Anda di halaman 1dari 14

Manipulasi Kromosom Untuk

Pembentukan Keragaman Genetik

NAMA :GRACIA KRISTABELLA


BR GINTING
NIM :180301146
KELAS :PET 18
MATA KULIAH :PEMULIAAN TANAMAN
LANJUTAN
PENGERTIAN MANIPULASI KROMOSOM

Manipulasi kromosom mungkin


dilakukan selama siklus nukleus
dalam pembelahan sel, dasarnya
adalah penambahan atau
pengurangan set haploid atau
diploid
 Salah satu metode manipulasi kromosom adalah
poliploidisasi. Tujuan manipulasi poliploidi adalah
pemuliaan pada flora maupun fauna. Individu
poliploidi secara fenotif, berbeda dengan diploid
maupun haploid.

 Poliploidisasi merupakan salah satu metode


manipulasi kromosom untuk perbaikan dan
peningkatan kualitas genetik tanaman guna
menghasilkan benih-benih tanaman yang mempunyai
keunggulan, antara lain: pertumbuhan cepat, toleransi
terhadap lingkungan dan resisten terhadap penyakit.
POLIPLOIDISASI

Polipliodisasi adalah Proses pergantian kromosom dimana


individu yang dihasilkan mempunyai lebih dari dua set
kromosom. Poliploidisasi adalah usaha, proses atau
kejadian yang menyebabkan individu berkromosom lebih
dari satu set
Poliploidi adalah organisme yang mempunyai lebih dari
dua set kromosom atau genom dalam sel stomatisnya.
Untuk organisme yang mempunyai jumlah kromosom dari
kelipatan jumlah kromosom dasar (n) disebut haploid. Bila
jumlah kromosom individu bukan merupakan kelipatan n
disebut aneuploid, misalnya 2n+1 atau 2n-1. Jumlah yang
lebih kecil daripada kelipatan n disebut hyperploid, sedang
yang lebih besar disebut hypoploid
Tipe poliploid dinamakan tergantung banyaknya set
kromosom.
Jadi, triploid (3n), tetraploid (4n), pentaploid (5n),
heksaploid (6n), oktoploid, dan seterusnya. Dalam
kenyataan, organisme dengan satu set kromosom (
haploid, n) juga ditemukan hidup normal di alam. 
AUTOPOLIPLOID

Autopoliploid terjadi apabila suatu spesies, karena


salah satu sebab di atas, menggandakan set
kromosomnya dan kemudian saling kawin dengan
autopoliploid lain. Pola pembelahan sel autopoliploid
rumit karena melibatkan perpasangan empat, enam,
atau delapan set kromosom.
 Manipulasi poliploidi dilakukan untuk mendapatkan
jenis yang mempunyai lebih dari 2 set kromosom (2n),
berdasarkan pertimbangan pemuliaan terhadap flora
dan fauna untuk memperbaiki mutu yang lebih baik
dari jenis atau organisme sebelumnya. Individu
normal di alam pada umumnya memiliki 2 set
kromosom yang biasa disebut diploid (2n). Individu
diploid yang menghasilkan mutan gamet haploid (n),
biasanya berumur pendek.
 Poliploid ini dapat tumbuh lebih pesat dibandingkan
individu diploid dan haploid. Individu triploid
memiliki sifat steril dan individu tetraploid bersifat
fertil
PROSES POLIPLOIDISASI

Proses awal pembentukan oosit I hingga fase meiosis


I, akan menghasilkan: oosit II yang mengandung
sitoplasma dan polar bodi II. Bila pada fase ini
terjadi fertilisasi oleh spermazoa, maka oosit II
menjadi totipotensi aktif. Dalam tahap
penggabungan kromosom ini, pelakuan kejut segera
laksanakan. Untuk mendapatkan individu poliploid
yang diinginkan dapat dilakukan berbagai kejutan
seperti suhu panas, dingin, tekanan  (hydrostatic
pressure)  dan menggunakan bahan kimiawi.
Bahan kimia yang digunakan adalah kolkisin atau
kolsemid. Tujuannya adalah untuk menghalangi
peloncatan polar body II, bersama pronuklei betina
dan jantan akan membentuk zigot poliploidi.
Penggunaan zat kimia memiliki tujuan sama, yakni
untuk menimbulkan kerusakan mikrotubula yang
selanjutnya akan menyebabkan kerusakan selama
pembentukkan gelondongan meiosis atau mitosis,
dan akan menghasilkan zigot poliploid. Hal yang
perlu diperhatikan dalam melakukan kejut panas
adalah waktu awal kejutan, suhu kejutan dan lama
kejutan. Nilai parameter tersebut berbeda pada
setiap jenis.
MONOPLOID

Monoploid (haploidi): jarang terdapat pada


hewan▫kecuali: Lebah: jantan adalah haploid
-berkembang dari telur yang tidak dibuahi; betina
adalah diploid
Lebih banyak dijumpai pada tanaman▫Pergantian
perkembangbiakan meningkatkan munculnya
haploid
Kadang-kadang gamet yang tidak dibuahi dapat
berkembang menjadi tanaman dewasa ▫biasanya
kecil, dan viabilitas rendah▫steril
PERBEDAAN AUTOPOLOPOIDI DENGAN
ALLOPOLIPLOIDI

Autopolipoidi ▫Penggandaan kromosom


dasar dari spesies yang
▫Penggandaan
berbeda
kromosom dasar dari
▫Berasal dari hibridisasi
spesies yang sama
▫Kromosom tidak
▫Biasanya muncul dari mempunyai homolog
pembuahan ganda
▫Semua kromosm
mempunyai homolog
Allopoliploidi
Aneuploidi

Kelebihan atau kehilangan satu kromosom


tunggal
2N + 1
2N -1
Akhiran : “-somy” or “-somic”
▫2N + 1 = trisomy
▫2N -1 = monosomy
▫2N + 2 = tetrasomy
Aneueploidi

Biasanya muncul melalui non-disjunction


pada saat meiosis
- Homolog atau kromatid tidak memisah
- Gamet mengandung 2 atau hanya satu
salinan dari kromosom tertentu
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai