Hot Work

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 36

HOT WORK

PT Rekayasa Industri
HSE Department
Agenda

 Definisi hot work


 Jenis pekerjaan (General)
 Bahaya-bahaya pekerjaan hot work
 Jenis pekerjaan hot work (REKIND)
 Personal Protective Equipment for Welder
Definisi

 Hot work adalah setiap pekerjaan yang dapat


menimbulkan percikan atau nyala api ketika
bekerja.

 Hot work juga didefinisikan sebagai


pekerjaan yang menggunakan sumber api
selama proses pekerjaannya.
Jenis Pekerjaan Hot Work
 Pekerjaan hot work erat kaitannya dengan penggunaan sumber
panas atau sumber api pada pekerjaan yang berdekatan dengan
bangunan yang sudah ada, tangki, bejana, pipa-pipa dan lainnya yang
terdiri atau berisi bahan-bahan yang mudah terbakar, mudah meledak
atau berisi zat/bahan beracun.

 Jenis-jenis pekerjaan hot work antara lain:


– Penggilingan/grinding
– Pengelasan
– Brazing
– Cutting
– Hot tap
– Dan lain-lain.
Bahaya Pekerjaan Hot Work
 Terjadinya nyala api
 Kebakaran
 Ledakan
 Kerusakan bangunan pada plant akibat pekerjaan hot work di
sekitarnya
 Risiko terjadinya cidera pada bagian tubuh pekerja (misalnya:
cidera pada mata {terbakar dan mata lelah akibat panas}
sebagai akibat dari pengelasan dengan menggunakan sinar UV)
 Bahaya asphyxia akibat menghirup udara yang terkontaminasi
oleh bahan-bahan kimia beracun
 Terlepasnya gas-gas beracun ke area tempat kerja
Contoh Jenis Pekerjaan Hot Work
Jenis Pekerjaan Hot Work

 Pengelasan (Gas Acetylene dan Oksigen)


 Pengelasan listrik
 Hot Tap
Pengelasan
(Pencegahan Bahaya Pengelasan)
1. Pengelasan (Oxygen & Acetylene)

 Bahaya pada pekerjaan pengelasan:


– Kerusakan mata dan terbakar
– Terjadinya kebakaran
– Pajanan panas
– Adanya uap dan gas-gas pengelasan
1. Pengelasan – Pencegahan Terhadap
Gas Pengelasan

 Cidera mata dan terbakar:


– Gunakan pelindung mata lengkap dengan filter
untuk pekerjaan pengelasan

– Gunakan sarung tangan untuk pekerjaan


pengelasan dan gunakan coverall

– Setiap besi panas harus dipasang tanda peringatan


untuk mencegah jangan sampai pekerja terluka.
1. Pengelasan – Pencegahan Terhadap
Gas Pengelasan

 Kebakaran di lokasi pekerjaan


– Sebelum memulai pekerjaan, yakinkan bahwa tidak terdapat cairan mudah terbakar
(solvent, minyak tanah, dll) atau bahan mudah terbakar dilokasi pengelasan atau
pemotongan.

– Jangan meninggalkan welding torch dalam keadaan menyala dengan


menggantungnya pada botol gas atau pada regulator.

– Dilarang menggunakan oksigen murni, gas acetylene atau propan untuk membuat
udara diruang tertutup menjadi fresh.

– Jika kadar oksigen dalam ruang tertutup mencapai 21%, kebakaran akan mudah
terjadi dan pakaian welder akan mudah terbakar.

– Jika kondisi diatas terjadi, segera putuskan sambungan selang dari botol gas.

– Penting untuk diingat, menutup valve tidak berarti memutuskan sambungan.


1. Pengelasan – Pencegahan Terhadap
Gas Pengelasan

 Pajanan Panas
– Apabila pekerja terpajan panas, maka sediakan dan pasang tirai
pelindung bila pengelasan harus dilakukan di area terbuka.

