Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN KASUS

TUMBUH KEMBANG
ANAK
VALENTINO FEBRIANTONI, S.KED
ANAMNESIS

Dilakukan pada tanggal 18 November 2020


Identitas
- Nama : An. D
- Usia : 2 Tahun (5 Mei 2018)
- Alamat : (-)
- Diantar bersama ayah
Keluhan Utama
Gangguan bicara dan perhatian
Riwayat Penyakit Sekarang
Berbicara masih terbata-bata (kurang lancar) dan kurang akan perhatian
Riwayat Penyakit Dahulu
(-)
Riwayat Penyakit Keluarga
(-)
Riwayat Alergi
(-)
Riwayat Pengobatan
(-)
Riwayat Kehamilan dan Persalinan
(-)
Riwayat Perkembangan
(-)
Riwayat Imunisasi
(-)
Riwayat Makan
(-)
Riwayat Keluarga
(-)
Riwayat Sosial dan Lingkungan
(-)
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum: Tampak baik
Kesadaran : Compos Mentis
GCS : E4 M5 V6
TTV : Tidak dinilai
- Kulit
- Warna : Sawo matang
- Sianosis : Tidak ada
- Hemangioma : Tidak ada
- Turgor : Kembali dengan cepat (<2 detik)
- Kelembapan : Cukup
- Pucat : Tidak ada
- Lain-lain : Tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK
- Kepala
- Bentuk : Tampak Makrochepali
- Ubun-ubun besar (UUB) : Menutup
- Ubun-ubun kecil (UUK) : Menutup
- Lain-lain : (-)
- Rambut
- Warna : Hitam
- Tebal/Tipis : Tebal
- Distribusi : Semua bagian kepala
- Alopesia : Tidak ada
- Lain-lain : Tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK
- Mata
- Palpebra : Tidak edema
- Alis, Bulu Mata : Hitam
- Konjungtiva : Tidak anemis
- Sklera : Tidak ikterik
- Produksi air mata : Positif
- Pupil :
- Diameter 3mm/3mm
- Simetris (+/+)
- Refleks langsung (+/+)
- Kornea : Jernih
PEMERIKSAAN FISIK
- Telinga
- Bentuk : Simetris
- Sekret : Tidak ada
- Serumen : Tidak ada
- Nyeri : Tidak ada
- Hidung
- Bentuk : Simetris
- Pernapasan cuping hidung : Tidak ada
- Epistaksis : Tidak ada
- Sekret : Tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK
- Mulut
- Bentuk : Normal
- Bibir : Pucat (-), kering (-)
- Gusi : Tidak mudah berdarah, tidak ada pembengkakan
- Gigi geligi : Tidak ada kelainan, tumbuh secara normal
- Lidah
- Bentuk : Tidak makroglosia atau mikroglosia
- Pucat : (-)
- Tremor : (-)
- Kotor : (-)
- Warna : Kemerahan
PEMERIKSAAN FISIK
- Faring
- Hiperemi : (-)
- Edema : (-)
- Membran/Pseudomembran : (-)
- Tonsil
- Warna : Kemerahan
- Pembesaran : Tidak ada
- Abses : (-)
- Membran/Pseudomembran : (-)
PEMERIKSAAN FISIK
- Leher
- Vena Jugularis : Pulsasi (+), Tekanan terasa penuh
- Pembesaran KGB : Tidak ada
- Kaku kuduk : Tidak ada
- Massa : Tidak ada
- Tortikalis : Tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK THORAKS
• Dinding Dada/Paru
• (Inspeksi)
• Bentuk : Simetris, tidak tampak ketinggalan gerak,
• Retraksi : Tidak ada
• Dispnea : Tidak ada
• Pernapasan : Torakoabdominal
• Palpasi
• Fremitus fokal : Normal
• Perkusi
• Sonor : (+/+)
• Auskultasi
• Suara napas dasar : Vesikuler (+/+)
• Suara napas tambahan : Tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK THORAKS
• Jantung
• (Inspeksi)
• Ictus Cordi : Tidak terlihat
• Palpasi
• Apeks : Teraba dilokasi ICS V Linea midclavicula sinistra
• Thrill : Tidak ada
• Perkusi
• Batas Kanan : ICS IV linea midclavicula dextra
• Batas Kiri : ICS V linea midclavicula sinistra
• Batas Atas : ICS II linea parasternalis sinistra
• Auskultasi
• Frekuensi : 80x/menit
• Suara dasar : S1S2 tunggal
• Bising : Tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK

• Abdomen (Dalam Batas Normal)


• Ektremitas (Dalam Batas Normal)
• Neurologis (Tidak dinilai)
• Genitalia (Tidak dinilai)
• Anus (Tidak dinilai)
MAKROCHEPALI
• Menurut rekomendasi American Academy of Pediatrics, pemantauan  lingkar kepala sebaiknya
dilakukan terutama sampai usia 2 tahun
• Ubun-ubun besar yang menutup dibawah usia 6 bulan atau belum menutup pada usia 18 bulan,
mencerminkan adanya gangguan pertumbuhan otak
• Pemantauan lingkar kepala sebaiknya dilakukan bersama dengan ukuran ubun-ubun besar. Lingkar
kepala diukur dengan pita ukur yang tidak elastis, melingkar dari bagian atas alis, melewati bagian
atas telinga, sampai bagian paling menonjol di belakang  kepala
• Ukuran lingkar kepala saat lahir sampai usia 2 tahun berkisar antara   35 -  49 cm. Sedangkan,
ukuran rata-rata ubun-ubun besar saat lahir adalah 2,1 cm yang akan mengecil dengan
bertambahnya usia.   Ubun-ubun   besar akan menutup saat usia 13,8 bulan.
• Ubun-ubun besar yang lebar atau terlambat menutup dapat terjadi pada atrofi otak, akondroplasia,
hipotiroid, sindrom Down, atau peningkatan tekanan intrakranial.
• Ubun-ubun besar yang membonjol disebabkan peningkatan tekanan intrakranial karena
hidrosefalus atau tumor. Ubun-ubun cekung dapat terjadi pada atrofi otak dan dehidrasi.
MAKROSEFALI

• Pasien A ukuran lingkar kepalanya  di bawah (- < 2SD) disebut mikrosefali.


• Mikrosefali  dapat  disebabkan oleh konsumsi alkohol/obat, infeksi tetanus, other (syphilis,
parvovirus, varicella zoster), rubella, cytomegalovirus, herpes (TORCH), Pasien mikrosefali
dengan ubun-ubun terbuka biasanya disebabkan atrofi otak. Mikrosefali dengan ubun-
ubun menutup  biasanya disebabkan infeksi TORCH atau atrofi otak.
• Pasien B ukuran  lingkar kepalanya di atas (>2SD)    di sebut makrosefali. Makrosefali
dengan ubun-ubun terbuka dapat disebabkan hidrosefalus atau atrofi otak.
• Makrosefali disertai ubun-ubun menutup biasanya disebabkan atrofi otak. Adanya
hidrosefalus menandakan penumpukan cairan otak yang dapat disebabkan oleh berbagai
sebab, antara lain malformasi struktur otak (malformasi Chiari, Dandy Walker, aqueduct
stenosis), radang otak, tumor otak, atau kelainan metabolisme bawaan.
GANGGUAN BICARA DAN BAHASA

- Keterlambatan bicara dan bahasa pada anak diasosiasikan dengan kesulitan membaca, menulis,
memperhatikan, dan berinteraksi sosial.
- Pada anak yang tidak memenuhi milestone bicara dan bahasa sesuai usianya, evaluasi perkembangan
komprehensif penting karena perkembangan bicara dan bahasa yang atipikal dapat merupakan karakteristik
sekunder gangguan fisik dan perkembangan lain, yang mungkin bermanifestasi awal sebagai gangguan
bahasa.
- Bahasa adalah pengolahan secara konseptual dari komunikasi yang meliputi pemahaman dan pengekspresian
informasi, perasaan, ide, dan pikiran.
- Berbicara adalah produk verbal dari bahasa dengan ekspresi artikulasi verbal.
- Seorang anak dinilai memiliki keterlambatan bicara dan bahasa jika perkembangan bicara dan bahasanya
secara signifikan berada di bawah milestone anak seusianya.
Normal Language Milestones dan Petunjuk Klinis
Kemungkinan Gangguan Komunikasi

DALAM 3 BULAN PERTAMA

Tolak Ukur Normal Petunjuk Klinis/Alasan Kekhawatiran dalam 3


Bulan Pertama

1. Melihat pengasuh/orang lain


2. Berdiam sebagai respons terhadap bunyi 1. Kurangnya respons
2. Kurangnya kepekaan terhadap suara
(khususnya terhadap pembicaraan) 3. Kurangnya kepekaan terhadap lingkungannya
3. Menangis dengan pola berbeda ketika lelah, 4. Menangis dengan pola yang sama saat lelah,
lapar atau nyeri
4. Tersenyum sebagai respons terhadap lapar atau nyeri
senyuman atau suara orang lain 5. Masalah dalam menghisap atau menelan
DALAM 3-6 BULAN

Tolak Ukur Normal Petunjuk Klinis/Alasan Kekhawatiran Saat Usia 6


Bulan

1. Menatap wajah orang lain 1. Tidak bisa fokus, mudah over-stimulasi


2. Berespon terhadap nama dengan melihat
sumber bunyi 2. Kurangnya kepekeaan terhadap bunyi, tidak
melokalisir sumber bunyi/speaker
3. Secara teratur melokalisir sumber 3. Kurangnya kepekaan terhadap orang dan
bunyi/speaker benda di lingkungannya
4. “cooing”, berkumur, tertawa
DALAM 6-9 BULAN

Petunjuk Klinis/Alasan Kekhawatiran Saat Usia 9


Tolak Ukur Normal Bulan

1. Menirukan suara
2. Menikmati permainan sosial resiprokal terstruktur
3. Memiliki vokalisasi berbeda terhadap berbagai
situasi 1. Tidak tampak memahami dan menikmati
4. Mengenai orang yang familiar penghargaan sosial dari interaksi
5. Menirukan bunyi dan tindakan yang familiar 2. Kurangnya koneksi dengan orang dewasa
6. Mengulang ”babbling” (”bababa”, ”mama-mama”), (seperti kurangnya kontak mata, tatapan mata
permainan vokal dengan pola intonasi, berbagai resiprokal, permainan sosial resiprokal)
bunyi yang berbentuk kata 3. Tidak dapat “babbling” atau bisa dengan
7. Menangis ketika ditinggal orang tuanya (usia 9 sedikit/tanpa konsonan
bulan)
8. Berespon secara konsisten terhadap percakapan yang
lembut dan bunyi di lingkungan
DALAM 9-12 BULAN

Petunjuk Klinis/Alasan Kekhawatiran Saat Usia


Tolak Ukur Normal 12 Bulan

1. Menarik perhatian (seperti bersuara, batuk)


2. Menggelengkan kepala, mendoron barang yang tidak
diinginkan 1. Mudah marah dengan bunyi yang tidak
3. Melambai “dadah” mengganggu bagi orang lain
4. Mengindikasikan permintaan dengan jelas; 2. Tidak menunjuk dengan jelas keinginannya
menunjuk perilaku orang lain (menunjuk benda); akan suatu benda
memberikan benda kepada orang dewasa; 3. Tidak mengkoordinasikan tindakan antara
menarik/merenggut orang dewasa, menunjuk benda benda dan orang dewasa
yang diinginkan 4. Kurangnya pola yang konsisten dari
5. Mengkoordinasikan aksi diantara orang dewasa dan ”babbling” yang berulang
benda (melihat ke belakang dan ke depan antara 5. Kurangnya respons yang menunjukkan
orang dewasa dan benda yang diinginkan) pemahaman kata-kata atau bahasa tubuh
6. Menirukan bunyi/tindakan baru 6. Bergantung secara eksklusif pada konteks
7. Menunjukkan pola konsisten dari ”babbling” dan untuk pemahaman bahasa
memproduksi vokalisasi yang terdengar seperti kata-
kata pertama (”mama”, ”dada”)
DALAM 18-24 BULAN

Petunjuk Klinis/Alasan Kekhawatiran Saat Usia


Tolak Ukur Normal 24 Bulan

1. Menggunakan kata-kata untuk berkomunikasi 1. Bergantung pada bahasa tubuh tanpa bahasa
verbal
2. Memulai menggunakan kombinasi 2-kata; kombinasi
pertama biasanya bentuk yang diingat dan 2. Produksi kosakata terbatas (kurang dari 50
digunakan dalam satu atau dua konteks kata)
3. Saat 24 bulan, menggunakan kombinasi dengan arti 3. Tidak menggunakan kombinasi dua-kata
yang berhubungan (seperti ”kue lagi”, ”sepatu 4)Produksi konsonan terbatas
papa”), lebih fleksibel dalam penggunaannya 4. Percakapan tidak bertujuan
5. Regresi dalam perkembangan bahasa,
4. Saat 24 bulan, memiliki setidaknya 50 kata, yang bisa berhenti berbicara atau memulai
merupakan pendekatan pada bentuk yang menggemakan frase yang dia dengar,
digunakan orang dewasa. umumnya tidak tepat
DALAM 24-36 BULAN

Petunjuk Klinis/Alasan Kekhawatiran Saat Usia 36


Tolak Ukur Normal Bulan

1. Terlibat dalam dialog singkat dan 1. Kata-kata terbatas pada silabus tunggal tanpa
mengekspresikan emosinya konsonan final
2. Mulai menggunakan bahasa dalam cara imaginasi 2. Sedikit atau tidak ada penggunaan berbagai
3. Mulai menggunakan detail deskriptif untuk gabungan kata
membantu pemahaman pendengar 3. Tidak meminta respon dari pendengar
4. Menggunakan alat untuk mendapat perhatian 4. Tidak bertanya
(seperti ”hei”) 5. Percakapan tidak bertujuan yang buruk
5. Mampu menghubungkan ide yang tidak 6. Sering mengungkapkan kemarahan ketika tidak
berhubungan dan elemen cerita dimengerti
6. Mulai menggunakan kata hubung, kata depan dan 7. Menggemakan atau menirukan percakapan
penggunaan kata yang tepat tanpa tujuan komunikasi yang jelas.
MEKANISME BERBAHASA
Manifestasi lesi diberbagai lokasi hemisfer dominan:

• Lesi pada A : tuli kata


• Lesi pada pusat Wernicke : afasia sensorik
• Lesi pada B : afasia konduktif (berbahasa verbal terganggu tetapi masih mengerti secara lengkap
bahasa lisan dan tertulis dan mampu berekspresi dengan tulisan.
• Lesi pada C : afemia (afasia motorik dengan utuhnya kemampuan untuk mengerti untuk mampu
mengerti bahasa lisan dan tertulis dan mampu berekspresi dengan tulisan).
• Lesi pada D : aleksia tanpa agrafia
• Lesi pada E : afasia transkortikal
• Lesi pada F : afasia nominative
• Lesi pda pusat Broca : Afasia motorik
• Lesi pada motorik suplementer : irama dan lafal bahasa menjadi kacau
• Lesi pada G : agnosia asosiatif tanpa aleksia
• Lesi pada H : agnosia visual (tidak dapat menyebut nama yang dilihat).
PROGNOSIS

• Tergantung pada penyebab dan cepat atau lamanya penanganannya.


• Dengan perbaikan masalah medis seperti tuli konduksi dapat menghasilkan perkembangan
bahasa yang normal pada anak yang tidak retardasi mental
• Sedangkan perkembangan bahasa dan kognitif pada anak dengan gangguan sensoris
bervariasi
• Anak dengan ggn fonologi biasanya prognosisnya lebih baik.
• Sedangkan gangguan bicara pada anak yang intelegensinya normal perkembangan bahasanya
lebih biak.
1. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/pentingnya-pengukuran-lingkar-kepala-dan-ubu
n-ubun-besar
2. http://kesga.kemkes.go.id/images/pedoman/PMK%20No.%2066%20ttg%20Pemantauan%20Tumbuh%
20Kembang%20Anak.pdf

3. https://pspk.fkunissula.ac.id/sites/default/files/3.%20GANGGUAN%20BERBICARA%20_%20BERBAHASA
%20PADA%20ANAK.pdf

Anda mungkin juga menyukai