Anda di halaman 1dari 15

CPD

definisi

• Disproporsi sefalopelvik adalah keadaan yang menggambarka


ketidaksesuaian antara kepala janin dan panggul ibu sehingga janin
tidak dapat keluar melalui vagina. Disproporsi sefalopelvik disebabkan
oleh panggul sempit, janin yang besar ataupun kombinasi keduanya.
Faktor risiko
• Usia < 20 thn
• Tinggi badan (<145cm)
• Tipe pelvis (Tipe pelvis android dan platipeloid memiliki risiko yang
lebih tinggi mengalami CPD)
• Taksiran berat janin yang besar
• Gangguan tulang, seperti rakitis dan osteomalacia yang menyebabkan
tulang panggul tidak normal.
• Ibu mengalami obesitas saat hamil
Bentuk Panggul

Menurut formologinya bentuk panggul dibagi menjadi 4,


yaitu :
• Ginekoid
• Android
• Antropoid
• Platipeloid
Etiologi
• Faktor panggul ibu

Keterangan (diameter panggul normal) :


Diameter anteroposterior = 12 cm
Diameter transversal= 12,5-13 cm
Diameter obliqua= 13 cm
Panggul sempit
Setiap penyempitan pada diameter panggul yang mengurangi kapasitas
panggul dapat menyebabkan distosia saat persalinan.
Penyempitan panggul bisa terjadi pada :

• Penyempitan atas panggul


Pintu atas panggul dianggap sempit apabila diameter anterioposterior
terpendeknya (konjugata vera) kurang dari 10 cm atau apabila diameter
transversal terbesarnya kurang dari 12 cm
Cont..
• Penyempitan panggul tengah
Apabila ukurannya distansia interspinarum kurang dari 9,5 cm Diwaspadai akan
kemungkinan kesukaran dalam persalinan, ditambah lagi bila ukuran diameter sagitalis
juga pendek
• Penyempitan pintu bawah panggul
Pintu bawah pangul terdiri atas segitiga depan dan segitiga belakang yang mempunyai
dasar yang sama, yakni distansia tuberum. Bila distansia tuberum dengan diameter
sagitalis posterior kurang dari 15 cm, maka dapat timbul kemacetan pada kelahiran ukuran
normal.
Perkiraan kapasitas panggul sempit
Kesempitan pintu atas panggul berdasarkan ukuran conjugata vera (CV)
• CV = 8,5 – 10 cm dilakukan partus percobaan yang kemungkinan
berakhir dengan partus spontan
• CV = 6 -8,5 cm dilakukan SC primer.
• CV = 6 cm dilakukan SC primer mutlak.
• Faktor janin
a) Janin Besar
b) Malpresentasi Kepala
pemeriksaan
• Anamesis

Menanyakan kepada pasien riwayat kehamilan dan persalinan

Sebelumnya

• Inspeksi

Ibu terlihat pendek, skoliosis, kifosis, kelainan panggul, dll. Tampak kontur kepala janin menonjol di atas
simfisis apabila belum memasuki pintu atas panggul. Ibu dengan tinggi badan kurang dari 145 cm
dapat digunakan untuk mendiagnosis tinggi badan rendah dan berisiko untuk terjadinya partus macet
• Palpasi

Menentukan bagian terbawah janin, pemeriksaan panggul luar dan dalam. Ketiganya digunakan untuk
perhitungan pelvimetri klinik

• Pelvimetri rontgen

Pelvimetri rontgen digunakan untuk mengetahui arsitektur panggul, baik dalam bentuk, ukurannya, jenis
panggul, maupun turunnya bagian terbawah janin (kepala, bokong, atau bahu). Ini dapat dilakukan untuk
memastikan adanya kelainan panggul atau disproporsi kepala panggul setelah dilakukan evaluasi secara
klinis
tindakan
• Persalinan percobaan
• Sectio caesaria
• Simfisitomi  sudah tidak dilakukan lagi
Vaginal Birth After Cesarean Section
(VBAC)
• Vaginal Birth After Cesarean (VBAC) adalah proses melahirkan normal
pada ibu dengan riwayat persalinan sesar.

• Syarat dilakukan VBAC adalah satu kali riwayat persalinan sesar


transversal rendah, pelvis adekuat, tidak terdapat ruptur uterus, dokter
mudah dihubungi, tersedianya anestesi dan sarana untuk SC
emergensi
• Untuk menentukan keberhasilan persalinan pervaginam setelah
seksio sesaria (VBAC:Vaginal Birth After Caesarean), dalam suatu
penelitian observasional yang melibatkan 5022 pasien, Bruce L.
Flamm, MD dan Ann M. Geiger, PhD membuat Admission Scoring
System sebagai berikut:
VBAC SCORE FLAMM AND GEIGER

Anda mungkin juga menyukai