Anda di halaman 1dari 18

PERTUMBUHAN

DAN
PERKEMBANGAN

KELOMPOK 3 :
• Mitha Safitri
• Reva Ramadani
• Syarifah Aini
• Threea Lestari
• Vivien Restia
KONSEP PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN

Pertumbuhan adalah proses


perkembangan adalah
bertambahnya jumlah atau
proses menuju ketingkat
ukuran sel dan tidak dapat
kedewasaan atau
kembali ke bentuk semula
pematangan, tidak dapat
(irrevesibel) dapat diukur dan
diukur tetapi hanya dapat
dapat dinyatakan dengan
dinikmati
angka, grafik, dsb
KURVA PERTUMBUHAN

proses pertumbuhan menunjukkan suatu


perubahan dan dapat dinyatakan dalam bentuk
kurva pertumbuhan. Laju pertumbuhan suatu
tumbuhan atau bagiannya berubah menurut
waktu. Oleh karena itu, bila laju pertumbuhan
digambarkan dengan suatu grafik, dengan laju
tumbuh pada ordinat dan waktu pada absisi,
maka grafik merupakan suatu kurva berbentuk
huruf S atau kurva sigmoid.
1. Fase logaritmik
2. Fase linier
3. Fase senescence (penuaan)

Fase linier
Pada fase ini
Fase Logariritmik pertambahan ukuran Fase senescence
Pada fase ini ukuran (V) berlangsung secara Pada fase ini
bertambah secara konstan, biasanya ditunjukkan oleh laju
eksponensial sejalan waktunya maksimum pertumbuhan yang
dengan waktu (t). Ini selama beberapa menurun saat
berarti laju waktu. Laju tumbuhan sudah
pertumbuhan (dV/dt) pertumbuhan mencapai kematangan
awalnya lambat ditunjukkan oleh dan mulai menua
kemiringan yang
konstan pada grafik.
PENGONTROLAN PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN

ialah suatu bentuk tindakan terhadap


tanaman, untuk mengatur segala bentuk
pertumbuhannya sesuai dengan yang
dikehendaki. Perlakuan untuk mengatur
pertumbuhan tanaman dapat diatur
pertumbuhannya sesuai dengan keinginan
pengaturan perkembangan pertumbuhan ini
dapat dilakukan secara fisisk, kimia, biologi
dan penggunaan zat pengatur tumbuh serta
pengontrolan lingkungan.
Macam-macam pengontrolan
dalam perkembangan

1. Pengontrolan genetik
Setiap sel hidup yang berada dalam tumbuhan
akan memperoleh kelengkapan genetik yang
diturunkan oleh induknya dan merupakan sumber
informasi untuk melaksanakan kegiatan
pertumbuhan dan perkembangan. Sumber
informasi ini berada di dalam inti sel (nukleus) dan
sitoplasma yang terdapat pada kloroplas dan
mitokondria. Setiap sel hidup pada tumbuhan
menerima kelengkapan informasi genetik yang
asli, yang diterimanya pada waktu proses
pembelahan sel terjadi.
Di dalam pemanfaatan informasi ini
dalam kaitannya dengan proses
perkembangan, akan menyangkut proses
pengaktifan gen yang selanjutnya akan
melakukan transkripsi mRNA. Pada mRNA
yang diturunkan dari DNA pada gen ini, telah
terpolakan susunan asam amino yang akan
membentuk protein enzim tertentu, yang
selanjutnya akan digunakan dalam kegiatan
metabolisme dalam sel yang sesuai dengan
arah perkembangannya..
Secara umum, bagaimana mekanisme proses
pengaktifan tersebut dilaksanakan, telah diusulkan oleh
ilmuwan Prancis F. Jacob dan J. Monod seperti terlihat
pada Gambar
2. Pengontrolan organisme
perkembangan dipengaruhi oleh
zat pengatur tumbuh (fitohormon),
yaitu senyawa organik bukan nutrisi
yang aktif dalam jumlah kecil dan
disintesis pada bagian tertentu.
Fitohormon ini dapat ditranslokasikan
kebagian lain tanaman.
Hormon tersebut adalah auksin,
giberelin, sitokinin, etilen, dan asam
absisat (ABA).
1)      Auksin
2)      Giberelin
3)      Sitokinin
4)      Etilen
5)      Asam Absisat (ABA)
3. Lingkungan
Banyak rangsangan lingkungan
atau eksternal mempengaruhi
perkembangan tumbuhan diantaranya
: cahaya, suhu, gravitasi, suara, medan
magnit, radiasi elektromagnetik,
kelembaban, nutrien, dan mekanik.
Namun dari semua faktor tersebut,
faktor cahaya, suhu, dan gravitasi
adalah yang terpenting.
Senesen

Senesen atau penuaan adalah bagian


akhir dari proses perkembangan, dari
dewasa sampai hilangnya
pengorganisasian dan fungsi.
Pengertian lain dari senesen adalah
proses penurunan kondisi yang
menyertai pertambahan umur yang
mengarah kepada kematian organ
atau organisme
Tipe-tipe penuaan
a. Senescence yang meliputi keseluruhan
tubuh tanaman (overall senescence).
b. Senescence yang meliputi hanya bagian
tanaman diatas tanah (top senescence).
c. Senescence yang meliputi hanya daun-
daun (Deciduous senescence).
d. Senescence yang meliputi hanya daun-
daun yang terdapat dibagian bawah
suatu tanaman (Progressive senescence).
Dormansi
Dormansi adalah suatu keadaan berhenti
tumbuh yang dialami organisme hidup atau
bagiannya sebagai tanggapan atas suatu keadaan
yang tidak mendukung pertumbuhan normal.

Penyebab dormansi antara lain tidak ada proses


imbibisi (masuknya air ke biji), respirasi terhambat,
pergerakan cadangan makanan terhambat, dan
rendahnya lau metabolisme.
Benih yang mengalami dormansi
ditandai oleh :
• Rendahnya/tidak adanya proses
imbibisi air
• Proses respirasit tertekan/terhambat
• Rendahnya proses mobilisasi
cadangan makanan
• Rendahnya proses metabolisme
cadangan makananan
Cara menghambat dormansi dapat
dihilangkan dengan berbagai cara antara lain
dengan melakukan pembekuan,
memperpanjang perioda pendinginan,
memberikan kelembaban yang tinggi,
memperpanjang pendadahan pada keadaan
tinggi, melakukan pemanasan intensif
(dibakar), diberi perlakuan secara mekanik
(ampelas, dipecah), atau ditumbuhi jamur.

Anda mungkin juga menyukai