Anda di halaman 1dari 20

Arsitektur Timur Jauh

Yunani
Romawi
Persia/ g
Cina Jepan
Mesopotamia Korea
Mesir In d
ia

Arsitektur Klasik
Bumantara

Nusantara
Austronesia

+ Arsitektur di Indonesia
Amerika (Indian)
Kutub utara/ Selatan
Afrika

Keragaman Arsitektur di belahan dunia yang berbeda


Adakah Arsitektur Indonesia?
Apakah Keragaman Arsitektur
di Indonesia dapat
digeneralisir dengan mudah?
Apakah arsitektur Timor-
Timur adalah Arsitektur
Indonesia?

Sumpah Palapa
Sutan Takdir
Alisjahbana
James Fox
Arsitektur yang
berkembang di
kepulauan Asia
Tenggara
(+ Filipina, Singapura,
Brunei)

Konteks:
Arsitektur kepulauan Nusantara Sumpah Palapa
Sutan Takdir
Arsitektur Asia Tenggara/ Bumantara Alisjahbana
Arsitektur suku-suku Austronesia James Fox
Lingkup Arsitektur di Indonesia
 “Nusantara” adalah istilah yang diturunkan dari
Negarakertagama yang menandai wilayah yang dikuasai oleh
Majapahit. Orang-orang Bumantara dan Nusantara adalah
pencipta kapal, yang saling silang samudra Hindia dan Pasifik,
dari Pulau Paskah ke Madagaskar; pembangun arsitektur
berkonsep rumah-lumbung, dan permukiman pertanian di
seluruh wilayah. Para perempuannya memiliki posisi yang
relative kuat, dan struktur organisasi yang memiliki sistem
yang jelas. Mereka sangat terbuka terhadap pengaruh luar dan
baru, kreatif, dan inovatif. 
Arsitektur yang berkembang di
kepulauan dan dataran Asia
Tenggara
(+Singapura, Brunei, Filipina,
Cina Selatan, Vietnam, Kamboja,
Thailand, Malaysia

Konteks:
Arsitektur kepulauan Nusantara Sumpah Palapa
Sutan Takdir
Arsitektur Asia Tenggara/ Bumantara Alisjahbana
Arsitektur suku-suku Austronesia James Fox
Lingkup Arsitektur di Indonesia
 "Bumantara" adalah istilah yang dicetuskan oleh Sutan Takdir
Alisyahbana (1980) untuk Asia Tenggara sebagai suatu
entitas geografis dan budaya terpadu. Bumantara berasal dari
kata bhumi-antara, yaitu yang merupakan "wilayah antara"
dua lautan dan dua benua.. Digambarkan bahwa wilayah
bumantara ini terletak di pusat navigasi, perdagangan, dan
pertukaran. Selama berabad-abad di masa lalu, daerah ini
bersatu di bawah Funan, Sriwijaya, Majapahit, dan terus
diperkaya oleh India, Islam, lapisan dan unsur Cina, dan Eropa
- terus dipelihara dan diperkaya.
Konteks:
Arsitektur kepulauan Nusantara Sumpah Palapa
Sutan Takdir
Arsitektur Asia Tenggara/ Bumantara Alisjahbana
Arsitektur suku-suku Austronesia James Fox
Lingkup Arsitektur di Indonesia
 Arsitektur Austronesia – Austronesian House (James Fox,
1997). Austronesia adalah satu kategori keluarga bahasa yang
ditemukan di masyarakat Asia Tenggara dan Pasifik. Bahasa
ini menyebar bahkan hingga Madagascar. Dengan
mengasosiasikan perbendaharaan bahasa verbal dengan kosa
arsitektur, disebutkan bahwa arsitektur masyarakat yang
berkeluarga bahasa Austronesia memiliki kesamaan.
Lingkup Arsitektur di Indonesia
 Di Asia Tenggara budaya dan geografis "batas" selalu blur,
tumpang tindih, atau berpotongan, dan tidak pernah sangat
jelas. Karena itu arsitekturnya lahir dari tumpang tindih
beberapa lapisan. Johanes Widodo (2005), merumuskan
lapisan tersebut sebagai:
1. Lapisan tradisi asli/ indigeneous yang merupakan manifestasi dari
kekuatan alam
2. Lapisan pengaruh dari India yang terutama mencakup aspek ritual
dan geometri
3. Lapisan Islam yang mewujudkan fusi kosmopolitan dan hibriditas
4. Lapisan Cina: apropriasi dan penyesuaian
5. Lapisan Eropa: rasionalisasi dan pribumisasi 
Perkembangan Arsitektur dan Budaya di
Asia Tenggara
Awalnya Asia Tenggara dihuni
oleh persentuhan budaya
Kepulaun (Negrito Veddoide)
dan daratan (Proto Austroloid)

Negroid Vedoide

Proto Austroloid
(2500 sm – 1500 sm)

Proto Austroloid menekan


Negroide Veddoide, dan N-
Veddoide tertekan masuk
ke pedalaman
Perkembangan Arsitektur dan Budaya di
Asia Tenggara
Deutero Lalu Deutero Austroloid
Austroloid menekan Proto Austroloid, dan
(1000 sm – 500 sm) PA tertekan masuk ke darat ~
PA : Cikal bakal Melayu Darat

Negroid Vedoide

Proto- Austroloid
Deutero Austroloid
adalah cikal bakal
Melayu Kepulauan
Perkembangan Arsitektur dan Budaya di
Asia Tenggara
Negroide semakin
tertekan ke hutan-
hutan pedalaman,
dan sebagian besar
lagi lebih terpusat
ke Indonesia bagian
timur
Ragam Arsitektur di Asia Tenggara

1. Arsitektur Melayu
Bugis, Melayu Riau, Malaka,
2. Arsitektur di Sunda Singapura
Besar
Toraja, Thailand,
Vietnam, Minangkabau,
Batak, Sunda

4. Arsitektur
Pasifik
Papua, Polinesia,
Maluku
3. Arsitektur di Sunda kecil
Jawa, Bali, Nusa Tenggara
Mg# Topik Sub Topik Capaian Belajar Mahasiswa Sumber Materi
Pengantar Pengenalan MK Mahasiswa mengetahui:
Kuliah Kuliah peraturan kerangka umum, lingkup dan substansi perkuliahan
Artikel Johannes
Satuan Acara Pengajaran
1 dan pengertian definisi dan konteks “Arsitektur Nusantara dan Indonesia”
Widodo
Arsitektur literatur utama terkait
Nusantara,
Mahasiswa dapat menyebutkan prinsip budaya bermukim :
Pemahaman umum tentang hubungan antara budaya dan Amos Rapopport
arsitektur (Sistem Kekerabatan danpembentukan sebuah Roxana
Budaya Asepk-aspek
2 Budaya bermukim) Waterson
Bermukim Budaya Bermukim
Aspek social dan fisik yang berpengaruh terhadap James Fox
pembentukan sebuah Budaya bermukim. Janet Carsten

Reimar Schefold
Gaudenz
Mahasiswa dapat menyebutkan prinsip budaya bermukim :
Budaya Asepk-aspek Domenig
3 Pemahaman umum tentang hubungan antara budaya dan
Bermukim Budaya Bermukim Paul Oliver
arsitektur (religi, Kosmologi),
Jaques
Dumarcay
Mahasiswa dapat menyebutkan prinsip umum dan faktor
pembentuk arsitektural asli Indonesia:
Arsitektur Asli Artikel Imran
4 Aspek Living Culture
Indonesia Tadjudin
Aspek Bentuk, Teknologi dan estetika
Konteks arsitektur bangsa Austronesia
Kasus
Arsitektur Mahasiswa dapat menyebutkan ciri-ciri umum arsitektur
5 Arsitektur Melayu
Nusantara di yang berkembang di pesisir pantai Nusantara Bagian Barat
Indonesia
Arsitektur Batak,
Mahasiswa dapat menyebutkan ciri-ciri umum tradisi
Minangkabau,
6 arsitektur Rumah Besar yang berkembang di pedalaman
Toraja, Nias,
Nusantara Bagian
Dayak, Mentawai
Arsitektur Sunda Mahasiswa dapat menyebutkan ciri-ciri umum arsitektur
7
Kecil dan Pasifik yang berkembang di pedalaman Nusantara Bagian Timur
Mg# Topik Sub Topik Capaian Belajar Mahasiswa Sumber Materi

8 UTS
Satuan Acara Pengajaran
Mahasiswa dapat menyebutkan ciri-ciri umum arsitektur
Arsitekur Jawa.
9 yang berkembang di pedalaman Nusantara Bagian Timur
Sunda dan Bali
dan pasifik
 Mahasiswa dapat menyebutkan aspek penting dari
Persentuhan
arsitektir Cina
arsitektur
Persentuhan dengan  menyebutkan bentuk persinggungan budaya Indonesia dan
10 Nusantara
Arsitektur Cina budaya Cina.
dengan
 Mahasiswa dapat menyebutkan ciri arsitekturdengan
arsitektur Asia
pengaruh budaya Cina dalam arsitektur Nusantara:.
 Mahasiswa dapat menyebutkan aspek penting dari
arsitektur Peradaban lama India
Persentuhan dengan  menyebutkan bentuk persinggungan budaya Indonesia dan
11 Bagoes Poetwono
Arsitektur India peradaban budaya lama India dengan arsitektur Candi
 Mahasiswa dapat menyebutkan ciri arsitektur candi
Nusantara:.
Konsep urban Mahasiswa dapat menyebutkan konsep urban asli Nusantara dan
Perkembangan Nusantara, Alun- karakter arsitektural dan konteks social politik :
Jaques Dumarcay
12 arsitektur urban Alun, Arsitektur Konsep pemukiman dan urban form di Nusantara
Bagoes Poetwono
Nusantara Istana dan Masjd Alun-alun
Nusantara Arsitektur Masjid dan Istana
Arsitektur Indis
Persentuhan
Arsitektur Kolonial
Arsitektur Mahasiswa dapat menceritakan berbagai bentuk persentuhan
yang
13 Nusantara dan implikasinya pada kemunculan arsitektur Nusantara dalam Vellingga
mengembangkan
dengan Budaya konteks Modern Kolonual.
konsep local
Modern
Nusantara
Bentuk dalam
Khazanah Arsitektur Mahasiswa bisa melihat refleksi dari kuliah terhadap desain dan
14 Refleksi Nusantara proses-proses perancangan bangunan Modern
sebagai pengetahuan
desain

15 Diskusi reflektif Resume Kuliah Mahasiswa


Tugas Kajian Kelompok
 Tema Diskusi I: (Jangka waktu hingga sebelum UTS)
Mencari 3 aspek, diantaranya: kosmologi dan ritual, kekerabatan
dan organisasi sosial-spasial, serta struktur dan konstruksi pada
obyek rumah tradisional di :
1. Nias 6. Bali
2. Sumatera 7. Sumba
3. Sumatera 8. Lombok
4. Kalimantan 9. Sulawesi
5. Jawa 10. Papua
 Tema Diskusi II: (Jangka waktu dari setelah UTS - sebelum UAS)
Mencari persentuhan dengan Arsitektur Asia dan/atau Arsitektur
Kolonial pada masing-masing obyek rumah tradisional yang dikaji
Kredit : 2 SKS
Jadwal kuliah : Selasa, pukul 15.00-17.00 ( 2 x 50 menit )

PERATURAN PERKULIAHAN
 Toleransi keterlambatan hingga 15 menit setelah kuliah di mulai. Keterlambatan
setelah itu, mahasiswa diperkenankan mengikuti kuliah, namun tidak
diperkenankan mengisi daftar hadir.
 Mengenakan pakaian yang sopan, tidak bersandal.
 Dilarang merokok/makan/minum/ngobrol di dalam kelas.
 Dilarang membunyikan alat komunikasi elektronik selama perkuliahan.
 Dilarang menerima telpon di dalam kelas.
 Dilarang browsing/chatting internet, berkiriman SMS selama perkuliahan.
 Dilarang menandatangai daftar hadir orang lain.
 Penyerahan tugas/ujian hanya dilaksanakan pada waktu yang telah ditentukan.
Keterlambatan tanpa alasan yang dibenarkan akan mengakibatkan tugas/ujian tidak
dinilai.

Pelanggaran terhadap larangan di atas akan ditindak sesuai dengan tingkat


pelanggarannya, mulai dari teguran hingga pemberian Nilai Akhir E untuk
matakuliah ini.
19
Kredit : 2 SKS
Jadwal kuliah : Selasa, pukul 13.00-14.40 ( 2 x 50 menit )

Perkuliahan dan Ujian terdiri dari 16 sesi; 1 sesi/pekan.


 14 sesi kuliah
KEHADIRAN
 1 sesi UTS
 1 sesi UAS

Penilaian
 UTS (30%)
 Tugas 1 (15%) dan Tugas 2 (15%)
 UAS (30%)
 Kehadiran dan Keaktifan (10%)

KEHADIRAN kuliah, minimum 80%.

KETIDAKHADIRAN, karena:
 sakit harus menyampaikan surat keterangan sakit dari dokter untuk diseterakan
dengan hadir untuk kuliah, atau diadakan ujian susulan untuk UTS/UAS.
 hal lain harus menyampaikan surat keterangan untuk dapat dipertimbangkan
sebagai setara dengan hadir untuk kuliah, atau diadakan ujian susulan untuk 20
UTS/UAS.

Anda mungkin juga menyukai