabit
Definisi
Anemia sel sabit adalah anemia
hemolitik berat akibat adanya defek
pada molekul hemoglobin dan disertai
nyeri.
Patofisiologi
Dasar ketidaknormalan sickle cell terletak dalam globul
(protein) pecahnya Hb dimana sebuah asam amino
tunggal diganti oleh salah satu rantai polipeptida.
Penggantian asam amino tunggal ini adalah
menggantikan sifat molekul Hb secara mendalam
Kecenderungan majunya sickling tergantung kualitas
relatif Hbs dalam SDM dan pada tingkat tekanan
oksigen dalam jaringan tubuh
Sickling terjadi bila SDM yang mengandung Hbs
teroksigenasi akibat Hbs yang tidak melarut dengan
baik sehingga mengkristal dalam SDM, SDM menjadi
panjang dan kaku dan berbentuk bulan sabit
Manifestasi Klinis
Nyeri, pembengkakan, demam
Ikterik
Takikardi
Disritmia
Pemeriksaan Penunjang
Elektroforesis Hb untuk memeriksa
penyakit dan sifat sickle cell
Bilirubin serum meningkat akibat
hemolisis
Pem lab : Hb, Htc dan SDM
Penatalaksanaan
Pengobatan bersifat simptomatik (transfusi
darah)
Prognosa
Kebanyakan meninggal pada tahun
pertama kehidupan tapi dengan
pengobatan dapat bertahan hingga 40
tahun.
PENGKAJIAN
Riwayat faktor penyebab
Kehilangan darah kronis
Defisiensi nutrisi
Riwayat ulkus gastric kronis
Luka bakar luas
Gagal ginjal
Pemeriksaan Fisik
Kelelahan, kelemahan
Palpitasi, takikardi
Sakit kepala ringan, peka rangsang
Sesak nafas saat aktivitas
Pucat dan keluhan dingin
Ikterik
Rambut dan kulit kering
Kardiomegali dan hepatomegali
Baal, parestesia perifer, ataxia
Mual, muntah, diare, anorexia, glositis
Pemeriksaan Diagnostik
Hb, Htc dan SDM rendah
Feritin dan kadar besi rendah
Kadar vitamin B12 rendah
Test comb direct positif
Dx. Kep I
Dx. Intoleransi aktivitas b.d kelelahan,
kelemahan dan malaise
Tujuan
Perbaikan terhadap toleransi aktivitas
Intervensi
Promosi / support istirahat
Dukung aktivitas yang dapat ditoleransi
Berikan bantuan dengan perawatan higienis dan
aman sesuai kebutuhan
Berikan / pantau asupan nutrisi adequat
Dx. Kep 2
Dx. Asupan nutrisi : kurang dari kebutuhan
b.d anorexia
Tujuan
Pemenuhan asupan nutrisi adequat
Intervensi
Berikan makanan yang sesuai dengan kondisi
mukosa mulut
Berikan makan porsi kecil tapi sering
Tingkatkan asupan cairan dan makanan
berserat
Timbang BB setiap hari
Dx. Kep 3
Dx. Perubahan rasa nyaman nyeri yg b.d kerusakan
perfusi jaringan sekunder thd krisis vaso oklusif
Tujuan
Rasa nyaman terpenuhi
Intervensi
Pantau TTV dan hasil lab
Pertahankan kepala tempat tidur ditinggikan
Pertahankan tirah baring dengan pembatasan aktivitas
sampai nyeri berkurang
Berikan oksigen
Kolaborasi therapi transfusi
Kolaborasi analgetik