Pencahayaan Alam
Pengertian
Jenis Cahaya Matahari
Persyaratan Bukaan Bangunan
Syarat Teknis dan Perhitungan
Daerah bayang-bayang matahari
Contoh soal
Pengertian
Pencahayaan yang berasal dari sumber energi alami.
contoh: matahari dan api
Jenis cahaya matahari
Sinar UV (Ultraviolet)
Radiasi Ultraungu, sering disingkat UV, adalah radiasi lektromagnetis
terhadap panjang gelombang yang lebih pendek dari sinar matahari yang
tampak, namun lebih panjang dari sinar X yang kecil. Beberapa hewan
(burung, reptil dan serangga) dapat melihat hingga mencapai “hampir
ungu”
Sinar Gamma
Adalah sebuah bentuk berenergi dari radiasi elektromagnetik yang
diproduksi oleh radioaktivitas atau proses nuklir atau subatomik
lainnya seperti penghancuran elektron-positron.
Merupakan sebuah bentuk radiasi mengionisasi, lebih menembus dari radiasi alfa atau
beta
Persyaratan
Bukaan
Bangunan memiliki jumlah
bukaan yang cukup
E = I cos𝜷 (lux)
d2
x
DF = Ei x 100% x
Eo
DF = Daylight Factor
Ei : iluminasi ada suatu titik didalam ruangan
Eo : iluminasi diruang luar oleh cahaya bola langit yang idak
5x x 5x
terhalang
Daylight Factor
FAKTOR CAHAYA SIANG HARI
Kondisi valid akan terjadi bila kondisi bola langit tercahayai secara merata dan tidak
ada sinar langsung dari matahari.
DF = SC + ERC + IRC
DF = Daylight Factor
SC = Komponen cahaya bidang langit yang terlihat dari titik yang diukur
ERC= komponen cahaya bidang permukaan penghalang diluar yang terlihat dari titik
yang diukur didalam ruangan
IRC= Komponen cahaya yang berasal dari pantulan permukaan dalam ruang
Daerah bayang-bayang
matahari
- Terjadi apabila cahaya terhalang oleh suatu benda.
- Bila cahaya lemah, maka bayangan akan tidak kentara.
- Kekuatan sinar matahari menentukan tebal tipisnya bayangan benda itu, jarak
sumber cahaya dan jarak benda.
- Sumber sinar matahari panjang bayangan benda ditentukan oleh sudut ketinggian
sinar matahari sedangkan sumber cahaya yang lain ditentukan oleh jarak benda
terhadap titik pusat sumber sinar.
Tugas
Horizontal bayangan: Matahari disebelah utara garis normal dinding, maka dinding
embayang utara yang akan memberikan bayangan. Buatlah titik P pada ujung dalam dinding
pembayang. Letakan azimuth pada titik P, karena dinding menghadap ke timur maka sudut
normal dinding adalah 900, jadi d= 900 – 660 = 240
Bayangan vertikal:
Tan e = tan g x sec d
= tan 42 x sec 24
= 0,9 x 1,1
= 0,99
e = 45 O
Letakan sudut e pada ujung tritisan dan namai sebagai R, teruskanlah garis sudut e, hingga
memotong dinding di Q. kemudian proyeksikan S dan Q ke tampak. Mereka bertemu di titik
T. SQT merupakan garis bayangan di dinding
The only limit to our realization of tommorow will be our doubts of today.
Let us move fowards with strong and active faith
FRANKLIN ROOSEVELT