KD 3.3 3.4 Demokrasi Liberal Dan Terpimpin
KD 3.3 3.4 Demokrasi Liberal Dan Terpimpin
Idsejarah.net
Ciri Kabinet Parlementer
Presiden dan Wakil Presiden tidak dapat
diganggu gugat
Menteri bertanggung jawab atas kebijakan
pemerintah
Perdana Menteri diangkat oleh Presiden
Parlemen dapat menjatuhkan kabinet melalui
mosi tidak percaya
Memiliki partai oposisi
UUDS 1950
Partai – Partai dalam Demokrasi Liberal
Kabinet Natsir (Masyumi)
1950-1951
Kabinet koalisi PNI dan Masyumi
Prokernya : Penanggulangan masalah keamanan,
Penyempurnaan susunan pemerintahan dan Angkatan
perang, Penyelesaian masalah Irian Barat, Memperkuat
ekonomi
Diganti krn gagal dlm perjuangan Irba, mosi tidak percaya
dari Hadikusumo mengenai PP No. 39 yang dianggap
menguntungkan Masyumi
KABINET NATSIR
Kabinet Sukiman (Masyumi)
1951-1952
* Nasionalisasi de javasche Bank
* Menjaga keamanan,kemakmuran rakyat,penyelenggaraan
Pemilu secepatnya,politik bebas aktif,penyelesaian Irian Barat
* Pelepasan 950 tapol
* Penumpasan PKI dan faham komunis
* diganti krn :
- Penandatanganan MSA
- gagal dlm pembebasan Irba
KABINET SUKIMAN
Kabinet Wilopo (PNI)
1952-1953
Prokernya : politik luar negeri bebas aktif
Diganti karena :
Gerakan separatis
Peristiwa 17 Oktober 1952
Peristiwa Tanjung Morawa
Peristiwa 17 Oktober 1952
Peristiwa 17 Oktober 1952 adalah peristiwa
di mana KSAD (dijabat A.H. Nasution) dan
tujuh panglima daerah meminta Dewan
Perwakilan Rakyat Sementara (DPRS)
dibubarkan. Kemal Idris, salah satu dari
tujuh panglima, pernah mengarahkan
moncong meriam ke Istana. Dalihnya
melindungi Presiden Soekarno dari
demonstrasi mahasiswa.
Peristiwa Tanjung Morawa
Pada tahun 1953 Pemerintah RI Karesidenan Sumatera Utara
merencanakan untuk mencetak sawah percontohan di bekas areal
perkebunan tembakau di desa Perdamaian, Tanjung Morawa.
Akan tetapi areal perkebunan itu sudah ditempati oleh penggarap liar. Di
antara mereka terdapat beberapa imigran gelap Cina.
Usaha pemerintah untuk memindahkan para penggarap dihalang-halangi
oleh Barisan Tani Indonesia (BTI), organisasi massa PKI. Tanggal 16
Maret 1953 pemerintah terpaksa mentraktor areal tersebut dengan dikawal
oleh sepasukan polisi.
KABINET WILOPO
Kabinet Ali Sastroamidjoyo I (PNI)
1953-1955
Kabinet Koalisi
Pembentukan Panitia Pemilu Pusat
Menetapkan tgl pelaksanaan pemilu
Pelaksanaan KAA
Pengangkatan menhan Iwa Kusumasumantri
Pertentangan sipil dan militer
KABINET ALI SASTROAMIDJOYO I
(ALI – WONGSO)
Kabinet Burhanuddin Harahap (Masyumi)
1955-1956
Pepenyelenggaraan pemilu I untuk DPR dan
Konstituante
Pengendalian inflasi
I .J. Kasimo
EKONOM INDONESIA DAN
PROGRAMNYA
GUNTING SYAFRUDIN
– Pemotongan nilai tukar
rupiah,hingga nilai tukarnya ½
Ekonomi Indonesia dan programnya
Ekonomi Ali Baba
– Kerjasama ekonomi dan
perdagangan antara pengusaha
pribumi dengan pengusaha Cina
Ekonom Indonesia dan programnya
Gerakan Benteng
– Bantuan kredit/pinjaman bagi
pengusaha
– Masyarakat/golongan
pengusaha/pedagang
Soemitro Djoyohadikusumo
Sosial budaya pd masa Demokrasi liberal
Masuknya budaya Eropa dan USA (musik,makanan dan
busana)
BANYAKNYA PENGANGGURAN
Demokrasi Terpimpin
Latar Belakang
•Banyaknya gerakan separatis pada masa demokrasi liberal
•Program-program yang dirancang oleh kabinet tidak dapat dijalankan secara utuh,
sehingga pembangunan ekonomi tersendat
•Konstituante gagal dalam menyusun UUD baru untuk menggantikan UUDS 1950
Dekrit Presiden 5 Juli 1959
Isi
– Pembubaran Konstituante.
– Beriakunya Kembali UUD 1945.
– Tidak berlakunya UUDS 1950.
– Pembentukan MPRS dan DPAS.
Demokrasi Terpimpin
(1959 – 1967)
Sentralisasi kekuasaan
Pembentukan kabinet kerja
Semboyan Nasakom untuk mempersatukan bangsa yang
berbeda faham
Ciri
Penyatuan TNI & kepolisian dalam ABRI
Parpol dominan => PKI
Pembubaran beberapa parpol spt
Masyumi,PSI,Murba,BPS
Pembentukan Front Nasional
POLITIK
PERISTIWA G 30 S