Anda di halaman 1dari 43

BAB IV

MICROTEACHING DAN REVIEW


METODE MENGAJAR

A. MICROTEACHING (PEMBELAJARAN MIKRO)

Guru yang efektif adalah guru yang mampu


membawa siswanya mencapai tujuan
pembelajaran

 Mengajar menuntut kemampuan guru yang sangat


kompleks
.

 Kemampuan yang kompleks tidak dapat


dikuasi secara langsung

 Untuk itu calon guru perlu LATIHAN


menguasai teknik dan keterampilan mengajar
TERPISAH

 Melalui MIKROTEACHING keterampilan


yang TERBATAS dapat dipahami dan dilatih
KONSEPSI MICROTEACHING

 MICROTEACHING (MT) :

 merupakan pembelajaran dalam skala kecil


untuk mengembangkan ketrampilan tertentu

 Merupakan metode latihan penampilan dengan


memisahkan bagian2/komponen2 proses
pembelajaran
.

 Merupakan pembelajaran yang sebenarnya, di


mana calon guru harus membuat persiapan
mengajar (RPP), melaksanakan pembelajaran,
mengelola kelas, dll
RASIONAL MICROTEACHING

 GURU TIDAK DILAHIRKAN tapi dibentuk

 Keberhasilan dalam menguasasi sesuatu yang


KOMPLEKS ditentukan oleh dikuasainya hal-
hal yang lebih SEDERHANA

 Dengan MENYEDERHANAKAN SITUASI


LATIHAN maka perhatian dapat dipusatkan
pada pembinaan keterampilan tertentu
.

 Dalam latihan yang SANGAT TERBATAS


calon guru lebih mudah mengontrol tingkah
lakunya
TUJUAN MICROTEACHING

 Memberi pengalaman mengajar yang nyata


dan berlatih mempraktikkan sejumlah
keterampilan dasar mengajar secara terpisah

 Calon guru dapat mengembangkan


keterampilan mengajarnya sebelum terjun ke
kalas sebenarnya
 Memberi pengalaman menguasai
keterampilan mengajar dan memahami kapan
serta bagaimana keterampilan itu diterapkan
REVIEW BEBERAPA METODE MENGAJAR

 METODE CERAMAH

 Metode dalam pengembangan pembelajaran


(penyampaian materi) dengan cara penuturan

 Materi disampaikan secara LANGSUNG atau


MATERI JADI/FINAL

 Baik diterapkan jika guru betul-betul


menyiapkan materi dengan baik
.

 Sangat perlu dukungan alat bantu/media


pembelajaran

 Tepat digunakan bila isi materi bersifat mudah


diterima

 Jika digunakan dalam alokasi yang lama


sebaiknya divariasikan dengan metode lain
.

 LANGKAH-LANGKAH MENGGUNAKAN
METODE CERAMAH

1. Tahap Persiapan:
a. Analisis Audience
(jumlah, usia, kemampuan awal yang
dimiliki, dll)
b. Analisis Sifat Materi
(materi mudah cukup dengan
dituturkan; jika agak sulit perlu
variasikan dg metode lain)
.

c. Menentukan media yang akan digunakan

d. Menyiapkan sejumlah pertanyaan sebagai


bentuk kontrol dan upaya mendapat umpan
balik

d. Memberi contoh, ilustrasi dan analogi yang


sesuai dan mudah dipahami/kontekstual

e. Menyiapkan ikhtisar materi untuk


membantu keruntutan kelancaran ceramah
.

2. Tahap Pelaksanaan; meliputi:


a. Tahap Pembukaan (menyampaikan tujuan,
memotivasi, menyiapkan kondisi
pembelajaran)
b. Tahap Penyajian
Tahap penyampaian materi dengan bertutur
Guru harus menjaga perhatian siswa tetap
fokus
c. Tahap Menutup Ceramah
Ditutup dengan penekanan-penekanan
materi yang penting
3. Tahap Kesimpulan/memberi ringkasan
.

 KELEBIHAN CERAMAH

 Metode yang ‘murah’ dan ‘mudah’ dilakukan


 Dapat menyampaikan materi yang
luas/banyak dalam waktu yang singkat
 Dapat memberikan pokok-pokok materi yang
perlu ditonjolkan/penekanan karena penting
 Guru lebih mudah mengontrol situasi kelas
 Pengelolaan kelas lebih mudah
.

 KELEMAHAN CERAMAH

 Materi yang dikuasai siswa TERBATAS hanya


yang dikuasi guru
 Cendrung mengakibatkan verbalisme/hafalan
 Sering menjadi membosankan jika guru kurang
menguasai kemampuan bertutur yang variatif
METODE DEMONSTRASI

 Metode penyampaian pelajaran dengan


MEMPERAGAKAN dan MEMPERTUNJUK-
KAN kepada siswa tentang proses, situasi, cara
atau langkah2 kerja baik sebenarnya maupun
tiruan

 Walau dalam Demostrasi siswa lebih banyak


mengamati/memperhatikan tapi pembelajaran
lebih KONKRET
.

 LANGKAH-LANGKAH DEMONSTRASI

 Tahap Persiapan
a. Menyiapkan langkah2 demonstrasi yang
akan dilakukan
b. Melakukan uji coba demonstrasi

 Tahap Pelaksanaan
a. mengatur tempat duduk agar semua siswa
dapat melihat dengan jelas proses
demonstrasi
.

b. Mengemukakan tugas-tugas yang harus


dilakukan siswa (mencatat, menandai,dll)
c. Memulai demonstrasi dengan kegiatan yang
merangsang siswa untuk berfikir dan serius
mengikuti demonstrasi; misal dengan
pertanyaan… apa yang akan terjadi….
Bagaimana perubahan yang terjada?
.

 Tahap Mengakhiri Demontrasi

a. memberi tugas tertentu yang ada kaitannya


dengan demonstrasi
b. melakukan evaluasi bersama tentang
pelaksanaan demonstrasi untuk perbaikan
selanjutnya
.

 KELEBIHAN DEMONSTRASI

 Verbalisme/pembelajaran hafalan dapat


dihindari (belajar lebih konkret)
 Pembelajaran lebih menarik (siswa tak hanya
mendengar)
 Dengan mengamati langsung siswa dapat
kesempatan membandingkan teori dan
praktek/kenyataan
.

 KEKURANGAN DEMONSTRASI

 Membutuhkan persiapan yang lebih


matang, sebab kalau demonstrasi gagal,
metode ini jadi tidak efektif

 Memerlukan peralatan, bahan-bahan dan


tempat yang memadai

 Menuntut kemampuan dan keterampilan guru


secara khusus
METODE DISKUSI

 Metode pembelajaran yang menghadapkan


siswa pada suatu PERMASALAHAN

 Tujuan Utama: memecahkan permasalahan,


menjawab pertanyaan kompleks/rumit,
menambah wawasan dan pemehaman siswa
serta mengambil keputusan scr bersama
.

 Pada metode diskusi; materi pembelajaran


tidak diorganisasikan sebelumnya dan tidak
disajikan secara langsung

 Materi pelajaran ditemukan dan diorganisir


oleh siswa sendiri

 Yang diinginkan bukan hanya HASIL belajar


tapi melihat PROSES siswa belajar
.

 JENIS-JENIS DISKUSI

1. DISKUSI KELAS
2. DISKUSI KELOMPOK KECIL
3. SIMPOSIUM
4. DISKUSI PANEL
5. SEMINAR
6. LOKAKARYA/WORKSHOP
.

 LANGKAH-LANGKAH MELAKSANAKAN
DISKUSI

 PERSIAPAN
a. Menentukan jenis diskusi yang dipilih
sesuai dengan tujuan pembelajaran
b. Menetapkan masalah yang akan dibahas
c. Mempersiapkan segala sesuatunya; seperti
ruang, fasilitas, petugas diskusi seperti
moderator, notulis, tim perumus, dll
PELAKSANAAN DISKUSI
.

a. Memberi pengarahan sebelum diskusi;


seperti aturan-aturan diskusi
b. Melaksanakan diskusi sesuai aturan dalam
suasana yang menyenangkan
c. Memberi kesempatan yang sama pada siswa
untuk mengemukakan pendapatnya
d. Mengendalikan pembicaraan pada
permasalahan pokok
.

 KELEBIHAN DISKUSI

 Merangsang siswa berfikir kreatif


mengemukakan gagasan

 Melatih membiasakan diri bertukar pikiran

 Melatih siswa mengemukakan pendapat,


sekaligus menghargai pendapat orang lain
.

 KELEMAHAN DISKUSI

 Sering pembicaraan dalam diskusi didominasi


2-3 siswa saja

 Sering pembahansan dalam diskusi Melebar


sehingga kesimpulan menjadi kabur

 Memerlukan waktu yang lama


METODE SIMULASI

 Tidak semua pembelajaran dapat dilakukan


secara langsung pada objek yang sebenarnya

 Metode Simulasi: pembelajaran dengan


menggunakan situasi tiruan untuk memahami
suatu konsep atau menguasai suatu
keterampilan tertentu

 Gadi resik merupakan contoh sederhana dari


metode simulasi
.

 JENIS-JENIS SIMULASI

 Sosiodrama
 Psikodrama
 Role playing
 Peer teaching
 Simulasi game
.

 LANGKAH-LANGKAH SIMULASI

 PERSIAPAN
a. Menetapkan topik atau masalah simulasi
b. Guru memberikan gambaran masalah yang
disimulasikan
c. Menetapkan pemain dan peran yang
dimainkan
d. Memberi kesempatan bertanya pada pemain
yang memerankan suatu permainan
.

 PELAKSANAAN

a. Simulasi dimainkan oleh pemeran


b. Siswa lain mengikuti dengan penuh
perhatian
 PENUTUP
a. Melakukan diskusi baik mengenai jalannya
simulasi maupun materi cerita
b. Mendorong siswa memberikan
kritik/tanggapan
c. Merumuskan kesimpulan
.

 KELEBIHAN SIMULASI

 Memberi bekal pada siswa pengalaman


menghadapi situsasi sebenarnya kelak
 Mengembangkan kreativitas siswa karena
diberi kesempatan memainkan peran tertentu
 Memupuk keberanian, percaya diri siswa
 Memperkaya pengetahuan, sikap,
keterampilan siswa
.

 KELEMAHAN SIMULASI

 Pengalaman yang diperoleh dari simulasi


tidak selalu tepat/sesuai dengan kenyataan di
lapangan
 Pengelolaan yang kurang baik, menjadikan
simulasi lebih sebagai hiburan sehingga tujuan
pembelajaran terabaikan
 Rasa malu dan takut sering membebani siswa
untuk simulasi
METODE TUGAS DAN RESITASI

 Upaya membelajarkan siswa dengan cara


memberikan tugas (membaca, menghafal,
mengulang, uji coba sesuai dengan tuntutan
kompetensi

 Pemberian tugas (resitasi) dilakukan untuk


merangsang siswa lebih aktif belajar baik
perorangan maupun kelompok untuk
menumbuhkan kebiasaan mencari,
menemukan sendiri
.

 Metode Resitasi lebih luas dari memberi


pekerjaan rumah (PR)

 Tugas/resitasi bisa dilaksanakan di rumah, di


sekolah, perpustakaan atau tempat lainnya
 Jenis Pemberian Tugas sangat beragam seperti:
MENELITI, MENYUSUN LAPORAN, TUGAS
LABORATORIUM
METODE TANYA JAWAB

 Metode yang memungkinkan terjadinya


komunikasi langsung dua arah

 Guru bertanya dan siswa menjawab

 Metode yang merangsang berfikir siswa dan


membimbingnya mencapai tujuan
pembelajaran
Efektif untuk mengetahui sejauh mana
.

penguasaan materi siswa

 Memotivasi siswa dan menumbuhkan sikap


kompetisi dalam belajar

 Melatih siswa berfikir dan berbicara secara


sistematis
,

 Perlu penguasaan guru dalam memvariasikan


jenis pertanyaan sesuai tujuan belajar

 Secara umum ada dua jenis pertanyaan:


(1) Pertanyaan INGATAN,
(2) Pertanyaan PIKIRAN
METODE PROBLEM SOLVING

 Merupakan pembelajaran berbasis masalah/


Problem Based Learning (PBL)

 Merupakan pembelajaran berpusat pada siswa


dan pemecahan masalah melalui kerja
kelompok

 Disebut juga Metode Ilmiah atau pendekatan


saintifik karena langkah-langkah yang
digunakan adalah langkah2 ILMIAH
.

 LANGKAH-LANGKAH METODE PROBLEM


SOLVING

 Menyiapkan isu/masalah yang akan dibahas


 Memberi arahan data yang dapat digunakan
untuk memecahkan masalah
 Siswa diminta membuat jawaban sementara
 Selanjutnya siswa menguji jawaban sementara
dengan mencari dukungan teori/rasional
terentu
 Mempresentasi hasil/jawaban
 Menarik kesimpulan
METODE LATIHAN (DRILL)

 Metode latihan umumnya digunakan untuk


menguasai suatu ketangkasan atau
keterampilan

 Latihan merupakan proses belajar dan


membiasakan diri agar mampu melakukan
sesuatu

 Latihan digunakan untuk hal-hal yang bersiat


motorik (permainan, pembuatan, penggunaan)
.

 PETUNJUK MENGGUNAKAN METODE


DRILL/LATIHAN

 Siswa harus diberi pengertian yang cukup


sebelum diadakan latihan tertentu

 Latihan tidak harus selalu lama tapi sering


dilaksanakan

 Disesuaikan dengan kemampuan siswa


 Latihan mendahulukan hal2 yang esensial dan
berguna
METODE KARYAWISATA (FIELD-TRIP)

 Kunjungan ke luar kelas/sekolah dalam


rangka belajar

 Sebaiknya tidak terlalu jauh dari sekolah dan


tidak memerlukan waktu yang lama

 Metode karya wisata dalam waktu yang lama


dan tempat yang jauh disebut study tour

Anda mungkin juga menyukai