Anda di halaman 1dari 21

KEBIJAKAN

PENDIDIKAN/SEKOLAH BERTARAF
INTERNASIONAL

Direktorat Pembinaan SMP


Direktorat Jenderal Mandikdasmen
Kementerian Pendidikan Nasional

1
 Sebagai persiapan terjadinya migrasi tenaga
kerja internasional
 Meningkatkan daya saing tenaga kerja
Indonesia di pasar kerja internasional
 Mempertahankan pasar kerja lokal yang
dibentuk oleh perusahaan asing di
Indonesia

2
LANDASAN DAN PENTAHAPAN
PERINTISAN PENDIDIKAN/SEKOLAH
BERTARAF INTERNASIONAL

3
LANDASAN KONSEPTUAL

Definisi Umum:

SBI adalah sekolah/madrasah yang sudah memenuhi


standar nasional pendidikan dan diperkaya dengan
mengacu pada standar pendidikan salah satu anggota
Organization for Economic Development (OECD)
dan/atau negara tertentu yang mempunyai
keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan
sehingga memiliki daya saing di forum internasional.

4
Definisi menurut PP No 17 tahun
2010,pasal 1:

Pendidikan bertaraf internasional: adalah pendidikan yang


diselenggarakan setelah memenuhi Standar Nasional
Pendidikan dan diperkaya dengan standar pendidikan negara
maju.

Sedangkan dalam pasal 143 dijelaskan bahwa satuan pendidikan


bertaraf internasional merupakan satuan pendidikan yang telah
memenuhi Standar Nasional Pendidikan dan diperkaya dengan
standar pendidikan negara maju.
LANDASAN HUKUM

6
DASAR
HUKUM
PENGEMBANGAN DAN
KARAKTERISTIK UMUM

8
Pengembangan SBI

• Berpedoman pada SNP yang diperkaya dengan standar pendidikan


dari negara maju
• Dikembangkan atas kebutuhan dan Prakarsa Sekolah / masyarakat
• Kurikulum harus Bertaraf Internasional, mutakhir, canggih sesuai
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi global
• Menerapkan MBS dengan tata kelola yang baik
• Menerapkan proses belajar yang Dinamis dan berbasis TIK
• Menerapkan prinsip-prinsip kepemimpinan
transformasional/visioner
• Memiliki SDM yang profesional dan tangguh dengan manajemen
yang dikembangkan secara profesional
• Didukung oleh sarana-prasarana yang lengkap, Relevan, mutakhir,
canggih dan bertaraf internasional

9
KARAKTERISTIK KELUARAN

a. SBI memiliki keunggulan yang ditunjukkan


dengan pengakuan internasional terhadap
proses dan hasil atau keluaran pendidikan yang
berkualitas dan teruji dalam berbagai aspek;

b. Mempunyai pengakuan internasional yang


dibuktikan dengan hasil sertifikasi berpredikat
baik dari salah satu negara anggota OECD
dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai
keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan.

10
KURIKULUM

1) Kurikulum SBI disusun berdasarkan


standar isi dan standar kompetensi
lulusan yang diperkaya dengan standar
dari negara maju.
2) SBI menerapkan satuan kredit semester
(SKS) untuk SMA, dan SMK.
PROSES PEMBELAJARAN
1) SBI melaksanakan standar proses yang diperkaya dengan model
proses pembelajaran di negara negara maju.
2) Proses pembelajaran menerapkan pendekatan pembelajaran
berbasis teknologi informasi dan komunikasi, aktif, kreatif, efektif,
menyenangkan, dan kontekstual.
3) SBI dapat menggunakan bahasa pengantar bahasa Inggris dan/atau
bahasa asing lainnya yang digunakan dalam forum internasional
bagi mata pelajaran tertentu.
4) Pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia, Pendidikan Agama,
Pendidikan Kewarganegaraan, Muatan Lokal, dan Pendidikan
Sejarah menggunakan bahasa pengantar bahasa Indonesia.
5) Penggunaan bahasa pengantar bahasa Inggris atau bahasa asing
lainnya dimulai dari kelas IV untuk SD.
PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

1) Pendidik SBI memenuhi standar pendidik yang diperkaya dengan standar pendidik sekolah dari
negara maju.
2) Seluruh pendidik mampu memfasilitasi pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi.
3) Pendidik mampu mengajar dalam bahasa Inggris dan/atau bahasa asing lainnya yang digunakan
dalam forum internasional bagi mata pelajaran/bidang studi tertentu, kecuali Bahasa Indonesia,
Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Pendidikan Sejarah, dan Muatan Lokal.
4) SD bertaraf internasional memiliki paling sedikit 10% pendidik yang berpendidikan S2 atau S3
pendidikan guru sekolah dasar (PGSD) dan/atau berpendidikan S2 atau S3 sesuai dengan mata
pelajaran yang diampu dari perguruan tinggi yang program studinya terakreditasi.
5) SMP bertaraf internasional memiliki paling sedikit 20% pendidik yang berpendidikan S2 atau S3
sesuai dengan bidang studi yang diampu dari perguruan tinggi yang program studinya
terakreditasi.
6) SMA dan SMK bertaraf internasional memiliki paling sedikit 30% pendidik yang berpendidikan S2
atau S3 sesuai dengan bidang studi yang diampu dari perguruan tinggi yang program studinya
terakreditasi.
7) Pendidik mata pelajaran kejuruan pada SMK harus memiliki sertifikat kompetensi dari lembaga
sertifikasi kompetensi, dunia usaha/industri, asosiasi profesi yang diakui secara nasional atau
internasional.
8) Pendidik sebagaimana dimaksud pada ayat (3) memiliki skor TOEFL ≥ 7,5 atau yang setara atau
bahasa asing lainnya yang ditetapkan sebagai bahasa pengantar pembelajaran pada SBI yang
bersangkutan.
PENDIDIK DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN

1) SBI dapat mempekerjakan pendidik warga negara


asing apabila tidak ada pendidik warga negara
Indonesia yang mempunyai kualifikasi dan kompetensi
yang diperlukan untuk mengampu mata
pelajaran/bidang studi tertentu.
2) Pendidik warga negara asing paling banyak 30% dari
keseluruhan pendidik.
3) Pendidik warga negara asing harus mampu berbahasa
Indonesia dengan baik.
PENDIDIK DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN lanjutan

1) Tenaga kependidikan SBI sekurang-kurangnya


meliputi kepala sekolah, tenaga perpustakaan,
tenaga laboratorium, teknisi sumber belajar,
tenaga administrasi, tenaga kebersihan, dan
tenaga keamanan.
2) Tenaga kependidikan SBI memenuhi Standar
Tenaga Kependidikan yang diperkaya dengan
standar tenaga kependidikan sekolah di negara
anggota OECD atau negara maju lainnya.
KEPALA SEKOLAH
Kepala sekolah wajib:
1) berkewarganegaraan Indonesia;
2) berpendidikan minimal S2 dari perguruan tinggi yang program studinya
terakreditasi atau dari perguruan tinggi negara lain yang diakui setara S2 di
Indonesia;
3) telah menempuh pelatihan kepala sekolah dari lembaga pelatihan kepala sekolah
yang diakui oleh Pemerintah;
4) mampu berbahasa Inggris, dan/atau bahasa asing lainnya secara aktif;
5) memiliki skor TOEFL ≥ 7,5 atau bahasa asing lainnya secara aktif;
6) memiliki jiwa kewirausahaan.
7) kemampuan di bidang manajemen, organisasi, dan kepemimpinan pendidikan serta
kewirausahaan;
8) mampu membangun jejaring internasional;
9) kemampuan mengoperasikan komputer/teknologi informasi dan komunikasi untuk
mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya; dan
10) kemampuan mengembangkan rencana pengembangan sekolah (RPS)/rencana kerja
sekolah (RKS) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS).
SARPRAS
1) SBI memenuhi standar sarana dan prasarana yang diperkaya
dengan standar sarana dan prasarana pendidikan dari negara -
negara maju.
2) Setiap ruang kelas SBI dilengkapi dengan sarana pembelajaran
berbasis TIK.
3) SBI memiliki perpustakaan yang dilengkapi dengan sarana
digital yang memberikan akses ke sumber pembelajaran di
seluruh dunia (e-library).
4) SBI memiliki ruang dan fasilitas untuk mendukung
pengembangan profesionalisme guru.
5) SBI melengkapi sarana dan prasarana yang dapat dimanfaatkan
peserta didik untuk mengembangkan potensinya dibidang
akademik dan non-akademik.
PENGELOLAAN
Pengelolaan SBI harus:
1) memenuhi standar pengelolaan yang diperkaya dengan standar
pengelolaan sekolah di negara maju;
2) menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001 dan ISO 14000
versi terakhir;
3) menjalin kemitraan dengan sekolah unggul di dalam negeri
dan/atau di negara maju;
4) mempersiapkan peserta didik yang diharapkan mampu meraih
prestasi tingkat nasional dan/atau internasional pada aspek ilmu
pengetahuan, teknologi dan/atau seni;
5) menerapkan sistem administrasi sekolah berbasis teknologi
informasi dan komunikasi pada 8 standar nasional pendidikan.
PENGELOLAAN lanjutan

1) Pengelolaan SBI pada SD/MI, SMP, SMA, dan SMK dapat


diselenggarakan secara:
a. satu sistem-satu atap;
b. satu sistem tidak- satu atap;
c. beda sistem tidak-satu atap.
2) Model terpadu-satu sistem-satu atap dilaksanakan dalam satu
lokasi dengan menggunakan sistem pengelolaan pendidikan yang
sama.
3) Model terpisah-satu sistem-tidak satu atap dilaksanakan dalam
lokasi yang berbeda atau terpisah dengan menggunakan sistem
pengelolaan pendidikan yang sama.
4) Model terpisah-beda sistem-tidak satu atap dilaksanakan di lokasi
yang berbeda (terpisah) dengan sistem pengelolaan pendidikan
yang berbeda.
PEMBIAYAAN
1) Biaya penyelenggaraan SBI memenuhi standar pembiayaan pendidikan dan menerapkan tata kelola
keuangan yang transparan dan akuntabel.
2) Pemerintah, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, dan masyarakat sesuai dengan
kewenangannya berkewajiban membiayai penyelenggaraan SBI.
3) SBI dapat memungut biaya pendidikan untuk menutupi kekurangan biaya diatas standar pembiayaan yang
didasarkan pada RPS/RKS dan RKAS.
4) Pemerintah dapat menyediakan bantuan dana, sarana dan prasarana, pendidik, dan tenaga kependidikan
serta bantuan lainnya untuk keperluan penyelenggaraan SBI yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah
atau masyarakat.
5) Pemerintah provinsi dapat menyediakan bantuan dana, sarana dan prasarana, pendidik, dan tenaga
kependidikan serta bantuan lainnya untuk keperluan penyelenggaraan SBI yang diselenggrakan oleh
pemerintah, pemerintah kabupaten/kota, atau masyarakat.
6) Pemerintah kabupaten/ kota dapat menyediakan bantuan dana, sarana dan prasarana, pendidik, dan
tenaga kependidikan serta bantuan lainnya untuk keperluan penyelenggaraan SBI yang diselenggrakan
oleh pemerintah, pemerintah provinsi, atau masyarakat.
7) Masyarakat dapat memberi bantuan dana, sarana dan prasarana, pendidik, dan tenaga kependidikan serta
bantuan lainnya untuk keperluan penyelenggaraan SBI yang diselenggrakan oleh pemerintah, pemerintah
daerah, atau masyarakat.
8) Bantuan pada SBI dituangkan dalam dan digunakan sesuai dengan rencana pengembangan
sekolah/rencana kerja sekolah, rencana kegiatan, dan anggaran sekolah.
9) Bantuan pada SBI dapat dihentikan apabila sekolah yang bersangkutan tidak menunjukkan kinerja yang
sesuai dengan tujuan penyelenggaraan SBI
PEMBIAYAAN lanjutan
1) Tata cara pengelolaan dan pertanggungjawaban
keuangan penyelenggaraan SBI berpedoman pada
prinsip efisiensi, efektivitas, keterbukaan dan
akuntabilitas sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
2) Pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan
dalam pembiayaan penyelenggaraan SBI dilakukan
sesuai dengan Standar Akuntansi Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai