Anda di halaman 1dari 23

(Altered Mental Status)

PERUBAHAN STATUS MENTAL


TUJUAN PEMBELAJARAN
UMUM
Mampu menjelaskan konsep penurunan Kesadaran dan
mampu melakukan pengukuran tingkat kesadaran
(GCS)

KHUSUS
1. Menjelaskan konsep dasar perubahan status mental:
definisi, etiologi, tanda gejala, patofisiologi
2. Melakukan pengukuran tingkat kesadaran dengan
glasgow coma scale (GCS)
POKOK BAHASAN
1 Konsep Dasar 2 Konsep Dasar
Perubahan Status Mental Asuhan Keperawatan
• Definisi Prosedur Pemeriksaan
• GCS
Etiologi
• Tanda gejala
• Patofisiologi
KONSEP DASAR
PERUBAHAN STATUS MENTAL
DEFINISI
KESADARAN
Tingkat kesadaran adalah ukuran dari kesadaran dan
respon seseorang terhadap rangsangan dari lingkungan.

Kesadaran ditentukan oleh kondisi pusat kesadaran yang


berada di kedua hemisfer serebri dan Ascending
Reticular Activating System (ARAS).
DEFINISI
Perubahan Status Mental
Suatu kondisi perubahan/penurunan fungsi dari serebral untuk
berespon terhadap stimuli internal/eksternal akibat
multifaktor

Klasifikasi
KUALITATIF
• Composmenti KUANTITATIF
s
• Delirium Glasgow Coma Scale LAINYA
• Somnolen (GCS) AVPU
• Stupor
• Semi koma ACDU
DEFINISI
Composmen
tis Delirium
Somnolen
Mudah bangun, mudah
tertidur
Stupo
(letargi/obtuned)

Disorientasi, r Tdk sadar penuh &


brespon pd nyeri
Sadar penuh gelisah, ggn
persepsi/halu Semi
& orientasi
baik si nasi koma
Berespon
thdp nyeri hy Koma
dgn gerakan
refleks Tdk berepon
KUALITATIF & tdk ada
refleks
DEFINISI
GLASGOW COMA SCALE

E EYE V VERBAL M MOTORIK


(4) Spontan buka (5)
Orientasi baik (6) Mematuhi
(3) mata pd suara
Respon (4) Disorientasi/Bing perintah
(5) Menunjukkan
(2) Respon pd nyeri (3) ung tidak
Kata lokasi nyeri
(4) Menhindar dari
(1) Tidak ada respon (2) berhubungan
Mengerang nyerithdp nyeri
(3) Fleksi
(1) Tidak ada respon (2) Ekstensi thdp
nyeriada respon
(1) Tidak
TOTAL SKOR 15
Dewasa dan anak diatas 2 tahun
GCS < 8 disebut koma

KUANTITATIF
DEFINISI
GLASGOW COMA SCALE

E EYE V VERBAL M MOTORIK


(4) Spontan buka (5)
Berbisik/bercelot (6) Gerakan spontan
(3) mata pd suara
Respon (4) eh
Menangis (5) Menghindari
(2) Respon pd nyeri (3) keras/marah
Menangis pd sentuhan dari
(4) Menhindar
(1) Tidak ada respon (2) nyeri pd
Merintih nyerithdp nyeri
(3) Fleksi
(1) nyeriada respon
Tidak (2) Ekstensi thdp
nyeriada respon
(1) Tidak
TOTAL SKOR 15
Anak-anak dibawah 2 tahun

KUANTITATIF
ETIOLOGI
STRUCTURAL METABOLIC
Trauma Kepala Febril
• Perdarahan intrakranial • Abses serebral, meningitis, ensefalitis,
Non-Trauma Kepala serebral malaria, bakterimia,
• Perdarahan septikiemia, UTI pd lansia, heat stroke
intraserebral/subaraknoid Afebril
• Stroke batang otak/serebral • Keracunan; overdosis obat (opium,
• Tumor serebral barbiturat, ekstasi dll), intoksikasi
REVERSIBLE alkohol, karbonmonoksida
• Metabolik; hipoglikemia, hipoperfusi
• Hipoglike serebral, hiperkarbia, koma diabetic,
mia hipotermi, dehidrasi, abnormalitas
elektrolit & asam basa
• Hipoksemi • Kegagalan organ; uremia, hepatik,
a repiratory, kardiak
TANDA GEJALA
AMS •
(Altered Mental Status) GCS menurun
• Demam/Hipotermi
• Involunter • Diaforesis/ kulit kering
• Tdk ada pergerakan • Tanda iritasi menigeal;
• Dekortikasi/Deserebrasi nuchal rigidity (kaku
• Hemiparese progresif kuduk), tanda kernig, tanda
• Refleks pupil tdk brudzinski.
ada/lambat • Gelisah
• Perubahan
Hiperventilasi: frekuensi
Asidosis,nafas
hipoksia, sepsis, konsumsi salisilat
Cheyne Stokes : Hipertensi/Ggn metabolik mnyebabkn ggn
difus bilateral hemisphere & respon abnormal pd
Hipoventilasi : tk. karbon
Trauma,dioksida
penyakit pulmonal, konsumsi narkotik-sedatif
Apneu : Ggn medulla berat
TANDA GEJALA
Abnormal Posturing
TANDA GEJALA

Tanda iritasi
menigeal; (A)
nuchal rigidity, (B)
tanda kernig, (C)
tanda brudzinski
TANDA GEJALA
Umum Khusus
• Suhu (hipo/hipertermi) • Refleks tendon

Yang dapat dikaji lainnya;

HR (bradikardi/takikardi) • Posisi tubuh


TANDA GEJALA

• RR (abnormal rate/bentuk) (Fleksi/ekstensi/flaksid/rigid)


• TD (Hipotensi/hipertensi) • Paralisis
• Saturasi O2 (Hipoksia) (unilateral/bilateral/ekstremitas
• Tanda kulit (warna; atas/bawah)
pucat/sianosis, suhu; • Refleks babinski
panas/hangat/dingin, • Tanda battle
kelembaban; lembab/kering) • Hemotimpani
• Pupil (ukuran, equality, • Racoon eyes
reaktifitas, nistagmus) • Iritasi meningeal
• Bau nafas (keton/etanol/dll) • Laserasi lidah (kejang)
• Pteki (Infeksi sistemik) • Bekas luka (Substance abuse)
• Suara paru (Tidak ada/Suara • Luka bakar dimulut (Inhalant
tambahan) abuse)
• Trauma (cedera nyata)
PATOFISIOLOGI
Otak perlu 20% suplai O2, glukosa/hari
400 Kkal dgn aliran darah serebral rata2
ANATOMI & FISIOLOGI

750 ml/mnt
Arteri utama serebral;
1. Arteri karotid internal utk hemisfer,
basal ganglia, & 2/3 atas dr diensefalon
2. Arteri vertebra utk 1/3 bawah
diensefalon, batang otak, serebelum &
oksipital
Memiliki kemampuan autoregulasi; berespon
pd perubahan dlm tekanan intraluminal
 Vasokontriksi: TD meningkat
 Vasodilatasi: CO2 naik, hipoksia, ion H+
Vessel Blood &
BRAIN

Arteri karotid
internal;
 Hemisfer
 Basal ganglia
 2/3 atas dr
diensefalon

Arteri vertebra;
 1/3 bawah diensefalon
 Batang otak, serebelum
 Oksipital

ANATOMI & FISIOLOGI


PATOFISIOLOGI
Kesadaran mrpkn kemampuan berespon pd stimuli
dari hemisfer serebral yg diatur “Aktivitas Stm
Retikuler
Aktivitas ”
Stm Retikuler; serabut saraf halus sepanjang bag tengah dr Batang
Otak

