Anda di halaman 1dari 64

Prinsip Legal Etis

dalam Pengambilan
Keputusan dalam
Konteks Keperawatan
IIS NOVENTI S.KEP.,NERS.,M.KEP
Metode Etika

Cara untuk mengkaji lebih jauh


suatu permasalahan medis dengan
referensi kaidah moral, aspek
pandangan pribadi dan keyakinan,
kode etik serta hukum yang berlaku
Metode Utama
Penyelesaian Masalah Etik (Ladd)
1. METODE OTORITAS
Dimana setiap tindakan dan keputusan
didasarkan pada otoritas tertentu.
Otoritas bisa berasal dari : institusi agama,
institusi pemerintah atau regulasi tertentu
yang dikeluarkan oleh lembaga yang
berwenang
Metode Utama
Penyelesaian Masalah Etik (Ladd)
2. METODE CONSENSUM
HOMINUM
Suatu keputusan dilandaskan pada
persetujuan masyarakat atau sekelompok
orang yang terlibat di dalam pengkajian
masalah tertentu
Metode Utama
Penyelesaian Masalah Etik (Ladd)
3. METODE PENDEKATAN
INSTITUSI / SELF EVIDENCE
Dinyatakan oleh para ahli filsafat
berdasarkan apa yang dikenal dengan tehnik
intuisi
Metode Utama
Penyelesaian Masalah Etik (Ladd)
4. METODE ARGUMENTASI /
METODE SOKRATIK
Menggunakan pendekatan dg mengajukan
pertanyaan atau mencari jawaban yang
mempunyai alasan tepat.
Metode analitik ini digunakan untuk
memahami fenomena etika
TEORI PENYELESAIAN MASALAH
ETIK
METODE JAMETON

Digunakan untuk menyelesaikan


permasalahan etika keperawatan yang
berkaitan dengan asuhan keperawatan pasien
METODE JAMETON
Tahapan :
1.Identifikasi masalah
 Mengklasifikasi masalah dilihat dari
nilai-nilai, konflik dan hati nurani
Perawat harus mengkaji parameter
waktu untuk proses pembuatan
keputusan
METODE JAMETON
Tahapan :
1.Identifikasi masalah
 Memberikan jawaban kepada
perawat thd pernyataan : Hal apakah
yang membuat tindakan benar adalah
benar?
METODE JAMETON
Tahapan :
1.Identifikasi masalah
 Nilai-nilai diklasifikasi dan peran
perawat dalam situasi yang terjadi
diidentifikasi
METODE JAMETON
Tahapan :
2.Perawat harus mengumpulkan data
tambahan
 Meliputi : orang-orang yg dekat dg
pasien yg terlibat dalam membuat
keputusan bagi pasien, harapan /
keinginan dari pasien & orang yg
METODE JAMETON
Tahapan :
2.Perawat harus mengumpulkan data
tambahan
 terlibat dalam pembuatan keputusan
Membuat laporan tertulis kisah dr
konflik yang terjadi
METODE JAMETON
Tahapan :
2.Perawat harus mengumpulkan data
tambahan
 Perawat harus mengidentifikasi semua
pilihan atau alternatif secara terbuka kpd
pembuat keputusan
Semua tindakan yang memungkinkan harus
terjadi termasuk hasil yang mungkin diperoleh
beserta dampaknya
METODE JAMETON
Tahapan :
2.Perawat harus mengumpulkan data
tambahan
 Tahap ini memberikan jawaban :
jenis tindakan apa yang benar ?
METODE JAMETON
Tahapan :
3.Perawat harus memikirkan masalah etis
secara berkesinambungan
 Perawat mempertimbangkan nilai-
nilai dasar manusia yang penting bg
individu, nilai-nilai dasar manusia yang
mjd pusat dr masalah, prinsip-prinsip etis
yang dpt dikaitkan dg masalah
METODE JAMETON
Tahapan :
3.Perawat harus memikirkan masalah etis
secara berkesinambungan
 Tahap ini menjawab pertanyaan :
Bagaimana aturan-aturan tertentu
diterapkan pada situasi tertentu ?
METODE JAMETON
Tahapan :
4. Pembuat keputusan harus membuat
keputusan
 Pembuat keputusan memilih tindakan
yg menurut keputusan mereka paling
tepat
Menjawab pertanyaan etika : Apa yg
harus dilakukan pd situasi tertentu ?
METODE JAMETON
Tahapan :
5. Perawat melakukan tindakan dan
mengkaji keputusan dan hasil
Tahap Model Keputusan Bioetis
Tahap 1 Review situasi yang dihadapi untuk
mendeterminasi masalah kesehatan,
keputusan yang dibutuhkan, komponen
etis individu keunikan
METODE JAMETON
Tahapan :
5. Perawat melakukan tindakan dan
mengkaji keputusan dan hasil
Tahap Model Keputusan Bioetis
Tahap 2 Kumpulan informasi tambahan untuk
memperjelas situasi
Tahap 3 Identifikasi aspek etis masalah yang
dihadapi
METODE JAMETON
Tahapan :
5. Perawat melakukan tindakan dan
mengkaji keputusan dan hasil
Tahap Model Keputusan Bioetis
Tahap 4 Ketahui atau bedakan posisi pribadi &
posisi moral profesional
Tahap 5 Identifikasi posisi moral & keunikan
individu yang berlainan
METODE JAMETON
Tahapan :
5. Perawat melakukan tindakan dan
mengkaji keputusan dan hasil
Tahap Model Keputusan Bioetis
Tahap 6 Identifikasi konflik-konflik nilai bila
ada
Tahap 7 Gali siapa yang harus membuat
keputusan
METODE JAMETON
Tahapan :
5. Perawat melakukan tindakan dan
mengkaji keputusan dan hasil
Tahap Model Keputusan Bioetis
Tahap 8 Identifikasi rentang tindakan & hasil yang
diharapkan
Tahap 9 Tentukan tindakan & laksanakan
Tahap 10 Evaluasi / review hasil dari keputusan /
tindakan
METODE KOZIER, ERB (1989)
1. Mengembangkan data dasar
Perawat memerlukan pengumpulan
informasi sebanyak mungkin meliputi :
a.Siapa yg terlibat dlm situasi tsb & bagaimana
keterlibatannya
b.Apa tindakan yg diusulkan
c.Apa maksud dr tindakan yg diusulkan
d.Apa konsekuensi2 yg mungkin timbul dr
tindakan yg diusulkan
METODE KOZIER, ERB (1989)

2. Mengidentifikasi konflik yg tjd


berdasarkan situasi tsb

3. Membuat tindakan alternatif ttg


rangkaian tindakan yg direncanakan &
mempertimbangkan hasil akhir atau
konsekuensi tindakan tsb
METODE KOZIER, ERB (1989)

4. Menentukan siapa yg terlibat dlm


masalah tsb & siapa pengambil keputusan
yg tepat

5. Mengidentifikasi kewajiban perawat

6. Membuat keputusan
METODE MEGAN (1989)

1.Mengkaji situasi
2.Mendiagnosa masalah etik moral
3.Membuat tujuan dan rencana
pemecahan
4.Melaksanakan rencana
5.Mengevaluasi hasil
METODE MURPHY DAN MURPHY

1.Mengidentifikasi masalah kesehatan


2.Mengidentifikasi masalah etik
3.Siapa yang terlibat dalam pengambilan
keputusan
4.Mengidentifikasi peran perawat
5.Mempertimbangkan berbagai
alternatif2 yang mungkin dilaksanakan
METODE MURPHY DAN MURPHY

6.Mempertimbangkan besar kecilnya


konsekuensi untuk setiap alternatif
keputusan
7.Memberi keputusan
8.Mempertimbangkan bagaimana
keputusan tsb hingga sesuai dg falsafah
umum untuk perawatan klien
METODE MURPHY DAN MURPHY

9.Analisa situasi hingga hasil aktual dr


keputusan telah tampak & menggunakan
informasi tersebut untuk membantu
membuat keputusan
METODE PURTILO DAN CASSEL
(1981)

