2.

Mutasi Akibat Perubahan Jumlah Kromosom

Perubahan jumlah kromosom dapat terjadi pada saat pembelahan mitosis maupun meiosis. Perubahan
jumlah kromosom dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut

a. Euploid Euploid adalah perubahan jumlah kromosom tingkat ploid (genom/set kromosom). Euploid
merupakan perúbahan pada seluruh materi genctik dalam suatu set (genom) schingga jumlah
kromosom menjadi kelipatan dari ser kromosom haploidnya Berdasarkan jumlah set kromosom, cuploid
dapat dibedakan beberapa tipe. yairu monoploid, diploid, triploid, tetraploid dan setcrusnya. Organisme
yang mempunyai kromosom 3n, 4n, 5n, 6n, dan seterusnya dinamakan poliploid.

Tanaman poliploid memiliki jumlah Iaomosom lebih ban éetapi ukuran kromosom lebih kecil. Tanaman
tampak lebih kekar. ukuran sel lebih besar, bagian-bagian tanaman lebih besar, stomata lcbih besar, un
menjadi lebih rebal dengan warna lebih hijau. ukuan bunga lebilh besar tctapi wakru ustuk berbunga
menjadi lebih lama (masa vegetatif lebih lama), daya fertilitas berkurang, serta kurang tahan terhadap
serangan penyakit dan perubahan lingkungan.

1) Monoploid (n)

Organisme monoploid mempunyai satu ktomosom di dalam sel tubuhnya. Contoh organisme
monoploid. yatu lebah jantan yang berasal dari ovum yang tidak dilbuahi olch spermatozoa dan tumbuh
secara Monoploid (n) partenogenesis

2) Diploid (2n)

Organisme diploid mempunyai dua perangkat kromosonm di dalam sel tubuhnya. Organisme diploid
(normal) dari peleburan ovum dan spermatozoa yang haploid

3) Triploid (3n) Organisme triploid mempunyai tiga pcrangkat di dalam sel tubuhnya. Pada umumnya,
tumbuhan triploid mempunyai buah berukuran lebih besar dan bersifat tidak: menghasilkan bio
schingga sering dimanfaatkan untuk membuat buah buuhan tanpa biji misalnya semangka, dan anggur

4) Tetraploid (An) Organisme tetraploid mempunyai empat perangkat kronysom di dalam sel tubuhnya.
Tumbuhan tetraploid pada umumnya berifat tertil, berukuras lebih besar, dan lebih banyak
mengandung daripada yang normal (diploid) Contohnya, tembakau (Nicotiana tabacum) normal diploid
mempunyal jufalah kromosom 48 dengan genom (n) 24. Tembakau tetraploid mempunyai jumlah
kromosom sebanyak 4 x 24= 96. Tembakau memilikı kandungan nikotin 18-33 % lebih unggi daripada
tanaman diploid ( 2n).

Berdasarkan asal kromosomnya, cuploid dapat dibedakan dua macam, yaitu sebagai berikur

1) Autopoliploid (autosendiri), jika terjadi penggandaan sendiri pada, kromosom yang sehomolog dari
spesies yang sama. Autopoliploid dapat terjadi pada saat mciosis. Meiosis abnoma dapat menghasilkan
gamet 2n. Jika gamet 2n bersatu dengan gamet normal (n), akan menghasilkan zigot urotriploid (3n).
Autopoliploid juga dapat dilakukan secara buatan, contohnya pada tanaman tomat heksaploid yang
diperolch dengan cara pemotongan tunas (dekapitasi)

2) Alopoliploid Callo berbeda), fika penggandaan set romosom terjadi pada kromosom nonhomolog dari
spesies yang berbeda. Alopoliploid terjadi karena hibrid penyilangan)'antara dua spesies. Indiyidu
alopoliploid bersifat steril schingga dikembangbiakkan dengan cara vegetatif clebihan individu
alopoliploid bersifat lebih kuat (uigon) ontoh alopoliploid, yaitu gandum aloheksaploid Triticum stiu yang
saat ini digunakan dalam pembuatan roti. dm aoheksaploid Triticum aestivum (formula 2 AABBDD) mer
upakan hasil penyilangan antara gandum lotetruploid liticum turgidum (28 AABB) dengan rumput r yang
diploid Triticum tauschii (14 DD) yang disertai penggandaan kresmosom secara langsung.

Euploid yang terjadi pada hewan dan manusia berbeda dengan yang terjadi pada tumbuhan. Euploid
dapat ditemukan pada sel-sel kanker. Hewan dan manusia euploid pada umymnya berumur pendek.
Euploid pada hewan dan manusia dapat terjadi melalui digini dan diandri.

1) Digini adalah dua inti sel telur yang tetap terlindung dalam satu plasma dibuahi oleh satu
spermatozoa. Digini terjadi karena kegagalan sel polosit memisah.

2) Diandri adalah satu sel telur yang dibuahi oleh dua sel spermatozoa. Diandri terjadi karena
keterlambatan dalam pembuahan.