Cyanobacteria adalah organisme akuatik dan fotosintesis, yaitu, mereka
hidup di air, dan dapat memproduksi makanan mereka sendiri. Karena mereka adalah bakteri, mereka sangat kecil dan biasanya uniseluler, meskipun mereka sering tumbuh di koloni yang cukup besar untuk dilihat. Bentuk dari Cyanobacteria ada yang multiseluler dan ada pula yang uniseluler dan berukuran berkisar 1 mm – 60 mm. Cyanobacteria dapat ditemukan pada berbagai lingkungan misalnya danau, laut, dan sungai. KONSEP FOTOSINTESIS PADA CYANOBACTERIA/CYANOPHITA
Seperti tanaman hijau, cyanobacteria, atau ganggang hijau-biru, mengandung
klorofil dan produsen. Tidak seperti tumbuhan dan sel, klorofil pada cyanobacteria tidak terkandung dalam kloroplas tetapi kantung pipih yang mengandung klorofil a yang disebut tilakoid. Pada permukaan tilakoid terdapat fikobilosom yang tersusun dari fikobiliprotein. Tiap fikobiliprotein terdiri fikobilin yang terbagi atas 3 pigmen, yakni : 1. fikosianin (pigmen berwarna biru) 2. alofikosianin (pigmen berwarna biru) 3. fikoeritrin (pigmen berwarna merah). Ketiga pigmen ini dapat menyerap cahaya pada spektrum yang berbeda dengan klorofil a dan dapat mengalihkan energi cahaya ke klorofil a untuk digunakan dalam fotosintesis. Hasil fotosintesis Cyanobacteria menyediakan oksigen baik untuk hewan air tawar maupun hewan air asin. PERTUMBUHAN CYANOBACTERIA
Pertumbuhan Cyanobacteria secara lingkungan dipengaruhi oleh nutrien, suhu, dan
cahaya. Namun, ketika nutrien dan suhu tidak lagi membatasi pertumbuhan Cyanobacteria, cahaya menjadi faktor dominan yang mempengaruhi proses kultivasi. Cahaya dibutuhkan oleh semua organisme fotosintetik dan apabila kekurangan maka fotosintesis berlangsung tidak normal. Pencahayaan pada kultur dapat dipengaruhi oleh tingkat intensitas pencahayaan, lamanya pencahayaan, dan bergantung dari kepadatan sel yang akan memperngaruhi pembentukan bayangan sel itu sendiri. Pertumbuhan Cyanobacteria membutuhkan bermacam macam nutrient yang secara umum dibagi menjadi unsur macro dan unsur micro. Unsur macro meruoakan nutrient yang dibutuhkan dalam jumlah besar, terdiri dari: N, P, K, Na, S, C, H, O, Mg, sedangkan unsur Micro merupakan nutrient yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit namun penting, terdiri dari Bo, Mo, Cu, Zn, dan Co. penentuan komposis unsur macro dan unsur micri harus tepat, karena apabila tidak tepat dapat menyebabkan penghambatan pertumbuhan microalga. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIFITAS CYANOBACTERIA A. pH Cyanobacteria dapat ditemukan di perairan dengan pH basa. Kondisi pH basa memberikan keuntungan dari sisi budidaya, karena tidak mudah terjadi kontaminasi oleh mikroalga yang lain, yang umumnya tumbuh pada pH asam. Perubahan nilai pH yang drastis dapat mempengaruhi kerja enzim serta dapat menghambat proses fotosintesis dan pertumbuhan beberapa mikroalga. B. Suhu Suhu optimal untuk Spirulina sp. tumbuh adalah 28°C. Penurunan suhu pada lingkungan kultur akan menyebabkan penurunan laju fotosintesis dan meningkatkan derajat lipid tidak jenuh di dalam sistem membran. Sebaliknya, peningkatan suhu akan merangsang aktivitas molekul sehingga laju difusi Meningkat. C. Cahaya Cahaya merupakan sumber energi bagi mikroalga untuk dapat melakukan fotosintesis. Apabila mikroalga kekurangan cahaya dalam lingkungan kulturnya maka fotosintesis akan berlangsung tidak normal. Pengaturan pencahayaan pada kultur berupa intensitas pencahayaan, lamanya waktu pencahayaan. D. Agitasi Agitasi merupakan faktor yang penting dalam mengoptimalkan proses pertumbuhan cyanobacteria jenis spirullina sp. SEKIAN DAN TERIMA KASIH