Anda di halaman 1dari 16

UTILITAS II

Pencahayaan Alam

Ni Wayan Ardiarani Utami, S.T., M.T.


Table of
Contents
TOPICS COVERED

Pengertian
Jenis Cahaya Matahari
Persyaratan Bukaan Bangunan
Syarat Teknis dan Perhitungan
Daerah bayang-bayang matahari
Contoh soal
Pengertian
Pencahayaan yang berasal dari sumber energi alami.
contoh: matahari dan api
Jenis cahaya matahari
Sinar UV (Ultraviolet)
Radiasi Ultraungu, sering disingkat UV, adalah radiasi lektromagnetis
terhadap panjang gelombang yang lebih pendek dari sinar matahari yang
tampak, namun lebih panjang dari sinar X yang kecil. Beberapa hewan
(burung, reptil dan serangga) dapat melihat hingga mencapai “hampir
ungu”

Panjang Gelombang Jarak Panjang Gelombang


-Hampir UV (380-200 nm) -UVA (380-315 nm) disebut Gelombang Panjang / Blacklight
-UV vakum (200-10 nm) -UVB (315-280 nm) disebut Gelombang Medium/ Mediumwave
-UVC (280-10 nm) disebut Gelombang Pendek/ Shortwave

Sinar Gamma
Adalah sebuah bentuk berenergi dari radiasi elektromagnetik yang
diproduksi oleh radioaktivitas atau proses nuklir atau subatomik
lainnya seperti penghancuran elektron-positron.

Merupakan sebuah bentuk radiasi mengionisasi, lebih menembus dari radiasi alfa atau
beta
Persyaratan
Bukaan
Bangunan memiliki jumlah
bukaan yang cukup

Penempatan bukaan Hindari penempatan bukaan


secara horizontal dan dengan jarak yang terlalu
vertikal dekat

Jumlah luasan bukaan minimal


1/6 dari luas bangunan Orientasi bukaan terhadap
matahari
Syarat Teknis dan Perhitungan
Datangnya cahaya kearah objek/ E

E = I cos𝜷 (lux)
d2

E = Illuminasi, lux (lm/m2)


I = Intensitas sumber cahaya kearah titik yang disinari (lm)
d = Jarak dari lampu ke titik bidang yang disinari (m)
𝜷= Sudut datang sinar (dihitung antara bidang tegak lurus bidang dan sinar.
Daylight Factor
5x x 5x
FAKTOR CAHAYA SIANG HARI
Kondisi valid akan terjadi bila kondisi bola langit tercahayai secara
merata dan tidak ada sinar langsung dari matahari.

x
DF = Ei x 100% x

Eo

DF = Daylight Factor
Ei : iluminasi ada suatu titik didalam ruangan
Eo : iluminasi diruang luar oleh cahaya bola langit yang idak
5x x 5x
terhalang
Daylight Factor
FAKTOR CAHAYA SIANG HARI
Kondisi valid akan terjadi bila kondisi bola langit tercahayai secara merata dan tidak
ada sinar langsung dari matahari.

DF = SC + ERC + IRC

DF = Daylight Factor
SC = Komponen cahaya bidang langit yang terlihat dari titik yang diukur
ERC= komponen cahaya bidang permukaan penghalang diluar yang terlihat dari titik
yang diukur didalam ruangan
IRC= Komponen cahaya yang berasal dari pantulan permukaan dalam ruang
Daerah bayang-bayang
matahari
- Terjadi apabila cahaya terhalang oleh suatu benda.
- Bila cahaya lemah, maka bayangan akan tidak kentara.
- Kekuatan sinar matahari menentukan tebal tipisnya bayangan benda itu, jarak
sumber cahaya dan jarak benda.
- Sumber sinar matahari panjang bayangan benda ditentukan oleh sudut ketinggian
sinar matahari sedangkan sumber cahaya yang lain ditentukan oleh jarak benda
terhadap titik pusat sumber sinar.
Tugas

Bila diketahui DF satu titik dalam ruangan adalah


0%, berapakah iluminan dititik tersebut (Ei) bila
luminan diluar ruangan (Eo) ketika diukur
menunjukan 8000 lux
Jawaban

DF = Ei/Eo x 100% lux


10/100 = Ei/8000 lux
Ei = 0,1 x 8000 lux
= 800 lux
Soal

Sebuah dinding mempunyai lebar 3 m dan tinggi 2


m (dihitung dari sisi luar). Dinding tersebut
dikelilingi oleh dinding pembayang (shading)
selebar 0,6m. Pada dinding tersebut terdapat jendela
kaca ddengan ketinggian ambang bawah 0,8m.
Jarak ambang jendela kiri, kanan dan atas dari
dinding pembayang adalah 0,2 m. Jika jendela
tersebut terletak di garis khatulistiwa dan
menghadap ke arah timur, gambarlah bayangan
yang dibuat oleh dinding pembayang pada tanggal
15 mei jam 09.00 pagi.
Jawaban
Lihat busur surya, tandai titik potong antara kurva tanggal 15 mei dan jam 09.00 dan namai
titik A. Buat lingkaran melalui titik A, akan ketemu altitude matahri (g)= 420 Kemudian tarik
garis lurus dari titik pusat ke lingkaran terluar dititik B, ketemu sudut azimuth matahari= 660

Horizontal bayangan: Matahari disebelah utara garis normal dinding, maka dinding
embayang utara yang akan memberikan bayangan. Buatlah titik P pada ujung dalam dinding
pembayang. Letakan azimuth pada titik P, karena dinding menghadap ke timur maka sudut
normal dinding adalah 900, jadi d= 900 – 660 = 240
Bayangan vertikal:
Tan e = tan g x sec d
= tan 42 x sec 24
= 0,9 x 1,1
= 0,99
e = 45 O

Letakan sudut e pada ujung tritisan dan namai sebagai R, teruskanlah garis sudut e, hingga
memotong dinding di Q. kemudian proyeksikan S dan Q ke tampak. Mereka bertemu di titik
T. SQT merupakan garis bayangan di dinding
The only limit to our realization of tommorow will be our doubts of today.
Let us move fowards with strong and active faith

FRANKLIN ROOSEVELT

Anda mungkin juga menyukai