Anda di halaman 1dari 12

Disusun Oleh :

1. Khasanah (18/FAM/082)
2. Linda Triana (18/FAM/083)
3. Sintya Dewi (18/FAM/084)

Analisis Hidrokuinon Pada Beberapa


Sediaan Krim Malam Dengan
Spektrofotometri Uv-Vis
Pendahuluan
• Hidrokuinon adalah senyawa yang sering digunakan sebagai pemutih pada
kosmetik. Kadar Hidrokuinon dalam krim yang beredar di pasaran hanya
diperbolehkan sebanyak 2%. Kadar hidrokuinon yang terlalu tinggi dan jika
digunakan berlebihan dapat menimbulkan efek berupa kelainan pada kulit
maupun kanker kulit. Untuk itu perlu penelitian mengenai kadar
hidrokuinon pada cream yang beredar di pasaran terutama pada krim
yang tidak teregistrasi BPOM RI dan dijual secara online.
Tujuan Penelitian
• Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengindentifikasi dan mengukur kadar
hidrokuinon dalam beberapa merek krim
malam yang dijual secara online.
Metode Penelitian
Alat dan bahan :
• Alat yang digunakan yaitu timbangan analitik,
spektrofotometer UV-Vis (Shimadzu), alat-alat gelas (Pyrex)
antara lain: tabung reaksi, chamber glass, erlenmeyer dan labu
takar, pipa kapiler, pipet tetes, pipet volume, lampu UV 254,
pensil, kertas saring, plat KLT dan rol.
• Bahan dalam penelitian ini adalah standar hidrokuinon,
aquades, etanol 96%, reagen FeCl3 1%, reagen benedict,
metanol dan kloroform.
Prosedur Penelitian :
1. Pengujian organoleptik
• Sampel berupa 5 buah krim malam yang beredar dari penjualan secara
online. pengujian organoleptik mencakup pengamatan warna, tekstur dan
aroma krim tersebut.
2. Preparasi Sampel
• Sampel ditimbang sebanyak 0,1 gram → dilarutkan dengan ±5 ml etanol
96% → dimasukkan kedalam labu ukur 100 ml → ditambahkan etanol 96%
sampai tanda kalibrasi → dikocok sampai homogen → disaring dengan
kertas saring.
3. Analisa kualitatif dengan reaksi warna dan KLT
• Analisa kualitatif dilakukan dengan menambahkan pereaksi FeCl3 dan
larutan benedict. Kemudian dilanjutkan dengan analisis kromatografi lapis
tipis untuk mengetahui ada tidaknya kandungan hidrokuinon pada sampel.
4. Pembuatan Larutan Baku Hidrokuinon 100 μg/mL
• Ditimbang hidrokuinon murni sebanyak 0,1g → dilarutkan dalam 5 mL
etanol 96% → larutan tersebut dipindahkan kedalam labu ukur 100 mL →
ditambahkan etanol 96% sampai tepat 100 mL → dikocok sampai
homogen sehingga diperoleh konsentrasi baku hidrokuinon 1000 μg/mL
dalam etanol 96% → dipipet 10 mL dari larutan baku 1000 μg/mL →
masukkan dalam labu ukur 100 mL → tambah dengan larutan etanol 96%
sampai tanda 100 mL → dikocok hingga homogen dan dihasilkan larutan
hidrokuinon dengan konsentrasi 100 μg/mL(14).
5. Pembuatan Kurva Kalibrasi
• Larutan baku 100 μg/mL dipipet sebanyak 1,5; 2; 2,5; 3; 3,5
dan 4 mL, masing-masing dimasukkan dalam gelas ukur 10
mL → tambahkan dengan larutan etanol 96% sampai tanda
tera → dikocok hingga homogen.
• Hasilnya didapatkan larutan dengan konsentrasi 15, 20, 25,
30, 35 dan 40 μg/mL. Kemudian diukur pada panjang
gelombang serapan maksimum yang didapatkan pada
pengukuran panjang gelombang sebelumnya dan etanol
96% sebagai blanko. Cara untuk membuat kurva standar
yaitu dengan memplot konsentrasi vs absorbansi.
Penentuan Kadar Hidrokuinon dalam Sampel
1. masing-masing sampel ditimbang 0,1 g
2. diencerkan dalam labu ukur 100 mL dengan etanol 96%
3. dipipet 3 ml dalam labu 10 ml sehingga diperoleh konsentrasi 300 ppm
4. diukur satu persatu dengan alat spektrofotometri UV VIS pada panjang
gelombang 293 nm.
5. Pembacaan dilakukan selama lebih kurang 1 menit sehingga
didapatkannilai absobansi dan konsentrasi dari masing-masing sampel.
Validasi Metode
1. Uji Linearitas
Berdasarkan kurva baku hidrokuinon yang sudah didapat, hasil
absorbansi diperoleh untuk menghitung nilai koefisien korelasi (r),
slope (kemiringan) dan tetapan regresi.

y = a + bx
Keterangan :
y = variabel dependen
a = konstanta
b = koefisien variabel X
x = variabel independen
2. Uji Presisi
• Larutan baku hidrokuinon pada masing-masing konsentrasi diukur
serapannya dengan alat spektrofotometer UV VIS pada panjang
gelombang serapan maksimum yaitu 293 nm sebanyak 3 kali. Hasil
absorban yang diperoleh digunakan untuk menghitung nilai rata-rata
absorban.
Hasil Penelitian
• Hasil analisis kualitatif menunjukan bahwa kelima
sampel positif mengandung hidrokuinon.
• Hasil analisis kuantitatif dengan metode
spektrofotometri UV-Vis menunjukkan dari lima
sampel, mengandung hidrokuinon melebihi batas
aman yang diperbolehkan BPOM RI (2007) yaitu
sampel 1 dan 2 dengan kadar 2,16% dan 2,22%.

Anda mungkin juga menyukai