Anda di halaman 1dari 20

KELOMPOK Tau le

• Syalomika Mokalu
• Kimberly Lawendatu
• Pingkan Sumuan
• Marselino Tendean
MAPEL : PPKN
GURU : VIDELIA
PERSATUAN DAN
KESATUAN
BANGSA PADA
( 17 AGUSTUS MASA
1950 - 5 JULI
1959 )
DEMOKRASI LIBERAL
DEMOKRASI
LIBERAL
Demokrasi Liberal adalah demokrasi yang memberi
kebebasan yang seluasnya kepada warga negara.
Indonesia menganut sistem Demokrasi Liberal pada
tahun 1950-1959. Pada masa ini ditandai dengan
sering terjadi pergantian kabinet yang memerintah.
CIRI-CIRI DEMOKRASI
LIBERAL

Presiden dan Wakil Presiden


Presiden berhak membubarkan tidak dapat di ganggu gugat
DPR

Perdana menteri diangat olej


Menteri bertanggung jawab Presiden
terhadap parlemen
DAMPAK DEMOKRASI LIBERAL DI
INDONESIA
• POSITIF
Berlangsung perundingan antara Indonesia - Belanda untuk pertama kalinya
mengenai masalah Irian Barat, pemerintah indonesia berhasil menyelanggarakan
konferensi Asia Afrika pada tahun 1955, diadakanya musyawarah nasional
pembangunan untuk mengatasi masalah krisis dalam negeri tetapi tidak berhasil
dengan baik, adanya perjuangan diplomasi dalam menyelesaikan masalah irian
barat denga cara pembubaran uni indonesia - belanda.
• NEGATIF
Terdapat gangguan keamanan dan pemberontakan akibat pemerintahan yang tidak
stabil, perekonomian pada masa demokrasi liberal sangat sulit hal ini dikarenakan
bangsa indonesia harus menanggung beban kenangan sebagai akibat ketentuan
KMB.
KEBIJAKAN DALAM
BIDANG
EKONOMI
PERMASALAHAN PADA MASA DEMOKRASI
LIBERAL
1. Indonesia menanggung beban ekonomi dan keuangan sebagai
akibat ketentuan KMB.
2. Struktur ekonomi masih berat sebelah.
3. Ekspor masih tergantung jenis hasil.
4. Jumlah uang beredar terlalu banyak.
5. Laju pertambahan penduduk pesat kenaikan biaya hidup.
6. Taraf kehidupan rakyat masih rendah.
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM RANGKA
MENGATASI
PERMASALAHAN- PERMASALAHAN EKONOMI
1. Pinjaman nasional
2. Sertifikasi devisa
3. Sistim ekonomi benteng
4. Rencana Sumitro
5. Nasionalisasi de Javasche Bank
6. Sistim ekonomi Ali - Baba
KEBIJAKAN DALAM
BIDANG POLITIK

Sistim pemerintahan yang berlaku adalah parlementer,


kabinet-kablet yang memerintah;

1. Kabinet Natsir (September 1950-Maret 1951)


2. Kabinet Sukirman (April 1951 n-Februari 1952)
3. Kabinet Wilopo (April 1952-April 1953)
4. Kabinet Ali Sastroamijoyo (April 1953-Juli 1955).
5. Kabinet Burhanudin harahap (Agustus 1955- Maret 1956)
6. Kabinet Alisastro Amijoyo (24 Maret 1956-9 April 1957)
7. Kabinet Djuanda / Kabinet Karya (9 April 1957-10 Juli)
PEMILIHAN
UMUM 1995

• Dilaksanakan 29 September 1955 untuk memilih


anggot- anggota DPR, 15 Desember 1955 untuk
memilih anggota Konstituante.
• Diikuti oleh 118 konstentan (70 parpol, selebihnya
organisasi masa dan perorangan).
• Diikuti 39 juta rakyat 19 parti memperoleh suara, 4
besar pemenang; Masyumi, PNI, NU, PKI
DEKLARASI
DJUANDA
• Dideklarasikan 13 Desember 1957.
• Dasar pertimbangan; bentuk geografis, sejarah, melindungi kekayaan alam,UU kelautan yang ada
tidak sesuai lagi, keamanan dan keselamatan.
• UU No. 4 PRP;
1. Perairan indonesia ialah laut wilayah beserta perairan pedalaman.
2. Laut wilayah Indonesia adalah jalur laut selebar 12 mil dari pulau-pulau terluar .
3. Diperbatasan dengan negara lain yang tidak mencapai 24 mil maka diambil garis tengah.
4. Perairan pedalaman Indonesia adalah semua perairan yang terletak pada sisi dalam pada
garis dasar
5. Hak lintas laut damai diakui dan dijamin.
6. Tidak berlakunya kembali "Territoriale Zee en Maritime kringen Ordonanti"

• Implikasi nya pertambahan wilayah indonesia dari 2.027.087 menjadi 5.193.250


LANDAS
KONTINENTAL
INDONESIA
• Dikeluarkan 17 Februari 1969
• Untuk memperkuat tgl 6 januari 1973 dikeluarkan UU No.1 tahun
1973, isinya;
1. Dasar laut dan tanah dibawahnya, diluar wilayah perairan Indonesia sampai
kedalaman 200m/lebih dimana masih mungkin dapat di eksplorasi dan
dieksploitasi kekayaan alamnya merupakan hak pemerintah RI dimanfaatkan
sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
2. Pengekspoitasikan kekayaan alam harus mengindahkan; pencemaran, pertahanan-
keamanan, jaringan perhubungan, telekomunikasi, listrik, perikanan, oceanologi,
penelitian ilmiah dan cagar alam
ZONA EKONOMI
EKSKLUSIF

• Dikeluarkan 21 MARET 1980


• Deklarasi mengenai jalur diluar laut Indonesia sejauh 200 mil dari garis
pangkal / garis dasar.
• Untuk memperkuat tanggal 18 Oktober 1983 mengelurkan UU No. 5
tahun 1983, isinya; pemerintah Indonesia mempunyai hak eksklusif
untuk melakukan pengelolaan (eksplorasi dan eksploitasi di dasar dan
di air dalam zona tersebut
PERJUANGAN DAN
PENGEMBALIAN IRIAN
BARAT
Hasil kedaulatan Indonesia dengan Belanda yang sesuai dengan
keputusan KMB yang ternyata kurang begitu menguntungkan Indonesia
khususnya tentang pengembalian Irian Barat. Sehingga menuntut
Indonesia untuk memperjuangkanya melalui beberapa cara:
1. Penyelesaian jalur diplomasi
2. Konfrontasi ekonomi
3. Konfrontasi politik
4. Konfrontasi total
DEMOKRASI
TERPIMPIN
Demokrasi Terpimpin ditandai dengan lahirnya Dekrit Presiden 5
Juli 1959 gagasan ini diajukan oleh ketua PNI Suwirjo dan
Let.Jend A .H Nasution (KSAD).
diantaranya:
1. Tidaak berlakunya UUDS 1950 dan berlakunya kembali
kembali UUD 1945.
2. Pembubaran badan Konstituante.
3. Pembentukan MPRS dan DPAS.
Di Indonesia sistem ini merupakan penafsirran dari sila ke-4 Pancasila
yaitu: "Kerakyatan yang dipipin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan".

Pelaksanaan sistem ini antara lain:


1. Membentuk MPRS yang anggotanya ditunjuk langsung oleh Presiden.
2. Membentuk DPA yang dipimpin langsung oleh Presiden.
3. Membubarkan DRP hasil pemilu 1955 dan membentuk DPR-GR
sebagai bentuk Manipol.
4. Menyatukan lembaga-lembaga tertinggi negaradengan eksekutif.
5. Presiden sebagai pimpinan tetinggi DBRI dan menjabat presiden
seumur hidup.
PEMBENTUKAN
"NASAKOM"
NASAKOM merupakan penggabungan tiga aliran politik yaitu
Nasionalis, Agama dan Komunis. Yang merupakan sebuah
gagasan Soekarno tentang penyatuan pilar-pilar kekuatan
pemerintahan dengan berlandaskan Manipol. Pembentukan
NASAKOM pada masa Demokrasi terpimpin ini membawa angin
segar masuknya paham komunis di Indonesia melalui PKL..
NON-BLOK KE NEFO-
OLDEFO
Politik luar negeri yang diterapkan oleh Indonesia pada awalnya adalah bebas aktif (non-
blok) namun seiring dengan perkembangan politik di Indonesia khususnya diawali dengan
masalah pembebasan Irian Barat yang menimbulkan penafsiran bahwa bangsa-bangsa
barat tidak aktif dalam membantu Indonesia.
Sejak saat itulah Indonesia mengkondisikan dua kubu kekuatan dunia yaitu Oldefo (negara
kapitalis dan imperialis) dan Nefo (negara tertindas).
Selain itu juga Indonesia mulai menjalankan Politik "Mercusuar".
SISTEM EKONOMI
TERPIMPIN
Keadaan ekonomi Indonesia pada saat ini sangatlah memburuk, hal ini dikarenakan adanya gejolak yang
terjadi di Indonesia diantaranya:
• Konfrontasi dengan Malaysia.
• Pelaksanaan Politik Mercusuar.
• Kegagalan dalam usaha mengatasi masalah perekonomian
Indonesia.
Usaha untuk mengatasi masalah Ekonomi Indonesia
diantaranya:
• Devaluasi
• Dekon (Deklarasi Ekonomi)
• Penyatuan Bank-bank dan Koperasi-koperasi kedalam Bank Tunggal Negara.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai