Anda di halaman 1dari 11

EFUSI PLEURA

Murjani, Ns., M.Kep


LATAR BELAKANG
• Estimasi prevalensi efusi pleura adalah 320 dari 100.000
kasus di negara industri di mana persebaran etiologi • Di Indonesia, kasus efusi pleura mencapai 2,7 %
tergantung dari prevalensi penyakit yang mendasarinya. dari penyakit infeksi saluran napas lainnya.
• Di Amerika Serikat, setiap tahunnya terjadi 1,5 juta kasus Tingginya angka kejadian efusi pleura ini
efusi pleura. Sementara pada populasi umum secara disebabkan keterlambatan penderita untuk
internasional diperkirakan setiap 1 juta orang, 3000 orang memeriksakan kesehatan sejak dini.
terdiagnosis efusi pleura.

• Di negara-negara yang sedang berkembang, efusi pleura


akibat tuberculosis dan parapneumonic sering ditemukan

• Sedangkan, di negara-negara maju efusi pleura banyak


diakibatkan oleh gagal jantung, malignansi, dan pneumonia
PENGERTIAN
• Efusi pleura terjadi ketika Pleura merupakan lapisan membran serosa yang membungkus paru,
akumulasi cairan pleura membentuk dua lapisan yaitu pleura parietal (melekat pada dinding dada) dan
berlebihan dalam rongga pleura pleura visceral (melekat pada paru dan struktur lain). Ruang diantara kedua
sebagai akibat transudasi dan lapisannya disebut rongga pleura yang berisi cairan pleura dengan jumlah
eksudasi (Salmah & Culla, normal sebanyak 0.3 ml/kg BB cairan atau sekitar10-20 ml dengan
2018). konsentrasi protein yang rendah (D’Agostino & Edens, 2020).

• Efusi pleura merupakan


akumulasi cairan di antara pleura
parietal dan visceral (rongga
pleura). (D’Agostino & Edens,
2020)
PENYEBAB

Kelebihan cairan tersebut dapat disebabkan oleh Efusi pleura dapat terjadi sebagai komplikasi
hambatan drainase limfatik dari rongga pleura, dari berbagai penyakit lain, dengan didapatkan
tekanan perifer dan tekanan kapiler paru yang 87% efusi pleura disebabkan oleh penyakit pada
sangat tinggi menimbulkan transudasi cairan rongga toraks (lokal) dan sisanya sebanyak 13%
yang berlebihan ke dalam rongga pleura. disebabkan oleh penyakit sistemik (Khairani
dkk, 2012)
Keadaan ini bisa disebabkan oleh gagal jantung,
tekanan osmotic koloid plasma yang sangat
menurun sehingga memungkinkan transudasi
cairan maupun oleh karena adanya infeksi paru
atau setiap penyebab peradangan lainnya pada
permukaan rongga pleura (Guyton & Hall, 2016).
PATOFISIOLOGIS

Akumulasi cairan menandakan adanya Cairan yang terjebak di dalam kavitas pleura dapat berupa transudat
ketidakseimbangan antara produksi dengan drainase ataupun eksudat.
cairan pleura.

Efusi pleura transudat umumnya terjadi akibat adanya perubahan


Ketidakseimbangan ini secara patofisiologi terjadi tekanan hidrostatik atau onkotik pada ruang pleura akibat gagal jantung
karena adanya peningkatan tekanan kapiler pulmonal, kiri kongestif, sindrom nefrotik, sirosis hepatis, hipoalbuminemia,
penurunan tekanan onkotik plasma, peningkatan kelebihan cairan, atau perikarditis.
permeabilitas membran pleura, penurunan kemampuan
drainase limfatik pleura, dan obstruksi bronkus dengan
tingginya tekanan negatif intrapleural. Sedangkan efusi pleura eksudatif umumnya terjadi akibat adanya
pneumonia atau tuberkulosis, keganasan, penyakit inflamatorik (misal,
lupus dan arthritis rheumatoid), infeksi virus, kilotoraks (karena
Ketidakseimbangan ini dapat terjadi karena adanya obstruksi limfatik), hemotoraks (darah pada kavitas pleural), asbestosis
kelainan yang ada pada paru, pleura, atau kelainan benigna, atau sindrom Dessler (efusi post-pericardiotomy). (Chinchkar
sistemik. (Chinchkar, Talwar, & Jain, 2015; Karkhanis et al., 2015; Krishna & Rudrappa, 2020).
& Joshi, 2012).
MANIFESTASI KLINIS
1. Sesak napas, terutama saat/setelahberaktifitas, Apabila cairannya sangat banyak,
keluhan sesak akan dirasakan meskipin dalam keadaan berbaring/istirahat.
2. Posisi duduk atau berbaring biasanya miring ke salah satu sisi, baik kiri atau
kanan, sesuai paru yang terkena.
3. Nyeri pleuritik biasanya mendahului efusi sekunder akibat peradangan pleura
4. Bentuk dada lebih cembung/menonjol disisi paru yang sakit (efusi pleura massif)
5. Pergerakan dada berkurang/tertinggal pada sisi paru yang sakit
6. Taktil fremitus tidak teraba getaran pada sisi paru yang sakit
7. Adanya deviasi trakea/ bergeser menjauhi sisi paru yang sakit
8. Perkusi redup di atas efusi pleura pada sisi paru yang sakit
9. Suara nafas menghilang/berkurang/menurun pada sisi paru yang sakit
10.Fremitus vocal egofoni pada sisi paru yang sakit Berat ringannya keluhan pada efusi
pleura tergantung dari jumlah cairan
serta tingkat kompresi paru.

Jika jumlah cairannya sedikit (misalnya


250 ml) mungkin belum menimbulkan
keluhan dan hanya dapat dideteksi
dengan foto thorak.
Efusi pleura Dex Efusi pleura Sin
normal

Efusi massif Dex Efusi massif Sin

FOTO THORAX
PENATALAKSANAAN
Torakosintesis WSD Pig Tail
Tujuan pengambilan cairan pleura:
1. Terapiutik  mengurangi keluhan sesak napas
2. Diagnostik  mengetahui penyebab terjadinya efusi pleura
a. Citologi cairan pleura  adanya malignansi/kanker paru
b. Analisa cairan pleura  adanya proses peradangan / TB paru

PEMERIKSAAN LAB
PUSTAKA
• Hayuningrum.D.F. (2020). Diagnosis Efusi Pleura. Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Volume 2 Nomor 4, November 2020 e-ISSN 2715-6885; p-ISSN 2714-9757.
•http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JPPP/article/download/208/154

• Pranita. N.P.N. (2020). Diagnosis Dan Tatalaksana Terbaru Penyakit Pleura. Fakultas
Kedokteran Universitas Lampung. Wellness And Healthy Magazine Vol 2:1. ISSN 2655-9951.
https://wellness.journalpress.id/wellness/article/download/21010/pdf
• https://www.academia.edu/12512856/BAB_II_EFUSI_PLEURA
BUAT ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN
EFUSI PLEURA

Anda mungkin juga menyukai