Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, maka diharapkan mahasiswa dapat memahami dan
mengetahui konsep –konsep tentang:
================================================================================
A. Akad
Lafal akad berasal dari lafal Arab al-‘aqd yang berarti perikatan, perjanjian atau
permufakatan al-ittifaq. Secara terminologi fiqih, akad didefinisikan sebagai pertalian
ijab (pernyataan melakukan ikatan) dan qabul (pernyataan menerima ikatan) sesuai
dengan kehendak syariat yang berpengaruh pada obyek perikatan (Haroen, 2000). Jadi,
akad adalah suatu perikatan, perjanjian yang ditandai adanya pernyataan melakukan
ikatan (ijab) dan pernyataan menerima ikatan (qabul) sesuai dengan syariah Islamiyah
yang mempengaruhi obyek yang diperikatkan oleh pelaku perikatan. Dari pengertian ini
maka dalam akad akan ada minimal dua pihak yang melakukan perikatan, kemudian
adanya obyek perikatan dan disertai dengan ijab dan qabul untuk terlaksananya
perikatan tersebut.
Ahmad Az-Zarqa, ahli fikih Jordania asal Syria (Haroen, 2000) menyatakan
bahwa tindakan (action) hukum yang dilakukan manusia terdiri dari dua bentuk, yakni
perikatan yang berbentuk uang kepada pihak lainnya, tanpa berharap mengambil
keuntungan materiil apa pun. Menurut M.Syafii Antonio (2001), qardh adalah
pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih atau diminta kembali atau
kemungkinan mengelola transaksi qardh ini adalah seperti Bait al-Mal, Bait al-
Zakah, organisasi sosial, bank syariah, dan individual. Guna tertib administrasi
dalam pembukuan yang dapat dipertanggung jawabkan kepada para pihak yang
Rukun Al-Qardh
3. dana (qardh);
2. Pemberian Utang
Q
ar
1. Akad
Muqridh Muqtaridh
3. Pengembalian
Transaksi hawalah timbul karena salah satu pihak meminjamkan suatu obyek
perikatan yang berbentuk uang untuk mengambil alih piutang/utang dari pihak
lain. Menurut M.Syafii Antonio (2001), hawalah adalah pengalihan utang dari
orang yang berhutang kepada orang lain yang wajib menanggungnya. Artinya,
ada satu pihak yang menjamin utang pihak lain. Institusi yang kemungkinan
Rukun Hawalah
1. pihak yang berutang (muhil);
(muhal ‘alih);
1a. Transaksi
Muhil Muhal
3. Dana Talangan
Muhal ‘Alaih