 Uap dari gas welding


– Penting untuk diingat, untuk pekerjaan pengelasan, selalu
sediakan sistem ventilasi yang baik guna
mengurangi/menghilangkan efek dari gas-gas hasil pengelasan
– Gas-gas tersebut antara lain: gas nitrogen dioksida (NO2), karbon
monoksida (CO), uap dari pengelasan timbal (Pb), galvanized, dan
coated metal.
– Gunakan selalu alat pelindung pernapasan jika terdapat uap/gas
tersebut diatas.
2. Pencegahan – Peledakan Akibat
Flashback

 Yakinkan setiap sambungan terpasang dengan baik dan kuat

 Yakinkan kerangan botol gas terbuka dan kerangan blowpipe


tertutup

 Atur regulator pada tekanan yang diperlukan

 Bersihkan selang secara terpisah

 Bila selesai, kerangan harus ditutup


2. Pencegahan – Peledakan Akibat
Flashback

 Kegiatan ini hanya BOLEH dilakukan diarea terbuka atau dengan


ruangan berventilasi terbuka

 Pastikan bahwa flashback arrestor atau check valve terpasang baik


pada line gas dan oksigen

 Selang acetylene dan oksigen harus dilepaskan bila sudah selesai


digunakan

 Check valve harus dipasang pada line oksigen dan acetylene

 Flashback arrestor harus terpasang pada regulator acetylene


2. Pencegahan – Peledakan Akibat
Flashback

 Jika terjadi flashback:


– Tutup blowpipe oksigen terlebih dahulu, kemudian
acetylene

– Periksa kondisi botol. Jika panas, segera dinginkan air dan


segera keluarkan botol-botol gas lainnya dari lokasi
tersebut

– Bila terjadi flashback pada selang, selang harus diganti


dengan yang baru dan peralatan harus diperiksa kembali
sebelum digunakan
3. Pencegahan – Peledakan akibat penggunaan &
penyimpanan botol bertekanan yang tidak benar

 Gas karbit dapat menimbulkan ledakan


bila kontak dengan tembaga dan perak

 Gas karbit bisa menjadi tidak stabil dan


disimpan dalam khusus bersama
dengan aceton

 Bila disimpan dengan ditidurkan,


aceton akan keluar dan gas karbit
menjadi tidak stabil

 Suhu panas pada botol gas dapat juga


menimbulkan ledakan
3. Pencegahan – Peledakan akibat penggunaan &
penyimpanan botol bertekanan yang tidak benar

 Penyimpanan oksigen dan gas karbit:


– Simpan pada posisi berdiri tegak
– Simpan secara terpisah
– Cap pengaman harus terpasang
– Terikat di suatu tempat
– Oksigen dan gas acetylene dapat disimpan
secara terpisah pada ruangan berventilasi
– Oksigen dan gas acetylene harus disimpan
dengan jarak minimal 20 ft atau dipisahkan
dengan tembok tahan api
3. Pencegahan – Prosedur keselataman pada
tabung bertekanan

 Kerangan dan seal botol harus bebas dari segala jenis minyak

 Periksa tekanan botol gas sebelum dibawa ke lapangan

 Yakinkan pada botol gas terdapat label

 Dilarang menjatuhkan dan melempar botol bertekanan

 Hindari botol gas dari kejatuhan dan selalu simpan dalam posisi berdiri

 Jauhkan dari sumber panas dan api terbuka

 Gunakan peralatan khusus untuk memindahkan botol bertekanan

 Dilarang menggunakan rantai untuk mengangkat botol bertekanan


4. Pencegahan - Ledakan pada
pekerjaan drum dan tangki

 Dilarang memotong dengan menggunakan gas pada


drum/tangki yang sebelumnya berisi bahan-bahan mudah
terbakar

 Periksa kembali drum atau tangki terlebih dahulu untuk


mengetahui drum/tangki tersebut merupakan tempat
penyimpanan bahan kimia apa sebelumnya

 Bila harus melakukan pengelasan pada drum/tangki:


– Siapkan steam untuk container guna menetralisir gas)
– Isi dengan air, dan pastikan ada ventilasi untuk mengeluarkan uap
yang berasal dari dalam drum/tangki
– Isi dengan inert gas pada saat akan memulai pekerjaan.
5. Pencegahan – Ledakan akibat
kebocoran gas

 Bila gas bocor dan masuk kedalam


parit/ruangan tertutup maka akan terjadi
akumulasi gas dan dapat meledak setiap
saat

 Dilarang meninggalkan blowpipe dalam


keadaan hidup/menyala

 Periksa selang dan setiap fitting secara


reguler

 Pemeriksaan selang dan fitting dapat


dengan menggunakan sabun
Pengelasan Listrik
(Pencegahan Bahaya Tersengat
Listrik)
Pencegahan dari bahaya pengelasan
listrik – Luka Bakar

 Gunakan selalu masker wajah (face shield)

 Gunakan coverall, sarung tangan dan


pelindung leher untuk mencegah kontak
dengan kulit

 Setiap permukaan logam (besi/baja) harus


diberi tanda peringatan

 Gunakan tirai pelindung jika ada pekerjaan lain


disamping pekerjaan pengelasan listrik
Pencegahan dari bahaya
Tersengat Listrik

 Dilarang mengelas diarea yang basah

 Dilarang menyambung kabel pada structure

 Periksa secara reguler kondisi isolasi dan clamp


pada kabel

 Dilarang melakukan pekerjaan pada sistem


perkabelan, switches atau komponen lain yang aktif,
kecuali setiap sambungan arus harus diputuskan
Pencegahan dari bahaya
uap/asap dari las listrik

 Selalu melakukan pengelasan dengan


sistem ventilasi yang baik

 Periksa terlebih dahulu bahan yang


akan anda las

 Jika anda akan mengelas timbal (pb),


galvanized atau coated metal, gunakan
pelindung pernapasan atau gunakan
portable welding fume extraction unit
Pencegahan dari bahaya
Uap/asap dari mesin las

 Jika menggunakan mesin las / generator,


gas buang harus segera dibuang keluar
ruangan

 Jika tidak dikeluarkan, pekerja dapat


terpapar oleh gas karbon monoksida (CO)
yang sangat berbahaya bagi pekerja
Pencegahan dari bahaya
mati lemas dan tersengat listrik dalam
ruangan tertutup
 Gunakan prosedur kerja diruangan
tertutup apabila akan melakukan
pengelasan diruang tertutup

 Pengelas harus berdiri diatas balok


kayu / platform kayu / material lain
yang tidak bersifat menghantarkan
listrik bila ruangan terbuat dari metal /
logam
Pencegahan dari bahaya
Pajanan panas

 Sediakan dan pasangkan tirai


atau tenda bila melakukan
pengelasan diarea yang terik

 Sediakan air minum untuk


pekerja guna mencegah
terjadinya dehidrasi
Pengelasan Didalam Container
Pencegahan dari bahaya
 Dilarang memotong atau mengelas
container yang sudah terkontaminasi atau
mengandung bahan mudah terbakar tanpa
adanya prosedur khusus
 Dilarang menggunakan container untuk
penyangga pada saat pengelasan
 Lakukan toolbox meeting atau safety
meeting terlebih dahulu sebelum memulai
pekerjaan pengelasan
 Tangki oksigen yang kosong harus segera
dikeluarkan dari dalam container
Pencegahan dari bahaya
Kebakaran akibat percikan las

 Yakinkan tidak terdapat bahan-bahan mudah


terbakar atau cairan mudah terbakar

 Sediakan alat pemadam api ringan dan


selang pemadam dengan air
Pekerjaan Hot Tap
Safety Precaution

 Cek kadar gas dengan gas detector


 Pastikan tidak terdapat kebocoran (cairan /
fluida ataupun gas)
 Tekanan fluida = tekanan mesin hot tap
 Siapkan system ventilasi
 Periksa terlebih dahulu sebelum memulai
pekerjaan hot tap.
Safety Precaution

 Siapkan peralatan keadaan darurat


– Alat pemadam api ringan, hidran / truk pemadam
kebakaran
– SCBA
– Absorber tumpahan minyak
 Pastikan terdapat jalur evakuasi
 Pasang safety sign & barricade
 Ganti tap ketika mencapai suhu 176.6oC
 Gunakan APD
Personal Protective Equipment
for Welder
PPE for Welder

 Face shield (welding shield)


 Safety googles
 Coverall
 Apron
 Safety shoes
 Hand gloves
 Hearing protection
 Respiratory protection

Anda mungkin juga menyukai