Anda di halaman 1dari 16

BAB VI

EPISTEMOLOGI DALAM ISLAM


Apa yang Dapat Diketahui Manusia
Cara Manusia Mngetahui Obyek Ilmu
Sumber Pengetahuan dan Metode Keilmuan
Pembahasan Epistemologi

Apa yang dapat diketahui manusia?

Apa metode dan sarana yang digunakan?

Peran akal dan wahyu sebagai pengembangan ilmu


TIGA RANAH KEILMUAN

EPISTEMOLOGI

AKSIOLOG
ONTOLOGI
I
Objek Teramati dan Terpikirkan
YANG DAPAT DIKETAHUI MANUSIA
Menurut epistemologi barat; objek yang dapat diketahui manusia
adalah segala sesuatu sepanjang ia dapat diamati secara inderawi.
Objek empiris yang dapat dijelaskan secara rasional. Non fisik dan non
inderawi tidak termasuk.
Menurut epistemologi Islam; bahwa apa yang dapat diketahui manusia
tidak hanya objek-objek fisik yang dapat diamati secara inderawi (oleh
para filosofis Muslim biasa disebut mahsusat (sensibles), tetapi juga
objek-objek non fisik, non material atau metafisika (oleh para filosof
Muslim disebut ma’qulat (intelligibles). Seperti aksioma-aksioma
matematika, konsep mental, realitas imajinal dan spiritual
PERBEDAAN EPSITEMOLOGI BARAT DAN
ISLAM
CARA MENGETAHUI OBJEK
Pemikir dan ilmuwan barat; metode ilmiah pokok yang digunakan
adalah metode observasi, yaitu pengamatan inderawi terhadap objek-
objek.
Pemikir dan ilmuwan Islam; tidak hanya dengan metode observasi tapi
dengan metode logis atau demonstratis (burhani) dan metode intuitif
(irfani),untuk objek-objek non fisik, non metrial,atau metafisika.
Keterbatasan Indera Manusia
Cara Mengetahui Objek Ilmu dalam Islam (hlm. 78)
Jenis Objek Metode Daya/Sarana Cara Kerja daya/Sarana
Objek Fisik Observasi Indera (Hiss) Mengamati objek
(mahsusat) (Bayani)
Demonstrasi Akal (‘Aql) Mengabstraksi dan mendalami
(Burhani) makna universal dari data-data
inderawi

Objek non- Demonstrasi Akal (‘Aql) Menyimpulkan dari yang


fisik/Metafisika (Burhani) diketahui indera menuju yang
tidak diketahui indera
(Ma’qulat)
Intuitif (‘Irfani) Imajinasi Kontak langsung dengan objek
(Mutakhayyilah) imajinal yang hadir dalam jiwa

Intuitif (‘Irfani) Hati (Qalb) Kontak langsung dengan objek


non-fisik yang hadir dalam jiwa
Akal Sumber Pengetahuan & Metode
Keilmuan
Akal sebagai Sumber pengetahuan; bahwa ide-ide besar lahir (berasal)
dari akal yang diaktualisasikan seperti teori-teori fisika yang
bersumber dari empiri yang inderawi.
Akal sebagai metode keilmuan; akal bila diaktualisasikan dan untuk
menyimpulkan dari apa yang tidak diketahui idera menuju apa yang
diketahui indera, dan menjadi sarana untuk memperoleh
pengetahuan.
Wahyu Sumber Pengetahuan & Metode
Keilmuan
Wahyu berperan sebagai sumber pengetahuan; bahwa suatu yang
bersifat transendental dari tuhan memuat tentang asal-usul hakikat
dan tujuan hidup manusia dan alam, serta membimbing tindakan
individu dan kolektif
Wahyu berperan sebagai metode keilmuan; Allah memberikan manusia
daya/sarana ;indera, imajinasi, akal dan hati untuk memperoleh
pengetahuan
Akal dan Wahyu dalam Pengembangan Ilmu
• Setelah dua persoalan epistemologis diperoleh jawabannya, sampailah
Pada posisi akal dan wahyu dalam perspektif pengembangan ilmu, baik
secara umum sebagai sumber pengetahuan dan metode keilmuan
maupun secara khusus sebagai etos keilmuan dan etos etik keilmuan.
• Akal sebagai metode keilmuan karena mampu mengkatualisasikan dan
mengabstraksikan dan mengembangkan pengetahuan. Akal sebagai
sumber ilmu karena yang menghasilkan produk berbagai objek ilmu
• Wahyu sebagai sumber pengetahuan karena wahyu dipelajari
menghasilkan ilmu dan objeknya
SKEMA SUMBER PENGETAHUAN

ALLAH AL-ALIM

Ayat Kauniyah Manusia Ayat Qauliyah


AyatSemesta)
(Alam Kauniyah Basyar/Insan Ayat Qauliyah
(A-Quran & Al-Hadis)
(Alam Semesta) (A-Quran & Al-Hadis)
Biologis Sosial/
budaya
Ilmu-Ilmu Alam Ilmu-Ilmu Qouli:
Sains, Fisika, Ilmu-Ilmu Nafsiah: Fikih, Akhlak,
Kimia, Biologi, Pendidikan, Ilmu Ulumul Quran,
Kedokteran Sosial, Humaniora Ulmul Hadis

METODE: Bayani, Burhani, Irfani **Etika dan Etos Keilmuan


PERCIK

•Kaca yang bening


menunjukkan gambaran
wajah,
•Persahabatan yang baik
mencerminkan gambaran jiwa

Anda mungkin juga menyukai