1.Mengumpulkan data yang relevan


2.Mengidentifikasi dilema
3.Memutuskan apa yang harus dilakukan
4.Melengkapi tindakan
METODE THOMPSON &
THOMPSON(1981)

1.Meninjau situasi untuk menentukan


masalah kesehatan, keputusan yang
diperlukan, komponen etis dan petunjuk
individual
2.Mengumpulkan informasi tambahan untuk
mengklarifikasi situasi
3.Mengidentifikasi issue etik
METODE THOMPSON &
THOMPSON(1981)

4.Menentukan posisi moral pribadi &


profesional
5.Mengidentifikasi posisi moral dr
petunjuk individual yang terkait
6.Mengidentifikasi konflik nilai yang ada
METODE TOWNSEND(2003)

1. Pengkajian
Mengumpulkan data subjektif &
objektif ttg situasi
2. Identifikasi masalah
Identifikasi masalah diantara dua atau
lebih alternatif tindakan
METODE TOWNSEND(2003)

3. Perencanaan
a.Eksplorasi keuntungan & konsekuensi
dr tiap tiap pilihan
b.Amempertimbangkan prinsip 2 dalam
teori etik
c.Menyeleksi tindakan
METODE TOWNSEND(2003)

4. Implementasi
Mengambil keputusan &
membicarakan keputusan yang telah
dibuat kepada orang lain
5. Evaluasi
Evaluasi hasil
LANGKAH-LANGKAH KUNCI DALAM
PENGAMBILAN KEPUTUSAN ETIK
1. KLARIFIKASI DILEMA ETIK
Baik pertanyaan fakta & komponen nilai
etik yang seharusnya
2. DAPATKAN INFORMASI YANG
LENGKAP & TERINCI
Kumpulkan data tambahan dr berbagai
sumber, bila perlu ada saksi ahli b.d pertanyaan
etik & apakah ada pelanggaran hukum / legal
LANGKAH-LANGKAH KUNCI DALAM
PENGAMBILAN KEPUTUSAN ETIK
3. Buatlah beberapa alternatif keputusan &
identifikasi beberapa alternatif tsb & diskusikan
dalam suatu tim (komite etik)
4.Pilih dr beberapa alternatif & plg diterima oleh
masing2 pihak & buat suatu keputusan atas
alternatif yang dipilih
5.Laksanakan keputusan yang telah dipilih bila
perlu kerjasama dalam tim & tentukan siapa yang
harus melaksanakan putusan
LANGKAH-LANGKAH KUNCI DALAM
PENGAMBILAN KEPUTUSAN ETIK
6. Observasi & lakukan penilaian atas tindakan /
keputusan yg dibuat serta dampak yg timbul dr
keputusan tsb, bila perlu tinjau kembali
beberapa alternatif keputusan & bila mungkin
dapat dijalankan
KASUS
Di sebuah bangsal Rumah Sakit Jiwa, ada salah satu pasien
yang sering menipu pada saat minum obat dengan cara
pura – pura minum obat kemudian jika tidak ada perawat,
dia membuang atau memuntahkan kembali obat tersebut
kemudian memasukkan obat tersebut di saku bajunya
maupun saku celana, pasien tersebut bernama Ny. S. pada
saat memberi obat pada Ny. S perawat R tersebut berpesan
agar obatnya diminum dan tidak dibuang. NY. S tersebut
juga mengatakan “Ya mbak.”.
KASUS
Sambil memberi obat pada pasien lainnya, perawat R tersebut tetap
memperhatikan Ny. S tersebut, sampai pada suatu ketika Ny. S
membelakangi perawat R kemudian mengusap mulutnya. Melihat
kejadian tersebut, perawat R memanggil dan menarik baju pasien
kemudian mengecek  saku baju pasien ternyata benar ada beberapa
butir obat di saku tersebut. Melihat kejadian tersebut perawat R
spontan membentak dan memarahi pasien, tak cuma itu perawat
tersebut menampar mulut pasien beberapa kali sampai akhirnya Ny.
S tersebut mengatakan “ampun mbak”! kemudian disuruhlah pasien
tersebut meminum kembali obatnya dan menyarankan untuk tidak
mengulangi perbuatannya.
A. MENGKAJI SITUASI
 Dalam kasus di atas, yang perlu dikaji :
 Pasien mengalami gangguan jiwa, sering
mengelabuhi perawat dengan pura-pura
minum obat. Setelah itu perawat mengetahui
perbuatan tersebut dan perawat menampar
pasien tersebut.
B. MENDIAGNOSA MASALAH
ETIK MORAL
Dalam kasus ini adapun pelanggaran atau
penyimpangan yang dilakukan oleh perawat
dalam melaksanakan tugasnya antara lain.
1. Melanggar kode etik :
a. Bab I pasal 3
B. MENDIAGNOSA MASALAH
ETIK MORAL
1. Melanggar kode etik :
a. Bab I pasal 3
(3) Perawat dalam melaksanakan kewajibannya bagi
individu, keluarga dan masyarakat senantiasa dilandasi
dengan rasa tulus ikhlas sesuai dengan martabat dan tradisi
luhur keperawatan.Tanggungjawab terhadap tugas.
B. MENDIAGNOSA MASALAH
ETIK MORAL
1. Melanggar kode etik :
Keterangan :
Seharusnya perawat tidak perlu marah – marah dan
menampar mulut pasien  tetapi perawat harus bisa mengambil
hati pasien supaya pasien mau minum obat dan seharusnya
perawat menjalankan tugas dengan tulus ikhlas dan menjaga
harkat martabat pasien.
B. MENDIAGNOSA MASALAH
ETIK MORAL
1. Melanggar kode etik :
b. Bab II pasal 1 dan 5
(1) Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan
keperawatan yang tinggi disertai kejujuran profesional dalam
menerapkan pengetahuan serta ketrampilan keperawatan
sesuai dengan kebutuhan individu, keluarga dan masyarakat.
B. MENDIAGNOSA MASALAH
ETIK MORAL
1. Melanggar kode etik :
b. Bab II pasal 1 dan 5
(5) Perawat senantiasa mengutamakan perlindungan dan
keselamatan klien dalam melaksanakan tugas keperawatan
serta matang dalam mempertimbangkan kemampuan jika
menerima atau mengalih tugaskan tanggungjawab yang ada
hubungannya dengan keperawatan.
B. MENDIAGNOSA MASALAH
ETIK MORAL
1. Melanggar kode etik
Keterangan :
Seharusnya dalam menyikapi pasien gangguan jiwa
perawat harus menerapkan pengetahuan dan ketrampilan
seperti menggunakan teknik-teknik komunikasi
terapeutik yang baik. Dan perawat seharusnya
melindungi dan menjaga keselamatan pasiennya bukan
dengan melukai seperti menamparan.
B. MENDIAGNOSA MASALAH
ETIK MORAL
1. Perawat melanggar prinsip etik keperawatan
Non-maleficence
Kewajiban perawat adalah tidak menimbulkan
kerugian atau cedera pada pasien. Tetapi pada
kasus ini perawat justru menyakiti pasien
dengan menampar.
C. MEMBUAT TUJUAN DAN
RENCANA PEMECAHAN
Alternatif dibuat untuk memecahkan masalah
antara perawat dengan pasien, walaupun pasien
dalam keadaan gangguan jiwa, tetapi pasien
tersebut memiliki hak yang harus dihormati oleh
perawat.
C. MEMBUAT TUJUAN DAN
RENCANA PEMECAHAN
 1. Tujuan :
 Supaya perawat mengetahui bahwa tindakan
yang dilakukan itu salah dan melanggar hak
asasi manusia.
 Supaya perawat tidak mengulangi perbuatan
tersebut.
C. MEMBUAT TUJUAN DAN
RENCANA PEMECAHAN
2. Rencana
a. Mengumpulkan saksi dan informasi yang melihat
kejadian tersebut
Rasional :
Berdasarkan metode Kozier, erb :
Mengembangkan data dasar, Untuk melakukan ini
perawat memerlukan pengumpulan informasi sebanyak
mungkin meliputi :
C. MEMBUAT TUJUAN DAN
RENCANA PEMECAHAN
2. Rencana
a. Mengumpulkan saksi dan informasi yang
melihat kejadian tersebut
 1. Siapa yang terlibat dalam situasi tersebut
2. bagaimana keterlibatannya
3.Apa tindakan yang diusulkan
4.Apa maksud dari tindakan yang diusulkan
C. MEMBUAT TUJUAN DAN
RENCANA PEMECAHAN
2. Rencana
b. Memanggil dan menanyakan alasan perawat
melakukan tindakan tersebut
Rasional :
Sesuai Metode penyelesaian masalah etik
Jameton
Yaitu dengan mengklasifikasi masalah dilihat dari
nilai-nilai, konflik & hati nurani
C. MEMBUAT TUJUAN DAN
RENCANA PEMECAHAN
Sesuai Metode penyelesaian masalah etik Jameton
Perawat juga harus mengkaji keterlibatannya
terhadap masalah etika yang timbul dan mengkaji
parameter waktu untuk protes pembuatan
keputusan.
C. MEMBUAT TUJUAN DAN
RENCANA PEMECAHAN
Sesuai Metode penyelesaian masalah etik Jameton
Perawat harus mengindentifikasi semua pilihan atau
alternatif secara terbuka kepada pembuat keputusan.
C. MEMBUAT TUJUAN DAN
RENCANA PEMECAHAN
2. Rencana
c. Menegur perbuatan perawat
Rasional :
Sesuai kode etik Bab II pasal 5
Perawat senantiasa mengutamakan perlindungan dan keselamatan
klien dalam melaksanakan tugas keperawatan serta matang dalam
mempertimbangkan kemampuan jika menerima atau mengalih
tugaskan tanggungjawab yang ada hubungannya dengan
keperawatan.
C. MEMBUAT TUJUAN DAN
RENCANA PEMECAHAN
2. Rencana
d. Memberikan sanksi
Rasional :
Sesuai prinsip non-maleficence
Prinsip ini berkaitan dengan kewajiban perawat untuk tidak
menimbulkan kerugian atau cedera pada klien. Kerugian atau cedera
dapat diartikan sebagai kerusakan fisik seperti nyeri, kecacatan, kematian
atau adanya gangguan emosi seperti perasaan tidak berdaya, merasa
terisolasi dan adanya penyesalan
C. MEMBUAT TUJUAN DAN
RENCANA PEMECAHAN
2. Rencana
e. Membiarkan perbuatan perawat
Rasional :
Sesuai prinsip otonomi
Otonomi berkaitan dengan hak seseorang untuk mengatur dan
membuat keputusan sendiri, meskipun demikian masih terdapat
berbagai keterbatasan, terutama yang terkait dengan situasi dan
kondisi, latar belakang individu, campur tangan hukum dan tenaga
kesehatan profesional yang ada.
D. MELAKSANAKAN RENCANA
1. Mengumpulkan saksi dan informasi tentang
kejadian tersebut, agar dapat mengambil
tindakan yang paling tepat untuk
menyelesaikan masalah.
2. Menanyakan alasan perawat melakukan
tindakan, agar dapat mengetahui situasi dan
kondisi saat kejadian tersebut.
E. MENGEVALUASI HASIL
 Setelah mengumpulkan informasi dan
mengetahui kronologis kejadian tersebut,
barulah kita bisa menentukan tindakan yang
paling tepat.
E. MENGEVALUASI HASIL
Apabila alasan perawat melakukan tindakan
tersebut dapat diterima, maka kita hanya
memberikan teguran dan peringatan agar tindakan
tersebut tidak diulangi, namun bila alasan perawat
tersebut tidak dapat diterima, kita bisa
memberikan sanksi yang sesuai dengan
keselahannya.
E. MENGEVALUASI HASIL
Dan Jika pasien tersebut masih sulit untuk minum
obat, maka perawat harus melakukan banyak cara
pendekatan-pendekatan seperti komunikasi
terapeutik dan memenuhi kebutuhan pasien sesuai
asuhan keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai