PPT-Anemia Dan Kusta
PPT-Anemia Dan Kusta
Oleh :
dr. Ketut Alit Pinidha Savitri
*SEN, R. and ADAV, S. S. Y. (1991) ‘Patterns of erythropoeisis and anaemia in leprosy R SEN , S S Y ADAV , UMA SINGH , P SEHGAL & V B DIXIT Departmen ts of Pathology ,
Dermatology and Venereology , Medical College , Roh tak 124001 ( Haryana ) India’, Leprosy review, 62, pp. 158–170.
**Tamara, R., et al. (2019). "Serum Iron, Total Iron Binding Capacity and Transferrin Saturation Levels in Leprosy Patients before Multi-Drug Therapy–World Health Organization (MDT-WHO) Compared with Healthy Control Group."
LATAR BELAKANG
penelitian studi evaluasi tentang perbandingan kadar transferin pada penderita kusta sebelum
dan setelah pemberian multidrug therapy (MDT) dilakukan.
RUMUSAN MASALAH
Bagaimana perbandingan kadar transferin dan besi
serum pada penderita kusta sebelum dan setelah 6
bulan pemberian multidrug therapy (MDT)?
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan umum
Untuk mengetahui kadar transferin dan besi serum penderita kusta sebelum
dan setelah 6 bulan pemberian multidrug therapy (MDT).
Tujuan khusus
Mengetahui kadar transferin dan besi serum penderita kusta sebelum
pemberian multidrug therapy (MDT).
Mengetahui kadar transferin dan besi serum penderita kusta setelah 6
bulan pemberian multidrug therapy (MDT).
Membandingkan kadar transferin dan besi serum penderita kusta
sebelum dan setelah 6 bulan pemberian multidrug therapy (MDT).
MANFAAT PENELITIAN
Manfaat bagi pengetahuan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi bagi pembaca tentang
perbandingan kadar transferin dan besi serum penderita kusta sebelum dan setelah 6 bulan
pemberian multidrug therapy (MDT).
Bryceson, A. and Pfaltzgraff, R. E. (2010) Medicine in the Tropics : LEPROSY. Edited by R. SYARIF. New York.
ETIOLOGI & PENULARAN
Mycobacterium leprae → organisme dengan pertumbuhan yang lambat dan
masa inkubasi yang lama.
● Metode transmisi:
○ Inhalasi (infeksi droplet) → basil kusta dari nasal droplet (metode transmisi
tersering)
○ Kontak → ditularkan melalui kontak langsung kulit.
Kumar, B. and Kar, H.K. (2017) ‘IAL Textbook of Leprosy’, Jaypee Brothers Medical Publisher, pp. 75-102.
PENGARUH ZAT BESI PADA
M.LEPRAE
Schaible, U. E. and Kaufmann, S. H. E. (2004) ‘IRON AND MICROBIAL INFECTION’, Nature Reviews microbiology, 2(December). doi: 10.1038/nrmicro1046.
DIAGNOSIS
Pada daerah endemik, tegaknya diagnosis leprae apabila terdapat
1/3 tanda:
Kementerian Kesehatan RI (2014) Pedoman nasional pemberantasan penyakit kusta. Edited by Dirjen Pengendalian Penyakit Lingkungan. Jakarta: Kemenkes RI.
PENGOBATAN
Kementerian Kesehatan RI (2014) Pedoman nasional pemberantasan penyakit kusta. Edited by Dirjen Pengendalian Penyakit Lingkungan. Jakarta: Kemenkes RI.
PENGOBATAN
Kementerian Kesehatan RI (2014) Pedoman nasional pemberantasan penyakit kusta. Edited by Dirjen Pengendalian Penyakit Lingkungan. Jakarta: Kemenkes RI.
TRANSFERIN
● Glikoprotein, yang berfungsi:
○ mengangkut zat besi
○ tempat penyimpanan besi
Sz, D. and Panteghini, M. (2012) ‘Diagnostic value of transferrin’, Clinica Chimica Acta, 413(1), pp. 1184–1189. doi: 10.1016/j.cca.2012.04.021.
ANEMIA PADA KUSTA
● Mycobacteria → siderophore (pengikat besi) → disimpan dalam bacterio ferritin
(Schaible and Kaufmann, 2004).
● Eritrosit yang tua → Fe keluar dari sel → diikat chelation dan mycobactin →
endositosis dan metabolisme bakteri
● Hal ini menyebabkan penurunan kadar Fe dan menghasilkan kondisi anemia
(Nieto et al., 2012).
Nieto, V. et al. (2012) ‘Increased hepcidin expression in multibacillary leprosy Increased’, Mem Inst Oswaldo Cruz Rio de Janeiro, 1(July 2014), pp. 183–189. doi: 10.1590/S0074-02762012000900026.
ANEMIA PADA
KUSTA
Pada tipe borderline lepromatosa (BL) dan lepromatosa (LL) terdapat sitokin Th1
yang sering berperan pada patogenesis timbulnya anemia penyakit kronis yaitu
Interleukin (IL)-1, TNF-α dan IL-6, yang bekerja dengan cara menghambat secara
langsung eritropoiesis.
Nieto, V. et al. (2012) ‘Increased hepcidin expression in multibacillary leprosy Increased’, Mem Inst Oswaldo Cruz Rio de Janeiro, 1(July 2014), pp. 183–189. doi: 10.1590/S0074-02762012000900026.
ASUPAN GIZI
Status gizi dan Intake vitamin & mineral yang optimal memicu
respons imunitas sitokin Th1 proinflamasi yang diperlukan untuk
kekebalan protektif yang efektif.
Muhammad, A. and O. Sianipar (2018). "Penentuan defisiensi besi anemia penyakit kronis menggunakan peran indeks sTfR-F." Indonesian Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory 12(1): 9-15.
Sz, D. and Panteghini, M. (2012) ‘Diagnostic value of transferrin’, Clinica Chimica Acta, 413(1), pp. 1184–1189. doi: 10.1016/j.cca.2012.04.021.
PEMERIKSAAN TRANSFERIN
& SATURASI TRANSFERIN
TS = saturasi transferin
SI = serum besi
Sz, D. and Panteghini, M. (2012) ‘Diagnostic value of transferrin’, Clinica Chimica Acta, 413(1), pp. 1184–1189. doi: 10.1016/j.cca.2012.04.021.
KERANGKA TEORI
KERANGKA KONSEP
Variabel Bebas
Pre dan Post MDT WHO
TERAPI PRE & POST Variabel Tergantung
- Kadar Transferin
ASUPAN GIZI - Kadar Besi Serum
Variabel Kontrol
KADAR
TRANSFERIN - Asupan Gizi
- Umur
PENDERITA KUSTA
KADAR SERUM BESI
HIPOTESIS
H0 (Hipotesis nol):
Tidak ditemukan perubahan kadar transferin dan besi serum pada penderita kusta
sebelum dan setelah pengobatan 6 bulan terapi MDT.
H1 (Hipotesis alternatif) :
Ada perubahan kadar transferin dan besi serum pada penderita kusta sebelum dan setelah
pengobatan 6 bulan terapi MDT.
METODE PENELITIAN
RANCANGAN PENELITIAN
Metode penelitian: observasional analitik metode cohort
Desain penelitian: pre and post treatment one group design
Data diambil dari rekam medis pasien di RS
Kadar transferin dan besi serum setelah terapi akan diperiksa oleh peneliti dengan
bantuan tim dari Departemen Ilmu Patologi Klinik RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo
Makassar.
TEMPAT & WAKTU
PENELITIAN
Tempat penelitian sebagai tempat pengambilan sampel:
RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar
Balai Pengobatan Kulit Sul-Sel
RS Tajuddin Chalid
RS jejaring lainnya
Informed Consent
Analisis Data
Pelaporan
ANALISIS STATISTIK
Penyajian data berupa hasil analisis univariat dan multivariat yang telah disesuaikan dengan
masing-masing variabel yang diteliti.
Analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan program komputerisasi SPSS ver 23.0 dan
disajikan dalam bentuk tabel dan grafika
Terima Kasih