Aktivitas Stm Retikuler


Transmisi implus dr Retikuler
Asending Stm (RAS) ke korteks
mll 2 jalan;
1. Langsung; Batang otak ke
subtalamus lalu korteks
2. Tdk langsung; Mesensefalon
(otak tengah) sinaps ke talamus
kmdn menyebar slrh bag korteks
PATOFISIOLOGI
RAS terstimuli maka otak aktif tmsk korteks serebral,
talamus, basal ganglia, bag lain dr batang otak &
medula spinalis.
Korteks trstimuli mk mngirim umpan balik ke RAS & lanjut berikn
umpan balik positif ke korteks akn mpertahankan KESADARAN

Faktor lain yg mpengaruhi


KESADARAN;
1. Fungsi metabolik (O2
adekuat)
2. Nutrisi (Glukosa)
3. Kecepatan & volume aliran
drh serebral
H2o, O2, CO2
4. Normal & alkohol yg dpt
oksihemoglobin
msk/tinggal di kapiler SSP (Stm Saraf
5. Permiabilitas barier darah
PATOFISIOLOGI
KESADARAN
STRUKTURAL NON-
STRUKTURAL
Lesi Masa Kekurangan oksigen,
Subtentorial glukosa, co enzim
(perdarahan, (defisiensi vitamin),
Menghancur
tumor/abses)Kompresi inbalance cairan &
kn/ Menekan batang otak elektrolit, pnyakit kronis,
RAS di mid intoksikasi
Merusak metabolisme
pons Herniasi atas ke oksidatif
takik tentorial,
Merusak fungsi neuron-
herniasi bawah ke
neuron
medula
Perubahan respiratori
COMA
& kardiovaskuler
ANOKSIA
PROSEDUR PEMERIKSAAN
KESADARAN
E: buka mata dengan suara
V: Bingung/disorientasi
M: Menjauhi Nyeri
Skor GCS?

E: Buka mata dengan rangsang Nyeri


V: Mengerang
M: Melokalisir nyeri
Skor GCS? E2V2M5
REFERENSI
• Goodner, B., dan Skidmore-Roth, L. (2000). Panduan tindakan
keperawatan klinik praktis. Jakarta: EGC
• Ranjit, R. (2006). Emergency and intensive care management of a
comatose patient with intracranial hypertension: current concepts. Indian
Pediatrics, 43: 409-415.
• Emergency Nurses Association. (2000). Emergency nursing core
curriculum. WB Saunders Company: Philadelphia
• Newberry, L., dan Criddle, L.M. (2005). Sheehy’s manual of emergency
care. Elsevier Mosby: St.Louis
• Caterino, J., dan Kahan, S. (2003). In a page emergency medicine.
Lippincott Williams & Wilkins: Baltimore
• Ooi, S., dan Manning, P. Eds. (2004). Guide to the essentials in emergency
medicine. McGraw Hill: Singapore.
• Pahria, T., Susilaningsih, F.S., Siahaan, E.S.L., dan Helwiyah. (2000). Asuhan
keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem persarafan. Jakarta:
EGC
Kasus:
tn X usia 35th datang ke igd diantarkan oleh polisi pasca kecelakaan motor.
Hasil pengkajian menunjukan pasien mengalami penurunan kesadaran,
pasien membuka mata apabila diberi rangsangan nyeri, pasien tidak mampu
menjawab pertanyaan yang diberikan hanya mengerang, motorik pasien
menjauh rangsangan nyeri. Terdapat luka pada dahi pasien, telinga pasien
mengeluarkan darah, terdapat fraktur mandibula, gigi graham bawah tanggal
2 buah dan tampak pendarahan di area mulut. Selain itu pasien juga
mengalami fraktur clavicula dan jejas pada leher.

Soah:
1. Tentukan GCS pasien
2. Tentukan derajat cidera kepala pasien
3. Tegakkan diagnosa keperawatan yg ada (minimal 3)
4. Tentukan intervensi yang dapat diberikan masing2 diagnosa
5. Tentukan indikator evaluasi yang diharapkan untuk dicapai
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai