Anda di halaman 1dari 18

KEBIJAKAN PENDIDIKAN BERTARAF INTERNASIONAL;

FASTABAQUL KHOIROT DAN KESETARAAN MASYARAKAN DUNIA

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah:

Kebijakan Pendidikan

Dosen pengampu: Ahmad Fahroni, M.Pd.

Disusun Oleh:
Faridatul Khusna (932119519)
Irsa Arsita Devi (932116119)
Zuyyin Aufi Wasi’ah (932119619)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KEDIRI
2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang berjudul “kebijakan Pendidikan
Bertaraf Internasional; Fastabaqul Khoirot dan kesetaraan masyarakat dunia”.
Sholawat dan salam tak lupa kami curahkan kepada Nabi Agung Muhammad
SAW. yang telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju jalan yang terang
benderang yakni agama islam.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Bapak Ahmad Fahroni,


M.Pd. selaku dosen pembimbing matakuliah Supervisi pendidikan. Kami berharap
semoga makalah ini bisa menambah pengetahuanpara pembaca. namun terlepas
dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Kediri, 5 April 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

Table of Contents
KATA PENGANTAR........................................................................................................ii

DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii

BAB I.................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.............................................................................................................1

BAB II...............................................................................................................................2

PEMBAHASAN................................................................................................................2

A. Pengertian Sekolah Bertaraf Internasional.............................................................2

B. Tujuan Penyelenggaraan Sekolah Bertaraf Internasional.......................................3

C. Landasan Hukum Sekolah Bertaraf Nasional.........................................................4

D. Karakteristik Sekolah Bertaraf Internasional..........................................................5

E. Penjaminan Mutu Sekolah Bertaraf Internasional..................................................6

F. Penyelenggaraan Sekolah Bertaraf Internasional.................................................12

BAB III............................................................................................................................14

PENUTUP.......................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan penopang dalam meningkatkan sumber
daya manusia Indonesia untuk pembangunan bangsa. Untuk itu, perlu
suatu sistem pendidikan nasional yang berstandar internasional, agar
mampu bersaing dengan sumber daya manusia dari negara lain. Salah satu
bentuk pelaksanaan pendidikan nasional berstandar internasional di
Indonesia adalah dalam bentuk Sekolah Bertaraf Internasional (SBI). Tiap-
tiap pemerintah daerah telah dihimbau untuk mendirikan sekolah bertaraf
internasional, seperti tercantum dalam UU Republik Indonesia No.20
Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 50 ayat 3:
Pemerintah dan atau pemerintah daerah menyelenggarakan sekurang-
kurangnya satu satuan pendidikan pada semua jenjang pendidikan untuk
dikembangkan menjadi satu satuan pendidikan yang bertaraf internasional.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sekolah bertaraf internasional?
2. Apa tujuan dilesenggarakannya sekolah bertaraf internasional?
3. Apa landasan khukum sekolah bertaraf internasional?
4. Apa karakteristik sekolah bertaraf internasional?
5. Apa penjaminan mutu sekolah bertaraf internasional?

C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian sekolah bertaraf internasional
2. Untuk Mengetahui tujuan diselenggarakannya sekolah bertaraf
internasional
3. Untuk Mengetahui lanndasan hukun sekolah bertaraf nasional
4. Untuk Mengetahui karakteristik sekolah bertaraf internasional
5. Untuk mengetahui mutu sekolah bertaraf internasional
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sekolah Bertaraf Internasional


Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) merupakan sebuah jenjang sekolah
nasional di Indonesia dengan standar mutu internasional. Adapun proses belajar
mengajar di sekolah ini menekankan pengembangan daya kreasi, inovasi, dan
eksperimentasi untuk memacu ide-ide baru yang belum pernah ada.1
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang pengelolaan dan
penyelenggaraan pendidikan Pasal 1 Nomor 35 menyebutkan bahwa pendidikan
bertaraf internasional adalah pendidikan yang diselenggarakan setelah
memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP) dan diperkaya dengan standar
pendidikan negara maju (Kemendiknas, 2010:2).
Standar Nasional Pendidikan (SNP) adalah standar yang terdiri atas 8
komponen utama, yaitu: kompetensi lulusan, isi, proses, pendidik dan tenaga
kependidikan, sarana dan prasarana, pembiayaan, pengelolaan, dan penilaian.
SNP harus digunakan sebagai acuan bagi pengembangan seluruh komponen
pendidikan pada tingkat satuan pendidikan.2
Berdasarkan pengertian diatas, SBI harus:
1) merencanakan pengembangan sekolah berdasarkan 8 komponen SNP,
2) melaksanakan SNP secara patuh tetapi sekaligus dinamis, adaptif, dan
proaktif terhadap perkembangan mutakhir pendidikan nasional dan
internasional,
3) melakukan evaluasi dan refleksi terhadap program-program yang telah
dilaksanakan,

1
M. Hidayat Ginanjar, “Kebijakan Sekolah Bertaraf Internasional (Sbi) Antara Idealis Dan
Dilematis”, Edukasi Islam: jurnal Pendidikan islam, jilid 1 no 2 (2012), 3.
2
Allan Maulana Ardhian, “Implementasi Program Sekolah Bertaraf Internasional (Studi Kasus Di
Program Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik Smkn 2 Yogyakarta)”, (Skripsi, Universitas Negeri
Yogyakarta, Yogyakarta, 2013), 28.
4) melakukan revisi terhadap program-program yang telah dilaksanakan sesuai
dengan hasil kajian dan tuntutan pengembangan pendidikan nasional bagi
SBI (Direktorat PSMK, 2006:4-5).
Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa
Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) merupakan sekolah nasional yang sama
dengan sekolah pada umumnya di Indonesia, akan tetapi Sekolah Bertaraf
Internasional memadukan dan mengimplementasikan dua kurikulum (nasional
dan internasional) dengan maksud akan menghasilkan lulusan yang bersertifikasi
secara internasional.

B. Tujuan Penyelenggaraan Sekolah Bertaraf Internasional


Adapun tujuan penyelenggaraan Sekolah Bertaraf Internasional bertujuan
untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan bersaing di luar negeri
dalam mencari pekerjaan. Selain itu, lulusan SBI juga mampu berperan aktif
secara internasional dalam menjaga kelangsungan hidup dan perkembangan
dunia dari perspektif ekonomi, sosio-kultural dan lingkungan hidup.3
Mengacu pada visi pendidikan nasional dan visi Depdiknas, maka visi SBI
adalah terwujudnya insan Indonesia yang cerdas daan kompetitif secara
internasional. Visi tersebut memiliki implikasi bahwa penyiapan manusia
bertaraf internasional memerlukan upaya-upaya yang dilakukan secara intensif,
terarah, terencana, dan sistematik agar dapat mewujudkan bangsa yang maju,
sejahtera, damai, dihormati, dan diperhitungkan oleh bangsa lain.
Berdasarkan visi tersebut, maka misi SBI adalah mewujudkan manusia
Indonesia cerdas dan kompetitif secara internasional, yang mampu bersaing serta
berkolaborasi secara global. Misi ini direalisasikan melalui kebijakan, rencana,
program, dan kegiatan SBI yang disusun secara cermat dan tepat.
Dari beberapa penjelasan diatas, dapat dirumuskan bahwa tujuan
penyelenggaraan SBI adalah sebagai berikut.

3
Ibid, 30.
a. Untuk membina sekolah yang secara bertahap ditingkatkan dan
dikembangkan komponen, aspek, dan indikator SNP dan sekaligus
keinternasionalannya;
b. Menghasilkan lulusan yang memilki kompetensi lulusan dan diperkaya
dengan standar kompetensi pada salah satu sekolah terakreditasi di negara
anggota OECD atau negara maju lainnya;
c. Dapat menghasilkan lulusan yang memilki daya saing komparatif tinggi
yang dibuktikan dengan kemampuan menampilkan unggulan lokal di
tingkat internasional;
d. Dapat menghasilkan lulusan yang memilki kemampuan bersaing kerja di
luar negeri terutama bagi lulusan sekolah menengah kejuruan;
e. Dapat menghasilkan lulusan yang memilki kemampuan berperan aktif
secara internasional dalam menjaga kelangsungan hidup dan perkembangan
dunia dari perspektif ekonomi, sosio-kultural, dan lingkungan hidup;
f. Dapat menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan menggunakan dan
mengembangkan teknologi komunikasi dan informasi secara profesional.

C. Landasan Hukum Sekolah Bertaraf Nasional


Penyelenggaraan SBI berlandaskan pada:
a. Undang-undang tahun No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
dalam pasal 50 dinyatakan bahwa:
Ayat (2): “Pemerintah menentukan kebijakan nasional dan Standar Nasional
Pendidikan untuk menjamin mutu pendidikan nasional”.4
b. Ayay (3): “Pemerintah dan/ pemerintah daerah meyelenggarakan sekurang-
kurangnya satu satuan pendidikan pada semua jenjang pendidikan untuk
dikembangkan menjadi satuan pendidikan bertaraf internasional.5
c. Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005-2025 mengatur perencanaan pembangunan
jangka panjang sebagai arah dan prioritas pembangunan secara menyeluruh

4
M. Hiidayat Ginanjar, “Kebijakan Sekola Bertaraf Internasional )SBI) antara idealis dan
dilelmatis”, Jurnal Pendidikan Islam, Februari, 2017), 8.
5
Ibid.
yang akan dilakukan secara bertahap untuk mewujudka masyarakat adil dan
makmur.6
d. Kebijakan pokok pembangunan pendidikan nasional dala perancana strategis
Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2005-2009 Nomor 2: peningkatan
mutu, relevansi, dan daya saing. Salah satunya pembangunan sekolah bertaraf
internasiona untuk meningkatkan daya saing bangsa.7

D. Karakteristik Sekolah Bertaraf Internasional


Sekolah berstandar nasional umumnya memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Bisa menerima peseereta didik dari negara asing.8
b. Sebagai anggota atau komunitas sekolah atau lembaga pendidikan yang ada
di negara-negara OECD dan negara maju lainnya.9
c. Adanya guru-guru dari negara tersebut.10
d. Adanya kegiatan pengembangan karakter peserta didik yang bertoleransi
dalam agama, budaya tiap bangsa, dan keragaman ras/suku.11

Sekolah bertaraf nasional adalah sekolah nasional yang menyelenggarakan


pendidikan berdasarkan atau telah memenuhi standar nasional pendidikan
(SNP) sebagai indicator kinerja kunci minimal (IKKM), dan mutu internasional
sebagai indicator kinerja kunci tambahan(IKKT), sehingga lulusannya memiliki
kualitas nasional dan internasional.

Dalam proses pembelajaran, penilaian SBI memiliki ciri-ciri sebagai berikut:12

a. Pro perubahan, maksudnyaproses pembelajaraan yang mampu


menumbuhkan dan mengembangkan daya nalar kreasi, inovasi dan
eksperiman.
6
Ibid.
7
Judyanto sirait, “Penerapan sekolah bertaraf internasinal di Indonesia”, Jurnal Cakrawala
Pendidikan, jilid 9(Maret, 2012).
8
M. Hiidayat Ginanjar, “Kebijakan Sekola Bertaraf Internasional )SBI) antara idealis dan
dilelmatis”, Jurnal Pendidikan Islam, Februari, 2017), 6.
9
Ibid.
10
Ibid.
11
Ibid.
12
Judyanto sirait, “Penerapan sekolah bertaraf internasinal di Indonesia”, Jurnal Cakrawala
Pendidikan, jilid 9.
b. Menerapkan model pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan
c. Penerapan pembelajaran TIK pada semua pembelajaran
d. Proses pembelajarannya menggunakan bahasa inggris.
e. Penyelenggara SBI harus menggunakan standar manajemen naasional.

E. Penjaminan Mutu Sekolah Bertaraf Internasional


1. Akreditasi

Mutu setiap Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional dijamin dengan


keberhasilan memperoleh akreditasi yang sangat baik. Akreditasi
menentukan kelayakan program pendidikan dan atau satuan pendidikan itu
sendiri. Keberhasilan tersebut ditandai dengan pencapaian indikator kinerja
kunci minimal, yaitu perolehan sertifikat akreditasi minimal “predikat A”
dari Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN S/M). Dengan
memperoleh “predikat A” pada setiap periode akreditasi berarti bahwa
Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional setiap saat selalu menunjukkan
keunggulan kinerja yang sangat baik dan sekaligus merupakan pengakuan
terhadap kemampuan Sekolah/Madrasah untuk menjamin mutu pendidikan
secara optimal. Selain itu, keberhasilan tersebut juga ditandai dengan
pencapaian indikator kinerja kunci tambahan, yaitu hasil akreditasi yang
baik dari salah satu negara anggota Organization for Economic Co-
operation and Development (OECD) dan/atau negara maju lainnya yang
mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan.

2. Kurikulum

Mutu setiap Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional dijamin dengan


keberhasilan melaksanakan kurikulum secara tuntas. Kurikulum merupakan
acuan dalam penyusunan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran.
Keberhasilan tersebut ditandai dengan pencapaian indikator kinerja kunci
minimal sebagai berikut:

a. menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP);


b. menerapkan sistem satuan kredit semester di SMA/SMK/MA/MAK

c. memenuhi Standar Isi

d. memenuhi Standar Kompetensi Lulusan.

Selain itu, keberhasilan tersebut juga ditandai dengan pencapaian indikator


kinerja kunci tambahan sebagai berikut:

a. sistem administrasi akademik berbasis Teknologi Informasi dan


Komunikasi (TIK) di mana setiap saat siswa bisa mengakses
transkripnya masing-masing

b. muatan mata pelajaran setara atau lebih tinggi dari muatan pelajaran
yang sama pada sekolah unggul dari salah satu negara anggota OECD
dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu
dalam bidang pendidikan

c. menerapkan standar kelulusan sekolah/madrasah yang lebih tinggi dari


Standar Kompetensi Lulusan.

3. Proses Pembelajaran 

Mutu setiap Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional dijamin


dengan keberhasilan melaksanakan proses pembelajaran yang efektif dan
efisien. Proses pembelajaran disesuaikan dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Keberhasilan tersebut
ditandai dengan pencapaian indikator kinerja kunci minimal, yaitu
memenuhi Standar Proses. Selain itu, keberhasilan tersebut juga ditandai
dengan pencapaian indikator kinerja kunci tambahan sebagai berikut:

a. proses pembelajaran pada semua mata pelajaran menjadi teladan bagi


sekolah/madrasah lainnya dalam pengembangan akhlak mulia, budi
pekerti luhur, kepribadian unggul, kepemimpinan, jiwa entrepreneural,
jiwa patriot, dan jiwa inovator;
b. diperkaya dengan model proses pembelajaran sekolah unggul dari salah
satu negara anggota OECD dan/atau negara maju lainnya yang
mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan;

c. menerapkan pembelajaran berbasis TIK pada semua mata pelajaran;

d. pembelajaran mata pelajaran kelompok sains, matematika, dan inti


kejuruan menggunakan bahasa Inggris, sementara pembelajaran mata
pelajaran lainnya, kecuali pelajaran bahasa asing, harus menggunakan
bahasa Indonesia

e. pembelajaran dengan bahasa Inggris untuk mata pelajaran kelompok


sains dan matematika untuk SD/MI baru dapat dimulai pada Kelas IV.
Dalam proses pembelajaran selain menggunakan bahasa Indonesia dan
bahasa Inggris, juga bisa menggunakan bahasa lainnya yang sering
digunakan dalam forum internasional, seperti bahasa Perancis, Spanyol,
Jepang, Arab, dan China.

4. Penilaian

Mutu setiap Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional dijamin


dengan keberhasilan menunjukkan kinerja pendidikan yang optimal
melalui penilaian. Penilaian dilakukan untuk mengendalikan mutu
pendidikan sebagai bentuk akuntabilitas kinerja pendidikan kepada pihak-
pihak yang berkepentingan. Penilaian terhadap peserta didik dilakukan
oleh para guru untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil
belajar peserta didik secara berkesinambungan. Keberhasilan tersebut
ditandai dengan pencapaian indikator kinerja kunci minimal, yaitu
memenuhi Standar Penilaian. Selain itu, keberhasilan tersebut juga
ditandai dengan pencapaian indikator kinerja kunci tambahan, yaitu
memperkaya penilaian kinerja pendidikan dengan model penilaian sekolah
unggul dari negara anggota OECD dan/atau negara maju lainnya yang
mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan.
5. Pendidik
Mutu setiap Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional dijamin
dengan guru yang menunjukkan kinerja yang optimal sesuai dengan tugas
profesionalnya. Pendidik memiliki peranan yang strategis karena
mempunyai tugas profesional untuk merencanakan dan melaksanakan
proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, serta melakukan
pembimbingan dan pelatihan. Keberhasilan tersebut ditandai dengan
pencapaian indikator kinerja kunci minimal, yaitu memenuhi Standar
Pendidik. Selain itu, keberhasilan tersebut juga ditandai dengan
pencapaian indikator kinerja kunci tambahan sebagai berikut:

a. Semua guru mampu memfasilitasi pembelajaran berbasis TIK;

b. Guru mata pelajaran kelompok sains, matematika, dan inti kejuruan


mampu mengampu pembelajaran berbahasa Inggris;

c. Minimal 10% guru berpendidikan S2/S3 dari perguruan tinggi yang


program studinya berakreditasi A untuk SD/MI;

d. Minimal 20% guru berpendidikan S2/S3 dari perguruan tinggi yang


program studinya berakreditasi A untuk SMP/MTs; dan

e. Minimal 30% guru berpendidikan S2/S3 dari perguruan tinggi yang


program studinya berakreditasi A untuk SMA/SMK/MA/MAK.

Guru dalam proses pembelajaran sepanjang diperlukan dan sesuai dengan


kebutuhannya, selain menggunakan bahasa Indonesia dan Inggris juga bisa
menggunakan bahasa lainnya yang sering digunakan dalam forum
internasional, seperti bahasa Perancis, Jerman, Spanyol, Jepang, Arab, dan
China.

6. Tenaga Kependidikan

Mutu setiap Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional dijamin


dengan kepala sekolah/madrasah yang menunjukkan kinerja yang optimal
sesuai dengan tugas profesionalnya, yaitu sebagai pemimpin manajerial-
administratif dan pemimpin manajerial-edukatif. Keberhasilan tersebut
ditandai dengan pencapaian indikator kinerja kunci minimal, yaitu
memenuhi Standar Kepala Sekolah/Madrasah. Selain itu, keberhasilan
tersebut juga ditandai dengan pencapaian indikator kinerja kunci tambahan
sebagai berikut:

a. Kepala Sekolah/Madrasah berpendidikan minimal S2 dari perguruan


tinggi yang program studinya berakreditasi A dan telah menempuh
pelatihan kepala sekolah/madrasah dari lembaga pelatihan kepala
sekolah yang diakui oleh Pemerintah;

b. Kepala Sekolah/Madrasah mampu berbahasa Inggris secara aktif; dan

c. Kepala Sekolah/Madrasah bervisi internasional, mampu membangun


jejaring internasional, memiliki kompetensi manajerial, serta jiwa
kepemimpinan dan entrepreneural yang kuat.

7. Sarana dan Prasarana

Mutu setiap Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional dijamin


dengan kewajiban sekolah/madrasah memiliki dan memelihara sarana dan
prasarana pendidikan yang diperlukan untuk menunjang proses
pembelajaran yang teratur dan berkesinambungan. Keberhasilan tersebut
ditandai dengan pencapaian indikator kinerja kunci minimal, yaitu
memenuhi Standar Sarana dan Prasarana. Selain itu, keberhasilan tersebut
juga ditandai dengan pencapaian indikator kinerja kunci tambahan sebagai
berikut:

a. Setiap ruang kelas dilengkapi dengan sarana pembelajaran berbasis


TIK

b. Perpustakaan dilengkapi dengan sarana digital yang memberikan


akses ke sumber pembelajaran berbasis TIK di seluruh dunia; dan

c. Dilengkapi dengan ruang multimedia, ruang unjuk seni budaya,


fasilitas olah raga, klinik, dan lain sebagainya.
8. Pengelolaan

Mutu Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional dijamin dengan


pengelolaan yang menerapkan manajemen berbasis sekolah/madrasah.
Keberhasilan tersebut ditandai dengan pencapaian indikator kinerja kunci
minimal, yaitu memenuhi Standar Pengelolaan. Selain itu, keberhasilan
tersebut juga ditandai dengan pencapaian indikator kinerja kunci tambahan
sebagai berikut:

a. Meraih sertifikat ISO 9001 versi 2000 atau sesudahnya dan ISO 14000;

b. Merupakan sekolah/madrasah multi-kultural;

c. Menjalin hubungan “sister school” dengan sekolah bertaraf


internasional di luar negeri;

d. Bebas narkoba dan rokok

e. Bebas kekerasan (bullying)

f. Menerapkan prinsip kesetaraan gender dalam segala aspek pengelolaan


sekolah

g. Meraih medali tingkat internasional pada berbagai kompetisi sains,


matematika, teknologi, seni, dan olah raga.

9. Pembiayaan Mutu

Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional dijamin dengan


pembiayaan yang sekurang-kurangnya terdiri atas biaya investasi, biaya
operasional, dan biaya personal. Keberhasilan tersebut ditandai dengan
pencapaian indikator kinerja kunci minimal, yaitu memenuhi Standar
Pembiayaan. Selain itu, keberhasilan tersebut juga ditandai dengan
pencapaian indicator kinerja kunci tambahan, yaitu menerapkan model
pembiayaan yang efisien untuk mencapai berbagai target Indikator Kunci
Tambahan.
F. Penyelenggaraan Sekolah Bertaraf Internasional
1. Model Penyelenggaraan 
Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional dapat diselenggarakan dengan
menggunakan model-model penyelenggaraan yang dianggap paling sesuai
atau cocok dengan kebutuhan, kekhasan, keunikan, dan kemampuan yang
dimiliki oleh setiap Sekolah/Madrasah, baik untuk penyelenggaraan
Sekolah/Madrasah yang baru maupun pengembangan Sekolah/Madrasah
yang sudah ada sebelumnya. Model-model penyelenggaraan tersebut adalah
sebagaimana diuraikan berikut ini.
a. Model “Terpadu – Satu Sistem atau Satu Atap – Satu Sistem”

Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional yang diselenggarakan


dengan model “Terpadu atau Satu Atap – Satu Sistem” yaitu
penyelenggaraan Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah di dalam satu lokasi dengan
menggunakan sistem pengelolaan pendidikan yang sama.
Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional yang diselenggarakan dengan
model ini dapat dipimpin oleh seorang direktur/manajer yang
mengkoordinasikan tiga kepala Sekolah/Madrasah yang memimpin
setiap satuan pendidikan dasar dan menengah.

b. Model “Terpisah – Satu Sistem atau Tidak Satu Atap – Satu Sistem”
Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional yang diselenggarakan
dengan model “Terpisah atau Tidak Satu Atap – Satu Sistem” yaitu
penyelenggaraan Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah di dalam lokasi yang berbeda atau
terpisah dengan menggunakan sistem pengelolaan pendidikan yang sama.
Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional yang diselenggarakan dengan
model ini dapat dipimpin oleh seorang direktur/manajer yang
mengkoordinasikan tiga kepala Sekolah/Madrasah yang memimpin
setiap satuan pendidikan dasar dan menengah yang berada pada lokasi
berbeda.
c. Model “Terpisah – Beda Sistem atau Tidak Satu Atap – Beda Sistem”
Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional yang diselenggarakan
dengan model “Terpisah – Beda Sistem” yaitu penyelenggaraan Sekolah/
Madrasah Bertaraf Internasional pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah di lokasi yang berbeda (terpisah) dengan sistem pengelolaan
pendidikan yang berbeda. Penyelenggaraan model ini disarankan hanya
pada fase rintisan penyelenggaraan Sekolah/Madrasah Bertaraf
Internasional yang dalam kurun waktu tertentu harus ditingkatkan secara
bertahap ke model penyelenggaraan satu atap dengan satu sistem atau
model penyelenggaraan tidak satu atap dengan satu sistem.
d. Model “Entry – Exit”
Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional yang diselenggarakan
dengan model “Entry – Exit” yaitu penyelenggaraan Sekolah/ Madrasah
Bertaraf Internasional pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
dengan cara mengelola kelas-kelas reguler dan kelas-kelas bertaraf
internasional. Peserta didik pada kelas-kelas bertaraf internasional yang
oleh karena berbagai alasan tertentu tidak bisa melanjutkan di kelas
bertaraf internasional bisa pindah ke kelas-kelas reguler. Begitu pula
sebaliknya peserta didik pada kelas-kelas reguler bisa pindah ke kelas-
kelas bertaraf internasional, jika dipandang memenuhi persyaratan yang
diperlukan untuk masuk ke kelas-kelas bertaraf internasional.
BAB III

PENUTUP
A. SIMPULAN
Kebijakan pendidikan brtaraf internasional merupakan upaya
pemerintah untuk memperbaiki kualitas pendidikan agar mempunyai daya
saing dengan negara maju di zaman global.
Adapun tujuan penyelenggaraan Sekolah Bertaraf Internasional
bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan
bersaing di luar negeri dalam mencari pekerjaan. Selain itu, lulusan SBI
juga mampu berperan aktif secara internasional dalam menjaga
kelangsungan hidup dan perkembangan dunia dari perspektif ekonomi,
sosio-kultural dan lingkungan hidup.
Salah satu landasan sekolah bertaraf internasional adalah Undang-
undang tahun No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
dalam pasal 50 dinyatakan bahwa: “Pemerintah menentukan kebijakan
nasional dan Standar Nasional Pendidikan untuk menjamin mutu
pendidikan nasional”.
DAFTAR PUSTAKA
Ardhian, Allan Maulana. “Implementasi Program Sekolah Bertaraf Internasional
(Studi Kasus Di Program Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik Smkn 2
Yogyakarta)”. Skripsi Tidak Diterbitkan. Yogyakarta: Fakultas Teknik
Universitas Negeri Yogyakarta, 2013.
Ginanjar, M. Hidayat. “Kebijakan Sekolah Bertaraf Internasional (Sbi) Antara
Idealis Dan Dilematis”. Edukasi bIslam: jurnal Pendidikan islam (online),
Jilid 1, No 2, 2012,
(https://jurnal.staialhidayahbogor.ac.id/index.php/ei/article/view/22,
diakses 1 Mei 2021).

Sirait, Judyanto. “Penerapan Sekolah Bertaraf Internasional di Indonesia”. Jurnal


Cakrawala pendidikan, (2011), Vol. 9. No. 1

Anda mungkin juga menyukai