Anda di halaman 1dari 37

INDONESIA PADA MASA

DEMOKRASI LIBERAL (1949 – 1959)


a. Dalam bidang politik
b. Dalam bidang ekonomi
c. Dalam bidang sosial budaya

Idsejarah.net
Ciri Kabinet Parlementer
Presiden dan Wakil Presiden tidak dapat
diganggu gugat
Menteri bertanggung jawab atas kebijakan
pemerintah
Perdana Menteri diangkat oleh Presiden
Parlemen dapat menjatuhkan kabinet melalui
mosi tidak percaya
Memiliki partai oposisi
UUDS 1950
Partai – Partai dalam Demokrasi Liberal
Kabinet Natsir (Masyumi)
1950-1951
Kabinet koalisi PNI dan Masyumi
Prokernya : Penanggulangan masalah keamanan,
Penyempurnaan susunan pemerintahan dan Angkatan
perang, Penyelesaian masalah Irian Barat, Memperkuat
ekonomi
Diganti krn gagal dlm perjuangan Irba, mosi tidak percaya
dari Hadikusumo mengenai PP No. 39 yang dianggap
menguntungkan Masyumi
KABINET NATSIR
Kabinet Sukiman (Masyumi)
1951-1952
* Nasionalisasi de javasche Bank
* Menjaga keamanan,kemakmuran rakyat,penyelenggaraan
Pemilu secepatnya,politik bebas aktif,penyelesaian Irian Barat
* Pelepasan 950 tapol
* Penumpasan PKI dan faham komunis
* diganti krn :
- Penandatanganan MSA
- gagal dlm pembebasan Irba
KABINET SUKIMAN
Kabinet Wilopo (PNI)
1952-1953
Prokernya : politik luar negeri bebas aktif
Diganti karena :
Gerakan separatis
Peristiwa 17 Oktober 1952
Peristiwa Tanjung Morawa
Peristiwa 17 Oktober 1952
Peristiwa 17 Oktober 1952 adalah peristiwa
di mana KSAD (dijabat A.H. Nasution) dan
tujuh panglima daerah meminta Dewan
Perwakilan Rakyat Sementara (DPRS)
dibubarkan. Kemal Idris, salah satu dari
tujuh panglima, pernah mengarahkan
moncong meriam ke Istana. Dalihnya
melindungi Presiden Soekarno dari
demonstrasi mahasiswa.
Peristiwa Tanjung Morawa
Pada tahun 1953 Pemerintah RI Karesidenan Sumatera Utara
merencanakan untuk mencetak sawah percontohan di bekas areal
perkebunan tembakau di desa Perdamaian, Tanjung Morawa.
Akan tetapi areal perkebunan itu sudah ditempati oleh penggarap liar. Di
antara mereka terdapat beberapa imigran gelap Cina.
Usaha pemerintah untuk memindahkan para penggarap dihalang-halangi
oleh Barisan Tani Indonesia (BTI), organisasi massa PKI. Tanggal 16
Maret 1953 pemerintah terpaksa mentraktor areal tersebut dengan dikawal
oleh sepasukan polisi.
KABINET WILOPO
Kabinet Ali Sastroamidjoyo I (PNI)
1953-1955
Kabinet Koalisi
Pembentukan Panitia Pemilu Pusat
Menetapkan tgl pelaksanaan pemilu
Pelaksanaan KAA
Pengangkatan menhan Iwa Kusumasumantri
Pertentangan sipil dan militer
KABINET ALI SASTROAMIDJOYO I
(ALI – WONGSO)
Kabinet Burhanuddin Harahap (Masyumi)
1955-1956
Pepenyelenggaraan pemilu I untuk DPR dan
Konstituante

Pengendalian inflasi

Bubar karena menyerahkan mandatnya kepada


pemerintah
Kabinet Ali Sastroamidjoyo II (PNI)
1956 - 1957
Perjuangan Irba
Pembentukan daerah otonom
Memperbaiki perekonomian negara
Politik Bebas Aktif
Pembatalan KMB
Bubar karena gerakan separis didaerah,perbedaan
pendapat antara TNI dgn Masyumi
KABINET ALI SASTROAMIDJOYO II
Kabinet Djuanda (Zaken Kabinet)
1957-1959
Panca Karya/kerja
Pembentukan dewan Nasional
Normalisasi hub. dgn Malaysia
Pembatalan KMB
Pengembalian Irba
Mempercepat pembangunan
Bubar karena dikeluarkannya dekrit/konsepsi presiden
KABINET DJUANDA/KARYA/ZAKEN
KABINET
PEMILU
PEMILU 1955
Dilaksanakan 2 x
Pemilu I memilih anggota DPR
Pemilu II memilih anggota
Konstituante
Hasil : PNI, Masyumi, NU, PKI
b.Bidang Ekonomi

UU No. 19 tahun 1945


mengenai nilai tukar mata uang ORI
• 1 Oktober 1946
Uang kertas baru ORI
• Perpu No. 2 tahun 1946
Pendirian BNI sebagai bank sirkulasi
• Sistem ekonomi Gerakan Benteng/Soemitro
Djoyohadikusumo
• Sistem ekonomi Ali Baba/Iskaq Cokrohadisuryo
Ekonom Indonesia dan programnya
Plan Kasimo
– Pemberian bantuan bagi para
petani dan pemilik tanah.

– Perbaikan dalam bidang


pertanian

I .J. Kasimo
EKONOM INDONESIA DAN
PROGRAMNYA
GUNTING SYAFRUDIN
– Pemotongan nilai tukar
rupiah,hingga nilai tukarnya ½
Ekonomi Indonesia dan programnya
Ekonomi Ali Baba
– Kerjasama ekonomi dan
perdagangan antara pengusaha
pribumi dengan pengusaha Cina
Ekonom Indonesia dan programnya
Gerakan Benteng
– Bantuan kredit/pinjaman bagi
pengusaha

– Masyarakat/golongan
pengusaha/pedagang

Soemitro Djoyohadikusumo
Sosial budaya pd masa Demokrasi liberal
Masuknya budaya Eropa dan USA (musik,makanan dan
busana)

Kebebasan berpolitik dan berkreasi


DAMPAK POLEKSOSBUD
PD DEMOKRASI LIBERAL
PROKER TDK DPT DIJALANKAN DGN BAIK

MASUKNYA BUDAYA ASING

BANYAKNYA PENGANGGURAN
Demokrasi Terpimpin

Dekrit 5 Juli 1959

Latar Belakang
•Banyaknya gerakan separatis pada masa demokrasi liberal
•Program-program yang dirancang oleh kabinet tidak dapat dijalankan secara utuh,
sehingga pembangunan ekonomi tersendat
•Konstituante gagal dalam menyusun UUD baru untuk menggantikan UUDS 1950
Dekrit Presiden 5 Juli 1959

Isi
– Pembubaran Konstituante.
– Beriakunya Kembali UUD 1945.
– Tidak berlakunya UUDS 1950.
– Pembentukan MPRS dan DPAS.
Demokrasi Terpimpin
(1959 – 1967)
Sentralisasi kekuasaan
Pembentukan kabinet kerja
Semboyan Nasakom untuk mempersatukan bangsa yang
berbeda faham
Ciri
Penyatuan TNI & kepolisian dalam ABRI
Parpol dominan => PKI
Pembubaran beberapa parpol spt
Masyumi,PSI,Murba,BPS
Pembentukan Front Nasional
POLITIK

Pembentukan kabinet kerja


Kedudukan lembaga tinggi dan tertinggi negara berada
dibawah presiden
Partai terkuat : PKI
Bergabung dalam NEFO
Hubungan diplomatik 5 negara, poros Jakarta – Peking –
Phnompenh – Hanoi Pyongyang (IND – RRC – Vietnam
Utara – Kamboja – KORUT)
Politik
Melaksanakan politik mercusuar /mendirikan
bangunan/gedung yg berukuran besar/spektakuler
Melaksanakan politik konfrontasi dengan Malaysia
(Dwikora)
Politik luar negeri lebih cenderung pada blok kiri/timur
(NEFO/New Emerging Force/persekutuan negara – negara
yg berfaham sosialis komunis)
EKONOMI
Ekonomi terpimpin,komando,terpusat
Sanering = pemotongan nilai tukar mata uang kertas
Pembekuan simpanan nasabah bank mulai Rp 25.000
keatas
Menyusun rancangan pembangunan semesta dengan
pola 8 tahun
DAMPAK POLEKSOSBUD
PD DEMOKRASI TERPIMPIN
KRISIS EKONOMI

STABILITAS POLITIK DAN KEAMANAN NEGARA


TERGANGGU

PERISTIWA G 30 S

BUDAYA EROPA /USA DILARANG


DAMPAK POLEKSOSBUD
PD DEMOKRASI TERPIMPIN
BUDAYA NASIONAL/DAERAH BERKEMBANG PESAT
PRODUKSI BARANG /SENJATA DARI CHINA DAN
RUSIA BANYAK MASUK DI INDONESIA

Anda mungkin juga menyukai