Anda di halaman 1dari 6

Cyanobacteria/

Cyanophita

1. Ridwan Bahri - 170254241001


2. Muhammad Sahputra - 180254241001
3. Anifa Yuniasri - 180254241002
4. Feny Herawati - 180254241003
5. Kelvin Imaniar Y - 180254241004
6. Rahma Sarita - 180254241005
PENGERTIAN
CYANOBACTERIA/
CYANOPHITA

Cyanobacteria adalah organisme akuatik dan fotosintesis, yaitu, mereka


hidup di air, dan dapat memproduksi makanan mereka sendiri. Karena
mereka adalah bakteri, mereka sangat kecil dan biasanya uniseluler,
meskipun mereka sering tumbuh di koloni yang cukup besar untuk dilihat.
Bentuk dari Cyanobacteria ada yang multiseluler dan ada pula yang
uniseluler dan berukuran berkisar 1 mm – 60 mm. Cyanobacteria dapat
ditemukan pada berbagai lingkungan misalnya danau, laut, dan sungai.
KONSEP FOTOSINTESIS PADA
CYANOBACTERIA/CYANOPHITA

Seperti tanaman hijau, cyanobacteria, atau ganggang hijau-biru, mengandung


klorofil dan produsen. Tidak seperti tumbuhan dan sel, klorofil pada
cyanobacteria tidak terkandung dalam kloroplas tetapi kantung pipih yang
mengandung klorofil a yang disebut tilakoid. Pada permukaan tilakoid terdapat
fikobilosom yang tersusun dari fikobiliprotein. Tiap fikobiliprotein terdiri fikobilin
yang terbagi atas 3 pigmen, yakni :
1. fikosianin (pigmen berwarna biru)
2. alofikosianin (pigmen berwarna biru)
3. fikoeritrin (pigmen berwarna merah).
Ketiga pigmen ini dapat menyerap cahaya pada spektrum yang berbeda
dengan klorofil a dan dapat mengalihkan energi cahaya ke klorofil a untuk
digunakan dalam fotosintesis. Hasil fotosintesis Cyanobacteria menyediakan
oksigen baik untuk hewan air tawar maupun hewan air asin.
PERTUMBUHAN
CYANOBACTERIA

Pertumbuhan Cyanobacteria secara lingkungan dipengaruhi oleh nutrien, suhu, dan


cahaya. Namun, ketika nutrien dan suhu tidak lagi membatasi pertumbuhan
Cyanobacteria, cahaya menjadi faktor dominan yang mempengaruhi proses
kultivasi. Cahaya dibutuhkan oleh semua organisme fotosintetik dan apabila
kekurangan maka fotosintesis berlangsung tidak normal. Pencahayaan pada kultur
dapat dipengaruhi oleh tingkat intensitas pencahayaan, lamanya pencahayaan, dan
bergantung dari kepadatan sel yang akan memperngaruhi pembentukan bayangan
sel itu sendiri.
Pertumbuhan Cyanobacteria membutuhkan bermacam macam nutrient yang secara
umum dibagi menjadi unsur macro dan unsur micro. Unsur macro meruoakan
nutrient yang dibutuhkan dalam jumlah besar, terdiri dari: N, P, K, Na, S, C, H, O,
Mg, sedangkan unsur Micro merupakan nutrient yang dibutuhkan dalam jumlah
sedikit namun penting, terdiri dari Bo, Mo, Cu, Zn, dan Co. penentuan komposis
unsur macro dan unsur micri harus tepat, karena apabila tidak tepat dapat
menyebabkan penghambatan pertumbuhan microalga.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIFITAS
CYANOBACTERIA
A. pH
Cyanobacteria dapat ditemukan di perairan dengan pH basa. Kondisi pH
basa memberikan keuntungan dari sisi budidaya, karena tidak mudah terjadi
kontaminasi oleh mikroalga yang lain, yang umumnya tumbuh pada pH asam.
Perubahan nilai pH yang drastis dapat mempengaruhi kerja enzim serta dapat
menghambat proses fotosintesis dan pertumbuhan beberapa mikroalga.
B. Suhu
Suhu optimal untuk Spirulina sp. tumbuh adalah 28°C. Penurunan suhu
pada lingkungan kultur akan menyebabkan penurunan laju fotosintesis dan
meningkatkan derajat lipid tidak jenuh di dalam sistem membran. Sebaliknya,
peningkatan suhu akan merangsang aktivitas molekul sehingga laju difusi
Meningkat.
C. Cahaya
Cahaya merupakan sumber energi bagi mikroalga untuk dapat melakukan
fotosintesis. Apabila mikroalga kekurangan cahaya dalam lingkungan kulturnya
maka fotosintesis akan berlangsung tidak normal. Pengaturan pencahayaan pada
kultur berupa intensitas pencahayaan, lamanya waktu pencahayaan.
D. Agitasi
Agitasi merupakan faktor yang penting dalam mengoptimalkan proses
pertumbuhan cyanobacteria jenis spirullina sp.
SEKIAN DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai